SAYAP KETAATAN

Sayap Ketaatan
Pdt. Petrus Agung Purnomo & Ev. Iin Tjipto Wenas


Bahan Renungan :
Karena iman Abraham taat 1 , ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, v  lalu ia berangkat w  dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. (Ibrani 11 : 8)

NETBible Hebrew 11 : 8
By faith Abraham obeyed when he was called to go out to a place he would later receive as an inheritance, and he went out without understanding where he was going.

Menurut saya Abraham ini orang yang aneh sekali sebenarnya. Tuhan berkata “Engkau pergi maka Aku akan berikan tanah perjanjian kepadamu” dan Tuhan tidak bicara lebih detail lagi. Dia hanya berkata “Engkau pergi, nanti Aku sediakan sebuah tanah yang ajaib buat hidupmu.” Abraham tidak tahu tujuannya kemana tapi dia tetap pergi. Orang yang mempunyai sayap seperti ini, adalah orang yang akan menikmati masa depan yang luar biasa karena sebenarnya tidak ada orang yang dikatakan ayo pergi dan selalu reaksi pertama yang dikatakan adalah, “Kemana ?” Nah jika tujuan kita tidak pernah jelas, kita mau kemana tetapi kita mau tetap mau melangkah itulah yang namanya iman.

Ada banyak orang yang bertanya kepada saya, “Pak bagaimana supaya saya bisa mengerti panggilan saya ? Bagaimana saya bisa mengerti akan yang namanya Visi Tuhan buat hidup saya ?” Saya sudah tanya kepada hamba-hamba Tuhan dan mereka menjawab, “Ya kamu tanya Tuhan.” Lalu saya menjawab, “Saya tidak peka pak.” Sebenarnya jawaban tidak peka itu merupakan jawaban kita yang klise. Dan kebanyakan orang akhirnya minta tolong untuk didoakan supaya bisa tahu apa yang Tuhan katakan.

Biasanya saya suka bertanya kepada orang seperti itu, “Mengapa kamu bertanya begitu kepada saya ?” dan selalu jawabannya, “Ya karena saya melihat bapak ini orang yang mengerti kemana harus pergi.” Siapa bilang ? Jika saya boleh jujur sebagai keluarga, sebenarnya sebagian besar dari hidup saya, saya tidak tahu harus ke mana dan melakukan apa.

Seringkali saya hanya mengerti sebagian, selangkah didepan, langkah kedua tidak jelas. Saya ini bukan anak yang baru lahir baru. Kalau boleh saya jujur itu kenyataan. Ketika tahun 90an saya diprotes oleh salah seorang pendeta yang membantu saya. Dia bicara terus terang seperti ini, “Aku ikut seminar gereja itu, aku melihat mereka gereja yang punya visi yang jelas. Di tembok gerejanya ada spanduknya, visi gereja, juga statementnya. Tiap orang masuk lihat, oh kesitu arah kita. Tiap hari mereka bicara visi !” Lalu dia melanjutkan dengan berkata : “Aku ini membantu kamu sudah bertahun-tahun, tetapi kamu belum pernah cerita ke aku visi kita ini mau kemana.” Jujur saya tidak mencoba untuk membela diri tetapi saya mencoba apa adanya. Saya berkata : “Iya, kita ini mau kemana ya ?” Itu adalah hal yang gila karena anda memulai sesuatu tidak jelas.

Contohnya adalah seperti anda hendak mengeluarkan motor atau mobilmu dari garasi menuju jalanan dan anak-anak atau istrimu bertanya : “Pak, kita mau kemana ?” Dan anda menjawab “Iya, Ya kita mau kemana ya ?” Dengan jawaban seperti itu apakah itu menunjukkan anda seperti orang linglung atau orang waras ? sampai akhirnya mereka marah dan berkata, “Harusnya bapak tulis dulu dong visinya mau kemana.” Saya sebenarnya ingin berkata : “Saya berharap saya tahu, tetapi jujur saya tidak tahu.”

Kemudian saya memulai sesuatu itu dengan parah, teman-teman saya itu bicara seperti ini, “Kamu itu seharusnya seperti bapak itu lho, itu kriteria pendeta yang ideal, kamu ini tidak bisa dan tidak mampu. Visi saja tidak jelas.” Saya sebenarnya hanya bisa terdiam. Saya menyadari saya tidak bisa dan tidak banyak yang saya tahu. Hanya selangkah demi selangkah dan memang itu lama sekali, setelah bertahun-tahun saya mulai menduga-duga. Jika anda bermain puzzle, itu seperti gambar yang dipotong-potong dan anda harus menyusun menjadi gambar utuhnya. Jika ada contohnya pasti kita berkata : “Oh seperti ini, itu mudah sekali.” Tetapi jika puzzle yang berjumlah sekian ratus potong atau bahkan sekian ribu potong itu dimasukkan ke dalam plastik dan diberikan kepada anda, coba anda susun seperti apa jadinya ? Apakah anda tidak akan menjadi pusing ? Pasti sangat pusing, percayalah ini akan menjadi gambar yang tidak jelas akhirnya. Anda hanya bisa menduga lalu mencoba. Nah jika kumpulan-kumpulan potongan-potongan itu hanya anda perhatikan saja maka puzzle itu tidak akan pernah jadi.

Lalu kita berkata kepada Tuhan, “Tuhan beri aku impian-impian surgawi supaya aku ini bisa melihat ini gambar apa. Kenyataannya 99,99 persen tidak pernah mendapat mimpi seperti itu. Sedangkan kita membayangkan jika kita melakukan apa yang Tuhan mau itu seharusnya jelas dulu dan ada petunjuk pelaksanaannya.Hal seperti itu tidak akan ada saudara. Tuhan itu seperti memberikan kepada anda ribuan potongan puzzle dan Dia berkata : “Susunlah itu sampai jadi !” Lalu kita memulai satu demi satu potongan sambil berkata, “Wah ini benar kelihatannya” Atau “Wah ini salah” dan terus anda ubah sampai akhirnya nanti setelah sekian persen baru mulai terlihat. Nah gawatnya kalu gambar itu adalah hanya gambar lautan dan langit, itu akan susah sekali karena semua berwarna biru dan tidak pernah jelas.

Tetapi biasanya Tuhan memberikan kita gambar yang ajaib. Dia adalah perancang kehidupan yang sangat hebat dan paling hebat. Nanti kalau sudah sekian persen anda mengerjakannya, tiba-tiba anda akan mulai mengerti, “oh itu pasti sebuah istana.” Nah begitu anda mulai mendapatkan gambarnya maka kerja anda pasti akan lebih cepat bukan ? Mengapa ? Karena tiba-tiba di imajinasimu mulai kelihatan dan anda mulai berkata “Aku mengerti, aku mengerti.” Yang istilah rohaninya anda telah mendapatkan visi. Tapi sebenarnya anda tidak pernah anda dapatkan diawal, walaupun seandainya anda sudah dapat diawal tetapi itu akan sedikit sekali saudara.

Pada waktu diawal, Tuhan hanya memberikan keinginan kepada saya. Keinginan untuk menjadi Hamba Tuhan. Lalu saya ditanya oleh pendeta saya, “Kamu itu ingin menjadi hamba Tuhan seperti apa ?” Saya jawab, “Wah saya tidak mengerti, karena saya itu orangnya sangat minder. Jika saya bicara dengan orang yang tidak saya kenal bisa keluar keringat dingin.” Dia berpikir bagaimana saya bisa menjadi pendeta atau menjadi Hamba Tuhan jika saya sendiri tidak bisa mengerti ingin menjadi seperti apa. Dia hanya tahu bahwa saya harus mempersiapkan diri dengan tepat. Tetapi sebenarnya saya berkata saya tidak tahu. Akhirnya lama-lama dia menjadi lelah sendiri dengan saya. Tetapi kalau anda mau bertanya, kenyataannya ya seperti itu.

Jika anda bertanya kepada saya “Bagaimana caranya pak supaya saya bisa mengerti ?” Saya pun tidak mengerti bagaimana saya bisa memberitahu anda. Tapi sayapun tidak mengerti bagaimana saya bisa memberitahu anda. Tapi yang saya tahu adalah bahwa saya harus setiap hari melangkah. Seberapa yang Tuhan buka, terus kita cari, terus kita minta, kita percaya rancanganNya sempurna dan terbaik untuk kita. Nah banyak orang berhenti menganggur dan tidak mengerjakan apa-apa, menunggu sampai rencana Tuhan jelas. Saya beritahu anda, jika cara anda seperti itu maka sampai kedatangan Tuhan yang kedua kali pun tidak akan pernah jelas. Karena jika sudah jelas didepan, maka itu bukan iman namanya. Justru sayap Ketaatan buat masa depan ini dimiliki oleh seorang yang bernama Abraham, dia pergi ke tempat yang dia tidak tahu kemana dia harus tuju. Dan ini memang tampaknya seperti pengembara karena tidak pernah jelas. Mungkin untuk seorang wanita, anda akan lebih bisa tetapi jika untuk seorang pria itu akan menjadi hal yang sulit karena jika pria tidak memiliki fokus maka akan berat. Kalau anda shopping, para pria kalau masuk mall dia sudah tahu aku mau beli sepatu, dasi, kaos kaki sudah jelas maka dia akan langsung pergi ke toko yang menjual dasi, sepatu dan kaos kaki. Sedangkan kalau ibu-ibu belanja di Mall pasti para ibu akan menggunakan “Ilmu Shoppingnya” untuk mengikut kemana Roh Tuhan memimpin,....... kalau ditanya “mau kemana ?” jawabnya nanti lihat-lihat dulu. Para ibu-ibu gunakanlah seperti “ilmu shoppingnya” dalam mengikuti Tuhan, melangkah dan mengalir dalam pimpinan Roh Kudus.

Dari Buku The Future Belongs To Those Who Can Fly  

Komentar

Postingan Populer