ROH YANG BARU DAN HATI YANG BARU

ROH YANG BARU DAN HATI YANG BARU

Merubah hati dan roh tidaklah mudah. Bangsa Israel mengalaminya. Sejak dinubuatkan di Kitab Kejadian 15, bangsa Israel mengalami proses hingga 430 tahun. Mereka jadi bangsa asing yang diperbudak hingga akhirnya keluar dari mesir sebagai pasukan Tuhan (Keluaran 12:40-41). Selama Bangsa Israel menjadi budak, fisik mereka ditempa, namun itu tidak cukup. Tuhan kembali memproses 40 tahun di padang gurun. Ini masih berlanjut hingga 70 tahun di pembuangan Babel.

Yehezkiel 36:26-28 mencatat bahwa ketika bangsa Israel akan dipulihkan, maka Tuhan berjanji akan memberi hati yang baru dan roh yang baru di dalam batin mereka. Tuhan akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras. Tuhan juga beri hati yang taat. Roh Tuhan akan diam dalam batin mereka. Tuhan akan membuat mereka hidup menurut segala ketetapanNya, berpegang pada peraturan-peraturan serta menjadi pelaku firman. Bangsa Israel akan diam di tanah nenek moyangnya  serta mereka akan menjadi umat Tuhan dan Tuhan akan menjadi Allah mereka.  Ini adalah proses upgrading hati dan roh yang baru. Proses ini akan memampukan kita mengerjakan kehendak Tuhan.

Proses Upgrading adalah proses penting. Bila kita mencerna firman hanya dengan akal itu tidak akan bisa. Sebagai contoh, murid-murid Kristus justru menjadi luar biasa ketika Yesus sudah naik ke surga. Selama Tuhan Yesus ada di dunia, murid-murid hanya fokus pada sosok manusianya Yesus (fokus pada yang terlihat mata). Bila kita meresponi firman dengan roh dan kebenaran, maka kita akan tahu dan melihat dari sisi Tuhan.

Hati dan Roh yang baru mengandung:
1. Ketaatan. Ketaatan membuat tongkat estafet Musa jatuh ke Yosua yang kemana-mana selalu mendampingi Musa. Ketaatan juga menjadi dasar untuk menjadi pelaku firman. Tanpa ketaatan, tidak ada perubahan hidup.
2. Keintiman.  Keintiman lahir dari kerinduan kita untuk mencari keinginan Tuhan lebih lagi. Daud memiliki keintiman dengan Tuhan. hatinya yang diperbaharui membuatnya memiliki kesukaan memuji/bermazmur bagi Tuhan.  Sebelum jadi raja, Tuhan perbaharui lebih dulu hati Daud hingga ia bergaul intim dengan Tuhan, sehingga masalah yang dihadapinya bukan menjadi masalah lagi – justru menjadi kekuatan baginya.
Orang yang hidupnya karib dengan Tuhan pasti memiliki pandangan selalu ke Tuhan (Mazmur 17:15). Rohnya selalu fokus pada Tuhan. Contohnya Petrus. Selama matanya tertuju pada Yesus, Ia bisa berjalan di atas air. Tapi ketika hati dan pikirannya tertuju pada angin, ia terjatuh.
3. Ketahiran.  Tuhan berjanji akan melepaskan dari segala dosa kenajisan (Yeh 36:29). Ketahiran akan membuat kita muak/jijik dengan kenajisan. Kita tidak akan mau kembali pada zona/gaya hidup yang lama. 
4. Pemulihan. Sebelumnya, bangsa Israel keluar dari Mesir dengan kondisi kaya raya. Namun karena mereka belum siap terima berkat, maka kekayaan itu justru mendatangkan kutuk. Di Yehezkiel 36:30 Tuhan menjanjiakan pemulihan sebagai bagian dari hati dan roh yang diperbaharui. Untuk itu bila kita -hingga saat ini, belum diberkati belajarlah untuk instropeksi. Kita juga harus terus mengucap syukur, belajar taat, fokus kepada Tuhan, hidup dalam kekudusan, tidak menyimpang ke kanan dan kekiri maka pemulihan pasti terjadi.

Firman tidak bisa diresponi hanya dengan akal pikiran/daging kita saja  karena firman mengingatkan dan mengajar (Yohanes 14:26). Terus baca firman, beri Roh Kudus ruang untuk berkarya. Minta hati yang baru dan roh yang baru. Itu akan membawa kita pada keintiman yang lebih lagi dengan Tuhan dan mengalami semua yang Tuhan janjikan. Amin.
(Ringkasan kotbah Bp MayJend Mindarto pada IR I, 2 Februari 2020)

Komentar

Postingan Populer