Dua Jalan

Pastor Steven Agustinus



Perjalanan hidup ini hanya terbagi menjadi dua jalan, yaitu jalan orang benar dan jalan orang fasik. Saat kita melangkah dalam jalan hidup orang benar, maka kehidupan kita akan terus naik dan tidak akan pernah turun seperti cahaya fajar yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. Namun ketika kita melangkah dalam jalan orang fasik, maka hidup kita pasti akan berakhir tragis.
Saya mendapati keberadaan kita di salah satu jalan tersebut bukanlah suatu kebetulan, namun sebuah proses pengambilan keputusan dan tuntunan dari suatu suara. Entah itu suara Tuhan, manusia, ataupun si jahat (iblis, demons, unclean spirit) Semua suara - suara tersebut sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kita. Suara yang paling tepat untuk kita dengarkan adalah suara Tuhan dan suara dari manusia (bapa rohani/pemimpin yang membawa pola ilahi)


Oleh karenanya kita perlu memastikan tiap hari hidup kita harus mendengar apa yang menjadi suara Tuhan. Suara Tuhan yang pasti adalah firman Tuhan/Alkitab. Hal itu sifatnya mutlak dan hakiki. Dan seorang bapa rohani sejati juga akan menyampaikan pemahaman yang benar akan firman tertulis. Bagian yang perlu kita lakukan adalah membuat diri kita dipengaruhi setiap hari oleh firman Tuhan. Karena itulah suara Tuhan yang 'baku' - kita tdk mungkin 'salah mendengar' suara Tuhan. Dengan demikian kehidupan kita pasti akan terus berjalan dalam jalan hidup orang benar.


Caranya juga sangat sederhana, kita hanya harus mendisiplin diri untuk membaca firman secara rutin & dengan hati yang haus akan Tuhan (Maz 1:1-3)


Saya merasa, Tuhan seperti terus 'mendesak' agar kita hanya hidup dari firman. Semakin kita terus mendesak masuk dalam hadiratNya, maka rasa membutuhkan firman akan semakin lebih kuat. Dan terutama, kesukaan dan cinta kita akan firmanNya lebih bertambah. Dan yang terpenting adalah diri kita menjadi orang yang berketapan untuk hanya memiliki satu buku panduan kehidupan, yaitu Alkitab !!


Terus terngiang dihati saya cerita Smith Wigglesworth yang hanya membaca satu buku saja, yaitu Alkitab. Pikir saya sebelumnya beliau adalah manusia zaman dahulu yang cukup relevan jika melakukan hal tersebut dizamannya. Jadi, saya merasa bahwa itu sangat tidak relevan untuk dilakukan di zaman modern ini yang penuh kesibukan dan banyak bacaan lainnya. Namun saya menyadari, ternyata gaya hidup tersebut adalah gaya hidup yang benar dan akurat seturut dengan yang Tuhan inginkan untuk dipraktekkan di segala zaman. Karena secara otomatis, jika ada inputan lain yang masuk ke dalam diri kita selain firmanNya, maka hidup kita pasti akan melangkah dalam jalan hidup orang fasik. Karena input menentukan output. Apa yang kita dengar dan baca sangat menentukan keputusan hidup kita sehari - hari.


Dari renungan ini, saya mendapati beberapa hal untuk terus dipraktekkan dalam hidup sehari - hari :
1. Alkitab harus menjadi panduan kehidupan kita satu - satunya.
2. Prioritas hidup kita sehari - hari sesungguhnya membaca firman, bukan yang lain.
3. Mendisiplin diri membaca firman satu jam sekali, akan menolong kita untuk terus berada dalam jalan - jalan Tuhan dan tidak binasa oleh hari yang jahat.


Point nomer dua menjadi penekanan tersendiri buat saya. Terlepas dari kesibukan apapun, membaca firman adalah prioritas utama. Sebab itulah yang menentukan mati dan hidup saya. Memang, sedikit terlihat aneh saat kita membangun gaya hidup tersebut. Tapi biarin ajalah, biar aneh yang penting akurat seturut dengan yang Tuhan kehendaki.
Baca, imajinasikan & nubuatkan firman berikut ke dlm hidup kita: Maz 1:1-6, Yes 55:6-13 #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer