PERJANJIAN KELIMPAHAN 1

PERJANJIAN KELIMPAHAN BAGIAN 1
Joshua Ivan Sudrajat



Shalom

Sahabat Joshua Ivan Sudrajat, sewaktu Saya Mengikuti Ibadah Memperbaharui PERJANJIAN

Jumat 28 APRIL 2023 saat Session HambaNya HADASSAH GLORIA PURNOMO dia meminta kita masing-masing menuliskan Rhema Firman Tuhan yang diingatkan pada saat itu setelah selesai itu kita disuruh membuat Pesawat dari Kertas yang kita tulis tadi

Kita menerbangkan pesawat bersama-sama dan Pesawat yang mendarat di dekat kita itu adalah Perjanjian yang Tuhan berikan kepada kita

Saya mendapatkan Tulisan dari Yohanes 10:10b “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Sore hari saya digerakkan oleh Roh Kudus untuk mempelajari Tentang Perjanjian Kelimpahan.

Tuhan Yesus yang berinisiatif untuk mengadakan PERJANJIAN seperti tercantum dalam

Kejadian 17:1-4 (TB)  Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
"Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.

Istilah Ibrani untuk perjanjian, בְּרִית (bÄ•rit), berasal dari akar kata yang mengandung makna "potong", karena kesepakatan atau perjanjian diikat dengan cara berjalan melewati potongan-potongan daging hewan kurban.

Bahasa Yunani. Dalam LXX (Septuaginta) kata (bêrît) sering diterjemahkan sebagai (diathêkê) yang merupakan kombinasi kata (dia: awalan untuk ‘dua’) dan kata (tithêmi: ‘meletakkan’. Jadi perjanjian adalah hal yang dibuat dua pihak, yaitu antara Allah dan umat-Nya. Kata diathêkê juga digunakan untuk arti ‘sebuah wasiat’ (Ibr. 9:16-17). Allah menggunakan  perjanjian sebagai sebuah sarana untuk menjalankan sejarah penebusan yang menampakkan kasih Allah terhadap umat manusia dan kehendak-Nya yang sangat kuat untuk menyelamatkan manusia.

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK MENERIMA PERJANJIAN KELIMPAHAN ?

Harus Hidup Dalam Tuhan Yesus ( Lahir Baru )

Yeremia 31:14 (TB)

Aku akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Harus Senantiasa Hidup Dalam Pertobatan

Yoel 2:24 (TB)

Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak.

Harus Berani Menabur

Amsal 11:25 (TB)

Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Harus Rajin Dalam Membaca , Merenungkan Firman Tuhan, Melayani dan Berkerja Untuk Tuhan

Amsal 21:5 (TB)

Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.

Harus Memiliki Belas Kasihan Terhadap Sesama

Amsal 28:8 (TB)

Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkan itu untuk orang-orang yang mempunyai belas kasihan kepada orang-orang lemah.

Harus Mau Bangkit dan Menyatakan Terang Kristus

Yesaya 60:5 (TB)

Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.

Harus Mau Mengembangkan Talenta Bagi Kerajaan-Nya

Matius 25:29 (TB)

Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.

KUNCI KELIMPAHAN : hanya itu kunci satu-satunya untuk menjadikan janji berkat Perjanjian Kelimpahan itu menjadi nyata.

Syarat itu adalah mereka harus mengasihi Tuhan dengan menuruti segala perintah-Nya.

Lima Kunci Untuk Hidup Dalam Kelimpahan

Kita akan diberkati saat di dalam rumah, maupun saat keluar rumah.

Pekerjaan kita di rumah maupun di luar rumah akan diberkati.

Buah kandungan kita diberkati.

Penghasilan/hasil kerja kita diberkati.

Harta benda yang bergerak dan tidak bergerak yang kita punya pun diberkati.

LEVEL KELIMPAHAN

Berdasarkan pesan Tuhan dan mimpi yang diterima oleh hamba-Nya, Ev. Iin Tjipto dan penjelasan sekilas dari Pdt. Petrus Agung Purnomo, berikut ini adalah garis besar 7 Level Kelimpahan yang Tuhan wahyukan untuk pasukan-Nya mencapai level-level tersebut dan siap menghadapi peperangan.

Level Dasar: Semua pasukan-Nya memulai dari level ini dan kunci untuk naik ke level berikutnya adalah kerendahan hati dan takut akan Tuhan
Tuhan menjelaskan mengenai mimpi itu bahwa seperti biasa ada 7 level kelimpahan yang tersedia bagi pasukan-Nya. Yakub yang bekerja sekian tahun kepada Laban, konon nilai rupiah sekarang dari harta kekayaan yang ia bawa pulang ke rumah ayahnya mencapai sekitar 100 milyar. Dan Tuhan jelaskan bahwa dengan nilai kekayaan tersebut, Yakub ada pada level 4 dari 7 level yang tersedia. Sedangkan level ke-7 dari sejarah Alkitab ialah Raja Salomo.

Kunci yang pertama untuk memperoleh isi gudang kelimpahan yang ada di level 1adalah kerendahan hati. Kerendahan hati selalu tercermin dari kesadaran akan pengenalan dan kelemahan diri sendiri, atau biasa disebut sikap tahu diri. Banyak pasukan-Nya yang tidak memperoleh kelimpahan apapun karena tahu diri pun tidak ada. Dan kerendahan hati juga tercermin dari kerelaan untuk dididik sesuai dengan yang Tuhan mau. Daud dididik belasan tahun dalam kejaran Saul dan berbagai peristiwa berat lainnya. Begitu pula Yusuf yang juga mengalami didikan belasan tahun, dari rumah kepala istana hingga di penjara, dari difitnah hingga dilupakan orang yang ditolongnya. Kerelaan dididik juga terlihat dari kerelaan dan kemampuan bekerja sama dengan berbagai jenis orang.)

Level Abraham: Ini adalah level ke-2, dan kunci untuk berhasil pada level ini adalah percaya sekalipun tidak ada dasar untuk percaya.

Level Ishak: Level ke-3, dan kunci keberhasilannya ada pada kemampuan untuk menabur sesuai dengan yang Tuhan mau dan kemampuan untuk mewarisi.

Level Yakub: adalah seorang entrepreneur sejati, ia bukan sekedar memiliki kecerdasan rohani, namun juga memiliki kejeniusan. Kita dapat menyimak cara dia menghasilkan uang tanpa modal (menghasilkan kambing domba lebih banyak hanya dengan meminjam kambing domba milik Laban). Kejeniusannya menjadikan ia seorang inventor yang brilian. Inilah level ke-4, yang konon nilai kekayaannya setara dengan uang ratusan milyar rupiah saat ini.

Level Yusuf: bukan sekedar entrepreneur, namun juga negarawan yang tulus dan melayani dengan hati. Kepekaannya akan dunia roh dan mimpi mengantarkan ia kepada tampuk kekuasaan nomor dua di seluruh Mesir bahkan dunia. Kejeniusannya sebagai inventor, manajemen pangan yang luar biasa inovatif yang mampu menyimpan bahan makanan untuk waktu bertahun-tahun bahkan dengan hanya menyisihkan 20% dari tuaian di 7 tahun Masa Kelimpahan mampu memberi makan seluruh dunia di 7 tahun Masa Kekeringan. Jika kemampuan inventor Yakub hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, maka kemampuan inventor Yusuf mampu memenuhi kebutuhan seluruh dunia.

Level Daud: seorang raja sejati yang mampu mengerjakan apapun dari yang sederhana hingga yang paling rumit dan dikerjakan dengan sangat baik. Sejak masuk ke tanah Kanaan daerah kekuasaan bangsa Israel tidak seberapa luas, hingga ketika Daud menjadi raja maka seluruh Israel kuat dan kokoh memenuhi seluruh wilayah sesuai dengan yang dijanjikan Allah kepada Abraham. Kelimpahan Daud bukan sekedar kelimpahan harta jasmani melainkan juga kelimpahan harta jiwani dan rohani. Daud yang merebut Yerusalem, yang menginspirasi karya seni dan sastra hingga ke seluruh dunia hingga hari ini.

Level Salomo: raja yang memiliki hati yang besar untuk melayani rakyatnya, begitu mencintai hikmat lebih daripada segalanya dan menganggap kekayaan serta kehormatan adalah bonus tambahan semata. Pada masanya perak tidak ada harganya dan emas seperti batu banyaknya. Ini level puncak kelimpahan tertinggi.

RAHASIA MENERIMA KELIMPAHAN

Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Kita Belajar Apa Saja Rahasia Menerima Perjanjian Kelimpahan

Kesatu, menabur saat kekurangan: belajar dari kisah janda di Sarfat.

Sahabat Pembaca Blog Joshua Ivan Sudrajat yang beriman! Bagaimana perasaan anda, saat anda kekurangan namun pada saat yang sama, ada orang lain datang minta bantuan atau pertolongan pada anda? Apakah anda langsung marah? Tersinggung? Atau sedih karena berniat memberi namun merasa masih kekurangan?

Memang memberi saat kekurangan sangatlah sulit dan berat. Namun kalau anda memberi dalam kekurangan didorong oleh belas kasih dari Tuhan maka jangan menunda-nunda, sebaiknya anda harus melakukannya karena bisa jadi orang tersebut Tuhan ijinkan datang kepada anda untuk menguji iman dan kerelaan anda untuk berkorban sekalipun dalam kekurangan. Jika anda lulus maka hal tersebut menjadi sarana untuk Tuhan memberkati hidup anda.

Pelajaran memberi dalam kekurangan dapat anda  lihat dari seorang janda di Safrat. Ketika nabi Elia menemui janda tersebut dan meminta supaya baginya dibuatkan sepotong roti (1 Raj. 17:11). Perempuan janda tersebut memberitahu kepada Elia bahwa ia hanya memiliki segengam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli.

Bahkan perempuan itu  mengatakan bahwa apa yang tersedia hanya cukup untuknya dan anak-anaknya, dan apa yang ada tinggal hanya untuk sekali makan saja (1 Raj. 17:12).

Kemudian nabi Elia menyampaikan firman Allah bahwa kalau janda tersebut membuatkan untuknya terlebih dahulu maka tepung dalam tempayan dan minyak dalam buli-bulinya tidak akan habis sampai musim hujan karena pada waktu itu terjadi kekeringan (1 Raj. 17:13-14).

Karena didorong oleh iman, maka janda tersebut mengola tepung yang tinggal sedikit kemudian dengan sukarela memberikannya kepada Elia. Dampak dari tindakannya, maka Tuhan memelihara janda dan anak-anaknya dengan cara tepung dan dalam tempayan dan minyak dalam buli-buli tidak habis sampai lewat masa kekeringan, seperti yang disampaikan oleh Elia (1 Raj. 17: 16). 

Dengan belajar dari pengalaman janda di Sarfat tersebut, maka dalam kekurangan tetaplah memberi dan menabur baik kepada seseorang yang membutuhkan pertolongan anda, maupun untuk persembahan kepada Tuhan melalui gereja, namun harus dengan tindakan iman dan kasih, supaya Tuhan memberkati taburan anda, sehingga berkat Tuhan terus mengalir melalui apa yang anda usahakan dan kerjakan. Selamat menabur dalam kekurangan dengan tindakan iman dan kasih maka berkat dan pemeliharaan Tuhan akan turun atas hidup anda.

Kedua, menggunakan berkat Tuhan bukan untuk kepentingan diri sendiri:  belajar dari Bangsa Yehuda pada masa Nabi Hagai. 

Bagaimana perasaan anda, ketika anda sudah bekerja keras menghabiskan waktu dan tenaga sedemikian rupa, bahkan telah menghabiskan modal yang memadai namun anda selalu merasa kekurangan atau minus dalam hal keuangan atau  ekonomi?

Atau pernahkah anda mengalami hal demikian, anda sudah bekerja keras dan memperoleh penghasilan yang memadai, namun selalu ada pengeluaran yang tidak diduga, mengakibatkan hasil keringat anda seperti tidak nampak? 

Jika anda pernah mengalaminya atau sekarang sedang mengalami hal yang demikian, mungkin anda merasa sedih, dan merasa ada yang tidak beres dengan cara anda mengelola keuangan atau perenomian yang anda miliki.

Untuk mengatasi hal ini supaya tidak terjadi berkelanjutan dalam perekonomian atau keuangan anda maka sebaiknya kita belajar dari kisah bangsa Yehuda dalam kitab Hagai. 

Karena pengalaman yang sama dialamai oleh bangsa Yehuda sendiri, di mana dalam Hagai 1:6 dituliskan bahwa: "kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! 

Dari nats ini, kita bisa pelajari bahwa bangsa Yehuda pun pernah mengalami hal yang sama seperti yang anda alami. Mereka telah berusaha dan bekerja keras namun hasilnya mereka selalu kekurangan. Namun, ternyata bangsa Israel mengalami hal tersebut dikarenakan mereka lebih mereka mementingkan diri mereka sendiri.
Penghasilan yang mereka peroleh selalu digunakan untuk kepentingan diri mereka sendiri, bahkan mereka sampai mengabaikan pembangunan rumah Allah pada waktu itu (Hag. 1:2; 1:9). Namun, bersyukur melalui teguran nabi Hagai, bangsa Yehuda mau mendengarkan dan mulai memprioritaskan pembangunan bait Allah, mereka mulai mempersembahkan pendapatan atau hasil yang mereka peroleh untuk melanjutkan kembali pembangunan bait Allah (Hag. 1:12-14).

Dampaknya penghasilan atau pendapatan mereka semakin melimpah, karena Allah mulai memberkati apa yang dikerjakan dan diusahakan oleh bangsa Yehuda. 

Dari yang tadinya  selalu minus atau kekurangan, kini berkat yang mereka peroleh semakin berlimpah. Hal ini dapat kita temukan sesuai dengan yang ditulis Hagai 1:19-20 "Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya, . . . Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah?

Mulai dari hari ini Aku akan memberikan berkat!" Jadi sederhananya supaya usaha, kerja keras anda selalu diberkati Tuhan dan hasil keringat anda selalu nampak dan tidak minus melulu, maka berkat yang anda  peroleh sebaiknya jangan digunakan untuk kepentingan diri sendiri maupun kepentingan keluargamu saja

Sebaliknya berilah taburan untuk membangun perluasan pelayanan kerajaan Allah melalui gereja atau hamba Tuhan yang melayani dan memberitakan Injil dan firman Allah. Singkatnya, utamakan taburan untuk perluasan kerajaan Allah, maka Allah akan membuka berkat-Nya dalam hidup anda dengan limpahnya.

AYAT-AYAT PERJANJIAN KELIMPAHAN

Abundance of Blessings and Provision

Deuteronomy 28:11
The Lord will grant you abundant prosperity—in the fruit of your womb, the young of your livestock and the crops of your ground—in the land he swore to your ancestors to give you.

Philippians 4:19
And my God will meet all your needs according to the riches of his glory in Christ Jesus.

Abundant Generosity

Luke 6:38
Give, and it will be given to you. Good measure, pressed down, shaken together, running over, will be put into your lap. For with the measure you use it will be measured back to you.

Abundance of Love and Joy

Romans 15:13
May the God of hope fill you with all joy and peace as you trust in him, so that you may overflow with hope by the power of the Holy Spirit.

1 Corinthians 13:13
And now these three remain: faith, hope and love. But the greatest of these is love.

Colossians 2:2
My purpose is that they may be encouraged in heart and united in love, so that they may have the full riches of complete understanding, in order that they may know the mystery of God, namely, Christ.

Abundance of Grace and Mercy

Ephesians 2:4-7

But God, being rich in mercy, because of the great love with which he loved us, even when we were dead in our trespasses, made us alive together with Christ—by grace you have been saved— and raised us up with him and seated us with him in the heavenly places in Christ Jesus, so that in the coming ages he might show the immeasurable riches of his grace in kindness toward us in Christ Jesus.

Romans 5:20

The law was brought in so that the trespass might increase. But where sin increased, grace increased all the more.

Titus 3:4-7
But when the kindness and love of God our Savior appeared, he saved us, not because of righteous things we had done, but because of his mercy. He saved us through the washing of rebirth and renewal by the Holy Spirit, whom he poured out on us generously through Jesus Christ our Savior, so that, having been justified by his grace, we might become heirs having the hope of eternal life.

Abundance of Peace

Psalm 37:11

But the meek shall inherit the land and delight themselves in abundant peace.

Isaiah 26:3
You will keep in perfect peace those whose minds are steadfast, because they trust in you.

Isaiah 32:17
The fruit of righteousness will be peace; the effect of righteousness will be quietness and confidence forever.

John 14:27
Peace I leave with you; my peace I give you. I do not give to you as the world gives. Do not let your hearts be troubled and do not be afraid.

TUJUH HUKUM KELIMPAHAN

Jika Anda siap untuk menjalani kehidupan yang Tuhan ingin Anda miliki, penting untuk memahami Kelimpahan seumur hidup. Mulailah hari ini dengan 7 hukum Kelimpahan ini.

Kesejahteraan. Kesuksesan. Kelimpahan. Meluap. Ini semua adalah definisi dari kehidupan yang baik—kelimpahan. Dan meskipun tradisi agama mengklaim bahwa itu tidak saleh atau egois, Kelimpahan adalah kehendak Tuhan untuk Anda.

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa Kitab Suci tidak mengatakan bahwa Tuhan akan memberi Anda cukup untuk bertahan hidup? Sebaliknya, Alkitab menggunakan kata-kata seperti luapan, kelimpahan, dan kelimpahan. Tuhan ingin melakukan jauh lebih banyak dari yang dapat kita doakan atau pikirkan (Efesus 3:19-21), dan Dia mengatakan kepada kita bahwa satu-satunya rencana-Nya bagi kita adalah keberhasilan (Yeremia 29:11). Itulah kehidupan yang makmur!

1. Kelimpahan Lebih Dari Sekedar Keuangan

“I pray that you may prosper in all things and be in health, just as your soul prospers.” –3 John 1:2 (NKJV)

Setiap kali seseorang menyebut “injil kemakmuran,” terutama dalam arti negatif, mereka merujuk pada uang saja. Itu tentu saja bagian dari menjalani hidup dengan lebih berkelimpahan, tetapi bukan hanya itu yang ada dalam pikiran Yesus. Akan mudah untuk menerima kemakmuran rohani, tetapi jenis kemalasan rohani itu tidak membawa kemuliaan bagi Allah dan memberikan penghormatan penuh kepada apa yang telah Yesus bayarkan untuk kita nikmati di bumi ini. Adalah kehendak Allah bagi kita untuk menjadi utuh—roh, jiwa dan tubuh—dan tetap seperti itu sampai kedatangan kembali Tuhan kita Yesus Kristus (lihat 1 Tesalonika 5:23).

Apa yang termasuk dalam Kelimpahan seumur hidup?

Kelimpahan Rohani.

Untuk limpah secara rohani, Anda harus dilahirkan kembali. Ketika Anda menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda dan menjadikan Dia Tuhan atas hidup Anda, roh Anda dilahirkan kembali dan dibawa ke dalam persekutuan dengan Bapa, Allah Yang Mahakuasa.

Kelimpahan Emosional.

Kedamaian dan sukacita sejati tidak dapat ditemukan di dunia ini tanpa Kristus. Itu sebabnya kami melihat orang menikah lagi berulang kali, menggunakan antidepresan, berpikir untuk bunuh diri, menghancurkan orang lain, menggunakan obat-obatan atau bahkan mempertanyakan jenis kelamin yang diberikan Tuhan. Itu bukanlah kehidupan berkelimpahan yang Yesus berikan kepada kita, dan itu sama sekali bukan kemakmuran. Yesus mengisi kekosongan: Dia membawa jawaban di mana ada pertanyaan, keyakinan di mana ada rasa tidak aman, harapan di mana dulu ada keputusasaan.

Kelimpahan Mental.
Dunia menganggap Kelimpahan mental hanya sebagai "mengetahui segalanya", tetapi Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih baik.

Kelimpahan mental mencakup pengetahuan wahyu, kemampuan mental di luar kemampuan kita, dan pikiran yang tajam hingga hari kita pulang ke surga. Itu berarti membuang imajinasi dan mengendalikan pikiran Anda sendiri.

Kelimpahan Fisik.
Sistem penyembuhan dunia menjadikan rumah sakit sebagai tuhan dan obat-obatan. Sebenarnya, sebagian besar, itu sama sekali meninggalkan Tuhan, dan tanpa Tuhan, itu tidak akan berhasil! Tuhan punya cara yang lebih baik. Dia ingin Anda berjalan dalam kesehatan supranatural dan ilahi sepanjang hidup Anda.

Bersambung

Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer