BERKATNYA SUKKOT
BERKATNYA SUKKOT
PDT PETRUS HADI SANTOSO
Tentu, ini adalah ringkasan khotbah dari video yang berjudul "BERKAT-NYA - SUKKOT" oleh Ps. Petrus Hadi Santoso:
Khotbah ini membahas pelajaran rohani yang dapat dipetik dari Hari Raya Pondok Daun (Sukkot) bangsa Israel, khususnya dalam konteks Perjanjian Baru dan kehidupan orang percaya.
Poin Utama dari Khotbah:
1. Pelajaran dari Hari Raya Sukkot
Tujuan Sukkot:
Mengucap syukur atas hasil panen.
Mengenang perjalanan 40 tahun bangsa Israel mengembara di padang gurun [00:48].
Pilihan Sikap Hidup: Meskipun Israel berputar-putar 40 tahun (yang seharusnya hanya memakan waktu 10-40 hari), Tuhan tetap memelihara mereka [01:28]. Hidup kita dapat memilih: berputar-putar dalam masalah tapi ditolong Tuhan, atau memilih jalan yang lebih pendek dan penuh keajaiban. Ini tergantung pada sikap hidup kita [01:50].
Masa Kelimpahan Rohani: Kita sebagai Israel rohani sedang merayakan 7 tahun kelimpahan. Kelimpahan ini bukan hanya tentang uang (itu hanya bonus), tetapi kelimpahan rohani [03:02]. Namun, di tengah masa ini, ada kegelapan/kekelaman yang diizinkan Tuhan, sehingga kita harus berdoa agar hal itu diminimalkan [02:39].
2. Yesus dan Musim yang Baru (Perjanjian Baru)
Berjalan dalam Tuntunan Tuhan: Yesus datang ke perayaan Pondok Daun (Yohanes 7:1-14). Dia tidak mau tinggal di Yudea karena orang Yahudi berusaha membunuh-Nya [03:42]. Ini mengajarkan bahwa untuk menikmati berkat-berkat (hari raya), kita harus berjalan dalam tuntunan Tuhan [04:13].
Menolak Stagnan: Yesus tidak mau menjadi orang yang stagnan. Dia mengikuti Bapa-Nya dari musim ke musim yang baru, karena Kasih Tuhan itu baru setiap pagi [04:38].
Bahaya Stagnasi: Jika orang Kristen stagnan atau monoton, kuasa gelap (setan) akan masuk dan membunuh, seperti gambaran orang Yahudi yang berusaha membunuh Yesus jika Dia diam [06:27].
Waktu Tuhan (Kairos): Yesus menolak melakukan sesuatu atas kata orang atau saudara-saudaranya, Dia hanya bertindak atas perintah Bapa-Nya. Saat saudara-saudara-Nya mendesak-Nya untuk tampil, Yesus menjawab, "Waktuku belum tiba... tetapi bagi kamu selalu ada waktu" [11:09]. Kita harus berhati-hati agar tidak memaksakan kehendak kita pada Tuhan, melainkan menunggu waktu-Nya yang tepat untuk melangkah masuk ke musim yang baru [11:40].
3. Kunci Keberhasilan: Membangun Mezbah (Matzbah)
Penyebab Kegagalan Israel: Penyebab 40 tahun berputar-putar di padang gurun adalah kesalahan terbesar mereka: ketika Musa lama turun dari gunung, mereka mendirikan anak lembu emas dan mendirikan Matzbah (mezbah) di hadapan anak lembu, bukan di hadapan Allah Israel [16:21].
Teladan Abraham: Kehidupan Abraham disertai Tuhan (berhasil) ketika dia membangun Matzbah (mezbah) bagi Tuhan di tempat ia menampakkan diri [23:09].
Akibat Tidak Ada Mezbah: Ketika Abraham tidak membangun Matzbah (di tanah Nekeb), timbullah kelaparan—kelaparan rohani, jiwa, dan uang [24:43].
Pentingnya Saat Teduh: Masalah hidup bukan di mana kita berada, tetapi apakah ada Matzbah di sana [18:44]. Matzbah adalah gambaran dari saat teduh yang baik [24:18].
Peringatan Tuhan (1 Jam): Tuhan tidak menuntut kita sepanjang hari, tetapi menantang kita: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga 1 jam dengan Aku?" [27:51]. Berjaga-jaga dan berdoa (saat teduh, doa deklarasi) adalah kunci agar tidak jatuh dalam pencobaan [29:11]. Ini adalah Matzbah harian [29:43].
4. Puncak Berkat Sukkot
Puncak Hari Raya Pondok Daun adalah tentang Roh Kudus [30:59]. Syaratnya adalah haus [31:10].
Ketika kita percaya apa yang dikatakan Kitab Suci dan memperkatakan Firman, dari hati kita akan mengalir aliran-aliran air hidup, sehingga setiap orang yang bertemu kita akan diberkati [31:35].
Kita harus berjalan dalam setiap musim yang baru dan membangun Mezbah di tempat yang baru, sebab keajaiban yang lebih hebat akan terjadi [32:14].
SUMBER YOUTUBE : https://youtu.be/yrPWtsG7uuQ?si=kV9hd3FTfFZg5vtl
Komentar
Posting Komentar