Kebenaran dan Kesetiaan



Kebenaran dan Kesetiaan
Joshua Ivan Sudrajat S


Bahan Renungan :
The LORD rewards every man for his righteousness and faithfulness. The LORD gave you into my hands today, but I would not lay a hand on the LORD’s anointed. 1 Sam 26:23
1 Samuel 26 : 23 (MILT) Dan TUHAN akan membalaskan kepada setiap orang, kebenarannya dan kesetiaannya, karena TUHAN telah menyerahkan engkau ke dalam tanganku, dan aku tidak mau mengulurkan tanganku melawan orang yang diurapi TUHAN .

Renungan :
Ketika Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul, Daud mengerti bahwa Saudl adalah orang yang di urapi oleh Tuhan, sehingga ia tidak berani menyentuh Saul bahkan membunuhnya. 

Hari ini kita belajar tentang Kebenaran dan Kesetiaan.
Kesetiaan berasal dari kata ‘setia’, diterjemahkan dari bahasa Yunani, ‘pistis’ yang merupakan akar kata dari ‘iman’. Terjemahan kata ‘setia’ dalam bahasa Inggris, ‘faithful’ (merupakan akar kata dari ‘faith’ dan ‘ful’). Janganlah kita menjadi orang Kristen yang sekedar beriman. Jadilah orang Kristen yang setia. Orang yang setia memasuki level yang lebih tinggi daripada orang yang percaya, karena orang yang setia memiliki kepercayaan yang penuh. Faithfulness, berarti teruji, terbukti kesetiaannya dapat dipercaya. Kata ‘pistis’ berarti dapat dipercaya, taat menjalankan amanat atau perintah, dan orang yang percaya, pengikut, atau penganut. Mengapa kita harus menjadi orang yang setia?
  1. Kesetiaan adalah sifat dan keteladanan Allah (1 Korintus 1:9; Mazmur 146:6). Kesetiaan bukanlah Allah, tapi Allah adalah Tuhan yang setia. Karena kita menyembah Allah yang setia, Dia ingin kita semakin disempurnakan, sekarakter, dan segambar dengan-Nya, serta kita memiliki kesetiaan dalam hidup untuk memiliki keserupaan dengan gambaran-Nya.
  2. Kesetiaan adalah buah Roh. Orang yang taat dan mengasihi Roh Kudus, hidupnya harus menghasilkan buah-buah Roh. Orang yang hidupnya dipenuhi Roh Kudus harus memancarkan buah-buah Roh dalam hidupnya, supaya hidup kita bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Kesetiaan adalah karakter, sesuatu yang harus kita usahakan, bukan karunia (pemberian).
  3. Kesetiaan adalah karakter yang diinginkan seseorang (Amsal 19:22a). Semua harta dan kebaikan tidak akan berarti tanpa kesetiaan.

Mengapa kita harus memiliki kesetiaan?
  1. Kita akan makin intim dengan Tuhan dan bergaul karib dengan-Nya (Mazmur 145:18), karena Tuhan mendekat kepada orang yang setia. Keintiman dengan Tuhan membuat kita aman dan jiwa kita tentram, karena kita melihat kehadiran Tuhan yang mendatangkan ketenangan dalam hidup kita.
  2. Kita akan mengalami kesetiaan Tuhan dalam hidup (2 Samuel 22:26).
  3. Kita akan mengalami kemenangan bersama dengan Tuhan (Wahyu 17:14). Tuhan menyertai dan berada dipihak orang yang setia kepada-Nya. Tetaplah setia hingga kemenangan itu dinyatakan atas hidup kita. Orang setia tidak akan dilupakan dan tidak akan ditinggalkan Tuhan, Dia memberi perhatian khusus pada orang yang setia.

Kita harus bertumbuh menjadi orang yang setia (dapat dipercaya). Bagaimana cara kita bertumbuh menjadi orang yang setia?
  1. Kita harus memelihara kasih yang semula. Tanpa kasih yang semula, kejatuhan kita dilihat Tuhan sebagai kejatuhan yang dalam.
  2. Kita harus memegang teguh komitmen dan ikatan perjanjian kita.
  3. Bertahan terhadap proses kehidupan. Kesetiaan bukanlah sebuah perkataan atau slogan, tapi karakter yang harus diuji.
  4. Belajar setia dalam perkara kecil (Lukas 16:10). Tuhan memberi kita tanggung jawab dalam bentuk talenta dan uang. Berhati-hatilah terhadap godaan uang. Kita harus menjadi orang yang dapat dipercaya dalam hal keuangan. Jadilah orang yang setia, tidak sekedar dipanggil dan dipilih Tuhan.

Untuk masa sekarang ini sangat sulit mencari orang-orang yang setia dalam pergaulan. Biasanya orang akan setia kepada orang-orang yang sedang diberkati Tuhan dan dalam kedudukan yang tinggi. Jika orang itu jatuh terjerembab maka akan ketahuan mana orang-orang yang setia dan tetap mendukung orang itu untuk bangkit kembali.

Saya teringat akan pesang Engkong Yusak dan PAP, mereka adalah orang-orang yang tetap setia dalam mendukung hamba-hamba Tuhan yang sedang mengalami kejatuhan, kita tahu bahwa ada banyak hamba Tuhan yang jatuh dan mereka ditolak, tetapi mereka mau menerima dan mendukung mereka, sampai mereka bangkit kembali.

Engkong Yusak pernah berkata : jika kita melihat orang itu jatuh dan kita menghakimi dia, kita tidak tahu bahwa Tuhan sedang mengijinkan hal itu terjadi maka ketika kita menghakimi orang tersebut, maka kita bukannya dapat berkat malah kita salah dihadapan Tuhan.

Seperti seorang pelacur yang kedapatan sedang berbuat jinah dengan seorang pria, ia ditangkap dan mau dihukum mati dengan dirajam dengan batu, ketika wanita ini dibawa kehadapan Yesus, Yesus Cuma berkata : siapa yang diantara kalian ini tidak pernah berbuat dosa seperti wanita ini silahkan melempari wanita ini dengan batu. Sedangkan Tuhan Yesus hanya menunggu sambil menulis-nulis ditanah, kita tidak tahu apa yang Tuhan Yesus tuliskan, tetapi satu persatu orang yang akan menghakimi wanita itu pergi meninggalkan wanita itu bersama Yesus.

Saya sewaktu kuliah ada beberapa teman memberikan kesaksian sama saya, Van walaupun kamu anak tunggal tetapi kamu tidak egois, kamu adalah orang yang setia, kamu mengasihi dengan tulus sama kami. Walaupun mungkin saya tidak bisa membalasnya saat ini, kamu memperhatikan dengan tulus dan dengan kasih yang tulus kamu memberikan surprise pada saat hari ulang tahun kami.

Tuhan Yesus yang memberikan kekuatan kepada saya dan saya terus bisa menulis dengan setia, semua karena AnugerahNya, saya rindu melalui tulisan ini pembaca boleh diberkati Tuhan dan mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan.

Saya adalah seorang hamba yang tidak berguna, saya hanya melakukan apa yang Tuhan mau. Segala Pujian hanya bagi Tuhan Yesus Kristus. Amin


Jatiwangi, 4 Mei 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer