Mulai Belajar PERCAYA

Mulai Belajar Percaya


Semasa libur weekend Paskah baru-baru ini, saya bersama keluarga menyempatkan diri untuk menikmati liburan di salah satu hotel di Jawa Barat. Kebetulan di hotel tersebut ada kolam renangnya; jadi, bersama putri bungsu saya yang memang tidak pernah berenang, kami coba menikmati kolam renang yang ada.

Berhubung putri bungsu saya memang belum bisa berenang, jadi dia masih 'takut air'. Hampir sepanjang masa berenang tersebut, saya harus menghadapi kendala untuk mengajak putri saya berenang karena dia alami kesulitan untuk dapat menguasai dirinya; rasa 'takut air' didalam dirinya masih lebih berkuasa....! Setelah kami mengakhiri berenang kami - ditengah saya merasa agak kecewa karena gagal 'bekerja sama' dengan putri saya untuk mengusir rasa 'takut air' yang ada dalam hidupnya, tiba-tiba saya mendengar Roh Kudus berkata: "Itulah yang juga sedang terjadi dalam kehidupan banyak umatKu. Mereka seringkali masih memiliki ketakutan-ketakutan & kekuatiran tersendiri yang justru jadi membelenggu hidup mereka sendiri. Inilah saatnya untuk umatKu mulai belajar percaya pada keberadaanKu dan meyakini setiap firman yang Kusampaikan - my people have to learn to TRUST ON ME and BELIEVE TO EVERY WORD/ PROMISE THAT I WILL GIVE TO THEM..."
1. Perjalanan hidup sebagai orang percaya harus didasari pada pengenalan pribadi akan Tuhan - betul-betul menyadari, trust sepenuhnya bahwa bagaimanapun juga Dia tetap Allah yang setia, berdaulat & sekaligus merupakan Bapa yang baik.

Menjadi orang percaya tanpa secara pribadi mengalami realita kedaulatan serta kesetiaan Allah & kebaikanNya sebagai seorang Bapa, adalah sama seperti menjadi anak dara yang bodoh, yang menanti datangnya mempelai laki-laki tanpa memiliki 'minyak persediaan' (Mat 25:1-13)

Dalam kita mengarungi perjalanan prohetis ini, suka tidak suka, kita pasti juga akan alami adanya masa-masa 'tertidur rohani' - slumbered & slept (mengantuk kelelahan & tertidur - Mat 25:5)

Beratnya tekanan maupun pergumulan hidup seringkali membuat kehidupan rohani seseorang jadi 'meredup'; tapi apa yang membuat kehidupan rohani kita bisa kembali berkobar secara penuh - bahkan gila-gilaan kepada Tuhan lebih dari masa sebelumnya? Pengalaman pribadi yang pernah kita alami bersama Tuhan akan menolong membuat kehidupan doa maupun kehidupan rohani kita kembali jadi menyala-nyala...!

Apapun kondisi kerohanian yang sedang kita alami saat ini, belajarlah untuk mengimajinasikan pengalaman pribadi dengan Tuhan yang paling kuat yang pernah kita alami. Sambil mengimajinasikan hal itu, berdoalah dalam bahasa roh, secara otomatis, Roh Kudus akan 'membawa kita' untuk kembali mengalami pengalaman jamahan Tuhan tersebut....

Teruslah menjalani hidup sehari-hari dengan lingkupan dimensi 'Trust' akan keberadaanNya sebagai Allah yang berdaulat, Allah yang setia maupun sebagai Bapa yang baik; maka tidak akan ada lagi ketakutan, kekuatiran dalam mengarungi lautan kehidupan ini (Yes 43:1-2)

2. Perjalanan hidup orang percaya harus terus dibangun diatas dasar keyakinan atas setiap janji/ firman yang secara pribadi Dia sampaikan kepada kita.

Belajarlah untuk menapaki perjalanan iman Abraham. Alkitab menyatakan bahwa meskipun tidak dasar untuk berharap, tapi Abraham tetap berharap & percaya kepada Tuhan yang sudah berfirman bahwa dia akan menjadi bapa bagi bangsa-bangsa - meski dia sendiri sudah tua, belum memiliki anak & rahim Sara 'sudah tertutup' (Rom 4:18-24) Alasan yang mendasari Abraham untuk bisa tetap percaya kepada Tuhan yang sudah memberinya janji - terlepas dari fakta lahiriah yang sering jadi batu sandungan untuk dia bisa tetap percaya - adalah karena Abraham meyakini bahwa jika Tuhan sudah berjanji, maka Dia juga pasti sanggup menggenapi janjiNya...!

Tanpa dasar keyakinan ini terbangun: Dia yang sudah berjanji adalah Allah yang juga sanggup untuk menggenapi janjiNya, dengan mudah kita akan jadi bimbang karena terus terpaku pada fakta....

Belajarlah untuk membandingkan fakta lahiriah yang kita hadapi dengan kemampuan Allah dalam mencipta & mewujudkan apapun yang Ia rencanakan dengan cukup berkata-kata (berfirman)
Yang kita butuhkan dalam menjalani hidup ini hanyalah firmanNya.... Manusia hidup hanya dari firman Tuhan!

Jika kita mendapati Dia sudah memberikan firmanNya atas satu aspek kehidupan dalam hidup kita, maka meskipun langit dan bumi bergoncang, berlalu - apapun yang sudah Bapa firmankan tentang hidup kita, pasti akan tetap tergenapi secara utuh dalam kehidupan kita (Mat 24:35)

Bahkan kalaupun seluruh dunia sudah mengalami kehancuran (dalam bhs Yunani: Parerchomai) justru karena adanya janji Tuhan atas hidup kita, maka Dia akan memakai hidup kita untuk memulai terjadinya pembaharuan, transformasi atas dunia yg ada. Dan melalui proses pembaharuan yang Tuhan lakukan melalui hidup kita, semua janji-janjiNya atas hidup kita akan mulai tergenapi satu-persatu...

Mintalah Roh Kudus untuk menolong kita mulai belajar TRUST AND BELIEVE ON HIM AND HIS WORD...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer