GEREJA SEBAGAI CORONG SUARA TUHAN

Gereja Sebagai Corong Suara Tuhan


Kisah perjalanan murid - murid mengikuti Yesus juga sangat mirip dengan perjalanan kita sebagai orang percaya di masa saat ini, khususnya di negara yang sangat kental dengan roh agamawi. Yesus di Salibkan memang rencana Bapa, namun tokoh - tokoh agamawi juga memainkan peranannya. Mereka adalah pemimpin agama yang seringkali 'ditelanjangi' oleh Yesus di depan umum karena kemunafikan mereka dalam memimpin umat (Yesus menyebut mereka sebagai keturunan ular beludak dan iblis sebagai bapa mereka)

Yesus sendiri selalu tidak bisa terjamah oleh upaya balas dendam mereka, sampai waktunya tiba, Yesus memberi diri untuk ditangkap, disiksa, diadili, dan divonis hukuman salib.

Kematian Yesus sangat menggoncang hati murid - murid, terutama Petrus yang justru menyangkal diri sebagai muridNya karena takut oleh tekanan massa. Hal ini membuat mereka kembali ke profesi sebagai nelayan, pengharapan mereka kandas, dan masa depan mereka hilang. 'Kejayaan' Yesus dan murid - murid yang gagah perkasa selama masa 3 1/2 tahun pelayanan seolah hilang bersama gelapnya masa depan.

Saat ini kondisi orang percaya khususnya gereja Tuhan mengalami hal yang kurang-lebih sama, ada rasa takut dan trauma yang bercokol didalam hati karena melihat penganiayaan terhadap gereja dan orang Kristen. Sehingga tanpa sadar, kita mulai undur diri dari fungsi dan peranan kita untuk mendemonstrasikan kuasa Kerajaan Surga atas suatu bangsa. Bahkan gereja yang seharusnya adalah institusi Kerajaan (Ekklesia) harus merubah hati dan wajahnya menjadi institusi keagamaan yang hanya berfokus melayani umat dan masyarakat dengan 'kasih' juga donasi. Ini semua dilakukan demi tidak terjadinya benturan yang bisa berpotensi menyulut penganiayaan.

Ini juga yang menjadi salah satu alasan gereja tidak bisa bersuara di dalam dunia politik yang sebenarnya areal penting untuk menentukan arah dan masa depan bangsa seturut dengan agenda Tuhan. Suara gereja selalu tersisih! Gereja hanya dikenal sebagai orang - orang penuh kasih yang naif dan penuh pengampunan. Akibatnya orang percaya selalu jadi korban politikus busuk dan ketidakadilan!!

Pagi ini saya mendapati, Tuhan akan melepaskan kasihNya atas gerejaNya. Ia akan menyatakan diri pada umatNya dengan sangat intens, untuk menyembuhkan dan membersihkan rasa trauma dan takut yang selama ini tersembunyi. Persis sama seperti yang Ia lakukan pada murid - murid setelah kebangkitanNya, terutama kepada Petrus. Dengan kasih ilahi Ia datang berbicara dan menjamah serta menguatkan Petrus yang sedang takut, rasa bersalah, trauma, juga frustasi. Tuhan ingin menyatakan sekali lagi, bahwa Ia adalah Allah yang setia dan tidak pernah meninggalkan dan akan memastikan umatNya menyelesaikan tujuan ilahi yang Ia tetapkan. Tapi tidak hanya sampai disitu saja, Tuhan juga akan memperlengkapi kita dengan kuasaNya. Dimana pekerjaan Roh dan Firman yang ditaruh dimulut orang percaya akan dilipat gandakan sehingga mengangkat umat Tuhan berada dalam posisi dan otoritas yang kuat untuk menentukan arah masa depan suatu bangsa. Inilah yang disebut sebagai kebangkitan gereja Tuhan!!

Kisah Para Rasul 2:14 (TB)  Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka:

"Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini....
Kebangkitan Petrus dan kawan-kawan yang berani menyuarakan kebenaran secara terbuka dan lantang menciptakan efek yang sangat signifikan bagi kota dan bangsa, 3000 jiwa lebih langsung alami Tuhan yang nyata. Bukanlah perkara mudah sebenarnya berbicara secara lantang di zaman itu mengenai Yesus. Karena Yesus telah dituduh sebagai pengikut beelzebul dan penista ulama Yahudi, juga dianggap menyesatkan umat. Jadi siapapun pengikutnya beresiko besar alami penyiksaan yang sama seperti Yesus. Jika bukan karena kasih dan kuasa yang bekerja kuat dalam diri Petrus dan kawan-kawan, maka tidaklah mungkin ia dapat berbicara dengan lantang mengenai kebenaran yang sejati.

Gereja Tuhan sangat dibutuhkan oleh bangsa - bangsa. Jikalau gereja tidak alami perjumpaan dengan Kasih dan Kuasa, maka gereja Tuhan tidak akan pernah mencapai maksud dan tujuanNya sebagai penentu kemajuan suatu bangsa. Suara Tuhan atas gerejaNya dinantikan oleh seluruh makhluk, jikalau kita hanya diam, maka habislah seluruh semesta hancur dalam kefasikan. Kita harus bangkit dalam Roh dan memainkan peranan sebagai corong suara Tuhan dengan penuh keberanian!! (Yes 2:2-4) #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer