Jurnal SHRK December 2012 - Hari Ke-3
Jurnal SHRK December 2012 - Hari Ke-3
Jurnalis : Windunatha
"Ketika Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka. Lalu sangat ketakutanlah orang Israel
dan mereka berseru-seru kepada TUHAN, dan mereka berkata kepada Musa:
'Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami
untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah
ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan
biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk
bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.'" -
Keluaran 14:10-12
Mengapa orang Israel sangat ketakutan ketika Firaun dan orang-orang
Mesir menyusul mereka bahkan sejak dari kejauhan. Ini bukan sebuah
ketakutan yang biasa, ini adalah ketakutan traumatik karena jiwa
orang-orang Israel yang cidera akibat perbudakan yang begitu panjang.
Memang orang Israel sudah keluar dari tanah Mesir, namun "Mesir" masih
belum keluar dari batin orang Israel. Jadi jiwa mereka begitu teraniaya
bahkan ketika Firaun masih berada di kejauhan dan lebih parah lagi,
setiap kali orang Israel menghadapi masalah, yang ada di pikiran mereka
hanya kembali ke Mesir, mengingat kembali "nostalgia" perbudakan mereka
di Mesir.
Sebagai contoh, suatu ketika di Semarang beberapa waktu lalu ada seorang
pelayan toko yang melakukan kesalahan dengan secara tidak sengaja
memecahkan sebuah pajangan dari keramik. Memang pemilik toko sangat
kikir, namun kali ini si pelayanan toko tidak dimarahi oleh majikannya.
Sebagai gantinya, pejangan keramik yang pecah itu direkatkan kembali
sedemikian rupa dan digantung di ruang toko tersebut sebagai peringatan.
Pelayan toko tersebut sangat terganggu dengan hal itu dan kebetulan
jiwanya juga lemah, hingga beberapa bulan kemudian pegawai toko menjadi
gila jiwanya karena terus merasa tertuduh dan dianiaya oleh rasa
bersalahnya.
"Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih (sperma) ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." - 1 Yohanes 3:9 Fisik
jasmani kita hari ini adalah hasil yang terbaik dari sel sperma yang
terbaik dari ayah kita masing-masing pada saat membuahi ibu kandung
kita. Namun di dalam roh kita ada sperma ilahi karena kita telah
dilahirkan kembali dari Allah. We are champions! Namun bagaimana mungkin kehidupan kita tidak menggambarkan hal itu?
"Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya." - 1 Korintus 12:18.
Masing-masing kita dirancang khusus dalam satu tubuh-Nya. Masing-masing
kita memiliki habitat panggilan yang khusus pula, sehingga
masing-masing kita memiliki arena tanding yang berbeda satu sama
lainnya. Namun kenyataan banyak orang yang merasa dirinya adalah
pecundang karena kita masih bertanding di arena yang salah, kita masih
bertanding di arena yang diperuntukan bagi orang lain sehingga kita
hanya fokus kepada kekalahan kita daripada semakin mengenali kehendak
dan panggilan Tuhan bagi kita. Jadi sekarang berhenti memandang
"kekalahan" kita saat ini, carilah kehendak-Nya yang sempurna, latihlah
diri kita setiap saat dan bertandinglah pada bidang yang telah
ditentukan bagi kita. Paksakan diri kita untuk nyaman dan menikmati dengan panggilan-Nya, BUKAN memaksakan Dia mengikuti kenyamanan kita!
"Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka; sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya." - Mazmur 106:32-33.
Orang lain bisa mencelakai kita, keadaan yang ada bisa di luar kendali
kita, namun keadaan yang di dalam adalah kendali kita sepenuhnya dalam
anugerah Tuhan. Sama seperti Musa, ia juga punya pilihan untuk tidak
menjadi teledor supaya tidak kena celaka. Itu sebabnya Destiny is a CHOICE, takdir adalah sebuah pilihan yang harus disikapi dengan sangat bijaksana.
"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh,
tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." - Efesus
5:15-17. Dalam versi New Living Translation, kalimat "pergunakanlah waktu yang ada" ditulis "make the most of every opportunity" - membeli atau membayar setiap peluang yang ada. Siapa yang membayar, ialah yang akan memilikinya. Siapa yang membayar lebih, ialah yang berpeluang lebih.
Komentar
Posting Komentar