KARUNIA BELAS KASIHAN


*KARUNIA BELAS KASIHAN*

Matius 18:27
Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

BELAS KASIHAN Dari Bahasa Aslinya :
Transliteration: splagchnizomai
Phonetic: splangkh-nid'-zom-ahee

DEFINISI BELAS KASIHAN
To be moved as to one's bowels, hence to be moved with compassion, have compassion (for the bowels were thought to be the seat of love and pity).

Strong's Definition: Middle voice from G4698; to have the bowelsyearn, that is, (figuratively) feel sympathy, to pity: - have (be moved with) compassion.
Transliteration: splagchnon H4698
Phonetic: splangkh'-non

Thayer Definition:

bowels, intestines, (the heart, lungs, liver, etc.)

bowels

the bowels were regarded as the seat of the more violent passions, such as anger and love; but by the Hebrews as the seat of the tenderer affections, especially kindness, benevolence, compassion; hence our heart (tender mercies, affections, etc.)

a heart in which mercy resides

Strong's Definition: Probably strengthened from ÏƒÏ€Î»Î·́ν
splēn
(the " spleen" ); an intestine (plural); figuratively pity or sympathy: - bowels, inward affection, + tender mercy.
Belas kasihan merupakan realitas kehidupan yang tidak bisa diabaikan, dan merupakan sikap yang diteladankan langsung oleh Kristus. Belas kasihan mengawali tindakan kasih yang nyata dan mujizat. Kita telah mengetahui bahwa belas kasihan Yesus sudah membawa dampak dan pemulihan yang luar biasa, namun sayangnya sikap belas kasihan kita justru semakin gersang dan luntur. Mengapa demikian?
Ada sebuah cerita yang sangat terkenal tentang belas kasihan, mengenai orang Samaria yang menolong seorang Ibrani yang telah dirampok dan sedang terluka. Dalam kisah ini, Yesus menggambarkan bahwa belas kasihan tidak dibatasi oleh perbedaan ras, tradisi atau status sosial. Belas kasihan bebas dari rasa pamrih dan kepentingan pribadi. Selanjutnya, kisah ini juga menunjukkan bahwa jika kita melakukan sesuatu berdasarkan belas kasihan, ada kuasa yang bekerja di dalam dan melalui diri kita. Belas kasihan bukanlah sekedar rasa prihatin atau bersikap simpati. Belas kasihan murni dan lahir dari kasih yang tulus.
Karakter belas kasihan adalah bagaikan sumber mata air yang tak pernah kering, namun bisa digerogoti oleh sikap pamrih atau dimanfaatkan secara manipulatif. Itulah yang membuat kita akhirnya enggan mengembangkan sikap berbelas kasihan kepada sesama. Tidak heran jika Alkitab berkata bahwa di akhir zaman ini kasih semakin tawar. Lalu, apa solusinya?
Bagaimana mengembangkan hati yang berbelas kasihan?
1. Melatih diri untuk melihat dan membedakan kebutuhan yang mendalam dan mendesak
Belas kasihan lahir dari hati nurani yang tersentuh oleh kebutuhan dan penderitaan orang lain. Karenanya, belas kasihan merupakan respons atas permintaan tolong dan permohonan yang sungguh-sungguh, bukan yang bersifat manipulatif. Kasih yang melahirkan belas kasihan itu tidak sekedar berkurban atau menolong, tetapi juga membangun dan mendidik.

2. Berfokus pada kasih karunia Tuhan yang diberikan kepada kita
Belas kasihan membuka pintu surga dan menjadikan kita perwakilan Tuhan di dunia untuk menyatakan kemurahan dan karuniaNya. Belas kasihan selalu bekerja melalui apa yang ada pada kita, bukan yang tidak ada pada kita. Kebajikan yang ditaburkan pasti akan berbuah kebajikan. Saluran yang lancar pasti menerima aliran yang lebih besar lagi dari Sang Sumber.

3. Memberi ruang untuk memiliki belas kasihan kepada orang lain
Kesibukan dan masalah pribadi seringkali begitu memenuhi hati dan pikiran kita, sehingga tidak ada kesempatan untuk memikirkan orang lain. Ciptakan ruang untuk orang lain, agar kita tidak menjadi egois dan hidup hanya untuk diri sendiri.

4. Mencari kesempatan untuk berbuat kebajikan
Melakukan kebajikan merupakan amanat yang harus dilaksanakan. Keselamatan memang merupakan anugerah yang diberikan secara cuma-cuma, tetapi perbuatan baik adalah amal dan ibadah yang kelak diganjar dengan pahala.

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer