Tanda-Tanda dan Mujizat
Tanda-Tanda dan Mujizat
Ev. Iin Tjipto Wenas
Allah
meneguhkan kesaksian mereka 1
oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat p
dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, q
yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya. r Ibrani 2:4
Hari-hari
ini Tuhan sedang membawa kita kepada masa-masa dimana tanda-tanda dan Mujizat
terjadi dalam pelayanan kita. Signs and Wonder. Setelah kita mempunyai dasar
iman, kita berani, dikuatkan didalam Tuhan maka kita akan melangkah ke dalam Tanda-Tanda
dan Mujizat.
Dari
bahasa Yunani:
- Dynamis = miracle, akarnya adalah power, mujizat disini sebagai ekspresi dari kuasa Tuhan.
- Semeion (77X) = sign, mengacu kepada tanda-tanda yang ajaib.
- Teras (16X) = sign, digunakan bersamaan dengan wonders
Mujizat
di dalam Perjanjian Baru difokuskan kepada mujizat yang dilakukan oleh Yesus.
Yesus menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan yang memiliki kuasa, tetapi juga Tuhan
yang sekarang berada dekat dengan manusia. Mujizat yang dilakukan Yesus bukan
untuk menghukum tetapi untuk menyelamatkan manusia, dan semua itu dilakukan
supaya umat percaya kepada-Nya. Kalau kemudian para rasul juga melakukan
mujizat, semua itu dilakukan supaya nama Yesus yang ditinggikan, bukan para
rasul sendiri.
Kisah
Para Rasul 2:22
Hai
orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus
dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu
dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan
oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
Pada
waktu kita mengerti bahwa semuanya adalah karena kasih karunia maka tanda-tanda
dan mujizat itu dengan sangat mudah akan mengikuti kita tapi itu lapisan demi
lapisan.
Suatu
ketika saya melihat sesuatu yang ajaib, dikatakan bahwa sampai hari ini manusia
tidak bisa menirunya. Sebuah acara di Televisi yaitu acara Channel History,
berkata : “Tuhan itu setiap hari, setiap detik sebenarnya membuat Mujizat.”
Salah satu mujizat terbesar adalah mengubah karbondioksida itu menjadi glukosa
(gula) hasil dari fotosintesis sehingga bisa menjadi makanan bagi daun. Mereka
berkata bahwa sekarang sudah bisa ditunjukkan dan tidak pernah bisa ditiru oleh
manusia. Dengan Bantuan Sinar Matahari, Karbondioksida atau CO2 itu diserap
oleh daun dan dari daun dialirkan kepada batang tanaman. Bila menggunakan
kamera khusus maka akan kelihatan bila terkena sinar matahari, tiba-tiba
seluruh batang, dahan atau ranting itu bersinar, berkilauan, bereaksi mengubah karbondioaksida
(karbondioksida adalah zat racun bagi manusia jika dihirup dalam jumlah yang
sangat banyak. Secara tiba-tiba (suddenly) mengubahnya menjadi gula dan
menghasilkan Oksigen atau O2.
Dikatakan
juga bahwa manusia mau mencoba seperti apapun tidak akan bisa meniru, hanya
Tuhan yang bisa melakukannya. Setiap Detik, Setiap Menit, sepersekian detik
bila bersentuhan dengan sinar matahari itu akan berubah menjadi kehidupan.
Itulah Oksigen dan Glukosa, itulah energi dan kekuatan. Waktu saya melihat itu
Tuhan hanya berkata : “Kamu tahu nak artinya mujijat ?” Kita adalah
sampah-sampah yang Tuhan pungut dan bertemu dengan namanya Tuhan sang pembuat
Mujizat, suddenly kita berubah, kita berubah dari orang-orang yang dibuang
menjadi orang-orang pembawa kehidupan, jadi orang yang memberi makan bangsa-bangsa.
Dia berkata : “Tanpa proses itu seluruh dunia tidak ada kehidupan dan tidak ada
makanan.”
Jika
kita makan nasi, makan apel, makan singkong, makan jagung apapun itu dari
tumbuhan seharusnya kita tahu itu adalah sebuah mujizat dimana sampah itu, dari
sebuah racun itu jika bersentuhan dengan sinar dan sampai hari ini mau dicoba
dengan sinar apapun manusia tidak bisa buat proses itu karena itu hanya milik
Tuhan. Sampai dia itu tidak sebut itu dari matahari saja, tapi dia katakan
sinar keajaiban. Saya berdoa kita menangkap hal ini, kita diubahkan Tuhan, kita
menembus kedalaman yang paling dalam bukan karena untuk dibuat bagus lalu
selesai. Tapi untuk tujuan kita menciptakan kehidupan lagi dan memberi makan
bagi seluruh bangsa yang ada didunia. Amin
Jatiwangi,
27 April 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar