Doa Syafaat




A. APA ITU DOA SYAFAAT?
C. Peter Wagner dalam bukunya, Prayer Shield (Regal Books, 1992), memberikan penjelasan bahwa kebanyakan orang meng-identik-kan bersyafaat dengan DOA. DOA adalah berbicara kepada atau berdialog dengan TUHAN, namun pengertian ―intercession‖ (doa syafaat) berbeda dengan doa biasa. Doa syafaat adalah datang kepada TUHAN untuk atau bagi orang lain, bukan untuk diri kita. Semua Doa syafaat adalah DOA, namun tidak semua DOA adalah Doa Syafaat.
―Intercession‖ berasal dari bahasa Latin inter yang berarti ―diantara‖ dan cedere yang berarti ―pergi‖ jadi ―intercession‖ mengandung arti “pergi diantara” atau dalam istilah lain ―standing in the gap‖ (berdiri di ruang pemisah)
Contoh yang jelas adalah yang dikatakan TUHAN kepada Nabi Yehezkiel:
“Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. Maka Aku mencurahkan geram-Ku atas mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaan-Ku; kelakuan mereka Kutimpakan atas kepala mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” (Yehezkiel 22: 30)
TUHAN memerlukan orang-orang yang mau pergi kepada-Nya (menemui-Nya dalam DOA) bagi kepentingan orang lain.

B. PENDOA SYAFAAT
Abraham menjadi pendoa syafaat ketika ia datang kepada TUHAN untuk meminta TUHAN mengampuni Sodom dan Gomora (Kejadian 18 – 19). Sepertinya doa-syafaat ini tidak dijawab oleh TUHAN; bukan karena salah Abraham maupun TUHAN, namun karena dosa Sodom dan Gomora sudah terlalu besar (termasuk homoseksual) dan tidak mau bertobat; bahkan sepuluh orang sajapun tidak ditemui yang dianggap benar sebagai syarat minimal pengampunan.
Lot, keponakan Abraham memang sempat ditolong oleh karena sebelumnya ia memberikan pertolongan kepada dua malaikat yang datang untuk memusnahkan kedua kota itu dan kemudian dikejar ke rumah Lot oleh orang-orang disitu untuk disetubuhi. Namun ternyata tidak seluruh keluarga Lot diselamatkan, hanya ia dan dua orang puterinya. Sangat disayangkan setelah itu terjadi incest, pemerkosaan dua puteri terhadap ayahnya yang akhirnya melahirkan bani Moab dan Amon yang sepanjang sejarah menjadi musuh turun temurun bagi bangsa Israel!
Dari contoh yang terjadi pada Abraham, maka seorang pendoa syafaat harus gigih berdoa bagi kepentingan orang lain yang didoakannya, namun harus juga mengerti jika doa syafaatnya tidak dikabulkan TUHAN. Ia harus dapat menerima karena ada hal-hal yang mungkin tidak diketahuinya yang menyebabkan TUHAN menjawab doa dengan cara lain atau ―tidak‖ (merupakan sebuah jawaban, oleh karena tidak semua jawaban TUHAN harus ―ya‖ dan TUHAN berdaulat penuh melakukan apapun yang dikehendaki-Nya).
Tuhan Yesus adalah pendoa syafaat bagi murid-murid-Nya (Yohanes 17) dan sampai sekarang DIA-pun masih terus berdoa bagi kita semua (Ibrani 7: 25)
Yakobus menganjurkan agar kita saling mendoakan (berdoa-syafaat) bagi kepentingan sesama, satu sama lain: “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yakobus 5: 16)
Kebanyakan Doa syafaat bersifat peperangan rohani yang akan kita bahas lebih mendalam dalam bab VI.
Walaupun berdoa syafaat merupakan kewajiban semua orang percaya, namun dalam kenyataannya tidak semua orang dapat dan mau melakukannya, dan karenanya ini menjadi panggilan tersendiri bagi orang-orang yang merasa terpanggil menjadi pendoa syafaat. Dari bentuknya panggilan akhirnya berdoa syafaat menjadi ―Hak istimewa‖ yang TUHAN berikan untuk memperlengkapi umat-Nya.

C. CIRI-CIRI PENDOA SYAFAAT
Apakah seseorang cocok atau tidak menjadi pendoa syafaat dapat dilakukan semacam test-case (ujian) yang menjadi ciri-ciri dari seorang pendoa syafaat:
a) Terbiasa berdoa lebih lama dari orang berdoa umum. Minimum satu jam sehari dan bisa lebih dari satu kali dalam sehari
b) Berdoa secara lebih intensip; sungguh-sungguh bertekun
c) Menyukai berdoa syafaat selain menerimanya sebagai panggilan
d) Dapat melihat lebih banyak dan lebih cepat hasil atas doa mereka
e) Lebih peka akan kehendak TUHAN
f) Sebagian diperlengkapi dengan karunia bernubuat
Faktor ketekunan menjadi satu dasar penting bagi seorang pendoa syafaat dan kalangan wanita sangat cocok dengan kondisi ini, oleh karena itu tidaklah heran sebagian besar pendoa syafaat adalah wanita yang tidak mudah cepat bosan.
Seorang pendoa syafaat harus selalu memelihara hubungan intim dengan TUHAN, menjaga kekudusan, rendah hati dan tekun, tidak mudah bosan dan gampang menyerah.

D. BAGAIMANA ANDA MEMULAI SEBAGAI PENDOA SYAFAAT
a) Bergabung dengan pendoa syafaat lainnya
b) Mencari pengalaman dengan berbagai jenis doa syafaat
c) Memeriksa perasaan anda apakah memperoleh perasaan damai sejahtera, sukacita dan puas dengan tugas dan kewajiban sebagai pendoa syfaat
d) Apakah anda merasakan urapan dan kuasa Roh Kudus ketika anda berdoa syafaat
e) Evaluasi apakah doa-doa anda dijawab TUHAN
f) Apa tanggapan orang lain terhadap anda selaku pendoa syafaat

E. BEBERAPA JENIS DOA SYAFAAT
1. General Intercession – Doa Syafaat secara Umum. Berdoa syafaatr secara umum, biasanya disertai dengan daftar apa yang harus / akan didoakan
2. Crisis Intercession – Doa Syafaat Masa Krisis. Contoh ketika terjadi bencana alam atau wabah
3. Personal Intercession – Doa Syafaat bagi seseorang. Contoh berdoa bagi seorang pemimpin gereja, kelompok, organisasi ataupun bangsa (Kepala Negara)
4. Warfare Intercession – Doa Syafaat Peperangan. Melawan kuasa kegelapan.

Komentar

Postingan Populer