Mengenali Frekuensi Rohani

Sunday Celebration
Ps. Steven Agustinus
MINGGU, 04 Juni 2017

"MENGENALI  FREKUENSI  ROHANI"


Tuhan telah mengulurkan tongkat kerajaan dan berkata agar kita memerintahlah di antara musuh-musuh.  Bapa akan mencurahkan kedaulatanNYA. Akan terjadi pencurahan Roh dari Ruang Tahta ke dalam kehidupan kita. Bersiaplah, arahkan hati kita kepadaNYA. Kita akan menikmati atmosfer hidup dan mengalami perubahan yang drastis. Kita akan mengalami terobosan yang belum pernah kita alami akan terjadi begitu saja.

Tuhan mengingatkan akan kisah tentang murid-murid yang diminta Yesus untuk mendayung ke seberang. Saat mereka melewati badai, mereka melihat sesosok orang yang berjalan di atas air. Waktu itu murid-murid menjadi takut dan Yesus berkata jangan takut. Ketika mereka berupaya membawa Yesus naik ke dalam kapal, Injil Yohanes mencatat "tiba-tiba" mereka sudah sampai di seberang. Ketika kita berupaya memposisikan diri untuk menerima apa yang Bapa ingin berikan, begitu saja kita akan mendapatkannya. Tidak akan ada upaya manusiawi lagi. Atmosfer rohani kita akan menjadi begitu damai. Kita akan menikmati atmosfer rohani yang murni dan jernih.  Ada sebuah kesadaran akan realita Tuhan yang begitu saja masuk dalam kehidupan kita. Bukan usaha manusia lagi, tetapi Roh Kudus yang sedang mengambil kendali atas hidup kita. Biarlah Tuhan yang berkuasa dan bertahta atas hidup kami.

Pujian dan penyembahan membantu kita mencunning/menyelaraskan frekuensi rohani hidup kita dengan frekuensi surga. Jangan pernah menganggap remeh penyembahan. Setiap pujian membantu menyelaraskan frekuensi kita dengan frekuensi surga sehingga apa yang surga ingin sampaikan  akan bisa kita terima karena frekuensi hidup kita sama dengan frekuensi surga. Selama sekian waktu lamanya, gereja menganggap remeh penyembahan. Ada banyak orang datang ibadah terlambat karena mereka berkata bahwa ?ah nanti saja, gampang, masih penyembahan.? Mereka tidak menyadari bahwa di dalam pujian dan penyembahan yang dinaikan, sebetulnya Tuhan sedang bergerak menyelaraskan frekuensi hidup kita dengan frekuensi surgawi.

Ketika kita menjalani kehidupan sehari-hari, tanpa kita sadari, ada banyak frekuensi dunia ini, hari-hari yang jahat, masa yang sukar, anak panah api si jahat, dan tipu muslihat si jahat yang sedang berusaha mencunning kehidupan kita sehingga tanpa kita sadari, kita akan cenderung terbelenggu oleh fakta. Sadari bahwa fakta adalah sesuatu yang disodori oleh musuh. Akan tetapi kita memiliki Firman yang mengatakan bahwa orang benar akan hidup oleh iman. Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap Firman  yang keluar dari mulut Allah. Orang benar tidak hidup oleh fakta. Orang benar hidup oleh iman karena Firman yang Tuhan berikan. Itu sebabnya ketika kita menjalani kehidupan sehari-hari, sering kali kita  terbelenggu oleh berbagai kelemahan, keterbatasan dan berbagai masalah yang terus datang bertubi-tubi. Tujuan belenggu  untuk menyelaraskan dan mengubah frekuensi hidup kita untuk tidak sesuai dengan frekuensi surga tetapi terus ada sesuai dengan frekuensi dunia ini.

Selama kita hidup mengikuti frekuensi dunia ini, kita akan terus kalah. Kita akan terus mengalami belenggu. Fakta akan terus menekan hidup kita. Walaupun ada fakta positif, coba hitung antara fakta positif dengan fakta negatif, mana yang lebih banyak? Fakta negatiflah yang lebih banyak. Artinya fakta-fakta negatif akan menarik kita untuk hidup dalam belenggu dunia ini. Oleh karena itu Tuhan berfirman agar kita naik. Tuhan sedang memerdekakan hidup kita dari belenggu fakta yang dunia pasang. Ada kemerdekaan yang sedang Tuhan lepaskan untuk umat pilihanNYA. Kelepasan dari Ruang Tahta datang atas kehidupan kita. Ketika Tuhan berkata, Dia sedang melepaskan FirmanNYA dan membebaskan kita dari belenggu fakta, belenggu lahiriah dan belenggu dunia. Tujuannya adalah supaya kita memiliki frekuensi yang sama dengan frekuensi surga sehingga kita bisa kembali hidup dalam kerajaanNYA. Kita bisa kembali menikmati keistimewaan hidup sebagai anak Sang Raja.

Dunia boleh bergoncang tetapi Tuhan telah menyediakan bagi kita Kerajaan yang Tak Tergoncangkan. Naiklah ke mari! Ini adalah sebuah undangan bagi kita untuk bertindak dalam iman, maka otomatis kita akan naik. Tuhan telah memberikan sayap rajawali supaya kita tidak perlu berlari atau berjalan, tetapi kita bisa naik terbang, naik ke ruang Tahta. Bukan tanpa alasan, Tuhan berkata agar kita naik ke ruang Tahta. Tuhan yang berkata agar kita naik, Tuhan juga yang telah menyediakan semua yang kita butuhkan untuk bisa naik. Yang perlu kita lakukan adalah memposisikan diri untuk mentaati Tuhan. Tuhan sudah berfirman dan Dia telah menyediakan segala yang kita butuhkan untuk taat. Yang perlu kita lakukan adalah mensetting hidup kita untuk mempercayai dan bertindak seperti yang Dia inginkan. Yang perlu kita lakukan adalah memposisikan diri kita sehingga frekuensi yang kita miliki mengalami perubahan selaras dengan frekuensi dari Surga.

Intonasi saat memperkatakan Firman antara orang yang satu berbeda dengan orang lain. Setiap orang membawa frekuensi masing-masing. Ini bukan berbicara tentang karakter atau pembawaan tetapi berbicara tentang frekuensi aliran kehidupan yang dibawa dari Ruang Tahta. Tuhan mau kita belajar mengikuti frekuensi Surga. Saat bersorak, ada yang sambil mengepalkan tangan. Masing-masing punya style atau gaya. Terlepas dari intonasi/style/gaya yang  diucapkan setiap orang. Saya mau kita mengubah frekuensi sesuai dengan frekuensi yang datang dari Ruang Tahta.

Karena kalau kita tidak belajar menyesuaikan diri dengan frekuensi dari Tuhan, tanpa sadar kita yang sedang berada dalam hadirat Tuhan dengan masih membawa frekuensi dari dunia.  Kita hanya akan mendapatkan jamahan hanya di ibadah saja tetapi saat di luar, dunia kembali mengatur hidup kita. Itu sebabnya kita tidak boleh membawa pola kita. Kita harus siap mengubah cara kita berdoa, cara kita menyembah dan belajar mengikuti cara menyembah yang datang dari ruang tahta. Roh Kudus akan menolong kita untuk memnyembah seperti yang Tuhan inginkan, sehingga lewat penyembahan, frekuensi hidup kita dalam hadirat Tuhan mengalami perubahan.

Ilustrasi saat kita diminta menyanyi, ada frekuensi yang terasa berbeda yang diucapkan. Memang ini sangat bertolak belakang dengan teknik bernyanyi. Tetapi kita sebetulnya tidak hanya bernyanyi saja, kita sedang membuat deklarasi. Pergunakan lagu yang ada bukan sebagai biduan/paduan suara, tetapi pakai lagu sebagai deklarasi. Lagu-lagu dalam pujian penyembahan yang dipilih merupakan isi hati Tuhan. Itulah atmosfer yang sedang terjadi atas kita. Kita bukan hanya  menyanyikan saja, tetapi mendeklarasikan. Sebetulnya saat mendeklarasikan, kita sedang memaksa frekuensi rohani dan cetakan yang sudah dicetak musuh, menjadi selaras dengan frekuensi kerajaan Surga.
Dalam sebuah percakapan, perhatikan ketika saat ada orang yang menjawab, ada yang menjawab dengan intonasi ragu-ragu. Mengapa ragu-ragu? Karena orang tersebut merasa belum pasti akan jawabannya. Contohnya saat saya bertanya :?Sebentar lagi kan liburan, mau liburan ke mana, Pak Edddy? Kemudian Pak Eddy menjawab : ?Di Rumah saja?. Dari jawaban tersebut yang punya intonasi, terlihat adanya kepastian atau keraguan yang ada.

Gunakan lagu yang ada untuk mengubah keraguan yang ada. Mungkin kita masih mengalami masalah, tetapi itu hanya fakta. Kebenaran mengatakan bahwa gereja akan mendemonstrasikan kemenangan yang Kristus alami . Agar kita mengalami posisi rohani, pada frekuensi rohani, kita harus mulai melatih dan memperkatakan dan menyanyikan pujian yang ada, deklarasi Firman yang ada dengan penuh keyakinan. Itu sebabnya berkali-kali saya sampaikan untuk kita mengucapkan deklarasi iman dengan intonasi yang sama seperti Bapa Rohani.

Beberapa waktu yang lalu, di sekolah QCA, di kinder garden, ada percobaan. Ada dua botol beling yang masing-masing diisi dengan nasi. Botol pertama diberikan tempelan gambar/icon orang tersenyum dan botol kedua diberikan gambar/icon orang cemberut. Lalu masing-masing ditutup. Kemudian di dalam botol yang icon tersenyum diberikan kata-kata positif seperti kamu bagus, kamu baik. Sedangkan pada botol yang icon cemberut diberikan kata-kata negatif. Hasilnya menunjukkan bahwa pada botol yang cemberut, nasinya lebih cepat busuk dibandingkan botol yang  icon tersenyum. Padahal nasinya yang dimasukan dalam kedua botol adalah nasi yang sama pada awalnya. Dari sana kita bisa belajar, ada banyak aspek yang didasarkan karena frekuensi. Termasuk tubuh kita. Ketika kita mengubah frekuensi, hidup kita akan menjadi sehat. Tidak ada sakit penyakit atau masalah yang terlalu berat untuk kita taklukkan. Semua bisa ditaklukan, karena Yesus sudah menang.

Yang namanya frekuensi selain menuntun adanya intonasi bunyi atau suara, frekuensi juga melibatkan feeling/perasaan. Saya mau agar kita saat menyanyikan, rasakan terjadinya perubahan dalam perasaan dalam batin. Dari perasaan kosong dan tak berdaya menjadi penuh kekuatan, keperkasaan, keantusiasan, penih sukacita, keperkasaan dari Surga sehingga manusia batiniah kita menjadi bergelora dan sukacita. Yesus sudah menang dan kita juga mengalami kemenangan.

Mungkin dalam batin saat memperkatakan Firman atau menyanyikan lagu, kita masih merasa masih ada banyak hal yang belum ditaklukan. Kadang kala dalam batin kita muncul perasaan marah. Marah karena selama ini kita telah ditipu oleh fakta. Pakai pujian tersebut untuk mengekspresikan kemarahan dan untuk menaklukan hal yang lahiriah. Sehingga frekuensi rohani kita mengalami penyelarasan. Masa perubahan sudah tiba.  Frekuensi hidup kita harus mengalami perubahan.

Latih diri kita. Mulai hari ini, ketika kita menyembah, ketika kita berdoa, ijinkan Roh Kudus melatih diri kita untuk menyesuaikan frekuensi hidup kita dengan frekuensi dari Surga. Ketika berdoa dalam bahasa Roh, jangan cuma asal berdoa. Belajar untuk mendengar apa yang Roh Kudus rasakan. Kalau Roh Kudus membawa kita berkata dengan lembut, ikuti doa dengan lembut. Ikuti aliran air kehidupan. Ijinkan Roh Kudus untuk menolong kita belajar mengikuti aliran kuasa Roh Kudus. Latih diri kita untuk mengikuti dinamika ilahi. Kita percaya bahwa ketika kita memberi diri untuk menyelaraskan diri dengan frekuensi surga maka kita akan menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda. Akan selalu ada Firman yang Tuhan sediakan di mulut kita. Dan dengan adanya Firman, kita akan selalu bisa menaklukan setiap tantangan hidup dari dunia. Ada selalu ada pola dan tuntunan Ilahi yang diberikan sehingga hidup kita  semakin penuh dengan kemuliaan Tuhan. Akan selalu ada pekerjaan Firman dan Roh yang membuat kita menjadi manusia berbeda dalam kehdupan sehari-hari.

Beberapa waktu yang lalu kita merayakan hari kenaikan Kristus dan sekarang banyak gereja yang memperingati pencurahan Roh Kudus. Kita di sini bukan hanya memperingati, tetapi kita sedang mengalami pencurahan Roh Kudus. Alkitab mencatat saat pencurahan Roh Kudus, ada bunyi tiupan angin yang memenuhi ruangan. Ada lidah-lidah api, ada suara yang didengar oleh bangsa-bangsa. Frekuensi rohani yang sudah Tuhan ubahkan dalam kehidupan kita akan menarik banyak orang. Ketika orang bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, Alkitab mencatat Petrus berkotbah. Dalam Alkitab Bahasa Inggris dituliskan ?He emplified the voice that come on Him?. Petrus sedang memperdengarkan ulang suara pekerjaan Roh yang sedang terjadi dalam hidupnya . Itu sebabnya ketika Petrus berkata-kata, ada sebanyak 3000 orang bertobat.

Ketika frekuensi hidup kita berubah, di luar sana ada banyak orang lain di luar sana yang merindukan frekuensi yang sama, akan datang kepada Tuhan. Kita akan mengeluarkan frekuensi rohani yang berbeda. Ada banyak orang di luar sana yang memperkatakan perkataan positif tetapi dengan frekuensi yang berbeda sehingga orang tidak tertarik. Akan tetapi saat kita memperdengarkan suara Tuhan dengan frekuensi rohani yang berbeda, orang lain akan dibawa kepada Tuhan.

Hidup kita menjadi baitNYA,  menjadi kemahNYA. Kita bukan bait yang kosong, tetapi kita adalah baitNya yang  diisi dengan kemuliaan Tuhan. Karena kita membawa frekuensi surga dalam hidup kita, maka setiap orang yang berinteraksi dengan kita dan mereka yang rindu memiliki frekuensi yang sama otomatis mereka akan langsung membuka hatinya untuk kita layani mereka. Kita akan menjadi orang yang diberkati. Kita menjadi orang yang disertai oleh Tuhan. Kita menjadi orang yang diurapi.

Kita bukan hanya menjadi jemaat yang diberkati. Kita adalah jemaat yang disertai Tuhan. Kita menjadi jemaat yang diurapi . Tuhan membuat kita menjadi manusia yang berbeda. Tidak ada lagi kelemahan dalam hidup kita. Kita membuang setiap kelemahan yang masih tersisa dalam hidup kita. Buang kelemahan dalam emosi, atau tubuh kita. Kita buang sepenuhnya. Kita harus bangkit dalam keperkasaan Firman dan Roh, karena frekuensi hidup kita mengalami perubahan.

Ada satu janji yang Tuhan berikan untuk kita. Ketika kita terus berketetapan dan mengambil keputusan untuk terus mengambil sikap hati dan untuk terus menyelaraskan hidup dengan frekuensi surga, maka setiap orang baru yang baru datang dalam beribadah, apapun frekuensi hidup yang mereka bawa akan seketika alami perubahan. Dari situlah Tuhan melanjutkan pernyataan bahwa akan ada kesembuhan, terobosan terjadi begitu saja. Tidak perlu didoakan atau ditumpangi tangan. Semua terjadi secara ilahi. Ada kesembuhan dan tanda-tanda ajaib terjadi begitu saja, karena frekuensi surga terbuka di sini. Ada portal ilahi yang terbuka di dalam Gereja Tuhan. Secara lahiriah mungkin kita ada di bumi, tetapi begitu kita menyesuaikan frekuensi dengan frekuensi surga, kita dibawa langsung ke ruang Tahta Tuhan. Karena portal ilahi telah Tuhan buka, sehingga mujizat dan hal-hal besar terjadi begitu saja.

Deklarasi Doa untuk Indonesia :?Dari Ruang Tahta, kami sebagai umat Tuhan memberkati Indonesia. Engkau akan tetap menjadi pola bagi bangsa-bangsa. Semua gejolak politik yang hari-hari ini terjadi, tidak akan berkelanjutan. Kami perintahkan gejolak politik berhenti. Kami perintahkan keteraturan ilahi menjadi nyata atas Indonesia. Bangsa ini tidak bisa dipecah belah oleh Iblis. Kami deklarasikan, Indonesia, Engkau tetap menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar konstitusi dan Bhineka Tunggal Ika sebagai  filosofi  kehidupan bermasyarakat dan bersosial. Kami memberkati Indonesia. Engkau adalah lumbung Tuhan di atas muka bumi ini. Ketika bangsa-bangsa lain mengalami kemerosotan ekonomi, menghadapi bahaya kelaparan. Tuhan telah menunjuk Engkau untuk bangkit menjadi berkat, memberi makan bangsa-bangsa. Destinimu besar dan  orang-orang benar akan memerintah seluruh negeri. Lewat orang benar yang memerintah atas seluruh negeri, Bangsa Indonesia sebagai satu bangsa akan dipermuliakan oleh Tuhan dengan luar biasa. Diberkatilah Engkau, diberkatilah anak cucumu, diberkatilah keturunanmu yang selanjutnya. Indonesia jaya, Indonesia Engkau menjadi besar di mata Tuhan dan manusia.?

Firman yang keluar dari Ruang Tahta tidak akan kembali dengan sia-sia. Ketenangan datang atas Indonesia. Ucapkan deklarasi ini: ?Sekarang kita tahu, bahwa kita telah mati dari hidup yang lama dan kehidupan yang kita hidupi hari-hari ini adalah karena Kristus yang telah menghidupkan diri kita. Kita hidup bukan diri kita yang lama lagi. Kita hidup bukan untuk mengejar cita-cita kita. Kita hidup hanya untuk menuntaskan agenda Kerajaan Surga. Inilah janji kita di hadapan Tuhan, Roh Kudus tolong kami untuk hidup hanya bagi Dia. Di dalam nama Yesus, kita dedikasikan hidup kita dalam tangan Tuhan.?

Setiap kali kita mengadakan perjamuan kudus, sebetulnya kita diingatkan bahwa kehidupan kita bukan milik kita lagi, karena kehidupan  yang lama sudah mati. Kehidupan yang sekarang kita jalani adalah karena Kristus yang hidup di dalam diri kita. Itulah sebabnya saya meyakini Tuhan menuntut kita hidup akurat. Tuhan menghendaki kita menjalani kehidupan yang harmoni dengan agenda dan cara kerja kerajaan Surga.

Tuhan berjanji kalau kita mencari dahulu Kerajaan Surga dan kebenaranNYA lebih dari apapun, maka tidak akan ada kekurangan sebab Surga memelihara hidup kita. Kalau Tuhan ijinkan, minggu depan saya akan bagikan kepada saudara bagaimana memiliki kehidupan yang harmoni dengan agenda kerajaan surga, sehingga kehidupan kita akan naik. Hidup kita tidak akan menjadi begitu-begitu saja.

Jangan merindukan mujizat, karena mujizat bukan jaminan kalau kita sudah menikmati tanah perjanjian. Orang Israel di padang gurun selama 40 tahun, tiap hari menikmati mujizat. Akan tetapi mereka tetap di padang gurun. Begitu mereka masuk dalam tanah perjanjian, hidup mereka menjadi berbeda. Tuhan tidak menjanjikan mujizat. Tuhan menjanjikan Tanah Perjanjian.  Mujizat hanya menyertai. Selama Israel ada di padang gurun, mereka membutuhkan mujizat dan Tuhan memberikan kepada mereka. Begitu mereka masuk tanah perjanjian, mereka bisa menanam dan mereka menuai. Bentuk mujizatnya berbeda. Saya harap kita tidak mengharapkan mujizat keuangan atau kesembuhan karena itu adalah kondisi di padang gurun. Kita yang sudah berada di tanah perjanjian akan menikmati mujizat lainnya. Karunia dan kesembuhan hanyalah untuk mereka yang belum percaya, sedangkan untuk kita yang adalah orang tebusan, Tuhan telah menyediakan kesehatan ilahi bagi kita.


untuk memperoleh materi lengkap dalam format MP3, DVD silahkan hubungi bagian penjualan BCC, WA/Telegram/SMS di 089680888929, atau pin BB : 5D550DE1

Komentar

Postingan Populer