Gereja Sebagai Kerajaan Tuhan

Gereja Sebagai Kerajaan Tuhan


Menarik untuk mencermati pernyataan Yesus tentang gereja (Mat 16:17-19) baru Ia sampaikan setelah sebelumnya Ia memaparkan berbagai perumpamaan tentang Kerajaan Sorga terlebih dahulu (Mat 13:1-52)

1. Saat seseorang mengalami kelahiran baru, ia dilahirkan ke dalam kerajaanNya; setelah seseorang bertumbuh didalam kerajaanNya, barulah orang yang bersangkutan di fungsikan sebagai TubuhNya di bumi ini melalui gerejaNya.

Sebetulnya setiap orang percaya hrs pertama-tama alami realita dari kerajaanNya dan bukan langsung mencoba berfungsi didalam gerejaNya. Gereja adalah wujud ekspresi dan representasi dari orang-orang yang berkerajaan di bumi ini. Tanpa gereja Tuhan (secara institusi maupun rohani) diisi oleh orang-orang yang berkerajaan (maksudnya, terhubung dalam kerajaanNya; menjalani kehidupan sehari-hari berdasarkan prinsip & kuasa kerajaanNya) gereja tidak akan pernah bisa mendemonstrasikan/ menghadirkan keberadaan yang sesungguhnya dari Kerajaan Sorga di bumi ini.

Kebanyakan gereja yang sekarang ada, rata-rata hanya berfungsi sebagai suatu institusi keagamaan belaka karena memang mayoritas jemaat & pemimpinnya bukanlah orang kerajaan tapi keagamaan!

Sudah saatnya untuk seluruh pemimpin gereja bersama dengan jemaat yang mereka ayomi sekali lagi membuka diri mereka & mengevaluasi secara menyeluruh seluruh keberadaan hidup mereka; bukan untuk menguji seberapa sukses & di berkatinya hidup mereka (walau itulah yang selama ini dikejar, dicari & terus menjadi tema khotbah utama) tapi seberapa kuat & akurat mereka sudah terhubung dengan kerajaanNya & sekaligus memanifestasikan kebenaran, anugerah, kuasa & kemuliaan dari kerajaan sorga di bumi ini - dalam kehidupan sehari-hari kita...

2. Ketika gereja Tuhan (sebagai institusi gereja lokal maupun sebagai individu kehidupan orang percaya) memanifestasikan keberadaannya sebagai representasi resmi kerajaan Sorga di bumi ini, otomatis gereja juga akan berfungsi sebagai 'pintu gerbang sorga' di bumi ini.

Segala bentuk kekacauan, musibah, bencana, masalah sosial maupun berbagai bentuk ketidak adilan yang selama ini kita lihat terjadi di sekeliling kita, sesungguhnya hanyalah menunjukkan bagaimana 'pintu gerbang neraka' terus bermanifestasi & bekerja merusak bumi & seluruh kehidupan yang ada didalamnya. Iblis memang berupaya dengan segala macam cara untuk membinasakan bumi ciptaan Tuhan ini bersama dengan seluruh kehidupan yang ada didalamnya...!

Selama ini Iblis telah berhasil menjungkir balikkan kebenaran dengan dusta; orang-orang jadi menganggap bhw kecemaran, kenajisan, hawa nafsu adalah sesuatu yang normal dalam kehidupan sehari-hari mereka...

Kekudusan & kemuliaan Tuhan justru dianggap sebagai dongeng ataupun sesuatu yang 'tidak lazim' di bumi ini...
Tugas gerejalah untuk menghentikan seluruh aktifitas Musuh ini!

Bumi ini adalah milik Bapa kita (Ul 10:14, 1 Taw 29:11, Maz 24:1) dan masih tetap merupakan milik Bapa kita! Iblis tidak pernah memiliki hak legal untuk memiliki bumi ini. Jadi adalah merupakan tugas & kewajiban kita sebagai anak-anakNya untuk menghentikan pengrusakan yang ada & sekaligus mengusir sang perusak itu sendiri!

Satu-satunya cara hanyalah dengan memastikan keberadaan kita sebagai orang percaya yang terhubung & merepresentasikan, memanifestasikan realita dari kerajaanNya di bumi ini, barulah kita dapat berfungsi sebagai 'pintu gerbang sorga'

Ketika gereja berfungsi menjadi pintu gerbang sorga, gereja akan mampu mengembalikan bumi & seluruh kehidupan yang ada didalamnya untuk kembali mengekspresikan, mencerminkan kehidupan yang ada di sorga....

Biarlah setiap orang percaya mulai menyerukan: Datanglah kerajaanMu; jadilah kehendakMu di bumi, di kehidupan sehari-hari ini melalui kehidupanku...! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)



Kotbah minggu 19 Febuari 2017 berjudul "KEBANGKITAN  ANAK  KERAJAAN II" sudah di upload ke apk. Daily devotion.

Dapatkan segera aplikasi Daily Devotion Anda di http://bit.ly/2jBO19D

Atau masuk ke Playstore lalu search : Steven Agustinus.

Komentar

Postingan Populer