Terbang Tinggi Menghadapi Badai

Terbang Tinggi Menghadapi Badai
Joshua Ivan Sudrajat


“Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.” Matius 8:24-26

Tuhan memberikan Tema Bahtera : Higher Than Ever. Mungkin beberapa diantara kita sudah mengalami yang namanya Angin Badai. Seperti Anak Rajawali Yang Diajar Terbang oleh induknya. Kita tahu dua tokoh yang kita teladani sudah dipanggil pulang.

Hari-hari kedepan kita diajar Tuhan untuk terbang mengatasi angin badai. Bagi Rajawali-Rajawali muda kita harus dilatih terbang supaya sayap kita bertambah kuat kita membutuhkan Sayap Anugerah, Sayap Iman, Sayap Keintiman dan Sayap Perkenanan supaya kita bisa terbang lebih Tinggi.

Didalam Alkitab kita belajar bahwa ketika Murid-muridNya menyeberangi Danau Galilea. Peristiwa ini terjadi ketika Yesus bersama murid-muridNya sedang ada di dalam perahu mengarungi danau. Angin ribut datang melanda danau tersebut. Dalam Markus 4:37 disebut dengan angin taufan yang sangat dahsyat.

Angin taufan seperti ini bertiup sangat kencang sekali, ke segala penjuru, atas dan bawah, hingga bisa memporak-porandakan rumah-rumah. Bisa dibayangkan gelombang seperti apa yang dapat ditimbulkan pada saat angin jenis ini melanda sebuah danau. Tidak akan ada orang yang berani untuk melintasi danau tersebut dengan sebuah perahu.


Pada saat kejadian itu, para murid sangat ketakutan. Hal ini sangat manusiawi karena perahu mereka diombang-ambingkan oleh gelombang besar dan ditiup oleh angin yang sangat dahsyat.

Ketika mereka merasa bahwa mereka memerlukan pertolongan, mereka mendapati bahwa Yesus dengan tenangnya dapat tidur di dalam kondisi seperti itu. Lalu mereka-pun membangunkan Yesus agar memperoleh pertolongan dariNya.

Hal ini layaknya kehidupan kita yang tidak lepas dari gelombang badai yang berupa masalah yang dapat datang dengan tiba-tiba. Kita dapat diombang-ambingkan oleh masalah yang kita alami. Kita bisa menjadi sangat ketakutan. Bahkan tidak sedikit dari kita yang datang mencari pertolongan pada Tuhan ketika masalah tersebut datang menimpa kita dengan kerasnya.

Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari melalui kisah ini. Berikut ini rahasia agar kita tetap tenang dalam menghadapi badai kehidupan :

1. Jangan Takut
Tuhan Yesus bertanya kepada murid-muridNya, “Mengapa kamu takut?”
Masalah sebesar dan sekeras apapun boleh datang menimpa kita, tetapi biarlah kita tidak takut dalam menghadapinya. Kenapa? Karena kita punya Yesus, Dia ada dalam satu perahu bersama-sama dengan kita. Bersama Yesus kita akan lakukan perkara besar. Roh yang ada di dalam kita lebih besar dari roh yang ada di dunia ini. Lalu mengapa kita harus takut?
Rahasia pertama agar kita dapat tenang dan berada dalam kedamaian adalah tidak takut. Jangan takut apa yang akan kita hadapi dan akan kita jalani. Hidup ini tidak akan lepas dari berbagai masalah.

Seringkali kita takut menghadapi badai, Badai yang menerpa mungkin satu dengan yang lainnya berbeda, ada yang diterpa dengan keterpurukan ekonomi, ketakutan akan masa depan, kegagalan melakukan suatu hal. Tuhan melatih kita untuk kuat dan kita menghadapi badai itu dengan sayap iman.

Jika berani menghadapi dan menjalani apa yang kita alami sekarang, Yesus akan memberi kita kekuatan dan memberikan jalan keluar bagi kita. Dia akan memberikan kemenangan bagi masalah kita.
.
2. Percaya Sepenuhnya
Tuhan Yesus menyebut murid-muridNya sebagai orang yang kurang percaya. Mengapa demikian? Karena murid-muridNya tetap ketakutan dalam keadaan demikian, walaupun mereka tahu bahwa Yesus ada bersama-sama dengan mereka.

Mereka kurang percaya akan apa yang dapat Yesus lakukan jika mereka mengalami bahaya.

Apa yang tidak dapat Tuhan lakukan dalam hidup kita? Selama kita hidup berjalan bersama Yesus, maka Dia akan menuntun dan menopang hidup kita. Bahkan ketika kita berjalan dalam lembah kekelaman, Dia tetap ada di samping kita.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. ” Mazmur 23:4

Percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Dia sanggup melakukan segala perkara. Tiada yang mustahil bagi Dia.
.
Kedua hal di atas, yaitu “Jangan Takut” dan “Percaya Sepenuhnya“, akan dapat membantu kita memperoleh kedamaian di tengah badai kehidupan yang datang menerpa. Tidak ada hal lain selain kedamaian dalam menghadapi masalah kita yang dapat membantu kita untuk meraih kemenangan di dalamnya.

Seringkali kita merasa takut dan merasa sendirian. Tuhan menginginkan kita untuk terbang lebiih tinggi. Biarlah kita tidak takut lagi akan segala hal yang sedang menimpa kita dan biarlah kita tetap percaya seutuhnya kepada kuasa Tuhan yang sanggup melakukan segala perkara dalam hidup kita. Haleluya !
.
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” Mazmur 23:1-6

Komentar

Postingan Populer