PEMULIHAN Dalam Belas Kasihan Allah

Pemulihan Dalam Belas Kasihan Allah
Ev. Yusak Tjipto
Writer Selviani Lakmudin




Kejadian 37
Kita belajar tentang Yusuf, anak Tuhan yang terakhir sebelum masa 430 tahun dimana Tuhan hampir tidak berbicara. Di masa ini kita tidak tahu apa yang akan terjadi, tapi harus percaya bahwa Tuhan sudah menyiapkan segala sesuatu.

Jangan mengharapkan manusia. Masuk surga itu tidak gandeng-gandengan, tetapi sendiri-sendiri. Meski dikatakan, satu orang percaya Tuhan maka seisi keluarga diselamatkan. Tapi sebenarnya artinya satu orang yang dipilih Tuhan, yang menyenangkan hati Tuhan, dan Tuhan pakai sebagai saksi, tetapi sisanya adalah pilihan setiap orang.

Ada orang yang dipakai dalam satu generasi, tetapi generasi yang akan datang belum tentu anak dari orang itu. Kita perlu mengerti bagian kita masing-masing itu apa.

Jangan sampai kita jadi calo surga, tapi biarlah kita minta jaminan supaya kita mengalami, keluarga kita juga mengalami. Sebab kalau kita dipakai untuk orang lain mengalami Tuhan, tapi keluarga kita sendiri tidak mengalami, buat apa?

Miliki juga kerinduan, kalau generasi di bawah kita justru lebih hebat dari kita. Jangan punya prinsip seperti ahli silat jaman dulu, yang kalau ngajarin silat gak dikasih semuanya tapi disimpan satu jurus, karena takut kalah. :P

Kejadian 37:5 - mimpi Yusuf
Tuhan kalau bicara jika lewat mimpi, biasanya diteguhkan hampir dua kali. Dan kalau seperti itu, maka itu pasti akan terjadi. Jadi jika dalam satu keluarga ada satu orang yang dipilih Tuhan, pasti Tuhan akan menyatakan. Dan pasti, orang yang diberi pernyataan itu harus bayar harga.
Jadi, siap-siap bayar harganya. Jangan kaget, sebab begitulah cara Tuhan.

Harga yang kita bayar, sebenarnya kalau dihitung-hitung itu tetap murah. Coba bandingkan dengan Yusuf, prosesnya belasan tahun tapi dia menikmati jadi Raja selama 80 tahun.

Jadi, ada harga yang kita harus bayar tapi tetap hasilnya nikmat.

Kalau kita dikasih mimpi, biasanya yang kita ingat apanya? Mimpinya kan? Kalau yang kita ingat-ingat hanya mimpinya, gak akan datang-datang!

Sebab jalan yang Tuhan berikan seringkali bukan yang kita inginkan. Seringkali jika Tuhan seakan berkata berkat, yang kita lewati tidak langsung berkatnya itu~ malah diawali dengan penderitaan! Tapi jika kita bayarnya lunas, setelah melewati itu barulah kita akan melihat hasilnya.

Seperti terowongan di lembah terdalam yang tidak bisa kita lihat dan kita akan mencapai itu tepat pada waktunya. Karena itu jangan batasi Tuhan dengan pikiran dan cara kita, gak akan sampai-sampai.

Jadi yang benar adalah hati kita tidak tertuju kepada janji itu, tetapi tertuju kepada Tuhan.

Terus, perlu diomongin sama orang gak?
1. Maria
Maria dapat pernyataan akan mengandung dan ia diam saja. Tetapi Tuhan sendiri yang membela Maria dan bicara kepada Yusuf, yang tadinya hendak menceraikan dia.

2. Yusuf
Tapi gimana dengan Yusuf yang ngomong? Yusuf itu orangnya tulus, polos dan terbuka.

Jadi, Tuhan bekerja sesuai dengan karakter kita masing-masing.
(Biasanya kalau yang satu seperti Yusuf, biasanya pasangannya akan seperti Maria :P)

Orang yang yang mendapat kasih karunia Allah, selalu di dalam daging akan mendapatkan tantangan. Dan malah terkadang penyebabnya oadalah orang terdekat itu sendiri.

Contohnya Tuhan Yesus, yang menyerahkan malah Yudas. Jadi, kalau saudara dipilih Tuhan, terus yang sering bikin gara-gara itu misalnya pasangan saudara ya gak aneh... Contohnya sudah ada :P

Jadi, relaks aja, santai~ karena semua ada waktunya...

Kejadian 42:31
Yusuf, pada waktu menyelesaikan misi yang Tuhan berikan kepadanya, ia mendapatkan tantangan dan penderitaan, lalu ia dimasukkan ke sumur, awalnya Yusuf meminta belas kasihan saudara-saudaranya. Tidak diberi...

Kalau kita mengharapkan belas kasihan manusia pasti kecewa!
"Terkutuk orang yang mengharapkan manusia"

Tetapi jika kita mendapat belas kasihan Allah, maka kita akan menjadi seperti Yusuf, Tuhan menyertai kita bahkan sekalipun saat kita dalam penderitaan.

Kalau kita mendapat belas kasihan Tuhan, sekalipun dalam penderitaan kita akan sanggup menanggungnya. Namun terkadang, rencana Tuhan dan jalan Tuhan tidak seperti yang kita inginkan.

Di rumah Potifar seakan sudah sangat dekat dengan istana, tetapi bukan seperti yang dibayangkan caranya Tuhan. Karena itu, jangan dibayang-bayangin karena kalau tidak sesuai dengan cara dan pikiran kita, kita malah akan kecewa.

Seringkali bahkan bayangan menakutkan yang kita bayangkan itu belum tentu terjadi. Karena itu, jangan bayang-bayangin dan malah ketakutan sendiri. Tapi benar-benar belajar andalkan Tuhan di setiap langkah kita.

https://www.youtube.com/watch?v=uc4IbGPZq0I

Komentar

Postingan Populer