ABRAHAM MENGORBANKAN ISHAK

*ABRAHAM MENGORBANKAN ISHAK*
Copas : Hadassah Of Indonesia

Berapa Usia Ishak Saat “Dikorbankan”?

Buat saya ngga ada karakter yang begitu membingungkan selain Abraham. Bayangin ya, Abraham ini bisa ngga percaya kalo TUHAN benar-benar akan berikan anak kepadanya dari istrinya Sarah sehingga Abraham memutuskan untuk tidur dengan budak istrinya, Hagar. Padahal Abraham sudah disuruh TUHAN menghitung bintang di langit sebagai acuan jumlah keturunannya (Kejadian 15).

Gara-gara kebodohan Abraham yang tunduk pada kedagingan ini, TUHAN sampai stop bicara dengan Abraham selama 13 tahun. Ismael lahir saat Abraham umur 86 tahun (Kejadian 16:16) dan Firman TUHAN baru muncul lagi pada saat Abraham umur 99 tahun (Kejadian 17:1) yakni ketika sunat sebagai lambang perjanjian kedua diberikan.

Namun di saat harusnya Abraham bingung, justru Abraham menunjukkan ketaatan luar biasa dengan melakukan perintah TUHAN meski sangat tidak masuk akal yakni mempersembahkan anak perjanjian Ishak yang sudah ditunggu-tunggu selama 25 tahun menjadi korban sembelihan untuk TUHAN. Dalam tradisi orang Ibrani masa itu tidak dikenal korban sembelihan manusia, adanya mempersembahkan korban bakaran dari binatang yang tidak haram seperti yang dilakukan Nuh usai selamat dari air bah.

Dari Kejadian 17:18-19 kita ketahui Abraham sempat negosiasi dengan TUHAN: “Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.”

Bagi kita orang percaya, ketaatan Abraham untuk mempersembahkan Ishak yang sudah dinantikan selama 25 tahun sesungguhnya memiliki arti:

1) Menubuatkan Penebusan Yesus

Kejadian 22:2 FirmanNya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Abraham dan Ishak menggambarkan Bapa Surgawi dan Yesus yang disebut Anak Tunggal Bapa. Perhatikan TUHAN menyebut Ishak sebagai anak tunggal Abraham walaupun Abraham mempunyai Ismael. Namun TUHAN cuma menilai Ishak sebagai anak perjanjian.

2. Merujuk pada lokasi penting: Bukit Moria

Saat perintah TUHAN datang, Abraham menetap di Bersyeba, Israel (saat itu kasih bernama Kanaan, tanah orang Filistin). Abraham dan Ishak harus berjalan kaki sejauh tiga hari perjalanan untuk menempuh jarak dari Bersyeba ke Bukit Moria di Yerusalem. Di Bukit Moria pula TUHAN menampakkan diri pada Daud dan Salomo akhirnya membangun Bait Suci di sini. Lihat 2 Tawarikh 3:1 Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud.

3. Usia Ishak Diperkirakan Sama Dengan Usia Yesus saat disalibkan (33 tahun)

Ishak lahir saat Abraham umur 100 tahun, umur Sara 90 tahun (Kejadian 17:17). Sara meninggal pada usia 127 tahun (Kejadian 23:1), saat Sara meninggal usia Ishak = 127 - 90 = 37 tahun.

Ishak menikah dengan Ribka pada umur 40 tahun (Kejadian 25:20), pernikahan terjadi 3 tahun setelah Sara meninggal. Pernikahan terjadi setelah iman Abraham dan Ishak diuji jadi asumsinya peristiwa Bukit Moria terjadi sebelum umur 37 tahun.

Selisih umur Ismael dan Ishak dihitung dari usia Ismael disunat 13 tahun (Kejadian 17:25), saat itu TUHAN berjanji tahun depan akan punya anak. Jadi saat Ishak lahir, usia Ismael 14 tahun. Saat Sarah mati usia Ismael = 14 + 37 = 51 tahun. Ini hanya perkiraan, sehingga usia Ismael yang sudah lebih tua dari Ishak dan sudah diusir dari rumah ini seharusnya sudah cukup jelas membuktikan bukan Ismael yang diminta TUHAN tetapi Ishak.

Dengan demikian Ishak memikul kayu bakar seperti tampak pada gambar menjadi masuk akal dan kemampuan berjalan kaki selama 3 hari juga lebih dapat diterima dibanding jika Ishak masih bocah (Kejadian 22:6).

4) Yesus Adalah Korban Sempurna

Di balik setiap peristiwa yang ada dalam Kitab Sudi pasti ada makna. Tidak pernah sebuah kejadian tidak mengandung makna untuk manusia di sepanjang abad. Ketaatan Abraham yang rela untuk mengorbankan Ishak menggambarkan kasih Allah Bapa yang mengorbankan Yesus sebagai Korban Sempurna Penebus Dosa menggantikan manusia yang berdosa. Umat Yudaisme dan Kristen tidak melaksanakan tradisi korban bakaran guna mengingat pengorbanan Ishak oleh Abraham tetapi setiap kita terpapar degan kisah Abraham dan Ishak kita ingat Yesus yang sudah mengorbankan diriNya satu kali untuk selamanya.

Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus (Ibrani 10:10).  Bersambung....

#kekristenan
#HadassahofIndonesia

Komentar

Postingan Populer