Talitakum

Talitakum

Joshua Ivan




Bahan Renungan : Markus 5 : 21 – 24 ; 35 – 42


* Markus 5:21-24; 35-43 Yesus membangkitkan anak Yairus
5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.


5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
KJV, And when he was come in, he saith unto them, Why make ye this ado, and weep? the damsel is not dead, but sleepeth.
TR, και εισελθων λεγει αυτοις τι θορυβεισθε και κλαιετε το παιδιον ουκ απεθανεν αλλα καθευδει
Translit interlinear, kai {lalu} eiselthôn {sesudah masuk} legei {Ia berkata} autois {kepada mereka} ti {mengapa} thorubeisthe {kamu ribut} kai {dan} klaiete {menangis} to {itu} paidion {anak kecil} ouk {tidak} apethanen {mati} alla {melainkan} katheudei {tidur}

5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.



Markus 5:39, kalimat yang mengatakan bahwa anak yairus yang berumur 12 tahun 'tidak mati, tetapi tidur' muncul dalam kesemua tiga narasi sinopsis (bandingkan Matius 9:24; Lukas 8:52). Tetapi, apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata begitu?
Kematian gadis itu pasti telah dilaporkan : Ketika Yesus menuju ke rumahnya untuk memenuhi permohonan pedih sang ayah, agar Yesus mau datang dan menyembuhkan anaknya, seorang memberitakan bahwa anaknya telah mati : sebab itu 'mengapa harus mengganggu Sang Guru lebih jauh?'. Namun Yesus memberikan semangat kepada sang ayah itu 'janganlah takut, percaya saja', dan Yesus pergi bersamanya ke rumah itu. Ketika itu Yesus menegur orang yang banyak berkerumun dan membuat suara gaduh. Apakah yang dimaksud Yesus bahwa anak itu tidak mati (seperti yang telah dilaporkan) tetapi hanya tidur dalam arti harfiah? Orang banyak itu mendesak Dia untuk mengartikan, bahwa sungguh fakta nyata bagi mereka bahwa anak itu memang mati : 'mereka menertawakan Dia', kata kesemua tiga penulis Injil : 'karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati'. Lukas mencatat suatu fakta sehingga dia mengatakan 'tahu' daripada 'mungkin' menunjukkan bahwa dia percaya bahwa gadis itu telah mati). Atau apakah Yesus mengartikan tingkat kematiannya, sehingga walaupun benar, tetapi tidak permanen dan ini dapat membuktikan sesuatu yang tidak lebih dari kematian yang bersifat sementara? Dengan kata lain, Apakah Yesus menggunakan kata 'tidur' secara kiasan, seperti yang Dia lakukan ketika Dia melaporkan kematian Lazarus kepada murid-muridNya dalam Yohanes 11:11?


* Yohanes 11:11
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."

KJV, These things said he: and after that he saith unto them, Our friend Lazarus sleepeth; but I go, that I may awake him out of sleep.
TR, ταυτα ειπεν και μετα τουτο λεγει αυτοις λαζαρος ο φιλος ημων κεκοιμηται αλλα πορευομαι ινα εξυπνισω αυτον
Translit interlinear, tauta {hal-hal ini} eipen {Ia mengatakan} kai {dan} meta {sesudah} touto {ini} legei {Ia berkata} autois {kepada mereka} lazaros {lazarus} ho philos {sahabat} hêmôn {kita} kekoimêtai {sudah tidur} alla {tetapi} poreuomai {Aku pergi} hina {supaya} exupnisô {Aku membangunkan} auton {Dia}


Hal ini merupakan tambahan disamping butir yang mengatakan bahwa kedua kata Yunani yang berbeda untuk "tidur" ('καθευδο - katheudo' dalam Markus 5:39, dan 'κοιμαο – koimao' dalam Yohanes 11:11) digunakan satu dalam kisah anak Yairus dan yang lain dalam kisah Lazarus. Keduanya dapat dipergunakan secara kiasan untuk arti mati dalam konteks yangs sesuai.

Kalau begitu, cara perkataan Tuhan manakah yang seharusnya diambil? Kita tak dapat memastikan tanpa konfirmasi sertifikat medis yang kita butuhkan. Untuk pembaca modern, kata-kataNya memang membingungkan. Kepada anak gadis Yairus, yesus menggunakan kata "Talita Kum", bahasa Aram, artinya "gadis cilik, bagunlah!". Tetapi bangunnya anak itu secara wajar, bukanlah suatu tindakan yang memerlukan suatu peringatan khusus : Suatu fakta bahwa penginjil mencatat insiden ini, juga dengan cara penulisan mereka, menyatakan keyakinan mereka bahwa gadis itu memang benar-benar (walaupun sementara) mati.
 


Talita kum” adalah kata yang digunakan Tuhan Yesus ketika Dia menyembuhkan seorang anak dari kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Kata ini mengandung arti kasih sayang. Talita kum berasal dari bahasa Aram yang memang biasa digunakan orang Yahudi di daerah Galilea.

Talitakum berarti : bangun dari kematian, bangun dari sakit penyakit, bangun dari krisis keuangan, bangun dari krisis keluarga, bangun dari semangat yang patah

Bila kita rindu Talitakum bisa terjadi dalam hidup kita, ada empat hal yang harus kita lakukan:

1. TERSUNGKUR (Ayat 22) :

a. Mencari Tuhan sungguh-sungguh
Koreksi diri apakah diri kita masih punya hubungan yang baik sama Tuhan? jika tidak, ada dua faktor yang membuat kita kurang sungguh-sungguh mencari Tuhan:
- Hati yang kecewa
- Terlalu nyaman (Comfort Zone). Anak Tuhan yang ada di zona ini biasanya akan mendapat shock therapy supaya dibawa mendekat lagi kepada Tuhan

Ambil keputusan untuk mencari Tuhan sungguh-sungguh supaya Talitakum itu bisa terjadi dalam hidup kita.
b. Percaya Tuhan Yesus sanggup membuka jalan
Yairus adalah kepala rumah ibadat dan ahli taurat, semua ilmu pengetahuan yang ia miliki tidak bisa membuat anaknya sembuh. Ia tahu hanya Yesus yang sanggup menyembuhkan anaknya oleh sebab itu dia menanggalkan segala posisi, semua yang ada padanya serta mempercayai semuanya kepada Yesus. Kalau hari-hari ini kita jarang memperkatakan Firman Tuhan, mari kita perkatakan kembali Firman Tuhan. Akui bahwa Ia sanggup membuka jalan bagi kita.

c. Pertobatan
Yairus adalah seorang imam, seorang farisi yang kastanya tertinggi daripada yang lain. Mereka sangat-sangat dihormati dan menuntut untuk dihormati, tapi Yairus mau merendahkan hati dan tersungkur di hadapan Tuhan Yesus.

2. JANGAN TAKUT, PERCAYA SAJA (Ayat 36)
Jangan khawatir, percaya saja ; Jangan bimbang, percaya saja ; Jangan bingung, percaya saja ; Jangan ragu, percaya saja ; Jangan pusing, percaya saja ; Jangan stress, percaya saja ; Jangan lemes, percaya saja ; Jangan mundur, percaya saja.

3. Biarlah segala sesuatu menjadi waktu Tuhan
Ayat 24 – 34,, di ceritakan Yesus berjalan bersama Yairus, ketika itu berjumpa dengan wanita yang sakit pendarahan 12 tahun dan Tuhan Yesus melayani wanita tersebut. Dalam kondisi tersebut Yairus sabar menunggu waktunya Tuhan. Dalam kitab Pengkhotbah di katakan semua ada waktunya, contoh : ada waktu makan, berdiri, dll. Segala sesuatu ada waktunya, waktu Tuhanlah yang paling baik. Kita tidak pernah tau kapan waktu Tuhan itu namun tugas kita hanya terus beriman dan berdoa. Tuhan bisa memakai siapa/ apa saja untuk mengubah keadaan kita.

4. Taat dan setia bersama Tuhan
Ketika itu Yairus dengan sabar menunggu Tuhan, ketika sampai di rumah ada kabar yang datang bukan kabar baik namun kabar yang tidak enak yaitu anaknya mati. Ini berarti ketika kita sudah tersungkur dan sabar mengikuti Tuhan kadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan keinginan kita namun sebaliknya mendapatkan keadaan yang sangat tidak enak, ini berarti proses untuk kita belajar untuk taat dan setia kepada Tuhan. Dalam hal ini Yairus taat dan setia kepada Tuhan walaupun keadaannya tidak enak sekalipun, karena  Yairus taat dan setia kepada Tuhan akhirnya mujizat terjadi.

Talitakum berbicara kesembuhan, mujizat Tuhan. Ada peranan seorang ayah, keluarganya mengalami pemulihan, kesembuhan. Biarlah suami menjadi berkat untuk isteri, anak – anaknya. Tidak ada Ayah/Bapak/Suami yang sempurna tapi ada Ayah/Bapak/Suami yang baik.

Di ayat 35-36, ini bukan perbuatan Yairus tapi perkataan Yesus. Berani mempercayai di luar keterbatasan kita (Dare to Believe Beyond Our Limit). Hari-hari ini kalau fokus kita lebih kepada persoalan kita, mari kita geser fokus kita kepada Tuhan.




TUHAN YESUS MEMBERKATI!

Komentar

Postingan Populer