Ingini Dua Bagian Roh 2

INGINI 2 BAGIAN ROH (Bagian Kedua)

By ; Ps Joseph Hendrik Gomulya


Dopag (16/06/2017)

Ayat bacaan: (2 Raja-Raja 5 : 1 - 27 TB)

Ini adalah cerita tentang Naaman, Elisa dan Gehazi.
Naaman adalah seorang panglima Aram yang sangat terpandang tetapi kemudian harus menderita sakit kusta.
Seorang pelayan istrinya yang seorang Israel menceritakan bahwa ada seseorang nabi di Israel yang dapat menyembuhkan sakit kustanya.

Nama Naaman sendiri artinya adalah kesenangan.
Ada orang yang hidupnya mencari kesenangan untuk dirinya dan menolak semua yang susah dan sulit, untuk semua kesenangan dagingnya dia mau tetapi menolak untuk di ajak dalam penderitaan. Sesungguhnya dan ini sangat berbahaya orang yang hidupnya hanya untuk dirinya sendiri, hidup buat kesenangannya itu yang kemudian membuat orang menjadi jauh dari Tuhan.

Di sini diceritakan bahwa Naaman menderita sakit kusta,
Dimana kusta menggambarkan dosa, kutuk, dan orang yang jauh dari Tuhan karena orang yang sakit kusta tidak bisa masuk atau DILARANG masuk ke Bait Allah.
Jadi orang yang hidupnya hanya untuk mencari kesenangan sendiri tanpa sengaja sebenarnya dia sudah hidup menjauh dari Tuhan.

Orang yang hidupnya hanya hanya untuk mencari kesenangan sendiri tidak akan pernah mau berbagi dengan orang lain atau tidak pernah mau mengajarkan hal-hal yang mungkin rendah atau kecil dan orang seperti ini pasti jatuh dalam kesombongan dan penyembahan berhala karena yang disembah adalah kesenangan dirinya sendiri.
Jadi orang ini tidak akan pernah mau melakukan hal yang tidak menyenangkan atau menguntungkan dirinya, tidak pernah melakukan sesuatu dari hati yang tulus dan murni.

Ketika Naaman pergi mendatangi Elisa.
Kemudian Elisa menyuruhnya untuk mandi di sungai Yordan sebanyak 7 kali untuk mentahirkan sakit kustanya.
Tetapi respon atau jawaban Naaman adalah dia berkata apakah tidak ada sungai yang lain selain sungai Yordan?
Karena sungai yordan adalah sungai yang sangat kotor dan tidak bagus.
Naaman yang seorang panglima yang terpandang dan sombong.
Selalu mencari kesenangannya sendiri.
Ketika harus mandi di sungai yang kotor sebanyak 7 kali, dia marah dan menolak dengan keras dimana dikatakan dia berpaling dengan panas hati.

Seandainya hari itu Naaman tidak turun mandi di sungai Yordan maka dia tidak akan pernah sembuh dari sakit kustanya.
Tetapi beruntung dia mempunyai pegawai dan bujangnya yang menasihatinya karena secara pribadi dia menolak dan tidak mau turun ke sungai itu.

"Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” (2 Raja-Raja 5 : 13 TB)

Seringkali ketika yang Tuhan suruh itu adalah hal yang kecil, kita tidak mau melakukannya padahal itu adalah sebuah pintu untuk kita mendapatkan anugerah yang lebih besar.
Kesombongan, kepentingan diri sendiri, dan penyembahan kepada diri sendiri itu yang membuat orang tidak bisa mendapatkan mujizat dan anugerah.
Justru seharusnya kesembuhan itu terjadi dimana hidupnya di pulihkan kembali.
Naaman akhirnya turun mandi di sungai Yordan setelah mendengar nasihat pegawai-pegawainya/bujangnya.

Ketika ada keluarga atau orang yang di sekeliling anda sedang dalam kelemahan dan anda sebagai orang yang terdekat.
Peranan apakah yang anda pilih ?
Membangun atau menjatuhkan, menghidupkan atau mematikan,
membuat orang mendapatkan anugerah Tuhan atau justru membuat orang hidup didalam dosa.

Apabila anda berjalan bersama Tuhan maka anda akan memberikan nasihat yang dari Tuhan.
Seperti bujang atau pegawai Naaman yang membuka mata Naaman dan membuatnya bisa merendahkan diri untuk mengikut nasihat pegawai dan bujangnya untuk mandi di sungai yang kotor itu.

Apakah tidak ada cara yang lain selain harus mandi di sungai Yordan?

Kita tidak bisa mengatur cara apa yang Tuhan kehendaki.
Saat itu mungkin Naaman berkata bahwa ini adalah cara yang salah karena kalau hanya untuk sekedar mandi, dia bisa sendiri memilih tempatnya dan bukan di sungai Yordan yang kotor.
TETAPI seandainya Naaman memilih untuk mandi di tempat lain yang dipilihnya, maka dia tidak akan pernah sembuh.
Karena setiap petunjuk Tuhan itu pasti detail dan tepat.

Banyak orang yang memilih untuk melayani Tuhan untuk hidupnya di pulihkan tetapi dia mau memilih dengan caranya sendiri dan tidak mau dengan cara Tuhan.
Seringkali cara Tuhan itu meruntuhkan semua kesombongannya dan terkadang ini membuat orang harus menyerahkan segalanya.

Naaman berpikir bahwa Elisa adalah orang yang bisa di sogok dengan segala harta benda.
Tidak semua pemberian orang yang memberi harus kita terima atau ambil karena ketika kita mengambil pemberian itu sebenarnya berkat itu turun atas orang itu.
Tetapi pemberian yang tidak layak buat Tuhan, Elisa tidak mengambilnya .

Ini sangat berbeda dengan pemberian janda miskin di sarfat yang Tuhan terima untuk janda itu diberkati. Janda miskin yang hanya memiliki minyak dalam buli-buli dan tepung yang sedikit,
Tuhan berkati, yang menyediakan tempat untuk Elisa dimana janda ini memberi dengan bersungguh-sungguh dan berkat Tuhan itu turun.

Pemberian seperti apa yang Tuhan inginkan?

Tuhan hanya menerima dan mengingini pemberian yag tidak setengah-setengah.
Pelayanan yang tidak pernah setengah-setengah, itu yang Tuhan inginkan.
Ketika janda miskin itu memberi semua dari apa yang yang ada padanya yang inggal sedikit itu, Tuhan memberkatinya.

Tuhan selalu menuntun nabi-nabi-Nya dalam hal memberi dengan cara yang berbeda.

Jadi mari belajar bagaimana anda menerima berkat-Nya bergantung bagaimana anda mempersembahkannya.
Ada banyak orang yang ingin mengerjakan pekerjaan Tuhan tetapi mengerjakannya dengan setengah-setengah.
Maka seumur hidup orang tidak akan pernah melihat sebuah terobosan.

Orang mempersembahkannya menurut kesenangannya saja, hanya melakukan ketika dirinya sedang senang saja.
Ketika sedang tidak mood, dia tidak mau mengerjakannya.
Orang seperti ini, hidupnya tidak akan pernah mengalami perubahan.

Orang yang hidupnya mengetahui bagaimana meletakkan semua kesenangannya.
Bahkan ketika sedang tidak mood pun atau dalam keadaaan apa pun, dia mau melakukannya dengan sepenuh hati dan tidak setengah-setengah.
Orang yang seperti inilah di hatinya hanya Tuhan.
Yang diingini hanya Roh dari Tuhan.

Ketika anda melakukan pekerjaan Tuhan dengan ambisi dan tujuan pribadi, iblis bisa menyelinap masuk.
Contohnya adalah Yudas murid Tuhan Yesus sendiri.
Tuhan Yesus mengetahui kelemahannya dalam hal keuangan sehingga Tuhan Yesus mempercayainya menjadi murid-Nya dan menjadi bendahara yang memegang uang.

Ini sebenarnya adalah kesempatan untuk dirinya berubah.
Kalau di hati Yudas yang diinginkannya hanya mengikuti Tuhan dan menjadi murid dan di hatinya bukan uang maka dia tidak akan mungkin menjual Yesus.
Yang ada dalam pikiran Yudas adalah seandainya Yesus menjadi Raja atas Israel maka dirinya akan menjadi menteri keuangan sehingga dirinya akan semakin di berkati dan mempunyai banyak uang dan tiba-tiba ambisi itu menjadi liar dan hatinya tiba-tiba begitu terpaut dengan uang.
Tuhan Yesus sudah mengetahui ini dan beberapa kali sudah menegur Yudas secara halus.

Seperti ketika dalam perjamuan terakhir, ketika Tuhan Yesus membasuh murid-murid-Nya dan ketika Tuhan Yesus di minyaki oleh Maria bahwa ada orang yang menyangkalnya.
Itu adalah warning sebenarnya buat Yudas dan kesempatan yang Tuhan buka sedemikian rupa.

Jadi ketika seseorang sampai meninggalkan Tuhan; sebenarnya karena terlalu banyak kesempatan yang Tuhan buka.
Tetapi dia tidak pernah bisa meraihnya karena selalu yang dicarinya adalah penyembahan itu adalah dirinya.
Jangan pernah inginkan jabatan, pangkat, uang, atau apa pun di bumi ini maka hidup anda akan mendapatkan 2 bagian roh.

Gehazi melihat bagaimana Naaman disembuhkan dan Naaman menawarkan apa yang Elisa minta bahkan ketika Elisa menolak.
Naaman tetap memaksanya untuk menerima apa yang dibawanya; perak, emas dan pakaian yang indah-indah tetapi Elisa tetap menolaknya dan menyuruhnya membawanya kembali.
Tetapi dikatakan Gehazi hatinya condong kepada pemberian itu dan menyusul Naaman dan menggunakan nama Elisa untuk memintanya, kenapa bisa seperti itu?

Karena dasar pengikutan Gehazi adalah materi.
Seharusnya Gehazi belajar dari Elisa.
Elisa pasti menceritakan apa yang dulu dia alami dengan Elia dan menurunkan pengalaman rohani itu kepada Gehazi.

Mari mulai mendidik hati kita dan berkata bahwa yang kita inginkan hanya Tuhan.
Setiap kali ada berkat Tuhan datang, setiap kali  peninggian datang dari Tuhan di hidup kita; mari belajar untuk berkata bahwa apabila sesuatu itu membuat kita jauh dari Tuhan.
Minta untuk Tuhan menyingkirkannya dan mengambilnya kembali dari hidup kita  karena yang kita ingini hanya Tuhan.
Apa pun yang diambil Tuhan dari hidup kita, tidak pernah menggores hati kita.

"Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: “Dari mana, Gehazi?” Jawabnya: “Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!” Tetapi kata Elisa kepadanya: “Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan" (2 Raja-Raja 5 : 25 - 26 TB)

Elisa sudah mengetahui bahwa Gehazi sudah mencondongkan hatinya kepada persembahan yang dibawa oleh Naaman
“Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau?”
Ini membuat penyakit kusta yang ada pada Naaman berpindah kepada Gehazi.

Seringkali orang berbuat kesalahan tetapi biasa-biasa saja, tidak terjadi apa-apa.
Anugerah dan kasih karunia Tuhan, pengampunan-Nya di jaman kasih karunia ini begitu luar biasa sehingga berkali-kali Tuhan selalu mengampuni kita.
Tetapi itu sebenarnya ini adalah sebuah kesempatan.
Kita masih di titik yang sama dimana seharusnya kita bisa bangkit dan berubah.

Dasari semua pelayanan dengan kemurnian dan bukan menginginkan yang lain.
Bukan uang, pangkat dan jabatan.
Semua adalah pilihan dan kepercayaan dari Tuhan.
Semua tidak pernah menjadi tujuan kita.
Selagi Tuhan mempercayakan sesuatu kepada kita, dan kerjakan itu dengan baik dan tidak setengah-setengah.
Maka Tuhan akan percayakan yang lebih besar.
Mari meminta 2 bagian roh Tuhan dan jangan pernah mencondongkan hati kita kepada yang lain seperti yang di alami oleh Gehazi.

Amin.
Tuhan Yesus Memberkati…



Diposting oleh Untung Bongga
Senin, 19 Juni 2017 di 20.51.00

Komentar

Postingan Populer