Shibbolet



Shibbolet (Syibolet)
JKI Anugerah - Cirebon
Ev. Iin Tjipto Wenas
1 April 2011



Hakim-Hakim 12 : 1 – 7
Yefta dan Efraim
12:1 Dikerahkanlah orang Efraim, lalu mereka bergerak ke Zafon. e  Dan mereka berkata kepada Yefta: f  "Mengapa engkau bergerak untuk memerangi bani Amon dengan tidak memanggil kami untuk maju bersama-sama dengan engkau? g  Sebab itu kami akan membakar rumahmu bersama-sama kamu!" 12:2 Tetapi jawab Yefta kepada mereka: "Aku dan rakyatku telah terlibat dalam peperangan yang hebat dengan bani Amon; lalu aku memanggil kamu, tetapi kamu tidak datang menyelamatkan aku dari tangan mereka. 12:3 Ketika kulihat, bahwa tidak ada yang datang menyelamatkan aku, maka aku mempertaruhkan nyawaku h  dan aku pergi melawan bani Amon itu, dan TUHAN menyerahkan i  mereka ke dalam tanganku. Mengapa pada hari ini kamu mendatangi aku untuk berperang melawan aku?" 12:4 Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang Gilead, j  lalu mereka berperang melawan suku Efraim. Dan orang-orang Gilead mengalahkan suku Efraim itu. Sebab orang-orang itu mengatakan: "Kamulah orang-orang yang telah lari dari suku Efraim!" --kaum Gilead itu ada di tengah-tengah suku Efraim dan suku Manasye k --. 12:5 Untuk menghadapi suku Efraim itu, maka orang Gilead menduduki tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan. l  Apabila dari suku Efraim ada yang lari dan berkata: "Biarkanlah aku menyeberang," maka orang Gilead berkata kepadanya: "Orang Efraimkah engkau?" Dan jika ia menjawab: "Bukan," 12:6 maka mereka berkata kepadanya: "Coba katakan dahulu: syibolet." Jika ia berkata: sibolet, jadi tidak dapat mengucapkannya dengan tepat, maka mereka menangkap dia dan menyembelihnya dekat tempat-tempat penyeberangan sungai Yordan itu. Pada waktu itu tewaslah dari suku Efraim empat puluh dua ribu orang. 12:7 Yefta memerintah sebagai hakim atas orang Israel enam tahun lamanya. Kemudian matilah Yefta, orang Gilead itu, lalu dikuburkan di sebuah kota di daerah Gilead.

Renungan :

Yefta mempunyai arti kata Tuhan yang akan membuka, Tuhan yang akan membuat terobosan. Yefta adalah orang buangan, ia adalah seorang kepala perampok, ibunya adalah seorang pelacur.

Saya diberikan suatu penglihatan oleh Tuhan : Saya melihat sebuah kereta dengan banyak gerbong. Didalam Kereta itu ada orang-orang yang sudah lebih dulu masuk dalam gerbong kereta itu. Mereka sudah terlalu lama menunggu sehingga ada yang mulai marah-marah dan keluar dari gerbong kereta itu, sementara diluar itu ada dua kelompok orang yang sedang akan memasuki gerbong kereta api, saya mendengar pengumuman bahwa kereta akan segera berangkat. Kelompok orang pertama yang sudah ada didalam kereta tersebut keluar dan pergi entah kemana, sementara kelompok kedua mereka berhenti sebentar dan sibuk berbelanja untuk memenuhi kepuasan hatinya. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang ingin cepat-cepat masuk ke dalam gerbong kereta. Begitu saya memasuki kereta tersebut dan kelompok yang mengikuti saya, tiba-tiba kereta ini berjalan. Saya dan teman-teman berteriak-teriak memanggil orang-orang yang masih ada diluar gerbong. Namun mereka tidak mendengarkan suara teriakan kami. Akhirnya kereta ini berjalan dengan cepat.

Kita ini berada di menit-menit terakhir, waktu terus berputar dengan cepat. Kita adalah generasi terakhir yang melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Kita memasuki Kegerakan Tuhan yang luar biasa. Ada orang-orang yang hanya melihat kegerakan Tuhan dan mereka bosan karena mereka kecewa dan akhirnya meninggalkan gerbong kegerakan Tuhan itu.

Kita adalah kelompok yang dipilih Tuhan untuk melakukan kegerakan Tuhan di akhir jaman ini. Banyak orang melihat dulu kegerakan Tuhan yang sedang terjadi kalau sudah terlihat aman maka ia akan mengikuti kegerakan Tuhan itu.

1370 SM, terjadi perang antara suku Gilead dan suku Ephraim yang sebetulnya sama-sama keturunan Yahudi. Perang ini dimenangkan oleh suku Gilead dan di perbatasan wilayah di muara sungai Jordan disiagakan prajurit untuk mencegah laskar Ephraim yang mencoba menyelundup kembali ke tanah airnya. Karena karakteristik fisik dua suku serupa, maka dipakailah ’logat bahasa’ untuk alat screening menentukan oknum bersangkutan dari suku Ephraim atau bukan. Mereka yang akan menyeberang sungai Jordan diwajibkan melafalkan kata ’shibbolet’ yang dalam bahasa Yahudi bermakna ’bagian batang tanaman yang mengandung bulir-bulir, misalnya jagung’. Orang Gilead akan melafalkannya dengan ’syibolet’, sedangkan orang Ephraim akan mengucapkannya dengan ’sibolet’. Tanpa banyak tanya lagi, pelintas batas yang keliru mengucapkan kata ’shibboleth’ ini langsung dibantai. Empat puluh dua ribu orang Ephraim menemui ajalnya gara-gara tak lulus melafalkan ’shibboleth’ ini.

Shibbolet atau Syibolet artinya stream atau suatu aliran sedangkan Sibolet artinya beban. Tuhan sedang bukakan pintu kepada kita untuk bergerak ke 33 propinsi. Tuhan membukakan kita dan membiayai kita untuk bergerak ke 33 propinsi.

Ada sebagian orang berkata itu adalah anugerah Tuhan dan ada sebagian lagi yang berkata itu adalah beban dan banyak mengeluarkan biaya untuk kegerakan Tuhan. Sebenarnya Tuhan akan memberkati Umat Tuhan lebih lagi bahkan melebihi berkat yang Tuhan berikan kepada Salomo.

Kita mendapatkan Anugerah Tuhan untuk mengelola Pertanian Jagung di Kupang NTT, disana Tuhan melakukan perkara yang ajaib. Kita tahu disana sangat tandus dan memerlukan air untuk pertanian, ketika kita menanam jagung, benih itu tumbuh dan ketika kita membutuhkan air untuk menyiram tanaman jagung itu, Tuhan mengingatkan kita bagaiman Yosua mempunyai otoritas untuk menghentikan matahari. Kita diperintahkan Tuhan untuk mengelilingi tanah perkebunan jagung dengan mengangkat banner-banner kita. Tuhan memberikan perintah bahwa kita mempunyai otoritas untuk menurunkan hujan. Hujanpun turun sesuai kebutuhan tanaman jagung. Menurut Departemen Pertanian yang ada disana tidak mungkin jagung itu berhasil. Kami berdoa dan setiap hari kita doa keliling dan memberikan tarian. Ada seorang pendoa syafaat yang mendapatkan untuk memasang Banner besar dengan gambar Gandum. Kami membuatnya dan kami pasang banner besar itu. Akhirnya pada waktu panen, kami mengundang Kepala Dinas Pertanian NTT mereka kaget dengan hasil yang ada. Mereka berkata tidak mungkin bisa menghasilkan jagung yang baik di tanah tandus.

Ada beberapa hal yang harus kita lakukan didalam Perkebunan Jagung : Peperangan Rohani didaerah tersebut, mengurusi orang setempat dengan memberikan sesuai kebutuhan mereka, doa menahan hujan dan menurunkan hujan.
  




Komentar

Postingan Populer