Orang PERCAYA Identik Dengan PERCAYA

Orang Percaya Identik Dengan PERCAYA



Roma 6:11 (TB)  Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Ayat diatas adalah pondasi dasar hidup orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Itulah yang membuat kita tidak lagi hidup dalam dosa, namun hidup hanya untuk kepentingan Tuhan saja. Tapi masalahnya, dasar prinsip kebenaran itu saja kita masih sulit percaya apalagi memahami. Sebab logika manusiawi kita terus menentang kebenaran itu. Sering muncul pertanyaan yang mengekspresikan keraguan kita ; bagaimana mungkin kita sudah mati bagi dosa? Bagaimana mungkin kita pun dibangkitkan bersama dengan Kristus? Dan bagaimana mungkin kita bisa hidup tidak terpengaruh lagi oleh dosa? Bagaimana mungkin kita bisa hidup bebas dari segala penyakit dan kuasa maut lainnya?

Jika hal yang mendasar itu saja sulit kita percaya, bagaimana kita bisa disebut sebagai orang percaya? Rasanya tidak tepat jika kita disebut orang percaya tapi tidak percaya bahwa kita telah mati bagi dosa, dan dibangkitkan untuk hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Padahal orang percaya sangat identik dengan sikap yang sangat mudah percaya. Artinya, apapun yang Tuhan katakan begitu saja kita percaya tanpa perlu bergumul atau dipaksakan.

Namun apa boleh buat, faktanya saat ini kita adalah orang yang masih sulit percaya terhadap firmanNya. Lebih percaya berita negatif, lebih percaya apa kata iblis, dan lebih percaya apa kata fakta negatif. Tapi bukan berarti kita jadi menerima fakta buruk tersebut. Karena sebenarnya itu bukanlah keberadaan kita yang sesungguhnya dalam Kristus. Kita telah ditetapkan sebagai ORANG PERCAYA. Jadi, kita harus ambil tindakan tegas dan serius melawan fakta yang ada. Jangan mau dijadikan oleh iblis sebagai orang tidak percaya.

Karena apapun berita negatifnya, apa kata iblis, dan fakta negatifnya, itu semua adalah DUSTA !!
Bagaimana wujud konkrit kita melawan dusta iblis dan membuat kita MENJADI ORANG PERCAYA yang mudah percaya?

1. Akui terlebih dahulu dihadapan Tuhan bahwa selama ini kita sulit percaya terhadap firman.

Ini adalah point penting. Pengakuan kita dihadapan Tuhan atas setiap kelemahan kita akan mendatangkan belas kasih dan anugerahNya yang membuat kita bangkit dan memposisikan diri kita menjadi akurat dihadapanNya. Karena ketidak percayaan kita terhadap firman merupakan dosa (ketidak akuratan) Oleh karenanya kita harus bertobat oleh roh pertobatan. Berhentilah memaksakan diri dengan kekuatan sendiri untuk mempercayai firman. Andalkan RohNya dan anugerahNya serta pertolonganNya.

2. Imajinasikan dan deklarasikan firman sampai pengaruh ilahi meliputi dan gelora ilahi berkobar dalam diri kita.

Setiap firman yang kita terima harus segera ditindak lanjuti. Kita harus tekun memperkatakan dan mengimajinasikan firmanNya. Tidak hanya memperkatakan secara biasa, tetapi seperti doa dengan kekuatan dan intensitas yang kuat (fervent prayer) atau seperti memproklamirkan kemerdekaan dengan keyakinan yang sangat penuh dan suara yang lantang. Dan lawan fakta negatif yang ada dengan firman yang kita perkatakan dalam kondisi roh yang bergelora dan intensitas hadirat Tuhan yang kuat.

Saya percaya jika hal ini kita lakukan dengan tekun, maka firman akan melekat, menyatu, dan menjadi dasar keyakinan dalam hati, jiwa, dan pikiran kita. Sehingga sikap dan pengambilan keputusan kita mencerminkan diri kita sebagai orang yang PERCAYA hanya kepada Dia dan firmanNya. Pastilah hidup kita akan berkemenangan. Sebab hanya oleh IMAN kita menaklukkan dunia.

3. Menarik untuk diperhatikan cara kerja iblis. Karena ia berhasil membuat kita lebih percaya apa yang dikatakannya daripada apa kata Tuhan.

Cara kerja iblis di taman eden mempengaruhi Adam dan Hawa sangatlah alami, ia masuk dalam kehidupan sehari - hari, dan komunikasi sehari - hari mereka. Ia tidak datang dalam mimpi dan wujud melayang - layang yang menyeramkan dan mengancam mereka. Sederhana saja, ngobrol saja. Dan hanya dengan begitu saja, Adam dan Hawa menjadi percaya apa katanya daripada apa kata Tuhan. 'Masuk dalam hidup sehari - hari' itulah kata kunci cara kerja iblis.
Sebenarnya cara kerja iblis meniru cara kerja Tuhan untuk membuat kita menjadi orang percaya.

Ulangan 6:4-9 (TB)

4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,

7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
Mazmur 1:1-3 (TB)

1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Kisah Para Rasul 2:41-42 (TB)
41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.

Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Ephesians 5:19-20 (KJV)
19 Speaking to yourselves in psalms and hymns and spiritual songs, singing and making melody in your heart to the Lord;
20 Giving thanks always for all things unto God and the Father in the name of our Lord Jesus Christ;
Ayat - ayat diatas menunjukkan cara Tuhan untuk membuat kita menjadi orang percaya adalah dengan membawa firman/perkataanNya masuk dalam hidup kita sehari - hari (komunikasi dan perkataan kita sehari - hari) Prinsip inilah yang sering kita lupakan, bahwa seharusnya firman masuk dalam aktivitas dan komunikasi kehidupan kita sehari - hari.

Bagi saya, arahan Tuhan untuk kita membaca firman dan memperkatakannya tiap jam merupakan 'tanda keseriusan' dari Tuhan untuk membangun kita menjadi orang percaya yang sepenuhnya dikuasai oleh firman.

Oleh karenanya kita harus menanggapinya juga dengan sangat serius. Jangan biarkan diri kita justru tiap jam dan menitnya merenungkan berbagai hal negatif dan tipu daya yang diumpankan oleh iblis sehingga kita sibuk merenungkannya dan memperkatakannya. Sekaranglah waktunya kita singkirkan tipu daya muslihat iblis dari dunia kita. Inilah waktunya kita serius dan tekun memperkatakan dan merenungkan firman tiap jam, siang dan malam, sampai kita alami firman tersebut menjadi dasar keyakinan yang tidak tergoyahkan.

4. Luangkan waktu khusus untuk bertekun dalam pengajaran rasuli.

Bertekun dalam pengajaran rasuli bukanlah proses penambahan wawasan atau informasi seperti sekolah sekolah Alkitab pada umumnya. Melainkan suatu proses doktrinasi dan perendaman keberadaan kita dalam firman dan realita hadiratNya. Caranya adalah dengan memberikan waktu khusus untuk mendengarkan ulang, mempelajari firman, dan bersekutu dengan pribadiaNya secara sengaja (memberikan waktu spesial bukan waktu sisa) Sampai kita alami jamahan Tuhan yang sangat kuat dan membuat kita menyadari bahwa Tuhan itu lebih nyata dan berdaulat atas apapun juga. Hal ini haruslah dilakukan tiap hari !! Bukan tiap minggu apalagi bulan. Namun setiap hari !!

Doa saya: Roh Kudus tolong saya..bantu saya untuk melakukan langkah - langkah diatas. Saya percaya, oleh pertolongan RohMu, saya akan menjadi orang PERCAYA SEJATI !!! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer