Warisan Engkong Yusak Tjipto


Warisan Engkong Yusak Tjipto
Joshua Ivan Sudrajat S
Sabtu, 25 Juni 2016



Pagi ini ketika saya mengetik Renungan Harian Bahtera Imamat Rajani mengenai Pemberontakan, saya tergelitik untuk membaca Bilangan 14 : 24 Tetapi hamba-Ku Kaleb, h  karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, i  akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya. j (Bilangan 14 : 24)

Disitu Roh Kudus banyak menerangkan, coba kamu ingat tahun 1991 ketika kamu pertama kali mengikuti RC Ecclesia di Selabintana Sukabumi, waktu itu tema Tahan Uji, waktu itu umur saya masih 16 tahun, sekitar 25 tahun yang lalu. Disitu Engkong Yusak Tjipto berkata kepada kami anak-anak muda bahwa kita ini adalah Generasi Yosua, untuk anak-anak yang berumur dibawah 20 tahun dipisahkan dari yang sudah berumur diatas 20 tahun, karena seperti Musa menerima mandat dari Tuhan bahwa anak-anak orang Israel yang berumur dibawah 20 tahun yang akan memasuki tanah Kanaan (Tanah Perjanjian). Karena orang-orang yang berumur diatas 20 tahun sudah banyak memakai logika pemikiran dan sudah sering bersungut-sungut. Jadi saya bersyukur waktu itu masuk dalam barisan Generasi Yosua.

Saat malam dedikasi remaja, hampir saja pintu ditutup karena waktu malam dedikasi, Tuhan menyuruh pada saat mulai penyembahan dimulai orang-orang tidak boleh masuk lagi karena terlambat. Saya dan teman saya hampir terlambat masuk karena biasa jarak tempat kami menginap dengan aula ibadah cukup jauh dan saya menunggu teman saya mandi. Hampir saja pintu itu ditutup, namun saya berhasil masuk karena terlambat lima menit saja saya dan teman saya datang ke aula pintu sudah ditutup.
Saya ingat waktu itu yang ikut RC Tahan Uji itu adalah Erwan dan Erwin. Kami memang satu kelas di SMA. Waktu itu yang melayani Ibu Iin Tjipto, dulu kami memanggilnya cici, Koh Sammy (Samuel Kristianto) dan Koh Denny (Daniel Krestianto). Disitu Tuhan memberkati kami dengan Pak Yusak Tjipto yang memeteraikan kami. Kami adalah Generasi Yosua di akhir zaman. Sepulang dari RC itu saya mempunyai kerinduan untuk membuat persekutuan kelas, kami hanya berdua belas orang seperti murid-murid Tuhan Yesus. Sekarang entah kemana semua orang yang didalam persekutuan kelas yang saya dirikan. Saya bersama Henry, Erwan, Erwin, Dedy, Jemmy, Lukas, Dewisari, Agnes, Diah, Kristine dan Yulianti.

Saya sebagai ketua kelas selalu mendapat kecaman dari kepala sekolah dan guru agama kristen, mereka anggap sesat bahwa generasi yosua itu sesat dan sebagainya. Tetapi pada saat tahun-tahun di depan banyak gereja-gereja yang mendapatkan pesan Tuhan tentang Generasi Yosua.

Saya bersyukur pada waktu RC Tahan Uji itu mendapatkan anugerah Tuhan Yesus dimeteraikan menjadi generasi Yosua di akhir jaman, itu adalah warisan dari engkong Yusak Tjipto.

Waktu terus berlanjut sampai saya akhirnya kuliah di Salatiga, saya memang tidak mengikuti kotbah-kotbah beliau, namun saya mengikuti kotbah-kotbah bu Iin Tjipto sejak awal dia merintis Mahanaim.

Setelah saya lulus kuliah saya mengikuti kembali Persekutuan dan sering mendengarkan kotbah beliau sampai akhirnya terbentuklah bahtera. Saya mengikutinya sejak tahun 2004 sampai sekarang.

Pada waktu Ulang Tahun Engkong 12 Maret 2012 dengan tema Puncak Perkenanan, Engkong Yusak Tjipto sebenarnya tidak mau dirayakan ulang tahunnya, namun tanggal lahirnya dipakai untuk ibadah mencari apa yang Tuhan mau. Disitu Tuhan memberikan saya penglihatan kepada saya : “Nak aku beri kamu Tiga Pilar, Kunci Daud untuk memerintah dan membuka menutup apa yang Aku suruh kepadamu, Lalu dipilar itu ada banyak mawar tanpa duri, saya diberikan tiga warna mawar yaitu Mawar Merah yang melambangkan Darah Yesus dan Penebusan Tuhan diatas kayu salib, Warna Mawar Putih Melambangkan Kekudusan dan Dipanggil sebagai Imam dan Pilarnya Tuhan, Mawar Pelangi yang berarti setiap janji Tuhan dalam hidup saya jadi.”

Kemudian Tuhan berbicara dengan jelas bahwa kamu aku beri tiga pilar karena kekuatanmu tidak seberapa, hanya Aku yang memampukan kamu untuk bisa mencapai garis akhir, Aku berikan kekuatan Pilar seperti yang Aku berikan kepada hambaKu Yusak, namamu juga sudah Aku beri nama Joshua pada tahun 1992.

Tuhan memberikan Wahyu 3 : 7 - 13
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia 4 : r  Inilah firman dari Yang Kudus, s  Yang Benar, t  yang memegang kunci Daud; u  apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. 3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: v  lihatlah, Aku telah membuka pintu w  bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. x  3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, y  yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak z  demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu a  dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. b  3:10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau c  dari hari pencobaan 5  yang akan datang atas seluruh dunia d  untuk mencobai e  mereka yang diam di bumi. f  3:11 Aku datang segera 6 . g  Peganglah apa yang ada padamu, h  supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. i  3:12 Barangsiapa menang, j  ia akan Kujadikan sokoguru k  di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, l  nama kota Allah-Ku, m  yaitu Yerusalem baru, n  yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. 3:13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan o  apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Dari Wahyu 3 : 8, 12 ini saya tahu bahwa Tuhan panggil saya sebagai Pilar dan Imam, memang saya panggilan dasarnya adalah tentara ketika saya mengikuti Ibadah Bahtera yang membahas tentang 6 Panggilan Tuhan. Tuhan memberikan penglihatan Jubah yang Kedua bewarna dasar putih dan ada modifikasi panggilan Tentara, Imam dan Pilar, dan sekarang memang sudah menjadi daging (kenyataan).


Ketika Acara Yobel Besar saya mendapatkan Warisan Kaleb dari Ev. Yusak Tjipto, ketika itu Rahel yang membacakan Deklarasi Kaleb, setiap orang yang mendapatkannya berdiri, saya kaget karena saya mendapatkan warisan pilar juga. Deklarasi Yobel Besar Skillful Perjanjian Kaleb :

Saya menerima Passion untuk mengikut Tuhan.
Saya dimampukan sepakat dengan Tuhan, diberikan mata yang melihat dari sudut pandang Tuhan, memandang kebesaran Tuhan senantiasa.
Tuhan menjagai saya dari iri hati dan dengki sehingga saya dimampukan untuk memberikan bahu saya untuk mendukung saudara saya.
Tuhan memberikan saya keahlian untuk mengerjakan yang orang lain tidak bisa kerjakan.
Kekuatan di masa tua saya seperti saat saya muda.
Ketekunan dan Kesetiaan sampai Garis Akhir Tuhan anugerahkan.
Saya terima jaminan dan anugerah Perjanjian Kaleb untuk masuk Yobel Besar.
Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus Saya Menerimanya.
Amin....Amin....Amin.

Saya sekarang bersyukur karena saya masih menyimpan Deklarasi Yobel Besar Skillful Perjanjian Kaleb. Itu adalah Warisan Pilar yang sangat berharga, sejujurnya hanya Tuhan yang memampukan saya untuk mencapai garis akhir.

Banyak latihan kesetiaan, ketekunan dan memberikan bahu kepada saudara kita. Saya banyak belajar dari Engkong Yusak Tjipto yang selalu diam ketika orang-orang mencemooh dia, mengejek dia dan mengatakan dia sesat. Dia sering berkata : Semua adalah Anugerah Tuhan, Melu Tuhan itu harus hadapi setiap ejekan dan hinaan, dulu juga Tuhan Yesus mengalami hinaan dan ejekan. Ikut Tuhan itu glinding wae, jangan pakai logikamu itu gak akan bisa dimengerti.

Kini Pilar itu sudah Pergi meninggalkan kita, dia sudah bertemu Raja Agung kita Tuhan Yesus Kristus. Saya melihat foto dengan Rahel Cucunya ketika wisuda, engkong sudah kelihatan tua sekali, begitu saya melihat foto jenazahnya, saya melihat engkong Yusak begitu gagah dan kuat seperti berumur 70 tahunan seperti dulu. Diwajahnya tenang dan terpancar sukacita karena dia mau bertemu dan mengabdi kepada Tuhan Yesus. Sudah begitu lama dia menantikan saat dipanggil Tuhan, namun Tuhan memperpanjang masa tugasnya dibumi, sekarang dia sudah menghadap Raja Agung. Kini saatnya anak-anak yang ditinggalkan berjalan bersama Tuhan Yesus sendirian, Ikut Tuhan iku ora gandeng-gandengan, Berkonsultasi selalu dengan Roh Kudus, Minta Diberikan Hati Yang Percaya, Minta Jaminan dan Anugerah Dari Tuhan supaya dimampukan berjalan sampai garis akhir. Itulah Perkataan Engkong Yusak Tjipto yang selalu terngiang-ngiang hari-hari ini.

Tuhan Yesus Engkau begitu Ajaib, Mampukan Kami Untuk Berjalan Sampai Garis Akhir. Datanglah Segera Ya Raja ! Amin

Jatiwangi, 25 Juni 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat   


Komentar

Postingan Populer