Pemupukan Adenium

PEMUPUKAN ADENIUM



Adenium adalah tanaman sekulen yang hidup di daerah tropis dan tandus. Umumnya adenium tumbuh  di daerah gurun pasir, sehingga adenium sering juga disebut mawar gurun (desert rose). Adenium mampu bertahan lama tanpa mendapatkan air dan unsur hara, ini disebabkan adenium selalu menyimpan cadangan makanannya pada akar (bonggol) dan batangnya.
Tapi ini bukan berarti adenium tidak membutuhkan air atau unsur hara. Adenium tetap membutuhkan air dan unsur hara walaupun jumlahnya sedikit. Untuk tanaman adenium yang ditanam dalam pot perlakuan yang sama juga diperlukan agar adenium dapat tumbuh subur. Pola penyiraman adenium  dilakukan menyesuaikan keadaan sesungguhnya di alam dimana adenium biasa hidup. Jadi adenium sangat menyukai media yang cendrung kering.

Ini akan mempengaruhi pola penyiraman pada adenium. Pola penyiraman pada adenium bisa dilakukan sekali 3 hari atau untuk mengecek apakah adenium butuh disiram atau tidak dengan mengecek media adenium. Caranya dengan mengorek sedikit medianya, jika masih lembab, maka adenium tidak perlu disiram.
Dalam hal Pemupukan juga sama dengan pola penyiraman, karena adenium tidak rakus akan unsur hara.

Kuncinya adalah: 3S: Sedikit, Seimbang dan Sering
Karena adenium tidak rakus akan unsur hara maka pemberian pupuk yang berlebihan akan berpengaruh buruk pada adenium. Adenium sangat peka pada pemberian pupuk yang berlebihan. Oleh sebab itu pemberian pupuk pada adenium sebaiknya dalam jumlah kecil (sedikit) saja. Biasanya setengah atau sepertiga dari takaran. Pemberian pupuk juga harus seimbang, sehingga adenium dapat memenuhi kebutuhan hara nya dari masing-masing kandungan pupuk yang diberikan. Untuk mengimbangi pemberian pupuk yang sedikit maka diperlakukan pemberian lebih sering, atau priode pemberiannya diperpendek. Ini bertujuan mengimbangi kebutuhan nutrisi adenium.

Unsur Hara yang dibutuhkan adenium terdiri dari unsur hara makro dan mikro.

Unsur hara makro terdiri dari:

1.      Nitrogen (N)
Guna: Nitrogen berperan dalam pembentukan sel, jaringan dan organ tanaman.  Nitrogen adalah bahan baku pembentuk klorofil pada adenium, selain itu nitrogen juga berguna sebagai bahan baku asam amino dan protein pad adenium. Kebutuhan nitrogen cukup besar terutama pada adenium dalam masa pertumbuhan vegetative.
Gejala kekurangan nitrogen terlihat pada daun. Pada daun dewasa berwarna hijau pucat dan tulang daun menjadi ke unguan. Jika berlanjut daun akan menjadi kekuningan dan rontok. Pertumbuhan adenium menjadi melambat, dan batang cendrung kurus dan kerdil.
Gejala kelebihan nitrogen ditandai pada tanaman yang menjadi sangat rimbun dengan daun berwarna hijau tua, sosok tanaman bongsor dan rentan terhadap penyakit. Biasanya bonggol mengandung banyak air.

2.      Phospor (P)
Guna: Sebagai bahan dasar untuk berfotosintesis, pernapasan dan membantu proses penyimpanan zat pati untuk dijadikan cadangan makanan, penyediaan energy untuk perkembangan sel dan merupakan unsur penentu dalam memproduksi bunga dan biji.
Gejala kekurangan: pada daun dewasa daun terlihat melengkung ke bawah. Setelah itu timbul  belang-belang berwarna hijau kusam/kebiruan pada daun.
Gejala kelebihan: pada adenium untuk gejala kelebihan tidak terlihat secara fisik, tapi kelebihan dapat mengakibatkan adenium sulit menyerap unsur mikro lainnya, seperti besi, tembaga dan seng.

3.      Kalium (K)
Guna: Mengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis, pembentukan enzim dan protein. Selain itu juga berguna untuk proses membuka dan menutupnya stomata pad daun adenium.  Serta mengatus distribusi air pada jaringan adenium.
Gejala kekurangan:  terlihat pada daun dewasa, yang tampak menguning, tepi daun mengering dan daun menggulung ke bawah.  Lalu muncul bercak seperti hangus dan akhirnya menyebar keseluruh daun. Percabangan menjadi rapuh. Pertumbuhan adenium akan melambat, tanaman akan menjadi kerdil terutama pada adenium dalam masa vegetatif. Kekurangan kalium juga berefek pada penyerapan unsur boron pada tanaman adenium.
Gejala kelebihan: Pertumbuhan adenium jadi terhambat karena penyerapan kalsium dan magnesium jadi terganggu.

4.      Magnesium (Mg)
Guna: Untuk memproduksi klorofil pada daun adenium, mengatur kerja enzim dan berperan dalam sirkulasi nutrisi, pembaharuan sel dan memproduksi biji. Magnesium dibutuhkan adenium dalam  pembentukan protein dan pembentukan energy untuk berfotosintesis.
Gejala kekurangan: Pada bawah daun muncul bercak-bercak kuning pada tepi daun. Kadang diikuti dengan bentuk daun yang menggulung ke atas.
Gejala kelebihan: sulit menyerap kalsium dan kalium, namun tidak menimbulkan gejala ekstrem pada adenium.

5.      Sulfur (S)
Guna: elemen utama untuk pertumbuhan dan vitalitas tanaman. Sulfur adalah bahan penting dalam pembentukan protein dan membantu meningkatkan daya tahan adenium terhadap serangan penyakit.
Gejala kekurangan: daun berubah menjadi pucat kekuningan, pertumbuhan yang melambat dan daun kehilangan warna hijau tetapi tulang daun tetap berwarna hijau.
Gejala kelebihan: Daun berguguran sebelum waktunya.

6.      Kalsium (Ca)
Guna: Berperan untuk pertumbuhan akar. Jika kekurangan akar akan membuat pertumbuhan akar jadi terganggu.
Gejala kekurangan: tepian daun menjadi coklat dan mati. Tanaman menjadi kuning, dan menghambat pertumbuhan daun adenium. Kekurangan yang parah akan mengakibatkan kerusakan dan kematian akar.
Gejala kelebihan: Pertumbuhan terhambat, dan tanaman tidak bisa membesar.

Unsur  Hara Mikro terdiri dari:

1.      Boron (B)
Guna: Boron merupakkan unsur yang dibutuhkan dalam proses distribusi gula/ zat pati dalam tanaman. Berperan untuk pembentukan protein, penyerbukan, pembentukan biji, respirasi, dan penyerapan air.
Gejala kekurangan: Daun muda berubah jadi kuning, warna tepian daun dewasa berubah menjadi pudar. Secara umum kekurangan boron akan menyerang titik tumbuh, pertumbuhan akar jadi terhenti.
Gejala kelebihan: Gejala kelebihan boron mirip dengan kekurangan kalsium

2.       Besi (Fe)
Guna: Sebagai metabolism protein dan asam amino serta katalisator pembentukan klorofil, selain itu zat besi menjadi zat yang mengaktifkan beberapa enzim yang membantu proses respirasi dan fotosintesis. Kekurangan zat Besi (Fe) sangat sulit untuk diperbaiki. Penyerapan besi oleh adenium menurun seiring dengan meningkatnya PH tanah, ini akan mempengaruhi kemampuan arabicum menyerap nitrogen
Gejala kekurangan: Daun muda mongering namun tulang daun tetap hijau, serta ukuran daun yang mengecil. Kekurangan ini biasanya terjadi jika PH media tinggi, suhu terlalu dingin dan media kurang porous.
Gejala kelebihan: Daun menjadi berwarna tembaga dan muncul bintik-bintik coklat pada daun.

3.      Tembaga (Cu)
Guna: Sebagai activator enzim dalam proses fotosintesis. Selain itu juga membantu respirasi dan metabolism zat pati dan protein. Tembaga (Cu) juga memperkuat warna batang, daun dan bunga adenium.
Gejala kekurangan: Terlihat pada tunas / pucuk berwarna menjadi kebiruan, tunas mengerut dan tumbuh kerdil. Jika berlanjut daun akan hangus dan pucuk tanaman mati.
Gejala Kelebihan: Menyebabkan keracunan pada adenium, dan adenium sulit menyerap zat besi. Ini disebabkan karena media terlalu asam.

4.      Mangan (Mn)
Guna:  Menaktifkan beberapa enzim yang berperan untuk proses penyerapan nitrogen dan pembentukan protein. Mangan (Mn) juga berperan untuk pematangan serbuk sari, respirasi tanaman, dan fotosintesis.
Gejala kekurangan: Muncul bercak-bercak kuning pada tepi daun muda, kemudian berubah menjadi hijau muda dan akhirnya memutih.
Gejala Kelebihan: Menghambat penyerapan seng dan besi, akibatnya pertumbuhan tanmana menjadi sangat lambat. Selain itu pada daun dewasa muncul bercak hangus yang dikelilingi warna kuning pada daun dewasa.

5.      Seng (Zn)
Guna: Mengatur komsumsi zat pati, pertumbuhan tanaman, pembentukan protein dan meningkatkan fungsi klorofil.
Gejala kekurangan: Biasanya terjadi pada media yang telah lama digunakan.Gejalanya muncul bercak kuning pada ujung dan tepian daun. Kekurangan zat ini akan memperlambat seluruh titik tumbuh adenium. Gejala lain dengan munculnya bercak coklat abu-abu pada daun yang muncul pada tengah daun, kemudian menyebar ke bagian atas daun.
Gejala kelebihan: Mirip dengan gejala kekurangan tembaga, karena kelebihan seng membuat tanaman susah menyerap tembaga.

6.      Molibdenum (Mo)
Guna: Bertugas menurunkan kadar nitrat yang diserap tanaman untuk proses pembentukan asam amino. Selain itu juga berperan sebagai pembentukan enzimdan fiksasi nitrogen.
Gejala Kekurangan: Gejala kekurangan Molibdenum jarang terjadi, biasanya jika tanah kekurangan sulfur dan fosfor. Daun menjadi keriting dan helai daun menebal.
Gejala kelebihan: Hampir mirip dengan gejala kekurangan besi dan tembaga.

Dengan mengetahui unsur hara baik makro maupun mikro ini dapat membantu kita menangani permasalahan pada tanaman dan metode pemupukannya.

Joshua Ivan Sudrajat SP

Komentar

Postingan Populer