Trust and Obey
Trust and Obey
Kamis, 21 February 2013
Write By : Joshua Ivan
Bahan
Renungan : Mazmur 37 : 3 – 4
Percayalah
kepada TUHAN, dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang
diinginkan hatimu.
Renungan :
Pagi ini ku terbangun jam 03.00, saya langsung menyiapkan Telur Pindang
yang akan dijual, saya menghangatkan terlebih dulu. Kemudian saya menyiapkan 57
telur pindang untuk 6 Orang Yang Berjualan Kue dan Nasi Lengko. Sudah beberapa
pagi ini saya berjalan kaki sambil memutar lagu – lagu Final Wave dari Hand
Phone, setiap pujian yang dinaikkan bukan saja didengar oleh saya melainkan
oleh orang – orang yang berpapasan dengan saya.
Setelah selesai
mengantarkan saya kembali ke rumah dan membuka sms dari saudariku di Manado, dia memberikan
ayat ”Blessed are the peacemakers, For they
shall be called sons of God.” (Matthew 5:9). Berbahagialah orang yang membawa
damai atau membuat damai karena mereka akan disebut anak – anak Allah. Ayat ini
yang menjadi rhema buat saudariku yang ada di Manado.
Ketika saya membuka
Alkitab New King James Version, saya tertarik dengan Matthew 5 : 7 “Blessed are
the merciful, for they will be shown mercy.” Jika dalam Alkitab terjemahan LAI
mengatakan : Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh
kemurahan.
Kemudian saya bertanya
kepada Roh Kudus bagaimana aplikasinya dalam kehidupan saya, Dia memberikan
suara dalam hati untuk membuka Mazmur 37 : 3 – 4 dalam bahasa Inggris versi NIV
: Trust in the Lord and do good ; dwell in the land and enjoy safe pasture.
Delight yourself in the Lord and he will give you the desires of your heart.
(Psalm 37 : 3 – 4)
Roh Kudus hanya
menginginkan untuk saya percaya sama Tuhan dan melakukan yang baik, Dia
mengatakan bahwa saya akan diam di negeri yang baik dan aman, Tuhan akan
memberikan makanan atau materi secara jasmani dengan berlimpah karena itu saya
harus bergembira di dalam Tuhan. Secara manusia Tuhan memberikan kepada saya di
alam Roh suatu janji bahwa Dia akan memberikan apa yang menjadi kerinduan saya,
namun di alam daging hal itu belum menjadi nyata.
Hari – hari yang saya
lalui, saya belajar melakukan sesuatunya dalam ketaatan dan ketepatan, seperti
awal mula saya membuat Telur Pindang, ide awal datangnya dari Roh Kudus,
kemudian setelah waktuNya tepat maka saya mulai mencoba dengan dua kilo telur
ayam terlebih dulu, dalam proses pembuatan saya juga bertanya sama Roh Kudus,
apa yang harus saya masukkan, Roh Kudus berkata : “Masukkan Roti dan Anggur
dalam Air rebusan Telur Pindang.” Saya mentaatinya karena Roh Kudus mengatakan
bahwa setiap orang yang membeli dan memakannya, menerima jatah keselamatan yang
Tuhan berikan secara Cuma – Cuma di atas kayu salib.
Kemudian Roh Kudus berkata
di pagi hari urapi dulu telur – telur yang akan dititipkan dengan minyak supaya
setiap orang yang memakannya akan merasakan kasih dan passion dari Tuhan Yesus.
Awal mulanya mungkin orang yang tidak mengetahui pengalaman memasak saya, akan
menganggap enteng dan tidak dipandang, namun ketika saya berikan tester kepada
para calon penjual, penjual tersebut kaget kok bisa enak banget dan rasanya
beda, ada rasa gurih di dalam kuning telurnya, mereka bilang ada yang bikin
telur pindang yang sama tapi bumbu tidak meresap ke dalam dan hanya asin saja
yang ada dalam telur tersebut.
Menurut para pedagang yang
saya titipkan ketika mereka bertemu saya, mereka bilang, kata pembeli enak
banget, kok yang buat lelaki bisa enak banget. Saya jawab semua talenta yang
saya miliki adalah dari Tuhan, oh ya setiap tulisan yang menuliskan jumlah
telur yang dititipkan saya tuliskan semua dagangan laris karena di berkati
Tuhan Yesus, Berkat yang sempurna dating dari Tuhan Yesus atau Jehovah Elohim
Bless You. Bahkan ada penjual yang berkata terima kasih buat doanya, karena doa
dalam kertas tersebut dagangan saya laris dan diberkati oleh Tuhan Yesus.
Kadang kala Roh Kudus
menyuruh saya untuk membelikan bubur ayam untuk orang stress yang sering duduk
didepan took pada pagi hari, siang harinya saya memberi makan anak jalanan
dengan sepiring nasi dan telur pindang yang saya buat.
Saat ini saya mulai sadar
apakah ini yang dinamakan lakukan yang baik seperti dalam Mazmur 37 : 3
Percayalah pada Tuhan dan lakukan yang baik. Sebelum saya mengetik ini, saya
menyiapkan Telur Pindang untuk Bi Jasti yang berjualan kue ke Kadipaten pada
siang hari, saya membuat lagi telur pindang karena stok yang ada Cuma 7 butir
lagi, setelah merebus, baru saya menulis renungan ini di laptop yang diberikan
oleh sahabat saya sewaktu SMA. Terima kasih buat Laptop ini sehingga saya bisa
mengetik renungan dan sebagainya.
Kiranya Tuhan Yesus
memberkati semua pembaca renungan ini, terima kasih buat dukungan, perhatian
yang kalian berikan. Amin
Jatiwangi, 21 February 2013
By His Grace
Joshua Ivan S
Komentar
Posting Komentar