DUA ORANG RATU DI KERAJAAN PERSIA

*DUA ORANG RATU DI KERAJAAN PERSIA*
*PS Stephanus Herry*

Yang pertama, tentang Ratu Wasti.

Alkitab tidak banyak menuliskan tentang Ratu Wasti ini selain kecantikannya, karena sang ratu sangat elok rupanya.

Pada hari yang ketujuh, ketika raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros, supaya mereka membawa Wasti, sang ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu sangat elok rupanya. (Ester 1:10-11)

Tetapi hal yang di luar dugaan, sang ratu itu menolak perintah raja untuk tampil di acara puncak pesta yang diadakan selama 187 hari, sehingga akhirnya ia disingkirkan dari Benteng Susan, tidak boleh menghadap raja lagi, posisinya sebagai ratu dicabut, dan dihukum mati.

Berakhir tragis.

—o0o—

Yang kedua, tentang Ratu Ester.

Hal menarik dari Ratu Ester adalah, Alkitab menuliskan tentang kecantikannya, ‘gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya’ (Ester 2:7b), juga menuliskan tentang favor-Nya yang bertumbuh dalam hidupnya menjadi favorit-Nya sehingga TUHAN bergerak dalam kehidupannya yang menyelamatkan bangsa Yahudi dari dekrit pembantaian yang dirancang oleh Haman, dalam pemerintahan Raja Ahasyweros.

Hal itu dimulai dari Hegai yang memandang Ester sebagai ‘gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya.’ (Ester 2:9-10).

Kemudian di bawah bimbingan Hegai, seorang yang ‘pengatur urutan’ yang mengubah urutan Ester sehingga Ester mengerti apa yang disukai raja, dan fokus kepada apa yang berkenan kepada raja.

Akhirnya, Ester dimahkotai dan menjadi ratu pengganti Wasti.

Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti. (Ester 2:17).

—o0o—

Kisah kedua ratu itu menunjukkan kepada kita tentang peranan favor dalam kehidupan kita.

Ratu yang pertama, tidak mengerti hati rajanya, sementara ratu kedua, bukan saja mengerti rajanya, melainkan lebih dari itu, dia mengerti hati TUHAN.

Akibatnya, promosi ilahi dialami oleh Ester di mana ia menyentuh ujung tongkat perkenanan raja, bahkan ia menyentuh tongkat perkenanan raja sampai 2 kali.

Wasti hanya memiliki kekuatan secara alamiah berupa kecantikan yang sangat elok, kepandaian dan ketenaran, tetapi ia tidak memiliki favor dari-Nya. Tetapi Ester selain memiliki kekuatan secara alamiah itu, ia juga mengalami favor-Nya, bertumbuh dalam favor-Nya, dan mengubah favor-Nya menjadi favorit-Nya, akibatnya ia mengalami promosi ilahi.

Artikel ini diambil dari buku ‘MENGALAMI PROMOSI ILAHI’. ***

Komentar

Postingan Populer