Gaduh
28 April
GADUH
Pada waktu Salomo membangun Bait Allah,
batu-batunya dipahat di tempat penggalian batu.
Setelah sesuai dengan maketnya,
lalu di bawa ke Bait Allah dan disusun satu persatu.
Tidak ada suara palu dan pukulan.
Tak ada kegaduhan, semua hening.
Jiwa yang masih gaduh,
tanda kita masih di penggalian yang jauh dari hadirat-Nya.
Jiwa yang teduh, adalah
jiwa yang sedang menempati destiny-nya dalam hadirat-Nya.
Kegaduhan yang berupa kemarahan,
gelisah, sakit hati dan sebagainya, tanda kita masih jauh.
Keteduhan dan keheningan
menandakan kita sudah ditempat yang tepat.
Sssst jangan gaduh, berharaplah kepada Yesus-mu.
(Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The KING" Oleh Pdt.Petrus Agung Purnomo)
GADUH
Pada waktu Salomo membangun Bait Allah,
batu-batunya dipahat di tempat penggalian batu.
Setelah sesuai dengan maketnya,
lalu di bawa ke Bait Allah dan disusun satu persatu.
Tidak ada suara palu dan pukulan.
Tak ada kegaduhan, semua hening.
Jiwa yang masih gaduh,
tanda kita masih di penggalian yang jauh dari hadirat-Nya.
Jiwa yang teduh, adalah
jiwa yang sedang menempati destiny-nya dalam hadirat-Nya.
Kegaduhan yang berupa kemarahan,
gelisah, sakit hati dan sebagainya, tanda kita masih jauh.
Keteduhan dan keheningan
menandakan kita sudah ditempat yang tepat.
Sssst jangan gaduh, berharaplah kepada Yesus-mu.
(Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The KING" Oleh Pdt.Petrus Agung Purnomo)
Komentar
Posting Komentar