IMPARTASI API LAWATAN TUHAN

*Impartasi Api Lawatan Tuhan*
*Ibadah Raya Ecclesia*
*Rabu, 23 Juni 2010
*Ev. Nany Susanty, SH*

Pada suatu saat ketika 6 Hamba Tuhan sedang berdoa bersama, Tuhan memberikan pesan kepada kita untuk pergi ke Korea Selatan. Kenapa harus pergi ke Korea ? Karena disana kita harus belajar mengenai kebangunan rohani di Korea Selatan. Kita harus rendah hati supaya kita naik level.

Tim yang berangkat ke Korea Selatan sekitar 350 orang. Disana Tuhan menyuruh kita untuk mengambil api. Api itu adalah :
1. Api Doa
2. Api Revival Kebangunan Rohani dan Pertobatan.
3. Api Pembalikan Keadaan Kerajaan Tuhan di Pemerintahan.
4. Api Berkat Menjadi negara yang diberkati Tuhan.

Setiap Hamba Tuhan disuruh belajar yang berbeda – beda. Pak Petrus Agung disuruh Tuhan untuk belajar mengenai “Pemerintahan”. Bagaimana Pemerintahan di Korea bisa mempengaruhi seluruh Korea. Di Korea Selatan hampir semua pejabat tinggi diduduki oleh orang – orang yang takut akan Allah. Sebelum berangkat bersama – sama, Pak Agung mempunyai kesempatan untuk pergi ke Korea Selatan untuk pelayanan di sana. Sebelum berangkat ke Korea ada Pesan Tuhan : Berkati orang Korea, Investasi di Korea. Kita berdoa dan berpikir bagaimana caranya untuk memberkati orang Korea dan menanamkan modal disana ? Kemudian Tuhan menyuruh Pak Agung membawa Uang Indonesia untuk dibagikan disana. Pak Agung melayani dihadapan seluruh pemimpin – pemimpin gereja di Korea Selatan. Kemudian pada saat Pak Agung pergi ke sana kembali, ia didampingi oleh Bapak dan Ibu Walikota Semarang, Pak Agung bertemu dengan Walikota Korea, disana Walikota Korea menawarkan apa yang bisa kami bantu untuk Indonesia khususnya Semarang (Jawa Tengah).

Ibu Iin Tjipto disuruh Tuhan untuk belajar mengenai Kedisiplinan dan Ketentaraan. Di Korea Selatan setiap anak laki – laki pada umur tertentu harus melaksanakan wajib militer.

Pak Petrus Hadi disuruh Tuhan untuk mempelajari perkembangan ekonomi Korea Selatan. Pada tahun 1960 Korea Selatan adalah negara termiskin di dunia nomor 2. Saat ini tahun 2010 Korea Selatan menjadi Negara Terkaya di dunia no 8 dan sebagai Negara Penghasil Devisa terbesar di dunia no 6.

Pak Daniel dan Ibu Nany disuruh Tuhan untuk menyalakan Api Revival kembali di Korea Selatan karena Api Kebangunan Rohani di Korea Selatan mulai redup. Selain menyalakan Api Revival yang mulai redup, Bapak Daniel dan Ibu Nany disuruh Tuhan membawa Api Kebangunan Rohani Korea Selatan yang mula – mula.

Kebangunan rohani dimulai di Pyongyang Korea Utara, Kenapa terjadi Kebangunan Rohani ? Karena ada orang yang mau berdiri bagi bangsa itu. Siapakah orang itu ? Orang itu bernama Robert Thomas. Kebangunan rohani diawali pada tahun 1866, Robert Thomas jadi martir buat Korea. Kenapa Api Lawatan Tuhan bisa padam di Korea Utara ?
1. Bangsa Korea Utara mulai Kompromi dengan dosa.
2. Kembali Kepada Penyembahan Nenek Moyang
3. Menghalalkan segala cara.

Kemudian Api Lawatan Tuhan itu berpindah ke Korea Selatan, kenapa bisa terjadi ? karena ada orang yang mau berdiri bagi Korea Selatan. Orang tersebut adalah Oma Jashel Choi atau Oma Haleluya. Ia adalah pendobrak pertama kali bagi Korea Selatan, kemudian ia bertemu dengan David Cho Yong Gi, saat ini adalah menantunya. Dia, menantunya dan bersama 3 orang anaknya berdoa bagi Korea Selatan, mereka minta lawatan Tuhan terjadi atas Korea Selatan.

Kebangunan Rohani Korea Selatan pertama kali terjadi didalam sebuah tenda.
Periode 1960 – 1970 Korea Selatan memiliki 830.000 orang Jemaat Tuhan.
Kebaktian di Yoido Full Gospel sebanyak 7 kali dan diterjemahkan dalam 16 bahasa.
Gedung Gereja mempunyai kapasitas 15 – 20 ribu orang.

Kemudian selesai mengikuti kebaktian, Ibu Nany dan Pak Daniel disuruh Tuhan untuk mencari tempat dimana awal mula Kebangunan Rohani terjadi. Lalu ditemukan suatu tempat yang bernama Dayudong. Kota ini terletak dipinggiran Kota Seoul. Ketika ditanya dimana tenda itu berada ? orang – orang berkata bahwa tenda itu sudah tidak ada lagi. Ketika Tour Guide menanyakan kepada orang yang ada di Gedung Gereja ke 2, kemudian orang yang ada di gereja tersebut menunjukkan bahwa tenda itu diletakkan dalam sebuah ruangan khusus.
Disitu kami berdoa dan hadirat Tuhan begitu kuat.
Kita tahu sekarang bahwa jika Tuhan berfirman maka pasti ada halangan, tapi jika kita tidak menoleh ke kanan atau ke kiri maka pasti kita sampai ke tujuan tersebut.

Penulis Joshua Ivan Sudrajat S

Komentar

Postingan Populer