WARISAN YAKUB

*WARISAN YAKUB*
*PS Stephanus Herry*

Saya melihat sebuah kekurangan dan kesalahan yang sedang menjalar di hati umat TUHAN. Apa itu? Mereka tidak mempunyai Yakub-Yakub dalam hidup mereka.

[SteHe]



PERJALANAN ‘PROSES PEMBENTUKAN’ YAKUB HINGGA MENJADI ISRAEL

Yakub adalah seorang yang kaya dengan pengenalan akan TUHAN, hatinya padat akan pengalaman bersama-Nya.   Tangan TUHAN banyak menempa hatinya dan jari-jari-Nya banyak membentuk hidupnya hingga akhirnya menetaskan Yakub yang matang dan dewasa di hadapan-Nya. Pencapaian rohani Yakub itu makin tua makin menaik di hadapan TUHAN, dan semakin menaik dalam dimensi yang TUHAN izinkan untuk dimasukinya.

Bukan makin tua menjadi merosot dan mengkerut!

Di ujung hidupnya yang renta itu, manusia batiniah Yakub mencapai tingkat yang sejajar dengan Abraham, bahkan sanggup melebihi Ishak yang masa tuanya mengalami kemerosotan.

Kita mengetahui bahwa ketika masa tua Ishak, Yakub menipunya dengan tangan dan leher yang berbulu domba, maksudnya Yakub sengaja memakai bulu-bulu domba untuk mengelabui Ishak supaya Yakub seperti Esau yang berbulu lebat, dan juga mengenakan pakaian dan jubah Esau untuk mencuri dan mendapatkan doa berkat dari ayahnya.

Yakub berhasil.

Hal itu menunjukkan sebuah kemunduran Ishak di masa tuanya. Namun berbeda dengan kualitas Yakub ketika ia menempuh masa tuanya. Hal luar biasa yang dilakukan Yakub dalam kondisi matanya yang sudah buta itu, ia mampu melihat dengan terang TUHAN sehingga ia memberkati Efraim dan Manasye, anak-anak Yusuf, dengan tangan bersilang.

Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya. (Ibrani 11:21)

Dari seluruh perjalanan yang ditempuh Yakub. Yaitu dari perjalanan awal yang dimulai dari dalam kandungan, perjalanan sepanjang hidupnya dan seluruh langkah-langkah hatinya, hingga akhirnya nafas kehidupan meninggalkan tubuh yang renta itu.

Kita hanya menemukan sebuah kisah Yakub yang memberkati anak-anak Yusuf dengan tangan bersilang dalam Kitab Ibrani, sebuah kisah yang paling tinggi bobotnya dan penuh dengan kadar TUHAN.

Dalam kisah ini, Yakub tidak mempunyai peran lagi.

Maksudnya tidak ada ‘unsur Yakub’ lagi.

Karena muncul dengan tangan bersilang ketika memberkati anak-anak Yusuf adalah Israel, yang penuh dengan kadar TUHAN dan yang mampu bergerak dalam ketajaman dan ketepatan di hadapan-Nya.

Dalam kisah ini tidak sedikitpun mengandung unsur Yakub, seorang penipu!

—o0o—

Kisah ini merupakan kisah paling menarik yang dipandang dalam Perjanjian Baru.

Karena Yakub bergerak dalam ketajaman dan ketepatan.

Oleh karena itu, sepanjang perjalanan Yakub mulai dari dalam kandungan hingga ia meninggal dunia, Alkitab hanya menuliskan kisah satu-satunya sebagai pahlawan iman dalam Kitab Ibrani adalah kisah Yakub menumpangkan tangan bersilang kepada anak-anak Yakub sebagai sebuah pencapaian tertinggi Yakub yang tanpa ada ke-Yakub-annya.

Sekalipun setelah Yakub memberkati dengan tangan bersilang, Yakub pun bernubuat dan melepaskan berkat kepada anak-anaknya seorang demi seorang dalam ketajaman mata rohnya dengan urutan yang benar.

—o0o—

Namun sebelum kualitas Yakub terbentuk dan menetas, sehingga mampu memasuki tingkat ‘kedewasaan dan kematangan’. Perjalanan proses TUHAN dalam menyelesaikan seorang Yakub begitu memakan banyak waktu, bahkan menghabiskan hampir seluruh hidupnya.

“Mengapa hal ini terjadi?”

Karena Yakub mempunyai kekerasan dan kealotan sehingga TUHAN harus menghancurkan kekuatannya dan memukul pangkal pahanya sehingga terpelecok. TUHAN tidak kehilangan akal untuk menjinakkan dan menaklukkan Yakub, seorang pemegang tumit dan seorang penipu ulung!

Hingga akhirnya, ke-Yakub-annya melumer dan menetaslah seseorang yang baru, yang masih berasap, dan TUHAN menamainya, ‘Israel’!

Charles F. Stanley dalam bukunya yang berjudul ‘Tanah Kudus’ menuliskan tentang Yakub dan Sungai Yabok.

Nama ‘Yabok’ mungkin tidak berarti banyak bagi Anda, tetapi itu dapat menjadi salah satu kata terpenting dalam kamus Anda.

‘Yabok’ berarti ‘tempat untuk melewati’, ‘tempat perubahan’.

Di Sungai Yabok-lah kehidupan Yakub berubah selama-lamanya.

Di Yabok, dia diberitahu, “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang”. (Kejadian 32:28)

Sebelum Yabok, Yakub adalah seorang manipulator ulung. Dia berdusta, menipu dan mencuri.

Setelah Yabok, dia menjadi orang yang diubahkan. Namanya, kepribadiannya – segala sesuatunya berbeda.

Pengalaman Yabok berbicara tentang pembaruan, penyerahan, dan perubahan rohani.

PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN YAKUB DALAM MEMASUKI PROSES PEMBENTUKAN

“Lalu apa yang dimaksud dengan ‘warisan Yakub’ itu?”

‘Warisan Yakub’ adalah sebuah pengawalan dan pendampingan Yakub dalam memasuki tahap-tahap ‘proses pembentukan’ kepada anak-anaknya, khususnya kepada Yusuf, sehingga perjalanan pembentukan Yusuf dalam menjalani ‘proses pembentukan’ itu menjadi efektif dan singkat.

Dan kita melihat sebuah bukti yang luar biasa, yaitu Yusuf dengan lembut dan pasrah dalam tangan pembentukan itu.

Tidak keras dan tidak alot.

TUHAN tidak mengalami kesulitan untuk membentuk dan menyelesaikan Yusuf, sebab ia begitu jinak, dan tidak seperti Yakub yang liar dan liat!

—o0o—

 “Apa akibat bagi seseorang bila ia menerima ‘warisan Yakub’ dalam hidupnya?”

Kehidupannya akan mengalami peng-up-grade-an hati, akan mengalami penambahan kapasitas, dan akan mengalami peng-ekspansi-an hati.

“Mengapa?”

Karena ‘warisan Yakub’ berbicara tentang peng-investasi-an rohani yang TUHAN lakukan ke dalam kehidupan seseorang sehingga ia mampu melepaskan ke-Yakub-annya dan berjalan dalam ‘proses pembentukan’ dengan hati yang lembut dan benar di hadapan TUHAN.

Ujungnya, Yusuf yang menerima ‘warisan Yakub’ menjadi begitu lembut, jinak, sehingga mudah dibentuk TUHAN. Dan ketika Yusuf memasuki keheningan-Nya, Yusuf bertumbuh dalam pengenalan dan pengalaman bersama TUHAN dengan baik, padat, dan menyukakan hati TUHAN.

‘Warisan Yakub’ tidak dapat diberikan TUHAN kepada seseorang yang tidak bersedia memasuki ‘proses pembentukan dan penempaan’ di dalam hidupnya. Dengan kata lain, penghalang seseorang mengalami ‘warisan Yakub’ adalah ketika ia menolak untuk dilucuti ke-Yakub-annya di dalam hati dan hidupnya.

—o0o—

Yakub sendiri mengalami kerugian besar karena karakternya yang keras itu sulit untuk dibentuk TUHAN.

Hal ini terjadi karena Yakub mempunyai kecenderungan untuk melarikan diri ketika proses itu dibidikkan TUHAN ke dalam hidupnya. Dan Yakub mempunyai kecenderungan untuk menghindar setiap kali TUHAN akan menggarapnya hingga akhirnya setelah ia menjadi begitu tua, barulah dicap ‘selesai’ oleh TUHAN.

—o0o—

“Mengapa Yakub mengalami kerugian besar ketika proses TUHAN mengerjakan hati dan hidupnya?”

Karena banyaknya waktu yang dibuangnya, banyaknya saat-saat penting dari TUHAN yang diabaikannya, banyaknya moment-moment yang TUHAN munculkan namun dihambur-hamburkannya, dan banyaknya tahun-tahun yang kosong dan terhilang karena pelarian yang sia-sia, sehingga menghambat pekerjaan TUHAN dalam manusia batiniahnya.

TUHAN membutuhkan 130 tahun untuk menjinakkan Yakub.

Dalam masa tuanya yang telah terbentuk dalam kadar dan bobot rohani yang padat, Yakub bertekad mewariskan dan mengimpartasikan pengalaman yang berisi investasi rohani kepada anak-anaknya, dengan tujuan supaya mereka tidak melakukan kesalahan yang tidak perlu, kesalahan yang dapat menunda bahkan mampu menggagalkan rencana TUHAN dalam hidup mereka.

Tetapi, kebanyakan dari anak-anaknya tidak mampu menerima warisan rohani dari ayah mereka, dan tidak mempunyai mata yang memandang perkara-perkara yang sangat berharga yang harus mereka miliki.

“Ke mana arah mata mereka memandang?”

Mata anak-anak Yakub hanya mampu memandang kepada urusan sakit hati, merasa tidak disayang oleh ayah mereka, dan masalah iri hati yang membelit hati mereka terhadap Yusuf.

PEWARISAN ROHANI MENGAWAL PERJALANAN YUSUF

Menemukan fakta itu, Yakub tidak berhenti kepada anak-anak yang tidak mampu untuk menerima warisannya, ia tetap fokus untuk mewariskannya, dan hanya kepada Yusuflah pewarisan rohani terjadi. Dalam hal ini, kita melihat bahwa Yusuf begitu efisien dalam melangkahkan hatinya dalam menjalani ‘proses pembentukan’ yang berat dan panjang itu.

Peristiwa Yusuf dibuang ke dalam sumur, peristiwa Yusuf dijual sebagai seorang budak supaya kehilangan jati diri, peristiwa Yusuf digoda oleh isteri Potifar supaya kehilangan pemakaian TUHAN, peristiwa Yusuf difitnah dan dituding oleh kebohongan supaya kehilangan kepercayaan kepada TUHAN, peristiwa Yusuf dibuang ke dalam penjara supaya rusak impian TUHAN yang ditanam hatinya, dan akhirnya peristiwa Yusuf dilupakan supaya kehilangan semua yang TUHAN bangun dalam manusia batiniahnya.

Tetapi hal yang menarik hati TUHAN adalah Ia tidak menemukan Yusuf menjadi ‘rusak’ dan kehilangan hal-hal yang telah dibangun-Nya di dalam manusia batiniahnya. TUHAN tidak menemukan Yusuf menjadi rapuh, terluka, marah, memberontak dan menanduk terhadap setiap peristiwa yang menyakitkan, sampai akhirnya menuduh TUHAN atas ketidak-adilan yang memangsanya.

“Mengapa?”

Karena ‘Warisan Yakub’ telah membekali seluruh perjalanan ‘proses pembentukan’ Yusuf hingga akhirnya dicap ‘selesai’ oleh TUHAN dalam usia yang sangat muda, dan ‘Warisan Yakub’ itu telah membuat Yusuf menghemat perjalanan ‘proses pembentukan’, yaitu 13 tahun.

Sementara kepada Yakub sendiri, TUHAN menghabiskan 130 tahun.

KONDISI RAWAN KARENA TANPA ‘YAKUB-YAKUB’ DALAM HATI UMAT TUHAN

Di sinilah kita menemukan betapa pentingnya ‘Warisan Yakub’ dalam kehidupan seseorang. Saya melihat sebuah kekurangan dan kesalahan yang sedang menjalar di hati umat TUHAN.

“Apa itu?”

Mereka tidak mempunyai ‘Yakub-Yakub’ dalam kehidupan mereka.

“Apa artinya bila umat TUHAN tidak mempunyai ‘Yakub-Yakub’ dalam kehidupan mereka?”

Artinya, banyak dari umat TUHAN yang tidak mengenal ‘proses pembapaan’ dan tidak menghidupi ‘proses pendampingan’ ‘Yakub-Yakub’ dalam hidup mereka, maka akan ada kekosongan, karena tanpa ‘Yakub-Yakub’ dalam hati mereka. Hal ini akan berakibat banyak umat TUHAN yang akan mengalami kesulitan dalam memasuki proses yang berat.

Kesulitan langkah-langkah hati mereka yang berkecenderungan untuk melangkahi ‘proses pembentukan’ dengan hati yang salah, cara melihat yang salah, mengerjakan dengan cara yang salah, akibatnya banyak kesalahan dan banyak kegagalan.

“Apa yang terjadi bila mereka melangkahi ‘proses pembentukan’ dengan banyak kesalahan dan banyak kegagalan?”

Yang terjadi adalah ‘proses pembentukan’ itu akan memakan tahun-tahun hidup mereka, bahkan begitu banyak pekerjaan-Nya yang belum rampung di dalam manusia batiniah mereka sementara dupa kehidupan mereka telah mengembuskan asap terakhirnya.

—o0o—

Di dalam ‘Warisan Yakub’ ini tersimpan sebuah dimensi yang akan melontarkan Anda kepada tingkat dan dimensi yang TUHAN ingin Anda masuki.

Karena itu, sangat dibutuhkan ‘Yakub-Yakub’ bagi hidup Anda.

Biarlah ‘Yakub-Yakub’ itu menuangkan minyak pengenalan dan pengalaman akan TUHAN ke dalam bejana hati dan hidup Anda, sehingga TUHAN menemukan Anda sebagai seorang yang jinak, lembut, menyenangkan dan mudah dibentuk oleh-Nya!

—o0o—

Hm … hampir semua narasi dalam buku ini telah dimuat dalam Majalah ‘Charisma Indonesia’, kolom ‘Warrior Journey: ‘Warisan Yakub’, edisi Desember 2010 – Januari 2011, sebagai jejak yang penting bagi saya, dan narasi ini telah dimodifikasi untuk penulisan buku sederhana ini.

Artikel ini diambil dari buku ‘PENGAWAL IMPIAN TUHAN’. ***

Komentar

Postingan Populer