Bertekun Mengikuti Sang Bapa

Bertekun Mengikuti Sang Bapa



1 Kor 15:10  "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku".

Ayat diatas terus berbicara kuat dalam batin saya, terus muncul di pikiran saya, dan menjadi sorotan Roh Kudus agar saya perhatikan dan lakukan :

1. Bertekun mengikuti sang bapa.
Saya percaya, keberadaan saya dan dimana saya berada saat ini bukanlah suatu kebetulan. Tuhan sudah merancang saya untuk bisa berada dalam pengayoman seorang bapa rohani yang terhubung ke surga. Inilah anugerah yang Tuhan berikan dan tidak boleh saya abaikan. Sama halnya dengan perjumpaan Elisa dengan Elia.

Siapa yang menyangka jika Elia akan menjumpai Elisa, bahkan Elisa pun tidak pernah menduganya. Itulah wujud anugerah Tuhan dalam hidup Elisa. Namun setelah perjumpaan itu terjadi, bukan berarti Elisa bisa tenang - tenang saja.

Tetapi dia harus 'bekerja lebih keras' dalam hal mengikuti Elia. Dia harus memastikan semua konsep pikir Elia dapat diserap semaksimal mungkin, semua dasar keyakinan Elia harus dibangun menjadi dasar keyakinannya, dan semua sikap hati Elia harus menjadi sikap hati Elisa. Memang tidak semudah yang kita bayangkan. Oleh karena itu Elisa bekerja lebih keras, dengan mengikuti kemanapun Elia melangkah. Maksudnya adalah Elisa bertekun untuk berjalan dalam jalan hidup Elia dan semua yang diajarkan dalam kesetiaan ikatan janji sebagai bapa dan anak rohani.
Saya merasa, inilah aspek penting yang harus diusahakan secara lebih keras. Saat kita memastikan, apa yang disampaikan oleh sang bapa rohani dapat kita terima dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan maka saat itulah akan ada anugerah demi anugerah yang memampukan kita untuk dapat melihat sang bapa terus dibawa oleh Tuhan menaiki anak tangga kemuliaan.

Saat hal itu terjadi, maka semua yang Tuhan kerjakan dalam hidup sang bapa akan dilimpahkan melalui RohNya ke dalam hidup kita.

2. Saya merasa ada satu hal yang terjadi dalam diri saya. Saya bisa merasakan intensitas pikiran saya dalam memikirkan firman semakin tidak bisa terbendung.

Kecenderungan hati saya yang hanya ingin membaca dan merenungkan firman, lalu mendeklarasikannya juga semakin kuat menarik saya. Sempat saya merasa 'aneh' dengan hal ini. Tapi saya percaya selama apa yang saya renungkan adalah firman, maka itu sudah pasti berasal dari kehendak RohNya. Saya percaya, ini adalah salah satu fase dan proses pembentukan Tuhan yang sedang Ia kerjakan dalam diri saya. Yang harus saya lakukan adalah meresponi setiap dorongan RohNya. Saya yakin, ketika kita 'bekerja keras' (serius dan taat - memberi diri mau dilatih oleh Roh Kudus secara sedemikian rupa) maka akan tercipta banyak momentum rohani dengan tingkat intensitas yang lebih sering sehingga dapat melemparkan kita ke level kemuliaan & cengkeraman realita hadirat Tuhan yang lebih kuat lagi.

3. Jangan pernah menjadi familiar dengan apapun yang bapa rohani sampaikan. Kita harus bekerja ekstra keras (lebih haus lagi, lebih fokus lagi, lebih radikal lagi) untuk menangkap setiap prinsip kebenaran yang diajarkan dan diimpartasikan.

Roh familiarity terhadap pemimpin kegerakkan (bapa rohani) adalah musuh kegerakan itu sendiri. Musuh tidak boleh kita abaikan, apalagi sampai masuk dan menyumbat aliran air hidup dalam batin kita serta membuat gelora Roh Kudus jadi memudar. Cara membunuh roh familiarity sangatlah mudah, kita hanya perlu untuk mengundang roh yang lapar dan haus akan Tuhan dan melipat gandakan efeknya dengan cara bertekad menangkap setiap prinsip firman yang bapa rohani sampaikan.

Response yang gila - gilaan terhadap firmanNya harus menjadi bagian kita setiap sang bapa rohani berbicara menyampaikan suaraNya. Itulah bagian 'kerja keras' yang harus kita lakukan.
Saya percaya, saat kita terus 'kerja keras' mengikuti arahan dan dorongan pekerjaan Roh Kudus, maka kita pasti akan mencapai 'target' pertumbuhan Tuhan dimusim rohani yang Tuhan tetapkan, ada teraktifasi suatu siklus rohani yang baru dan mengkondisikan untuk tercapainya proses pembentukan yang Tuhan inginkan untuk maksud pekerjaan baik yang telah Tuhan siapkan...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)


Kotbah Ps. Steven Agustinus berjudul "IKATAN  JANJI"  dan risalah kotbah minggu 02 Febuari 2017 berjudul "KEBANGKITAN  ANAK  KERAJAAN" sudah di upload ke apk. Daily devotion.

Dapatkan segera aplikasi Daily Devotion Anda dan Download langsung Khotbah "Ikatan Janji" dari Ps. Steven Agustinus http://bit.ly/2jBO19D

Atau masuk ke Playstore lalu seach : Steven Agustinus.

Komentar

Postingan Populer