SELAMAT JALAN ANAKKU PAHLAWAN IMAN

SELAMAT JALAN ANAKKU PAHLAWAN IMAN


Sebenarnya kamu sudah mengetahui akhirnya nak...namun engkau menyimpannya didalam hati.
Tgl 28 Des 2018 Selesai kegiatan "Deklarasi Bintang" di Stadiun Betkasih, kami naik Bus, Kirsten berkata kpd mamanya "ma....sptnya Tuhan sudah mau bawa cece pulang"
Henny kaget dan menepis "iya...barengan dgn mama dan papa juga kan pas kedatangan kedua kali"
kami bertiga menyimpannya didlm hati... Kirsten hanya diam saja...adakah sesuatu yg kamu ketahui nak?

Diagnosa Leukimia keluar dan proses tahapan kemo dimulai.
Tahap ke 3 pertengahan Kemo saya mendownload kesaksian anak (Kevin) umur 10thn yg sembuh kemudian kambuh lagi, dimana mamanya sementara mengandung adiknya. Kevin bertekad bertahan sampai adiknya lahir dan seminggu kemudian kevin pulang ke sorga.

Ternyata keinginan kuat yg ditonton inilah yang membuat iman Kirsten mulai menarik mujizat munculnya calon adik bayinya yang kemudian dikandung mamanya yg sebenarnya sudah tidak bisa punya anak lagi secara normal. Ajaib kau nak..

Tahap kemo ke 5 selesai, memutuskan pulang ke Ambon tanpa menempuh jalan oral obat kemo dan memilih berjalan diatas air dgn memegang janji Tuhan thd kesembuhan.

Juli 2019 Terus menanti kesembuhan...dgn memegang perkataan "berikan Aku waktu merestorasi Kirsten sampai tgl 19.."
19 Juli lewat...Agustus lewat, September lewat...kondisi Kirsten mulai berkurang dan dia mulai jenuh menanti. Mamanya berkata "tgl 19 Oktober ini pasti genap janji Tuhan..
Kirsten menolak..."terlalu lama, ma!...tgl.9 saja!
(ternyata Kirsten sudah menentukan)

Kami sbg orang tua sangat tidak tahan melihat anak yg dikasihi terus didalam penderitaan sejak januari 2019...Tuhan...semoga segera..tapi biarlah kehendakMu, kami tak mau kurang ajar dgn memaksaMu mengikuti keinginan kami.

Tgl.3 Okt 2019 dalam ketaksanggupan kami utk bertahan lebih lama lagi spt sudah mulai mendekati limit batas ketahanan, kami terus perkatakan Deklarasi No Limit sekalipun dgn hati yg gundah
Tolong berikan kami;
No Limit dalam Kekuatan Iman, Cinta buat Tuhan, Kesehatan,...dst
(dalam hati ini terus berseru Tuhan bersegeralah...help us😣)
Tengah malam ke toilet utk pipis, Kirsten sdh drop mau roboh hilang keseimbangan krn HB sangat rendah dimakan sel leukosit yg ganas didlm tubuhnya yg sudah spt pasir memenuhi seluruh kulit. Terlihat seperti mayat. Kami bisa apa, kuatir juga tidak bisa menghasilkan sesuatu, tidak kuatir juga hati ini terus mendesak spt mau merobohkan kami..
Hanya bisa berkata Tuhan Yesus baik, semua baik.

Tgl.4 dan 5,
mendadak bibirnya ada sedikit merah...wah ajaib...kmaren spt mayat, hari ini kulitnya memerah kembali spt telah di injeksi HB oleh Tuhan.
Bangun pagi dengan senangnya dia bercerita; "ma...cece mimpi bermain dgn Ehud dan menggendong dia sampai tangan2 pegal dan ini masih berasa pegal saat bangun"
*ternyata Tuhan mengabulkan kerinduannya menanti adiknya dan bersentuhan, sekalipun lewat mimpi namun terasa hingga di dagingnya Kirsten.

tgl 6,7,8 semakin drop...
Nafas sesak, paru2 penuh lendir, kesulitan makan, hanya 5 sendok bubur sehari 2x..
Malam sampai pagi tak tidur dan hanya gelisah. Saya dan istri yg menemani pun sampai ikutan drop dan semalam-malaman Kirsten terus memanggil "pa...pah...papah.."
Tuhan ee...mari sudah Tuhan... (*memelas)

Tgl.9 pagi
Kirsten bangun pagi kesakitan dan minta diberi obat (padahal tidak pernah mau menempuh dgn obat), sudah terlalu sakit.
Saya mencari dokter kerumahnya utk minta obat dan konsultasi, ternyata rumah kosong tak ada orang.
Pulang rumah saya naik ke kamar doa, duduk memohon ke Tuhan...dibalas dgn kalimat "kamu seperti Thomas..."
"iya Tuhan, saya mmg Thomas...ampuni yg tak beriman ini, tolong beri karunia iman dan kekuatan yg lebih lagi utk melalui semua ini sampai tuntas"...sekalipun.. 😢

Kirsten kemudian berkata kepada mamanya; "ma...jang marah cece...cece su lepas mama punya tangan...cece sudah buka  hati buat terima Tuhan (ajakan)"
Ternyata Kirsten telah menerima ajakan Tuhan sejak tgl.3 dan baru diputuskan utk menerima ajakan itu di tgl.9 malam pukul 23:55  tepat 5 menit sebelum hari Perayaan Yom Kipur yg memperingati Hari Pendamaian dan Penghapusan Dosa berakhir.
Ia ternyata telah mengetahuinya sejak semula namun bertahan bhkan melawan sakit yg mengerikan hanya karena tak mau lepas dari kami keluarga yg dicintainya.

Beli Nebulizer tak membantu pernapasan, tetap sesak, tambah tabung oksigen hidung tambah kering dan sakit kena bisul di bibir.
Semakin sore semakin tubuh ini gemetar membayangkan apa yg akan terjadi padanya sebentar malam dgn keadaan drop bgni..

Kami tempuh langkah kuatir...(Tuhan paksakan rencanaMu...yg bukan dariMu tutup semua jalan)
Ke 4 RS dalam kota semuanya tak bisa masuk utk dirawat, semua jalan spt ditutup...
padahal hanya mau minta pasang tambahan Infus utk asupan energi dan tambahan Oksigen agar bisa bernapas lega.
Menanti didepan RS bbrp waktu sampai Kirsten mengeluh menahan sakit dan kemudian dituntun mamanya menjadi tenang dgn mendoakan orang-orang sakit di tiap RS yang dikunjungi dan buat kota Ambon agar diberkati Tuhan dan mengalami pemulihan ditengah2 bencana gempa.
Tuhan mengubah kekuatiran dan kepentingan mendesak Kirsten menjadi Doa bagi orang lain. Tuhan mengasihi banyak orang supaya diselamatkan.

Dengan hati berserah kami pulang tanpa mendapat kebutuhan Kirsten akan infus dan oksigen.

Hari ini Kirsten telah pulang dan menyelesaikan tugas dan pertandingannya bahkan disaat2 terakhir berdoa bersama mamanya utk org2 yg sakit di Rumah Sakit dan kota Ambon yg tercinta.

9102019 Angka yg sempurna!
Bila dibolak-balik sama, ternyata telah menggenapi 2x angka 19 dibagian ujungnya. Tuhan telah menepati RestorasiNya sesuai janji di tgl.19 HALELUYAH

Terimakasih nak...ada tugas Tuhan untukmu disana.
Terimakasih yg sangat buat teman2 dan bbrp hamba Tuhan yg meneguhkan kami dgn kesaksian2 telah melihat Kirsten dgn baju tarian dan sudah berada di Firdaus digandeng para malaikat.

*Kirsten sangat menyukai tarian buat Tuhan dan akan sangat Exciting saat melihat para penyembah yg menari di Altar Tuhan.
Bahkan dalam kondisinya yg sakit masih sesekali mengangkat banner dan bunga utk menari buat Tuhan didlm rumahnya seorang diri.

Mommy and daddy are so proud of you, Kirsten...
God job and finish strong!
Now you are happy, bebas dari penderitaan.
dan...
Terimakasih telah hadir dan menjadi penarik dan pembuat keajaiban anugrah Tuhan dalam hidup kami orangtuamu.

How we love you so...nak.
but Jesus even more.

See you soon

Komentar

Postingan Populer