Kuasa Dalam Perkataan

Sunday Celebration
Ps. Victor Lie
MINGGU, 18 Juni 2017

"KUASA  DALAM  PERKATAAN"

Ketika hati kita disetting sesuai dengan Frekuensi Surga, maka suara Tuhan akan kita dengar. Matius 16:18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Adalah suatu sukacita dan kehormatan untuk dipilih menjadi ekklesia. Bersyukurlah Tuhan tidak mendirikan gereja yang lemah, melainkan mendirikan gereja yang kuat.
Tidak semua orang yang telah diberikan kunci Kerajaan Surga, dapat menggunakan kunci tersebut. Ada banyak orang percaya yang mengatakan bahwa mereka mempunyai kunci, tetapi dalam imajinasinya mereka dibatasi bahwa semua kunci bentuknya seperti batangan besi, sehingga saat menghadapi kondisi di luar, mereka tidak tahu cara menggunakan kunci tersebut. Tuhan telah memberikan kunci Kerajaan Surga, tetapi masalahnya imajinasi kita tentang kunci selalu berbentuk batangan besi. Kita perlu bisa membuka kunci kerajaan surga supaya kita dapat masuk ke dalam kerajaan Surga.
Kepada kita telah diberikan kunci kerajaan. Apapun yang kita ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kita lepaskan di bumi ini akan terlepas di surga. Kita berpikir bahwa Tuhan  akan datang dan memberikan kunci. Padahal Tuhan telah memberikan kunci kerajaan Surga. Dengan cara yang sederhana, Tuhan berkata bahwa kunci tersebut telah diberikan kepada kita. Kuncinya sederhana yaitu dengan berkata-kata. Alkitab berkata kepada kita bahwa kepada kita telah diberikan kunci Surga. Tuhan telah memberikan kepada kita kuasa untuk berkata-kata.
Mazmur 8:2. Dari mulut bayi-bayi dan anak- anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam. Pahami bahwa sering kali kuasa itu datangnya dengan cara yang sederhana. Tuhan mengatakan telah memberikan kunci Kerjaan Surga. Artinya Tuhan menginginkan kita berkata-kata. Tuhan telah memberikan kuasa untuk membungkam musuh dan pendendam lewat perkataan. Pekerjaan musuh adalah terus berbicara, terus ngomong. Tuhan telah memberikan kuasa untuk membungkam suara yang terus berbicara dalam kehidupan kita. Jangan biarkan Iblis atau musuh terus berbicara. Bungkam setiap perkataan musuh juga dengan berkata-kata.
Roma 10:8. Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan. Kuasa pencipataan telah dipulihkan dalam kehidupan kita. Di dalam mulut kita telah ada Firman Tuhan yaitu Firman Iman. Permasalahannya adalah Iblis sering menipu dengan mengatakan bahwa iman kita kurang besar. Pahami ada satu prinsip Firman, setelah kita mengalami kelahiran baru, kita telah memiliki iman. Musuh hanya menipu bahwa iman kita tidak cukup dan membutuhkan iman yang lebih besar.
Roma 12: 3. Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Tuhan sudah mengaruniakan kepada kita ukuran iman. Setiap kita saat mengalami kelahiran baru, kita telah diberikan ukuran iman. Artinya kita telah memiliki iman. Selama ini saat kita memperkatakan Firman Tuhan, ada sesuatu yang juga berkata-kata/menginterupsi di dalam pikiran kita untuk melemahkan kita. Ketika kita menerima Yesus, Dia telah menaruh FirmanNYA di dalam mulut dan hati kita. Tuhan telah menaruh FirmanNYA di dalam loh batu di waktu perjanjian lama. Akan tetapi di perjanjian baru, Tuhan telah menaruh FirmanNYA di hati dan mulut kita.
Konsisten Dalam Berkata-Kata
Kita hanya memerlukan ketekunan untuk terus berkata-kata. II Korintus 4:13. Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata- kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. Kekonsistenan  kita akan menentukan hasil yang kita dapatkan. Ini berbicara tentang hidup mati kita. Gereja menghadirkan perubahan dimulai dengan berkata-kata. Kondisi bumi yang gelap gulita dan kacau balau diubahkan dengan berkata-kata. Terus bertekun dalam memperkatakan FirmanNYA. Kalau kita mendengar musuh berkata-kata, bersuaralah lebih keras daripada perkataan musuh. Sebab Tuhan telah memberikan kepada kita ukuran iman. Setiap orang yang meditasi, merenungkan dan memperkatakan Firman, hidupnya pasti berhasil.
Pentingnya mendeklarasikan Firman dapat kita lihat dalam II Raja-raja 7:1. Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria. 2.Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."3. Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati? 4. Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati."5. Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.6. Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita."7. Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.8. Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum. Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka menyembunyikannya.9. Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja."10. Mereka pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan menceritakan kepada orang-orang itu, katanya: "Kami sudah masuk ke tempat perkemahan orang Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada suara manusia kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah ditinggalkan dengan begitu saja. 18. Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang Samaria.19. Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah itu: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?", tetapi Elisa berkata: "Sesungguhnya engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."20. Demikianlah terjadi kepada orang itu: Rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu matilah ia.

Sebuah kerajaan mengalami krisis yang sangat parah, kemudian bangkit seorang Hamba Tuhan untuk mendeklarasikan Firman. Ia berkata bahwa besok semua harga bahan pangan akan turun. Abdi kerajaan yang mendengar hal tersebut  berkata bahwa hal tersebut tidak akan mungkin terjadi walaupun Tuhan mencurahkan berkatNYA dari tingkap-tingkap langit. Artinya kondisi kelaparan tersebut terjadi sudah sangat parah sehingga abdi kerajaan tersebut tidak dapat lagi percaya.
Mengapa Tuhan memakai orang kusta? Orang kusta berkata bahwa di Israel mereka akan mati, kalau di Aram  mereka juga mungkin mati juga. Bukanlah sesuatu yang mudah bagi orang kusta datang menghadap raja untuk menyampaikan bahwa di Aram ada amat banyak jarahan. Saat mujizat terjadi, kebetulan yang mendapat jadwal piket menjaga di pintu gerbang adalah abdi raja tersebut. Dia akhirnya melihat bahwa harga bahan pokok turun, tetapi akibat ketidak percayaannya, dia mati.
Tuhan menggunakan empat orang kusta yang berjalan saja sulit untuk menggenapi rencanaNYA. Firman Tuhan walaupun tidak dipercayai oleh Abdi kerajaan, Firman Tuhan tetap tergenapi. Hanya bagi mereka yang tidak percaya, mereka akan melihat penggenapan Firman, tanpa menikmatinya. Biarlah kesederhanaan iman untuk percaya kepada Janji Tuhan diberikan kepada kita.
Dari mana Elisa belajar prinsip mendeklarasi Firman? 2 Raja-Raja 2: 1. Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal. 2. Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel. 3. Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"4.Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho. 5. Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada Elisa serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"6. Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.7. Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.8. Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.9. Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."10. Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."11. Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.12. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.
Elisa Mengikut Elia dari Betel ke Yerikho sampai Sungai Yordan
Yang mengikuti Elia bukan hanya Elisa saja, tetapi Elia juga diikuti oleh 50 nabi lainnya  dalam rombongan nabi. Elisa terus mengikuti Elia, bahwa sampai di Betel, Elisa tidak berhenti di sana. Tuhan mau agar kita tidak hanya berhenti di Betel saja, yaitu hanya menikmati hadirat Tuhan di dalam gereja saja. Bahkan sampai melewati Yerikho, Elisa terus mengikuti Elia.  Jangan hanya berhenti hanya pada terobosan saja. Berapa banyak yang mau berjalan sampai di Sungai Yordan yang berbicara tentang penyunatan. Banyak orang yang mengikuti Tuhan berhenti di Betel saja. Hanya merasa cukup  datang dan pergi saja. Berdiam di Betel saja.
Berapa banyak orang yang mengalami kemenangan Finansial  di Yerikho kemudian berhenti di sana? Berapa banyak yang sudah mengalami kelimpahan, tidak mau terlibat lagi dalam agenda Tuhan. Setelah kemewahan, keberhasilan, orang Kristen tidak mau ikut bergerak lagi. Berapa banyak orang yang sudah melewati Yerikho mau terus lanjut ke Sungai Yordan untuk mengalami penyunatan? Berapa banyak dari kehidupan kita yang setelah mengalami kemenangan di Yerikho, mengalami kemenangan, kemudian bersedia masuk ke Sungai Yordan dan meletakan hidupnya kepada Bapa Rohaninya. Sedangkan di seberangnya , ada 50pengikut Elia yang hanya melihat dari jauh. Setelah Elisa melewati sungai Yordan bersama Elia, di sanalah Elisa memanggil Elia sebagai Bapa. Ada kenaikan tingkat dan masa peralihan yang terjadi dalam kehidupan Elisa.  Elia mengimpartasikan sesuatu sebelum naik ke surga. Lihat Ayat 11: Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Warisan Rohani dalam Berkata-Kata
Elia mengajarkan sesuatu kepada Elisa, setelah melewati sungai Yordan. Elia terus berkata-kata, dalam bahasa Aslinya  "Dabar" adalah kata Firman yang ditulis bahwa yang keluar dari mulut Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia. Elia terus berkata-kata dan mengajarkan Elisa, sepanjangan jalan mereka terus berkata-kata. Warisan terbesar dari Elia, bukanlah jubahnya, tetapi rahasia bagaimana membuka pintu gerbang surga dengan berkata-kata. Sepanjang perjalanan Elia berjalan bersama Elisa, dalam perjalanan yang panjang, Elia terus berkata-kata. Itulah sebabnya 2 Raja-raja 7: dituliskan bahwa Elisa dapat dengan yakin berkata bahwa ?Besok harga pangan di Israel akan turun?. Bagian kita adalah apakah  kita ingin melakukan seperti yang Elia lakukan? Ini adalah kunci kerajaan Surga dengan berkata-kata. Elia terus meyakini apa yang akan Tuhan lakukan. Dia terus berkata-kata sampai tiba-tiba Surga terbuka begitu saja.
Daud memenangkan peperangan bukan ketika dia melempar batu, tetapi Daud memenangkan peperangan saat berkata-kata, saat deklarasi Firman di hadapan Saul.  ?Word is spirit?, kata-kata kita adalah roh. Bahkan Yesus berkata bahwa apa yang Dia katakan adalah roh dan kehidupan. Kata-kata akan direspon juga dengan kata-kata. Saat Daud menghadapi Goliat dengan berkata bahwa Goliat akan menjadi seperti salah satu binatang yang Daud bunuh. Goliat kemudian meresponi dengan berkata bahwa dirinya adalah seperti anjing di hadapan Daud ?Anjingkah aku??.
Perkataan yang Yesus katakan adalah roh dan kehidupan. Bagaimana cara supaya apa yang kita perkatakan membawa impact/dampak? Belajarlah untuk seperti Elisa yang melewati ujian di Bethel, Yerikho dan Sungai Yordan.  Ketika kita terkoneksi dengan dimensi rohani yang terbangun dalam seorang bapa, kita akan dengan mudah melihat langit terbuka. Sepanjang perjalanan rohani kita, terus berkata-kata, terus ucapkan Firman, dan terus melangkah. Begitu mudahnya kunci kerajaan surga diberikan kepada kita. Sadari bahwa kita adalah orang percaya, oleh sebab itu kita berkata-kata. Kalau musuh terus berbicara, kita harus lebih banyak berbicara memperkatakan Firman dan membungkam suara musuh. Latih diri kita untuk terus berkata-kata. Setiap Firman yang telah keluar dari mulut Allah tidak akan kembali dengan sia-sia.
Kita tidak bisa mengingkari bahwa ada hari-hari yang jahat, dan emosi kita menjadi negative. Cara sederhana untuk menghadapi hari-hari yang jahat adalah kita harus terus berkata-kata untuk mengalami nature ilahi. Yang penting adalah kita harus tekun. Saat berkata-kata atau mendeklarasikan Firman, terus memperkatakan Firman, walaupun kita melihat kekacauan terus terjadi. Jangan pernah remehkan perkataan nubuatan. Sesederhana apapaun bagi kita, perkataan Firman punya kuasa untuk mengubahkan situasi lewat deklarasi Firman. Seadainya kita tahu bahwa ini adalah kunci kerajaan Surga yang telah diberikan kepada kita dan tahu cara mempergunakannya, maka kita akan menikmati hasilnya.
Yang sulit-sulit sudah Tuhan kerjakan. Belajarlah walaupun kita tidak melihat hasilnya seketika, kita terus memperkatakan Firman Tuhan dengan tekun. Kita harus melewati Sungai Yordan (penyunatan rohani) untuk menikmati apa yang kita perkatakan menjadi kenyataan. Frekuensi rohani atas kehidupan kita harus diselaraskan dengan frekuensi surga. Banyak orang ingin menikmati hasil langsung tanpa mau melewati sungai Yordan (penyunatan rohani). Jangan hanya berhenti di Betel saja (hanya menikmati hidup saja) atau berhenti di Yerikho (mengalami terobosan saja), Biarlah kita juga melewati Sungai Yordan (penyunatan) sehingga pada saat kita berkata-kata, kita berkata-kata untuk kepentingan diri sendiri, tetapi untuk kepentingan kerajaan Surga.

untuk memperoleh materi lengkap dalam format MP3, DVD silahkan hubungi bagian penjualan BCC, WA/Telegram/SMS di 089680888929, atau pin BB : 5D550DE1
GBU

Komentar

Postingan Populer