Dari KEMULIAAN kepada KEMULIAAN

DARI KEMULIAAN KEPADA KEMULIAAN BERIKUTNYA DALAM PELAYANAN.

Seminar Hamba-hamba Tuhan
Gedung BPU Bulagi, Banggai Kepulauan - 26/04/2017 (Hari kedua).


Ps Joseph Hendrik Gomulya.

Ini adalah janji Tuhan bahwa pelayanan setiap orang harus masuk dari satu kemuliaan kepada kemuliaan berikutnya, hidup setiap orang akan mengalami kemuliaan yang satu kepada kemuliaan berikutnya. Sebab kemuliaan itu adalah Tuhan Yesus, maka apabila kita berada di dalam Yesus dan Yesus ada di dalam kita maka kita akan masuk dalam kemuliaan-Nya. Apabila setiap orang percaya dan hidup bergaul dengan Tuhan maka setiap orang akan masuk dalam kemuliaan yang semakin besar.

"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2 Korintus 3:18 TB)

Jangkaulah dengan iman karena firman Tuhan tidak pernah gagal ketika anda percaya dan mengimani. Jangan pernah melihat keadaan karena keadaan tidak pernah menggambarkan kemuliaan itu karena seringkali orang mempunyai persepsi bahwa kemuliaan itu identik dengan rumah yang mewah, jabatan yang tinggi dan uang yang banyak, itu terlalu kecil. Ketika kita sedang mengalami kekurangan bukan berarti kita tidak mengalami kemuliaan, ketika Tuhan berada di dalam kita maka kita tidak akan terpengaruh dengan keadaan bahwa pelayanan dan hidup kita akan mengalami From Glory to glory.

(2 Korintus 4:1-15 TB)

Firman Tuhan ini sebenarnya satu rangkaian yang tidak terpisah walaupun pasal dan ayatnya berbeda tetapi awalnya tidak terpisah dan jadi satu tetapi untuk mempermudah maka ditulis pasal, ayat dan perikopnya.

1). "Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati."  (2 Korintus 4:1 TB)

Mari menyadari bahwa pelayanan yang kita terima dan hidupi itu bukan karena kekuatan kita tetapi oleh karena kemurahan Tuhan. Apabila kita mengetahui bahwa itu terjadi karena kemurahan Tuhan maka tidak akan ada yang namanya tawar hati dimana segala persoalan atau permasalahan atau apapun yang terjadi tidak akan membuat kita tawar hati karena itu semua adalah pekerjaan-Nya, kemurahan-Nya.

Mari mengecek kembali hati ketika kita melayani apakah kita sedang kecewa yang membuat tawar hati, dasarnya itu keliru karena kita sedang membangun kerajaan sendiri dengan kekuatan kita sendiri. Jadi mari menyadari bahwa semua yang kita kerjakan semuanya oleh karena kemurahan Tuhan seperti Rasul Paulus yang dalam pelyanannya menjadi dampak sampai ke Asia kecil karena Rasul Paulus mengetahui bahwa pelayanan yang dilakukannya adalah anugerah dan kemurahan Tuhan, fokusnya kepada Yesus sebagai Tuhan. Apabila setiap kita mengerti ini maka kita tidak akan pernah tawar hati.

2). "Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah."  (2 Korintus 4:2 TB)

Ini berbicara tentang hidup yang ditaruh diatas mezbah setiap hari karena Tuhan sangat merindukan setiap kita menaruh korban hidup kita. Ada orang-orang yang terpanggil dalam pelayanan mengorbankan waktu, keluarga, dan jam-jam istirahatnya untuk satu tujuan bertemu muka dengan muka dengan Tuhan. Ini adalah perjalanan pribadi dengan Tuhan, keintiman yang orang lain tidak tahu dimana ketika korban itu berkenan dan menyenangkan hati Tuhan maka akan terjadi terobosan, kemuliaan tidak bisa terjadi hanya dalam satu hari.

Menjadi seorang penyembah harus selalu ada hidup yang ditaruh di atas mezbah menjadi korban. Ada kesaksian dari seorang pria yang datang dalam sebuah ibadah dan ketika ada hadirat Tuhan yang kuat dan dirinya dilawat Tuhan, Tuhan memanggilnya untuk masuk dalam pelayanan. Pria ini menangis karena pria ini merasa bahwa dirinya tidak layak dan tidak mungkin itu bisa terjadi karena hidupnya selama ini tidak bisa hidup kudus tetapi ketika pria ini melatakkan hidupnya di atas mezbah sebagai korban, Tuhan sanggup mengubahkan hidupnya yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin karena Tuhan yang mengubahkan.

3). "yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus." (2 Korintus 4:4-6 TB)

Pelayanan from glory to glory fokusnya pada injil yaitu menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Semua yang kita lakukan secara profetik adalah fokusnya kepada Kristus untuk kita diberikan pengetahuan dan pengertian tentang kemuliaan.

4). "Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." (2 Korintus 4:7-9 TB)

Segala penindasan dan penganiayaan yang kita alami adalah sarana untuk kita menerima kemuliaan yang lebih besar. Mari berhenti mengandalkan kekuatan diri kita karena kekuatan kita terbatas tetapi sewaktu kita mengandalkan Tuhan maka kekuatan yang melimpah-limpah itu akan berada dalam hidup kita yang sanggup mengubahkan pelayanan, hidup, keluarga dan lingkungan kita.

5). "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini." (2 Korintus 4:10-11 TB)

Mari senantiasa membawa kematian Kristus dalam tubuh kita karena apabila kita senantiasa membawa kematian Kristus dalam tubuh kita maka itu akan mematikan setiap kedagingan kita. Seringkali proses yang Tuhan pakai untuk mematikan kedagingan adalah memakai orang-orang di sekitar kita sehingga kita tidak boleh membenci orang-orang yang memproses kita karena mereka adalah orang yang Tuhan pakai untuk mematikan kedagingan kita.

6). "Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata." (2 Korintus 4:13 TB)

Setiap kita memiliki Roh imam yang sama dengan Yesus Kristus, ketika kita percaya maka kita akan berkata-kata, karena setiap perkataan kita itu berkuasa maka itu akan terjadi.

                                         (Matius 8:5-10 TB)

Ini adalah cerita tentang perwira Kapernaum yang datang kepada Yesus untuk supaya hambanya di sembuhkan. Ketika Yesus berkata atau berfirman bahwa dirinya akan pergi kerumahnya untuk menyembuhkan hambanya yang sedang sakit, perwira Kapernaum ini menangkap perkataan Yesus dan dia percaya bahwa hambanya sudah disembuhkan.

Seringkali kita berpikir bahwa Yesus mengetahui apa yang ada di dalam hati kita kemudian kita diam dan hanya menunggu padahal ada sebuah kekuatan Roh iman yang sama, Roh Kristus atu Roh Kudus yang di taruh dalam kita yang sewaktu kita perkatakan dengan iman, sewaktu Roh pengertian itu masuk maka Tuhan dengan bangga akan berkata kepada kita seperti yang dikatakan-Nya kepada perwira Kapernaum itu “Aku tidak melihat iman sebesar ini di seluruh Israel”. Tuhan mengerti iman kita yang sewaktu di perkatakan dimana buat orang lain itu mustahi atau tidak mungkin, itu terjadi sesuai dengan apa yang kita imani dan perkatakan.



 Amin...
Untung Bongga Karua Tombon

Komentar

Postingan Populer