RAMPASAN PEPERANGAN ROHANI

RAMPASAN PEPERANGAN ROHANI




"Mereka telah menguduskannya dari rampasan perang untuk menyemarakkan rumah TUHAN" (1 Tawarikh 26:27).


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat dan Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus Roh Kudus menggerakkan saya untuk belajar tentang Rampasan Perang.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Ayat ini membuka mata kita tentang kebenaran yang mendalam dan yang mengubahkan hidup. Hal ini berbicara tentang rampasan yang hanya dapat dimenangkan dalam pertempuran. Dan saat rampasan-rampasan ini telah dimenangkan, mereka akan menyerahkannya untuk pembangunan rumah Allah.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Saya percaya jika kita menangkap daya kebenaran di balik ayat ini, kita akan memahami mengapa Tuhan mengizinkan peperangan rohani yang ketat sepanjang hidup kita. Banyak orang Kristen berpikir, sekali mereka diselamatkan, perjuangan mereka telah selesai, hidup mereka akan berjalan mulus. Sesungguhnya hal ini adalah sangat tidak benar dan tipuan belaka. Tuhan tidak hanya mengizinkan pertarungan kita, tetapi Ia malah memiliki tujuan mulia dalam hidup kita.


APA ITU RAMPASAN ATAU JARAHAN?


Jadi, apakah yang "rampasan perang" itu? Rampasan adalah penjarahan, perampasan harta benda yang dibawa pulang oleh para pemenang dalam pertempuran. Alkitab menyebutkan kata “rampasan” pertama kali terdapat dalam Kejadian 14, ketika sebuah persekutuan raja-raja menyerbu kota Sodom dan Gomora. Para raja penjajah beserta pasukannya ini menangkapi para penduduk dan menjarah harta benda milik mereka: "Segala harta benda Sodom dan Gomora dirampas musuh,…Juga Lot, anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh…" (Kejadian 14:11-12).


Ketika Abram mendengar bahwa keponakannya Lot ditawan, ia mengumpulkan 318 tentara pelayannya dan mengejar raja-raja yang menjadi musuhnya itu. Alkitab mengatakan bahwa Abram “…mengalahkan dan mengejar musuh…Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya" (Kejadian 14:15-16).


Inilah gambaran kemenangan Abram. Dia memimpin prosesi panjang untuk orang-orang yang sedang bersuka cita itu, dengan kereta gerobak yang penuh menumpuk tinggi dengan segala macam harta benda. Dan di tengah perjalanan, ia bertemu Melkisedek, raja Salem. Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Abram digerakkan hatinya untuk memberikan seperpuluh dari seluruh jarahannya kepada raja ini (lihat 14:20). "Camkankanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik" (Ibrani 7:4).


Betapa menakjubkannya adegan ini. Hamba pilihan Allah baru saja memenangkan kemenangan yang besar, dan sekarang ia menyajikan sebagian dari semua harta rampasannya untuk raja Salem. Kenapa? Melkisedek adalah "imam Allah Yang Mahatinggi" (Kejadian 14:18). Abram dengan gamblang memberikan persepuluhan ini dengan tujuan untuk mempertahankan pelayanan rumah Allah.


Sekarang, cobalah bayangkan adegan yang terjadi hanya beberapa jam sebelum Abram mengalahkan para penjajah tersebut. Setan pasti telah menyombongkan diri. Pasukannya baru saja menawan seluruh penduduk dari dua kota, termasuk seorang saleh yang tinggal di sana. Lot yang hidupnya benar adalah satu-satunya orang yang telah menantang setan dalam mengendalikan kota-kota tersebut. Tetapi sekarang, setan telah menawan Lot sebagai rampasan, beserta dengan sejumlah besar ternak sapi, gerobak-gerobak yang penuh dengan makanan dan pakaian, dan dada mereka dipenuhi oleh perhiasan emas, perak dan batu mulia.

Saya bisa membayangkan bagaimana setan membual atas tertangkapnya benih Abram: "Lihatlah Lot. Dia diikat dengan rantai, dilucuti dari semua harta bendanya. Itulah yang terjadi kepada siapa pun yang mencoba mengganggu di daerah kekuasaanku."


Namun sekarang, bayangkanlah adegan yang terjadi setelah kemenangan Abram. Tentara persekutuan raja-raja tersebut terjebak dalam keputus-asaan dan kekalahan. Dan Abram membebaskan orang-orang tawanan itu dan mengambil kembali harta benda rampasan yang banyak itu. Harta benda ini tidak hanya dari Sodom dan Gomora, tetapi juga dari sembilan kota lainnya yang telah dijarah oleh para penjajah tersebut. Harta benda jarahan milik Sodom sampai tali kasut pun diberikannya kembali oleh Abram. Namun harta benda jarahan lainnya dari para raja penjajah tersebut disimpannya.


Berikut ini adalah prinsip yang Allah inginkan agar kita memegangnya dengan teguh: Tuhan kita lebih tertarik untuk membuat kita lebih dari hanya sekedar menjadi pemenang. Dia ingin memberikan kita rampasan, harta benda, kekayaan rohani dari hasil pertempuran kita. Kita akan muncul dari pertempuran dengan banyak gerobak yang penuh dengan segala sumber daya. Inilah yang Paulus tunjukkan pada saat ia mengatakan, "…Kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (Roma 8:37, huruf miring adalah catatan pribadi).


Semua rampasan yang diperoleh dalam pertempuran diberikan untuk membiaya Kegerakan Tuhan dan memelihara rumah Allah.


Raja Daud memiliki sikap hormat yang sama terhadap rampasan yang diambil dari peperangan. Kami melihatnya sebagai sebuah keputusan raja yang telah ditetapkan menjelang akhir hayatnya. Daud baru saja menunjuk putranya Salomo untuk menggantikan dia sebagai raja atas Israel. Dan sekarang dia mengumpulkan para pemimpin bangsa untuk mendirikan sebuah tatanan ilahi untuk melestarikan rumah Allah. Sumber daya apakah yang akan mereka gunakan untuk karya kudus ini? "Mereka telah menguduskannya dari rampasan perang untuk menyemarakkan rumah Tuhan" (1 Tawarikh 26:27).


Ketika Alkitab berbicara tentang pemeliharaan rumah Allah, dalam bahasa Ibrani berarti "untuk memperbaiki rumah, untuk memperkuat dan mengkonsolidasikan apa yang telah dibangun." Singkatnya, sumber-sumber daya ini dimaksudkan untuk mempertahankan keindahan asli dari rumah Allah tersebut. Sumber daya ini ditujukan untuk memperbaiki kerusakan apapun, untuk menjaga agar rumah Allah tetap dalam keasliannya.


MENJARAH


2 Tawarikh 20:25

Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun

untuk MENJARAH barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak

ternak, harta milik, pakaian dan barang-

barang berharga. Yang mereka rampas

itu lebih banyak dari pada yang dapat

dibawa. Tiga hari lamanya mereka

menjarah barang-barang itu, karena

begitu banyaknya.


Arti kata jarah :

jarah/ja rah/ n hasil rampasan dalam

perang; menjarah/menja rah/ v merebut dan merampas milik orang (terutama dalam perang atau dalam kekacauan)

Selama di kota Padang, Tuhan membawa

saya merenungkan arti kata jarah.

Yosafat adalah salah satu raja di Yehuda

dalam alkitab yang sangat luar biasa,

memperoleh hasil jarahan yang besar

dalam SATU KALI pertempuran. Coba

anda bayangkan, Yosafat dan rakyatnya

menjarah selama tiga hari karena saking

banyaknya jarahan yang harus dibawa.


Tuhan membawa saya merenungkan arti kata jarah.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat hari ini kita belajar dari Yosafat adalah salah satu raja di Yehuda dalam alkitab yang sangat luar biasa,memperoleh hasil jarahan yang besar dalam SATU KALI pertempuran. Coba sahabat Joshua Ivan bayangkan, Yosafat dan rakyatnya

menjarah selama tiga hari karena saking

banyaknya jarahan yang harus dibawa.


Dari definisi kata jarah di atas maka jelas

"TIDAK ada jarahan tanpa kemenangan

dalam pertempuran".


Begitu juga hidup kita, setiap hari adalah

peperangan. Tidak ada jarahan jiwa-jiwa

tanpa kemenangan dalam pertempuran.

Jiwa-jiwa hanya akan dijarah jika engkau

berperang setiap hari dan menang setiap hari, maka engkau akan pulang

membawa jarahan yang besar.


Ada beberapa kunci kemenangan dari

Yosafat yang membuat ia dan rakyatnya

memperoleh jarahan yang besar:


1. Yosafat mengambil keputusan

mencari Tuhan ketika ia hendak diserang.


1 Raja-raja 22:5 (TB)  Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: "Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN." 


la memerintahkan seluruh Yehuda

berkumpul dan berpuasa bersama-sama

(2 Tawarikh 20:3-4)


2. Yosafat MENGENAL siapa ALLAH yang ia sembah.


la tahu persis kepada siapa la minta

pertolongan sehingga dalam setiap

doanya ia berkata, "Bukankah ENGKAU..?" Kata-kata ini muncul dari

mulut Yosafat menunjukkan ia begitu

yakin dan percaya penuh bahwa Allah

sanggup menolong mereka sama seperti

nenek moyang mereka ditolong (2

Tawarikh 20:6-7).


Bahkan lebih ekstrim lagi: 2 Tawarikh

20:9


2 Tawarikh 20:9 (TB)  Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami. 


Orang-orang dengan keyakinan seperti

inilah yang akan mendapat jarahan yang

besar.


3. Yosafat dan rakyatnya mengakui dihadapan Tuhan bahwa mereka lemah dan tidak punya kekuatan. Mata mereka hanya tertuju kepadaTuhan. Dalam kelemahan kita kuasa Tuhan menjadi sempurna.


4. Setelah Tuhan berfirman lewat nabiNya, Yosafat dan seluruh rakyat sujud menyembah dan TAAT MELAKUKAN STRATEGI tepat seperti yang diberikan TUHAN (2 Tawarikh 20:18-20).


Strateginya adalah mereka turun ke ujung lembah dari pandakian Zis dan Lihat Tuhan berperang bagi mereka.


5. Senjata Yosafat dan rakyatnya hanya

sukacita dan nyanyian Pujian.



2 Tawarikh 20:21

Setelah ia berunding dengan rakyat, ia

mengangkat orang-orang yang akan

menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan

memuji TUHAN dalam pakaian kudus

yang semarak pada waktu mereka keluar

di muka orang-orang bersenjata, sambil

berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur

bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-

lamanya kasih setia-Nya!"


Apapun kondisinya, inilah senjata paling

powerful karena Tuhan bertahta di atas

pujian umat-Nya. Ketika Tuhan

ditinggikan, la yang berperang dengan

senang hati bagi umat-Nya dan memberikan kemenangan yang besar

bagi umat-Nya.


Setelah itu barulah Yosafat dan rakyat

Yehuda melihat kemenangan besar dan

JARAHAN yang banyak disediakan Tuhan

buat mereka.


Mari Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus Tahun ini Tuhan Katakan Tahun Peperangan Rohani Great War


Kita Terus Berdoa dan Waspada Masuk Ke Dalam Peperangan Rohani Kenakan selengkap SENJATA ALLAH


Amin


Jatiwangi 18 Januari 2024

Only By HIS GRACE


Joshua Ivan Sudrajat 


















Komentar

Postingan Populer