API TUHAN

*API TUHAN*

Imamat 6:8-13,”TUHAN berfirman kepada Musa: “Perintahkanlah kepada Harun dan anak-anaknya: Inilah hukum tentang korban bakaran. Korban bakaran itu haruslah tinggal di atas perapian di atas mezbah semalam-malaman sampai pagi, dan api mezbah haruslah dipelihara menyala di atasnya. Imam haruslah mengenakan pakaian lenannya, dan mengenakan celana lenan untuk menutup auratnya. Lalu ia harus mengangkat abu yang ada di atas mezbah sesudah korban bakaran habis dimakan api, dan haruslah ia membuangnya di samping mezbah. Kemudian haruslah ia menanggalkan pakaiannya dan mengenakan pakaian lain, lalu membawa abu itu ke luar perkemahan ke suatu tempat yang tahir. Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.”

Ayat-ayat tersebut di atas menceritakan peraturan yang dibuat Tuhan untuk Harun dan anak-anaknya dan saat ini kita akan membahas mengenai api yang melambangkan kuasa Tuhan. Ada 4 alasan mengapa kuasa Tuhan dilambangkan dengan api, yaitu:

*1) Api menghangatkan lingkungan dimana api tersebut berada*

Sifat api yang pertama adalah menghangatkan lingkungan dimana api tersebut berada dan Rasul Paulus berkata dalam Rom 12:11,”Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.”; ini berarti ketika kuasa Tuhan ada dalam kita, kita akan dapat melayani Tuhan dengan roh yang menyala-nyala.

*2) Api menerangi lingkungan dimana api tersebut berada*

Sifat api yang kedua adalah menerangi lingkungan dimana api tersebut berada dan firman Tuhan berkata dalam Mat 5:14-16,”Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”; ini berarti ketika kuasa Tuhan ada dalam kita, kita akan menjadi terang dan setiap orang yang melihat kita akan memuliakan Bapa yang di sorga.

*3) Api memurnikan emas*

Sifat api yang ketiga ialah memurnikan emas dan Rasul Paulus berkata dalam I Kor 3:12-15,”Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.”

Cara tradisional seorang tukang emas untuk mengetahui kemurnian emas ialah meletakkan wajahnya di depan emas tersebut; jika wajahnya terlihat sama dengan yang terlihat di emas tersebut, emas tersebut sudah murni.

Ini berarti ketika kuasa Tuhan ada dalam kita, kita akan dimurnikan oleh api Roh Kudus sehingga kita menjadi emas murni di hadapan Tuhan dan kita menjadi serupa dengan Kristus dalam seluruh hidup kita.

*4) Api melambangkan proklamasi kemenangan dalam peperangan*

Sifat api yang terakhir ialah melambangkan proklamasi kemenangan dalam peperangan, karena zaman dulu ketika salah satu kota berhasil direbut dalam peperangan, kota tersebut akan dibakar dan asap yang membubung tinggi menandakan kota tersebut telah direbut.

Rasul Paulus berkata dalam Kol 2:15,”Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.”; ini berarti ketika kuasa Tuhan ada dalam kita, Yesus Kristus sedang memproklamasikan bahwa Dia telah merebut kita dari kuasa Iblis.

Kita telah membahas mengenai 4 alasan mengapa kuasa Tuhan dilambangkan dengan api dan mari kita baca ayat 13,”Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam.”; ini berarti api di dalam diri kita harus tetap menyala dan kini kita akan membahas mengenai 4 api yang harus tetap menyala, yaitu:

*1) Api Roh Kudus*

Api yang pertama ialah api Roh Kudus dan firman Tuhan berkata dalam Kis 1:5,”Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”, juga Rasul Paulus berkata dalam Ef 5:18,”Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.”; ini berarti setiap orang percaya (dari denominasi manapun, termasuk Katolik dan Protestan) harus dibaptis dengan Roh Kudus dan juga menjaga api tersebut terus menyala dalam seluruh hidup kita, sebagaimana tertulis dalam I Tes 5:19,”Janganlah padamkan Roh.”

*2) Api penginjilan*

Api yang kedua ialah api penginjilan dan firman Tuhan berkata dalam Kis 1:8,”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”; ini berarti api Roh Kudus yang adalah api penginjilan harus terus menyala dalam seluruh hidup kita.

*3) Api kesucian*

Api yang ketiga adalah api kesucian dan Rasul Paulus berkata dalam I Kor 3:12-15,”Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.”; ini berarti api Roh Kudus yang menyucikan dan memurnikan seluruh hidup kita harus terus menyala dalam kita.

*4) Api kebersamaan*

Api yang terakhir ialah api kebersamaan dan firman Tuhan berkata dalam Kis 2:41-47,”Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”

Ayat-ayat tersebut di atas menceritakan kebersamaan orang-orang percaya setelah Roh Kudus dicurahkan di hari Pentakosta dan ini berarti api Roh Kudus mengikat orang-orang percaya dan kita harus menjaga api kebersamaan tetap menyala dalam seluruh hidup kita, sebagaimana Yesus Kristus berdoa,”Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” (Yoh 17:20-23)

*TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA*

Dari Berbagai Sumber

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer