Dipanggil Sebagai Kerub
Dipanggil Sebagai Kerub
Oleh : Elohim Dancer
Mendatangkan Hadirat dan Kerajaan
Tuhan
Dipanggil Sebagai Kerub
Kerub
artinya pelayan pribadi atau pelayan khusus. Setiap kita bisa menjadi pelayan
khususnya Tuhan jika kita menguduskan diri, mau mengenal hati dan perasaan
Tuhan, dan mau terus dididik oleh Tuhan. Kerub selalu berpasangan. Ini
melambangkan unity, kerja sama, dan kerendahan hati, penundukkan diri dan
kasih. Saudara bisa menjadi kerub-kerubnya Tuhan dengan dalam hubungan suami
dan isteri, kakak dan adik, pemimpin dan pekerja, visioner dan pelaksana,
sahabat, dan lain-lain. Kerub bukan selalu harus 2 orang tetapi bisa sekelompok
pemusik dan sekelompok penyanyi. Ya, sangat luas arti dipanggil sebagai kerub.
Semuanya harus memiliki kerinduan untuk menjadi kerub karena kita tidak mungkin
jalan sendiri, kita butuh saudara, butuh orang-orang di sekitar kita untuk
bersama-sama menyelesaikan yang Tuhan mau. Tanpa kemampuan saling mengasihi,
saling melengkapi, saling mengerti, kita jadi makhluk kesepian dan pasti gagal
di tengah-tengah kehidupan ini. Makin kita dewasa, makin dengan mudah mengenal
orang lain, melengkapi, membantu, dan bekerja sama. Ada 4 tempramen dasar:
melankolik si pemikir, plegmatik si pendamai sweet orangnya, kolerik si pekerja
keras visioner, sanguine si periang, penghibur, dan kawan semua orang. Jika
kita tidak mau mengerti kecenderungan dan bawaan kita masing-masing berbeda,
kita jadi menghakimi dan marah dan terus menuntut. Kemampuan keberhasilan
tergantung sejauh mana kita bisa bekerja sama.
Bekerja sama menghasilkan karya besar
Kejadian
11:6 dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk
semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga
yang mereka rencanakan tidak ada yang tidak dapat terlaksana.
Jika
kita menjadi kerub sebenarnya ada rahasia besar, apa saja yang kita buat akan
berhasil. Salah satu gambaran kerub dalam pujian penyembahan adalah tarian
pasangan. Gambaran kerub di dalam pekerjaan adalah partner kerja, sahabat, dan
lain-lain. Setiap kerub akan membuat ‘tarian-tarian kehidupan’ artinya gerakan,
maneuver, membuat formasi, terobosan, karya-karya yang luar biasa dan menguasai
dunia. Dalam buku ini yang disebut tarian dapat berupa tarian sesungguhnya
maupun ‘tarian’ kehidupan kita semua.
Menjadi Kerub
Tuhan
telah merencanakan kerub dan sudah mencurahkan isi hatiNya kepada Musa.
Dan
haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada
kedua ujung tutup pendamaian itu. Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini
dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu
buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. Kerub-kerub itu harus mengembangkan
kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu
dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah
harus menghadap muka kerub-kerub itu. Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan
engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas
tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang
akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Keluaran
25:18-20,22
Hari
itu Tuhan sedang berbicara dengan Musa tentang tabut perjanjian yang merupakan
perjanjian dan lambang kehadiranNya di tengah-tengah bangsa Israel. Tabut itu
dibuat dari kayu penaga yang disalut emas. Tetapi pada saat Tuhan berbicara
mengenai kerub, Tuhan berkata untuk membuat dua kerub. Tuhan sedang berbicara
bahwa Tuhan merindukan unity, persatuan saat Dia hadir. Dikatakan juga kerub
itu harus dibuat dari emas tempaan. Artinya kerub ini harus dibuat dari emas
semuanya, tidak dicampur dengan kayu apapun. Pada saat Tuhan memanggil kita
dalam tarian kehidupan ini Tuhan merindukan setiap tarian kita penuh kemurnian
seperti emas, dan kita sebagai penari-penarinya siap ditempa dalam didikanNya
sehingga yang mengalir dari tarian kita adalah kemurnian dan kekuatan dari
karakter dan gelora cintaNya yang ajaib. Emas akan makin murni pada saat
mengalami proses pembakaran, sampai titik didih tertentu maka gas yang
mengotorinya akan menguap dan semua yang bukan emas, termasuk perak mulai
terpisah. Kotoran berbicara mengenai semua yang mengotori hati kita, kemarahan,
iri hati, persaingan, mementingkan diri sendiri. Mari kita minta Tuhan selidiki
setiap hidup kita, apakah kita menari karena lahir dan ucapan syukur,
penyembahan dan cinta kita kepada Tuhan, atau tarian kita sudah berubah menjadi
sebuah rutinitas dan kita hanyalah penari yang menari karena sebuah kebiasaan
dan bukan lagi karena cinta kita kepada Tuhan. Sampai di satu titik Tuhan juga
akan buang semua yang kelihatannya berharga padahal Tuhan tidak suka,
kebanggaan kita, kesanggupan manusia kita. Sampai kemurnian itu jadi dalam
hidup kita, dan kita menjadi emas murni yang dapat memantulkan bayangan dengan
sangat jelas. Sehingga pada saat kita menari, orang akan melihat Tuhan sendiri,
melihat visiNya, hatiNya, kerinduanNya akan jiwa-jiwa, melihat cinta dan
keselamatan yang Tuhan sediakan, melihat kebesaran dan kemuliaanNya, melihat
kekudusan dan kehidupan yang mengalir dari tahtaNya.
Kerub-kerub
juga harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas. Hari-hari ini kita nyanyikan
bawaku terbang dengan sayap anugerahMu, topang diriku selesaikan destinyku.
Tuhan menetapkan destiny yang ajaib dalam hidup setiap kita dan Tuhan
memberikan banyak sayap dalam hidup kita untuk membawa kita dalam kegenapan
semuanya. Ada sayap anugerah, sayap doa, sayap iman, sayap kebenaran, sayap
kemuliaan, sayap kehidupan dan banyak lagi yang Tuhan sediakan. Sayap adalah
lambang kekuatan untuk terbang menyelesaikan semua destiny dengan percepatan
dan di atas rata-rata. Dikatakan sayapnya saling bersentuhan artinya sayap
berbicara kerja keras dan kerja sama, dan juga berbicara mengenai keseimbangan.
Yehezkiel
10:5 Suara sayap kerub itu terdengar
sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman.
Kekuatan
sayap kerub dikatakan seperti suara Tuhan berfirman. Dari ayat ini kita
mengerti bahwa pada saat kerub mengepakkan sayap dan menyatukan kekuatan itu
seperti suara Tuhan yang berfirman. Jika Tuhan berfirman maka semuanya jadi,
maka setiap kali kita berdoa, menari, mengembangkan sayap, kita sedang
memberitakan Firman Tuhan dan kita percaya semua yang kita tarikan, yang kita
doakan, katakan, deklarasikan dalam kesepakatan akan terjadi. Menembus alam roh
dan menjadi daging.
Panggilan
menjadi kerubnya Tuhan bukan hanya untuk penari tetapi untuk semua orang. Kerub
artinya pelayan khusus atau body guard. Tuhan suka dengan orang-orang yang mau
menguduskan diri dan menjadi pelayan khusus Tuhan. Kemana Tuhan suruh pergi
kita siap maka kita menjadi kendaraannya Tuhan. Tuhan sangat rindu melawat
umatNya tetapi sering Tuhan punya kendaraan atau alat yaitu manusia.
Mazmur
18:10 Ia mengendarai kerub, lalu terbang
dan melayang di atas sayap angin.
Begitu
kita mau, Tuhan akan memakai kita sebagai alat untuk bersaksi, menyanyi,
memberi bunga, mendoakan dalam ketepatan sampai terjadi lawatan, kesembuhan,
pemulihan keluarga, itu artinya saudara sudah menjadi kerubnya Tuhan. Ada seorang
yang Tuhan pakai walau sangat sederhana. Seorang ibu penjahit jubah kami
digerakkan mendoakan orang yang lumpuh di dekat rumahnya. Dengan ketaatan dia
datang dan mengurapi kakinya. Dalam 1 malam orang ini mendadak bisa berjalan.
Tuhan suka dengan ketaatan dan ketepatan. Tuhan suka orang yang berani
melakukan apapun walau kelihatannya mustahil. Mari menjadi sederhana dan
dengar-dengaran, maka kita menjadi kendaraannya Tuhan. Tetapi tidak bisa Tuhan
cerita dan berbicara dengan kita kalau kita tidak mempunyai passion atau
ketertarikan soal itu. Kadang Tuhan sangat ingin cerita tentang lawatan,
keajaiban, mujizat, tetapi kita tidak punya iman. Karena itu sangat penting
menyediakan hati menjadi teman bicara, pasangan yang tepat untuk Tuhan bisa
mencurahkan kerinduan dan isi hatiNya. Penting untuk menyamakan irama, passion,
derap, dan gerak dengan Tuhan. Tanpa itu kita tidak bisa seperti yang dikatakan
mazmur bersahut-sahutan dan menyuarakan lawatan, cinta atau apapun. Kadang
sebagai suami isteri kita tidak sehati, tidak punya passion yang sama, jadi
kerja sama terhalang. Juga antara pemimpin dan bawahan, tanpa passion yang sama
berat untuk berlari cepat. Tarian ini melambangkan kerja sama, bersahut-sahutan
kerja antara pemimpin dan anak buah.
Kejadian
3:24 Ia menghalau manusia itu dan di
sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang
bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Tuhan
berfirman dan mengangkat kerub sebagai penjaga dengan pedang yang
menyala-nyala. Kadang Tuhan meminta kita sebagai penjaga kota dan penjaga
sesama. Dengan saling mendoakan, dengan deklarasi, memperkatakan Firman, kita
bisa menjadi kerub penjaga. Setiap kali akan terjadi sesuatu di Bekasi Tuhan
selalu berfirman. Sekali waktu Tuhan menyuruh untuk membangun tembok pujian dan
tarian, memperkatakan Firman dan pujian buat setiap rumah. Setelah satu minggu
tiba-tiba terjadi angin puting beliung di beberapa tempat di Bekasi. Ada sebuah
kompleks perumahan kumuh yang kena, semua habis diterpa angina kecuali rumah
anak-anak Tuhan yang membangun tembok. Kiri kanan hancur tetapi rumah anak-anak
Tuhan ini tetap berdiri bahkan tidak kena masalah apapun. Itu adalah kerub
penjaga dengan pedang yang menyala yaitu Firman Tuhan.
Mazmur
99:1 TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa
gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.
Tuhan
bertahta dan duduk di atas kerub artinya pada waktu kita menetapkan hati untuk
bersatu sebagai kerub maka Tuhan akan hadir. Unity dalam penyembahan akan
mendatangkan dan membawa hadirat Tuhan. Tua-tua selalu melemparkan mahkotanya
di hadapan Tuhan. Waktu kita menyembah dan menyerahkan kesombongan, kenyamanan,
kemalasan, keberhasilan, saat itulah kita mengundang Tuhan atas hidup kita.
Ibrani
9:1-5 Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk
ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.Sebab ada dipersiapkan
suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan
meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang
tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang
seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan
buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh
batu yang bertuliskan perjanjian,dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi
tutup pendamaian.
Sepakat
adalah kekuatan perjanjian dan covenant. Karena perjanjian maka Ishak, Yakub
bahkan bangsa Israel sampai sekarang tetap bangsa pilihan Tuhan. Karena Tuhan
tidak bisa ingkar janji dan tidak bisa meninggalkan perjanjian atau covenant.
Apalagi yang disahkan oleh darah, lewat pengorbanan Yesus, lewat Roh Kudus,
dikuatkan dengan perjamuan kudus setiap kali, itu tidak bisa dibatalkan dan
digagalkan.
Tarian
kerub melambangkan perjanjian kekal. Ini bicara kesetiaan, pengorbanan, saling
memegang perjanjian. Jangan takut dalam hidup banyak persoalan masalah yang
harus dihadapi karena covenant Tuhan, kita tidak dibiarkan sendiri, ada
tanganNya yang tidak pernah terlambat.
Yehezkiel
10:13-14 Aku dengar bahwa roda-rodanya disebut “puting beliung”. Masing-masing
mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka
manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali.
Dalam
tarian profetik, kerub menari dengan menggunakan sayap dan pada saat berputar
itu seperti roda-roda yang disebut puting beliung. Puting beliung adalah sebuah
kekuatan untuk menyapu bersih semua kekuatan lawan, kekuatan untuk membersihkan
atmosfer.
Kerub
mempunyai 4 muka, yaitu kerub, manusia, singa, dan rajawali. Di satu sisi kita
adalah kerub yang saling menudungi, generasi tanpa wajah yang menyembah dan
menyerap dari Tuhan dalam segala sesuatu yang kita buat. Kerub juga memiliki
muka manusia, yang diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan, yang
memancarkan kemuliaan Tuhan. Muka singa melambangkan kita kerub-kerub yang menduduki
setiap pulau demi pulau, bangsa demi bangsa untuk kemuliaan Tuhan. Singa
mengaum dengan kuat untuk menundukkan setiap lawan-lawannya, manandai setiap
teritorial kekuasaannya. Muka yang terakhir adalah muka rajawali. Sebagai kerub
kita akan terbang mengatasi setiap badai. Menjadi kerub bukan perjalanan yang
mudah untuk setiap kita, tetapi bila kita mau kita bisa meminta dan belajar
kepada Tuhan hati yang lembut. Hati yang mau dididik dan dibentuk. Ijinkan
tanganNya yang penuh cinta mengukir karakter dan sayap kita untuk makin lama
makin kuat dan terbang tinggi.
Tuhan Yang Sangat
Menyukai Tarian
Panggilan
untuk menari bagi untuk Tuhan adalah panggilan yang sangat berharga. Ini bisa
berarti tarian kehidupan atau kita melayani sebagai penari, atau kita menari di
kamar sendiri untuk Tuhan. Panggilan yang tidak bisa ditukar dengan apapun.
Tuhan sangat suka dengan tarian karena saat kita menari, seluruh sel kita
bergerak seirama untuk menyembah Tuhan dan dengan seluruh kekuatan kita
mencintai Tuhan. Setiap nafas kita, bahkan seluruh hati kita mengagungkan
kebesaranNya, bersyukur untuk anugerah, berkat, dan juga didikanNya yang mengukir
hidup kita. Setiap tetes keringat kita menjadi permata-permata yang
dipersembahkan di hadapan Tuhan dan jiwa-jiwa bertemu dengan Tuhan melalui
setiap tarian kita.
Roma
12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Tuhan
mempunyai mood dan gairah yang begitu besar dengan tarian. Ketika kita menari,
kita sedang menyatukan antara musik, tempo, irama, gerakan tubuh, ekspresi
wajah, dan hati. Dan setiap tarian yang dilakukan dengan iman merupakan sebuah
tindakan profetik dari apa yang kita nyanyikan. Tindakan profetik menarik semua
yang di alam roh menjadi daging. Semua yang Tuhan siapkan akan segera menjadi
kenyataan. Kita dapat berperang, menjarah, bersyafaat, menduduki suatu daerah
melalui tarian profetik.
Berperang dan menjarah
Pada
saat kita berperang dengan tarian dalam ketepatan dan pimpinan Roh Tuhan, di
alam roh iblis sungguh-sungguh dikalahkan dan dihabisi karena Tuhan adalah
Jehovah Nissi yang tidak pernah membiarkan DiriNya kalah. Dikatakan di Kidung
Agung 6:13 bahwa Tuhan sangat menyukai tarian perang.
Kidung
Agung 6:13 Kembalilah, kembalilah, ya
gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa
kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
Dalam
sebuah peperangan kerub harus memiliki hati yang sepakat seperti yang dilakukan
oleh pembawa senjata Yonatan.
1
Samuel 14:7 Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: “Lakukan niat hatimu
itu; sungguh, aku sepakat.”
Tuhan
juga sangat menyukai tarian karena dengan menari untuk Tuhan kita sedang
melatih tubuh, menyehatkan badan, dan memelihara tubuh sebagai bait Allah. Dalam
tarian kita melatih setiap otot, kekuatan, keseimbangan, fokus, irama, dan
lain-lain. Biarlah kita menyadari dan terus memberikan yang terbaik untuk Tuhan
karena Tuhan menyukai proses kita berlatih juga.
1
Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa
kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Semua
orang bisa menari dari seorang Raja seperti Raja Daud sampai Nenek Miryam yang
menari dengan rebana. Tarian tidak terbatas usia dan jenis kelamin, semua kita
dapat mempersembahkan tarian di hadapan Tuhan.
Keluaran
15:20 Lalu Miryam, nabiah itu, saudara
perempuan Harun, mengambil rebana di tangannya, dan tampillah semua perempuan
mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.
2
Samuel 6:5 Daud dan seluruh kaum Israel
menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi,
gambus, rebana, kelentung dan ceracap.
2
Samuel 6:14 Dan Daud menari-nari di
hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.
2
Samuel 6:16 Ketika tabut TUHAN itu masuk
ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu
melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu
ia memandang rendah Daud dalam hatinya.
2
Samuel 6:21-22 Tetapi berkatalah Daud
kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan
menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas
umat TUHAN, yakni atas Israel, —di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku
akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah,
tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama
merekalah aku mau dihormati."
Siapapun
kita bisa menari di hadapan Tuhan, tetapi ada titik di mana Tuhan melewatkan
kita di api sehingga kita bisa muncul seperti emas murni. Miryam dan Daud
sama-sama menari untuk Tuhan dan membawa satu bangsa untuk menyembah Tuhan
dengan tarian. Dikatakan pada waktu Miryam menari maka semua perempuan Israel
ikut menari. Pada waktu Raja Daud menari, maka seluruh kaum Israel menari-nari di
hadapan Tuhan. Tetapi Daud dikatakan menari dengan sekuat tenaga, dan mau
menghinakan dirinya lebih lagi, itulah yang membawa Daud dalam perkenanan
Tuhan, Daud tahu artinya memberikan semuanya, sampai tidak ada yang tersisa
lagi. Mari kita berikan yang terbaik yang menyentuh hati Tuhan dan sampai kita
dimeteraikan di hati Tuhan, seperti Daud yang namanya terus disebut dan ada di
hati Tuhan dari keturunan kepada keturunan, dari jaman ke jaman.
Kekuatan dan Penyerahan
Hari-hari
ini Tuhan merindukan tarian yang penuh power. Tuhan juga merindukan tarian
pasangan, tarian laki dan perempuan untuk mengembalikan kepenuhan, kelengkapan,
unity, kekudusan, dari sejak Tuhan menciptakan manusia. Waktu Tuhan menciptakan
manusia laki dan perempuan, Tuhan merindukan dua menjadi satu, tanpa dua
menjadi satu tidak akan pernah bisa untuk sempurna pekerjaannya. Sebagian dari
sifat Tuhan ditanam dalam pribadi pria, sebagian diimpartasikan dalam wanita.
Begitu mereka bekerja sama, mereka saling mendukung dan melengkapi, mereka akan
membuat ledakan-ledakan karya, kekuatan dan kehidupan yang ajaib. Laki
mempunyai kelebihan, perempuan mempunyai kelebihan dan dua-duanya harus bersatu
dalam kekudusan, kebenaran, seirama, dan saling menundukkan diri.
Tuhan
begitu menyukai tarian kerub atau tarian unity. Semua yang indah datangnya dari
Tuhan, semua yang kuat dan mulia lahir dari hatiNya sendiri. Dunia telah
menyelewengkan tarian pasangan ini, tetapi kita dipanggil untuk mengembalikan
setiap tarian kepada Tuhan, menggunakan tubuh kita sebagai senjata kebenaran
dan bukan senjata kelaliman.
Roma
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman,
tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati,
tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada
Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Beberapa
dari kita dilahirkan sungguh-sungguh sebagai penari, dengan tubuh yang lentur
dan indah untuk menari. Saya (Nike) bukanlah salah seorang diantaranya, tubuh
saya cukup kaku untuk ukuran seorang penari. Tetapi panggilan bukan hanya
masalah bakat dan talenta. Panggilan juga tentang hati dan kerja keras melatih
diri. Saya dipanggil untuk menari untuk Tuhan sejak kelas 4 SD. Waktu itu tanpa
pengertian yang benar, hanya lahir dari hati yang mau menyembah dan
menyenangkan Tuhan dari seorang anak 9 tahun. Saya terus menari untuk Tuhan
sampai SMA, kemudian itu semua berhenti pada waktu saya kuliah dan bekerja, dan
mulai berkeluarga. Sejak saya berhenti menari seperti ada yang hilang dari
hidup saya. Keintiman dengan Tuhan mulai berkurang dan semuanya menjadi
rutinitas biasa. Pada suatu pagi di sekitar umur 20 tahun saya bangun tidur
dengan setiap persendian di kaki saya bengkak dan saya tidak bisa berjalan sama
sekali. Dokter berkata saya terkena arthritis atau radang sendi. Saya berdoa
dan berobat, kadang membaik, terkadang kembali memburuk. Sampai tahun 2005 saya
mulai melayani di Mahanaim dan saya merasakan passion dan hati Tuhan yang
sangat besar untuk tarian, saya tidak tahan untuk tidak kembali menari.
Hari-hari itu adalah perjuangan cukup berat untuk menari dalam kondisi kaki
yang masih sakit. Tapi saya terus menari dan berperang, mulai mendidik setiap sel
untuk dalam keadaan apapun tetap menari dan menyembah Tuhan dan tanpa saya
sadari kaki saya tidak pernah sakit lagi dan dapat kembali menari untuk Tuhan
dengan bebas. Saya sangat belajar bahwa Tuhan akan melakukan segala cara untuk
membawa kita masuk dalam panggilan. Setiap sel dalam hidup kita mempunyai
destiny untuk menari dan menyembah Tuhan, saat itu berhenti sel-sel saya mulai
kacau. Tapi pada saat kembali dalam destinynya, pemulihan, kekuatan double
porsi, semuanya jadi bagian kita oleh anugerah dan cintaNya.
Dalam
tarian pasangan kita tidak bisa berlatih masing-masing dan kemudian tiba-tiba
nari bersama. Kita harus menyamakan ritme, hitungan, teknik lifting, satu
dengan yang lain. Dan terutama kita butuh untuk berdoa bersama. Karena tarian
profetik bukan hanya masalah keindahan gerakan, semua gerakan kita harus ada
artinya dan saat kita lakukan dengan iman itu mengerjakan banyak hal di alam
roh. Karena itu pada saat kita berdoa bersama dan berlatih bersama itu
membangun kekuatan di roh.
Dalam
kehidupan tidak selamanya akan berjalan baik, ada saat-saat kita melihat
kelebihan dari pasangan kerub kita, ada saatnya kita melihat kelemahannya. Mari
kita responi setiap keadaan dengan tanya Roh Kudus. Sejak awal kita tidak
pernah menari karena keinginan dan ide manusia. Kita menari karena ketaatan
kita dengan pimpinan Roh Kudus. Mari responi dengan hati yang benar, yang
menyukakan Tuhan. Kita ada di posisi kerub tersebut untuk jadi yang Tuhan mau.
Kembangkan sayap doa kita, kembangkan sayap iman kita. Kita ada untuk saling
melengkapi kekurangan saudara kita, kita ada untuk memberikan bahu kita menjadi
pijakan untuk saudara kita bisa naik lebih tinggi lagi. Itulah sebabnya Firman
Tuhan berkata kerub-kerub ini sayapnya menudungi tutup pendamaian dan tentunya
menudungi satu dengan yang lain. Tarian pasangan juga berbicara tentang saling
menudungi dan saling merendahkan diri.
Dasar Hubungan Dalam Tarian Pasangan
Tarian
pasangan sebenarnya ini sangat ideal kalo ditarikan oleh suami istri, kakak dan
adik, sahabat, karena ini membuat pengertian hubungan yang kuat dalam tarian
pasangan. Tarian ini juga merupakan tindakan profetik dari hubungan kita dengan
Tuhan. Sebagai kerub, yaitu kita adalah kerub-kerub utusan pribadi dan kendaraan
Tuhan yang siap melakukan segala sesuatu yang Tuhan perintahkan. Juga hubungan
sebagai Bapa dan anak, Bapa yang menggendong anaknya, mengangkat dan membawa
kita terbang tinggi, Bapa yang menuntun dan mendidik kita. Tuhan membawa kita
untuk mengenal hubungan dengan Dia sebagai Raja dan mempelaiNya dalam tarian
keintiman yang penuh gelora cinta dan kasih dalam kekudusan. Penghormatan dan sembah
kita sebagai mempelaiNya. Juga hubungan sebagai pasangan kerja seperti
pasangan-pasangan orang berkuda untuk menuntaskan sebuah peperangan, pasangan
untuk memperbesar kapasitas, hikmat, dan kemampuan untuk menyelesaikan destiny.
Orang
tua kadang takut apabila anak-anak mereka ikut dalam tarian pasangan, mereka
takut akan menjurus seperti ke arah pacaran atau kenajisan. Tetapi justru
mereka yang tidak pernah menari atau bersentuhan dengan lawan jenis sangat
rentan jatuh dalam perjinahan. Tarian pasangan melatih dan memaksa kita untuk
fokus melatih badan, melatih roh jiwa dan tubuh kita untuk sinkron, mengikuti irama
lagu, gerakan, sambil terus menangkap hati Tuhan kemana RohNya membawa kita
mengalir dalam tarian. Penari pasangan tidak mungkin berpikir yang macam-macam
karena untuk yang laki mengangkat seorang perempuan sudah berat dan tanpa
hitungan ketepatan akan jatuh. Yang perempuan harus dalam pose yang tepat untuk
diangkat, kalau salah posisi akan menyakitkan untuk keduanya. Setiap latihan
dan proses Tuhanlah yang membuat tubuh jiwa dan roh kita menjadi makin kuat.
Saling menopang
Bapa dan Anak
Tarian
pasangan menggambarkan hubungan kita dengan Tuhan sebagai Bapa dan anak. Tuhan
dengan tanganNya yang kuat akan mengangkat kita pada waktu kita terjatuh, akan
menggendong dan membawa kita masuk dalam rencanaNya yang sempurna. Bapa yang
mengajar dan mendidik kita, Bapa yang selalu menarik kita ke standardNya.
Yesaya
60:4-7 Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang
berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu
perempuan digendong. Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri,
engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang
laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu.
Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa.
Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta
memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.Segala kambing domba Kedar akan berhimpun
kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya
akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku,
dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
Dia
Bapa yang menyembuhkan segala luka kita dan memberikan cintaNya yang ajaib.
Dalam Yesaya 60:4-7 tersembunyi rahasia yang sangat besar mengenai tarian
pasangan. Dikatakan anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu
perempuan digendong. Pada saat hubungan dengan Bapa di Sorga dipulihkan, maka
kelimpahan dan kekayaan bangsa-bangsa, jiwa-jiwa kedar dan nebayot semua akan
dipersembahkan kepada Tuhan.
Karena
itu setiap kali kita menari tarian pasangan, jangan lakukan karena rutinitas,
tapi lakukan dengan iman dan percaya setiap kali kita menari dengan iman, kita
sedang mengalirkan roh pemulihan hati Bapa, yang akan membuat jalur sehingga kekayaan
bangsa-bangsa dan jiwa-jiwa seperti disedot masuk ke dalam rumah keagungan
Tuhan.
Jika
kita bukan penari, kita tetap bisa minta dan pegang janji ini. Setiap kali kita
menjadi lemah kita bisa minta digendong Tuhan. Dengan iman kita menerima kasih
Bapa yang memulihkan. Ingat anak sulung dan bungsu, keduanya dikasihi. Jadi
percayalah ada Bapa yang selalu mengasihi anak-anakNya.
Kasih Bapa yang menopang
Raja dan Mempelai
Tarian
pasangan menggambarkan penghormatan dan cinta kita sebagai mempelai yaitu jemaat
kepada Tuhan, Raja dan kekasih kita. Kita seperti ester yang berdiri menghadap
raja bagi keselamatan bangsanya.
Efesus
5:27 supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Di
dalamnya ada romantis dan harmony yang kudus. Tuhan mau kita semua mengalami
bukan hanya apa kata orang dan dengar kesaksian saja. Dari muda Ibu Iin minta
dibuat jatuh cinta dengan Tuhan saja, minta dibuat mengenal passion, hati
Tuhan, sederap dan seirama dengan Tuhan. Tuhan mendengar doanya dan menjawab
dengan berkali-kali memberi kejutan, surpise, hadiah yang ajaib. Mulai dari
memberi mawar biru dan menyuruh orang mengirimkan anting, kalung, jam mahal dan
semua yang begitu intim dan mesra. Sejak beliau sering bersaksi banyak orang
mulai berdoa dan banyak orang mengalami kemesraan dengan Tuhan dan pengalaman
yang ajaib dari Tuhan tentang cinta Tuhan kepada mempelaiNya. Bahkan beberapa
orang bermimpi atau mendapat penglihatan menari dengan Yesus Juruselamat kita.
Ya, cintaNya memang ajaib.
Kidung
Agung 8:6 Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada
lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang
mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Pasangan Kerja
Yesaya
21:7,9 Apabila dilihatnya pasukan,
pasang-pasangan orang berkuda, pasukan keledai, pasukan unta, maka haruslah
diperhatikannya sungguh-sungguh, dengan penuh perhatian."Lihat, itu sudah
datang sepasukan orang, pasang-pasangan orang berkuda! Lalu berserulah ia,
katanya: "Sudah jatuh, sudah jatuh Babel, dan segala patung berhalanya
telah diremukkan dan bertaburan di tanah."
Tarian
pasangan adalah seperti pasangan orang berkuda yang dikatakan di ayat tersebut.
Kereta perang selalu dikendarai oleh dua orang karena kereta itu sangat banyak
kudanya,sehingga tidak mampu dikendalikan oleh satu orang. Dua orang ini akan
bergantian memimpin dan selalu sehati sepakat sejalan sederap untuk mengendarai
kereta perang ini. Kereta perang dan pasangan ini tidak berjalan sendiri namun
seirama senada juga dengan kereta-kereta perang lain yang ada dalam pasukan
tersebut. Sebagai pasangan kerja, kita saling mendukung, saling menguatkan,
saling menutupi kelemahan pasangan kita. Dan biarlah dalam sebuah pasukan yang
besar yaitu pasukannya Tuhan sendiri, kereta perang kita ada dalam posisi yang
tepat, kecepatan dan ketepatan dan kekuatan penuh. Juga merupakan pasangan
untuk bekerja menyatukan hikmat dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas,
destiny, panggilan dalam hidup kita.
Secara
umum pria lebih focus jadi kalau sudah menyukai pekerjaan bisa menghasilkan
mahakarya seperti para koki terhebat adalah pria. Tetapi manajemen sangat dikuasai
wanita. Mereka lahir dengan kemampuan multitask, teliti, dan detail. Seandainya
ini digabungkan sangat ajaib menghasilkan kebaikan, kekuatan, dan hal-hal yang
spektakuler. Pria dan wanita tidak pernah sama cara kerja dan pikir tetapi itu
saling melengkapi. Karena itu tarian pasangan mengajarkan toleransi,
pengertian, dan saling mengenal kekuatan dan kelemahan satu sama lain. Ini
harus diterapkan dalam keluarga, kerja, dan pelayanan
Karakter Yang Tuhan Mau
Sebagai Kerub
1.
Kuat
Dalam
tarian pasangan banyak dilakukan teknik lifting atau diangkat. Tarian ini
menggambarkan bahwa Tuhan selalu menopang, mengangkat kita dengan tanganNya yang
kuat dan tidak akan pernah membiarkan kita terjatuh. Dalam tarian ini penari
laki harus mengangkat penari perempuan, dalam proses latihan tidak semudah yang
dilihat. Kadang tangan bisa terkilir atau yang perempuannya terjatuh, kaki
terinjak, dan banyak tantangan lainnya.
Ulangan
33:27 Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada
lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman:
punahkanlah!
Dalam
tarian pasangan bukan hanya kekuatan fisik, tetapi kekuatan yang di roh juga
harus terus ditingkatkan. Dengan berdoa bersama.
Zakaria
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya:
"Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan
dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
Ini
kerinduan Tuhan untuk setiap anaknya makin hari makin kuat dalam segala hal.
Kuat difisik untuk melayani, di roh untuk berperang dan untuk beriman.Bagaimana
kita bisa membangun kekuatan yaitu dengan doa dan saat teduh, membaca Firman
Tuhan dan mendengarkan kaset kotbah, mengalami berjalan bersama Tuhan, dan
memelihara tubuh untuk sehat jasmani dan rohani.
Kedatangan
Tuhan sudah dekat, sedang pekerjaan masih sangat banyak. Jangan berhenti dan
menjadi lemah. Mari kuatkan tangan untuk bekerja. Kuatkan iman untuk tidak
menyerah dan terus percaya bahkan waktu tidak ada dasar untuk berharap seperti
Abraham tetap berharap. Kuatkan kasih dan jangan menjadi tawar di hari-hari
terakhir di akhir jaman ini. Kuatkan sayap doamu untuk menembus setiap
kemustahilan dan terbang dalam keajaiban.
2.
Berani
1
Yohanes 4:18 Di dalam kasih tidak ada
ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan
mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Mengikut
Tuhan kalau tidak berani nekad, tidak berani malu, tidak berani mengasihi walau
sakit, tidak berani percaya, maka kita tidak akan melihat mujizat dan tidak
akan melihat kemenangan yang dari Tuhan. Mari berani untuk bangkit kembali di
saat kita terjatuh.
Di dalam tarian pasangan, keberanian
untuk mencoba sangat penting, percaya bahwa pasangan kita akan berusaha
melakukan yang terbaik. Jangan pernah menyerah untuk melakukan gerakan-gerakan
dan teknik yang baru. Semuanya hanya membutuhkan latihan. Makin sering kita
berlatih kita akan dapat melakukannya dengan lebih mudah, cepat, dan tepat.
Keberanian
3.
Seimbang
Di
dalam tarian kehidupan kita, baik dalam kerub tarian pasangan, kerub kerja,
kerub pemuji dan penyembah, keseimbangan sangat penting. Keseimbangan antara
kerja dan istirahat, kasih dan disiplin, pujian dan koreksi, kerja dan
menyerah, mau memberikan yang terbaik tetapi ada batasnya. Tanpa keseimbangan
pasti akan jatuh. Seperti pesawat terbang membutuhkan keseimbangan, juga burung
pada saat terbang membutuhkan keseimbangan. Banyak pelayan yang gugur, keluarga
yang hancur karena tidak seimbang. Kita harus belajar banyak dalam keseimbangan
Pengkotbah 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.
Seimbang
roh jiwa dan tubuh
4.
Fokus
2 Tawarikh 20:12b Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi
mata kami tertuju kepada-Mu."
Kalau mata kita tidak tertuju kepada
Tuhan akan kecewa dengan keadaan, pasangan kerub kita, dan semuanya. Kekecewaan
ini akan membuat kita menyerah dan ingin pergi dari panggilan ini. Kadang iblis
membuat kita melihat dan focus dengan kegagalan, keadaan yang membuat kita
kecewa dan marah. Tetapi mari kita melihat Tuhan yang selalu menyediakan
jawaban dan jalan keluar. Tuhan yang memberikan pengertian dan mendidik kita di
setiap langkah sehingga dengan anugerah kita bisa menyelesaikan dan menuntaskan
dengan kuat sampat akhir. Lihat mataNya yang penuh kekuatan, nyala api, dan
kehidupan.
Ibrani 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang
tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita
itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib
ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan
takhta Allah.
5.
Tepat
Sebagai
kerub, Tuhan rindu kita menyerap yang dari Tuhan dan melakukan tepat seperti
yang Tuhan mau.
Kejadian
6:22 Lalu Nuh melakukan semuanya itu;
tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Melakukan kehendak Tuhan pada waktu
yang tepat, cara yang tepat, komunikasi yang tepat. Jika tidak, semua bisa
sangat berbahaya atau membawa kehancuran dan kegagalan. Kita harus meminta roh
ketepatan.
Keluaran 36:1 Demikianlah harus bekerja Bezaleel dan
Aholiab, dan setiap orang yang ahli, yang telah dikaruniai TUHAN keahlian dan
pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan
tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."
Ketepatan (anak panah)
6.
Unity
dan Sepakat
Yohanes 17:21-23 supaya mereka semua
menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam
Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang
Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah
satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna
menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa
Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
Unity
bukanlah keseragaman. Kalau kita mau cara berpikir sama maka itu bukan unity.Unity
dapat digambarkan seperti mata dan mulut, semuanya sangat berbeda tetapi diikat
menjadi satu tubuh dan satu perintah dari kepala. Kita semua adalah satu tubuh
dan kepalanya adalah Yesus. Perbedaan selalu ada dan harus dibawa kepada Yesus.
Unity adalah perbedaan yang melengkapi, mutualisme, dan membawa kekuatan.
Alkitab berkata 1 orang mengalahkan 1000, 2 orang mengalahkan 10000. Lihat
perlipatgandaan yang ajaib begitu kita merger dan unity dengan benar. Suami,
isteri, anak, pemimpin, anak buah akan selalu berbeda dengan yang kita
harapkan. Tetapi ingat selalu bahwa mereka ada untuk melengkapi kita.
Ulangan 32:30 Bagaimana mungkin satu orang dapat mengejar
seribu orang, dan dua orang dapat membuat lari sepuluh ribu orang, kalau tidak
gunung batu mereka telah menjual mereka, dan TUHAN telah menyerahkan mereka!
7.
Seirama
Banyak orang tidak seirama dengan
Tuhan. Tuhan mau berhenti dia bermain. Malam Tuhan mau bicara kita tidur. Tuhan
ingin berlari, kita sedang letih. Ini membuat akhirnya Tuhan berurusan dengan
orang lain yang mau menangkap iramaNya. Mari kita belajar menangkap hati dan
irama Tuhan. Setiap tarian kehidupan dan langkah kita biarlah mengikuti selera
dan gelora hatiNya
Roma
12:16 Hendaklah kamu sehati sepikir
dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi,
tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah
menganggap dirimu pandai!
Dalam
tarian pasangan sangat dibutuhkan hati yang mau seirama dengan Tuhan dan satu
dengan yang lain. Menyelaraskan semua perbedaan menjadi sebuah harmony yang
indah.
1
Korintus 1:10 Tetapi aku menasihatkan
kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia
sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu
erat bersatu dan sehati sepikir.
Kesaksian
Stephen
dan Nike
Tuhan
membawa kami masuk dalam pelayanan tarian dalam usia yang sangat muda. Stephen
pertama kali belajar banner di usia 9 tahun. Begitu pula Nike memulai pelayanan
tambourine di usia 9 tahun. Usia kami terpaut 15 tahun. Kami melihat sebuah
destiny yang besar yang Tuhan tetapkan dalam tarian pasangan ini. Kami
merasakan tarian pasangan ini seperti menggabungkan kekuatan. Kami belajar
untuk bersahut-sahutan dalam tarian, roh, dan dalam karya yang Tuhan mau. Dalam
pasangan kerub kami yang terkuat adalah sebagai visioner dan pelaksana.
Bagi
saya (Stephen) tarian merupakan sebuah cara untuk menyentuh yang rohani dan
menjadikan di alam daging. Sangat banyak pelajaran, pengalaman, kejadian-
kejadian ajaib yang saya alami di dalam tarian. Pelajaran yang paling berharga
adalah pada saat saya diajar untuk dapat mengerti hati dan perasaan Tuhan. Itu
merupakan anugerah yang luar biasa, di saat kita tahu apa yang Tuhan kita sukai
dan inginkan. Salah satu hal yang Tuhan sangat suka ialah tarian. Di saat saya
menari dengan segenap hati dan segenap kekuatan. Suatu hal yang supranatural
berkali-kali saya rasakan. Mulai dari saya melihat sayap yang begitu besar
menudungi saya. Sampai saya merasakan ada kekuatan yang begitu besar menekan
tubuh saya untuk tersungkur. Tetapi hal yang dalam alam dagingpun sangat banyak
saya rasakan. Saya merasa aliran perkenanan Tuhan tidak ada berhenti membanjiri
hidup saya. Begitu banyak berkat, kemudahan, kebaikan Tuhan yang saya rasakan. Bahkan
sampai ada saatnya Tuhan mengangkat saya begitu rupa. Tidak pernah karena
kebaikan dan kehebatan saya.Tapi benar-benar hanya oleh anugerah dan
kemurahannya. Dan sampai sekarang jika hati Tuhan masih ada dalam tarian dan
Tuhan berkenan dengan persembahan kami. Itu merupakan anugerah yang sangat
ajaib yang Tuhan berikan dalam hidup kami.
Saya
(Nike) sangat bersyukur untuk kesempatan yang Tuhan berikan dan hati Tuhan yang
selalu dicurahkan untuk kami penari-penari Tuhan. Suatu anugerah yang membuat
saya tidak berhenti bersyukur kalau saya masih boleh menari di hadapan Tuhan.
Panggilan ini sangat berharga buat saya. Sejak masuk dalam tarian pasangan saya
belajar untuk mengenal mood Tuhan, perasaan Tuhan lebih lagi. Saya belajar
untuk mengerti panggilan setiap orang sangat berbeda dan tindakan profetik itu
sangat mempengaruhi banyak hal. Stephen mempunyai panggilan sebagai raja dan
dia adalah lambang untuk memasuki masa Salomo, dan Tuhan pernah memanggil saya
dengan Putri Sion, saya tinggal di Cirebon hampir 22 tahun sebelum pindah ke
Bekasi. Pada suatu hari ada KKR di Cirebon yang sekarang diganti namanya
menjadi Sion. Dalam acara gladi resik tarian kami, kami mengangkat salib yang
menyala. Hari itu Pak Petrus Agung sudah mendatangi saya dan berkata, hati-hati
kamu angkat salib nanti kamu dibawa ke salib. Tapi detik itu saya tidak menangkap
dengan pengertian kata-kata beliau. Tidak lama setelah kami selesai GR ada
kabar bahwa ada pihak-pihak yang tidak setuju acara KKR tersebut. Dan akhirnya
acara dipindah ke GBI Kalvary. Salib yang kami angkat tidak pada saat dan
tarian dan orang yang tepat membuat sebuah kejadian yang mengerikan. Dan Tuhan
mau berkata tidak ada satu detailpun dalam tarian yang bohong-bohongan,
semuanya itu mengerjakan sesuatu di alam roh. Hari itu kami salah dan bertobat
benar-benar di hadapan Tuhan, karena tindakan profetik yang salah. Hari itu
yang harusnya KKR memasuki akselerasi masa Daud dan Salomo, tetapi Stephen yang
merupakan lambang masa Salomo dan saya yang pernah tinggal di Cirebon/Sion
bukan berdiri bagi kota itu tetapi melakukan tindakan profetik yang tidak
tepat. Hari ini kami ada karena kemurahan Tuhan, karena perjanjian, dan karena
perkenananNya. Kami akan terus mau jadi kerub dan menuntaskan yang Tuhan mau.
Kami bersyukur karena kasih Tuhan yang selalu menopang dan menjamin kami. Biarlah
setiap tarian dan tindakan profetik dalam tarian menggenapkan kerinduan hati
Tuhan akan jiwa-jiwa dan lawatan untuk Indonesia dan bangsa-bangsa. Pondok Daud
dipulihkan dan makin banyak penari yang
seirama, sederap dengan Tuhan. Finish Strong!
Erick
& Kezia
Sebelum
menari pasangan, Kezia hanya menari menggunakan rebana dan alat single lainnya,
sedangkan Erick diawali dengan hanya bermain banner. Dan rasanya seperti kurang
kuat, karena ternyata setelah mencoba tarian pasangan, kami baru bisa merasakan
tarian yang kuat dan tidak, karena banyak gerakan yang menantang dan eye catching dan dapat mempengaruhi
sebuah tarian jika kami menari pasangan. Yang kami pelajari untuk pasangan
laki-laki, saya (Erick) memaksa fisik saya untuk mempunyai kekuatan untuk
mengankat pasangan saya. Tidak pernah mudah untuk mengangkat seorang wanita,
karena saya berkali-kali merasakan otot yang terjepit. Beberapa kali sering
saling terinjak kaki, punggung yang sakit.
Sehingga secara fisik dapat dikatakan sangat berat. Secara roh, pasangan
laki-laki digambarkan seperti Tuhan yang mempunyai kekuatan untuk mengangkat
kita, mengontrol hidup kita, menopang hidup kita, Tuhan yang penuh cinta, Tuhan
yang menjamin. Sedangkan untuk wanitanya sering sakit di pinggang, karena
kebanyakan, pada waktu diangkat, pinggang harus sering dicengkram agar tidak
jatuh, memar di lutut, tangan yang sakit, kaki terinjak. Dan pada waktu mencoba
gerakan baru, beberapa kali pasangan wanita terjatuh. Secara roh, perempuan
menggambarkan kita manusia yang akan terus diangkat, mendapatkan cinta,
jaminan, perkenanan. Mungkin untuk sebagian besar orang, tarian pasangan adalah
tarian ketidakkudusan, padahal, jika merasakan tarian pasangan itu sendiri,
pasangan laki-laki tidak akan sempat berpikir tidak kudus, karena pasangan
laki-laki harus konsentrasi agar tidak menjatuhkan pasangannya. Sebagai
pasangan perempuan, harus konsentrasi untuk meringankan tubuh. Sebagai penari
pasangan pun, harus konsentrasi untuk tempo, konsentrasi dengan blocking,
konsentrasi agar menari dengan tepat seperti yang Tuhan mau. Sebenarnya banyak
tantangan dalam tarian pasangan ini, tapi kami ingin memberkati orang lain
dengan tarian kami. Kami ingin memberikan tarian surga yang berbeda dari tarian
orang dunia lainnya. Kami selalu menginginkan hadirat Tuhan yang kuat dalam
setiap tarian kami, tidak pernah ada indahnya sebuah tarian, jika itu tidak
sesuai dengan hati Raja. Kami berdoa akan ada sebanyak mungkin penari pasangan
di seluruh Indonesia dan dunia yang akan mewarnai dunia ini dengan tarian surga
Timothy
dan Sita
Sita:
Dulu
aku bercita-cita sekolah di Australia, tapi setelah lulus SMA tiba-tiba Tuhan tanya
bagaimana pelayananmu di tambourine? Hari itu, aku sama sekali belum tahu apa
itu tambourine? Dan aku cari tahu tentang tambourine dan tarian aku mulai
melangkah untuk bergabung dengan tim tari yang saat itu ada di gereja tempat
aku beribadah. Terus aku melangkah lebih serius lagi dalam panggilanku untuk sekolah
tambourine di Malaysia, tapi waktu minta ijin ke orang tua; saat itu Bapakku bilang
dia tidak punya uang n sebenarnya dia gak terlalu setuju dengan pelayanan dalam
tarian. Buat beliau sekolah tarian tidak punya masa depan dan tidak akan menghasilkan
apa-apa, apalagi itu hanya untuk pelayanan di gereja. Akhirnya beliau bilang
kalau mau sekolah ya bayar sendiri pake uang tabungan yang ada. Aku melangkah
dengan iman; pergi sendiri ke Malaysia sekolah tambourine tinggal di sana dengan
teman-teman dr negara-negara tetangga selama 3 bulan dengan uang yang ada. Tapi
Tuhan buktikan bahwa DIA adalah ALLAH yg mencukupi. Selesai 3 bulan aku pulang
n mujizatnya adalah uang tabunganku masih tersisa banyak. Satu kali waktu acara
Desember di Semarang, hari terakhir tim kami Mahanaim disuruh untuk menari di
ibadah penutupan pagi hari. Hari itu kondisi badanku demam tinggi 38 derajat Celcius.
Pagi itu aku langsung lapor pemimpinku dan
didoakan. Sebenarnya beliau memberi kebebasan untuk aku beristirahat dan
tidak ikut menari. Tapi di hatiku Roh Kudus berkata aku harus menuntaskan apa
yang harus dituntaskan. Saat itu juga aku ambil keputusan untuk tetap menari
dalam kondisi demam tinggi karena HBku drop. Aku hanya berkata sama Tuhan;
"Tuhan sekalipun aku harus KAU panggil pulang hari ini, paling tidak aku
pulang dalam posisi aku sedang melayani dan menari untuk Engkau." Dan aku
terus menari sampai acara ibadah selesai. Walau setelah itu aku harus masuk
rumah sakit dalam kondisi HB 2,5. Sebenarnya dihadapan Tuhan itu adalah tarian
terbaikku dan merupakan persembahan yang harum karena aku menari tidak dengan kekuatanku
tapi benar-benar kekuatan Tuhan. Tarian tidak bisa ditukar dengan apapun, tidak
juga dengan nyawaku sekalipun.
Tarian
Pasangan membuat kekuatanku berlipat kali ganda. Karena aku tau keterbatasan
kekuatanku secara fisik, karena latar belakangku yang sudah disembuhkan dari
thalasemia. Dengan tarian pasangan membuat gerakan dan kelenturanku semakin
bertambah. Bahkan aku jadi berani untuk melakukan gerakan-gerakan yang sulit
bahkan tidak mampu aku lakukan sebelumnya. Kami dipanggil sebagai kerub pelangi
karena setiap kali kami berputar ada pelangi atau janji Tuhan yang mengalir
dari tarian kami. Secara usia kami berbeda sangat jauh tetapi kami berusaha
untuk saling mengimbangi. Ini artinya penundukkan diri dan saling melengkapi.
Pasangan menariku juga berusaha menambah kekuatannya secara fisik maupun rohani
untuk tetap bisa mengangkatku dalam tarian-tarian dan gerakan-gerakan yang
sulit.
Yudha
& Sasa
Sebelum
menari kerub, Sasa menari dengan flag, sedangkan yudha menari dengan banner
saja. Dulu kami tidak pernah berfikir untuk menari kerub, sampai ada acara di
mahanaim yang mengharuskan ada kerub. Pertamanya Yudha di pilih untuk nari
dengan orang lain tetapi ada perubahan yang akhirnya pun Sasa dan Yudha yang
menjadi kerub. Pertama tama biasa saja dan menurut kami susah, dulu kami hanya
sujud dan tidak banyak melakukan banyak gerakan. Sampai satu kali tante Iin
menegur dengan masalah gerakan yang ada. Beberapa kali kita latihan menari
meningkat sedikit demi sedikit. Sampai sekarang pun kita masih mencoba gerakan
– gerakan baru. Dalam berjalannya waktu kami tidak hanya berlatih secara skill
tapi secara rohaninya. Kami juga belajar apa itu kerub sebenarnya, kegunaanya
apa, dan alat apa aja yang kerub pakai. Kami mempunyai beda tipe kerub, Sasa
kerub perang tetapi Yudha kerub Otoritas, tapi kami tidak mau hanya itu. Kami
mencoba menggabungkan kerub otoritas dan kerub perang, karena dari situ bisa
menjadi kuat. Kami belajar bahwa kerub bukan hanya mendatangkan hadirat atau
diam di sebelah tahta tapi ternyata kerub itu juga berguna untuk membersihkan
atmosphere dan juga melambangkan keintiman, kerub juga bisa sebagai kendaraan
Tuhan. Kerub itu berbeda dengan seraphim, seraphim itu mempunyai 6 sayap. 2
menutupi kepala, 2 menutupi kaki, dan 2 untuk terbang. Dan sebenarnya hampir
sama, hanya perbedaannya adalah fungsinya, kerub itu untuk turun ke dunia dan
seraphim itu hanya berada di surga dan tidak bisa turun. Kerub juga mempunyai 4
wajah tapi seraphim itu sayapnya menutupi wajah. Tante Iin pernah bilang kalau
Tuhan suka dengan putaran, maka dari itu kami sering berputar dan berputar jug
abs membersihkan atmosphere. Sudah hampir 2 tahun, kami menjadi kerub dan tidak
pernah bosan. Tetapi kami mencoba lebih dalam hal skill dan lebih mendalami
lebih lagi tentang kerub. Dan hidup kami lebih berwarna dan lebih berkembang
dalam Tuhan.
Wawancara
Timothy
dan Gabriel
Gaby:
1.
Ceritain gimanaTuhan tarik kamu masuk dalam tarian pasangan?
Gimana
Tuhan bawa hidupku untuk masuk dlm pelayanan tarian itu sebenarnya cm anugrah,
dr kecil sebenarnya aku udah seneng nari, bahkan dari TK udh ikut lomba2 nari.
Sampe wktu itu di sekolah ada exkul. Aku ikut, aku enjoy, semangat banget dan
aku sangat menikmati yg namanya nari. Cuma waktu itu cuma buat sekedar perform
biasa. Dan belum ngerti nari untuk Tuhan tuh gimana. Sampe suatu ketika
mulailah yang namanya pelayanan.. Dan aku belajar smua mulai dr tamborine,
banner, MD, dan sebagainya. Trus mulai nari di kebaktian-kebaktian. Terus
stelah beberapa waktu munculah tarian pasangan.. Aku ga milih pasanganku sama
siapa, tapi waktu itu cuma ditentuin. Dan aku nurut aja. Aku mulai kenal yang
namanya menari buat Tuhan, mulai ngerti bahwa yang namanya tarian itu ternyata
bisa menyukakan hati Tuhan. Bisa mendatangkan hadirat, bahkan sampai membawa
lawatan, buatku dipanggil untuk menjadi seorang penari itu bener-bener anugerah
doang, karena aku tahu jauh lebih banyak org yang rajin latihan, dan punya
skill hebat dlm tarian dibanding aku. Aku ga ada apa-apanya
2.
Pengalaman apa yang membuatmu ga akan menukarkan tarian dengan apapun
Sejak
ikut melayani dalam tarian aku mulai kenal yang namanya Tuhan, dan buatku itu sebenarnya
yg paling berharga di hidupku dimana aku bisa memuji menyembah bersyukur dan
menikmati keintiman sama Thn. Ga ada yg lebih indah selain ngeliat Tuhan
tersenyum buat setiap gerakan yg kutarikan. Tuhan bahkan bawa aku ke banyak
kota, bahkan smpe ke luar, dan hidupku juga diberkati banyak lewat tarian.
Lewat tarian aku belajar semua tindakan profetik dan gimana membalikan keadaan.
Buatku setiap kesempatan aku mau ambil dan persembahkan buat Thn.. Aku ga akan
tukarkan apapun dengan panggilan yang dia berikan, bahkan aku bisa nangis
dengan sangat kalo aku sampai berhenti nari. Nari udah jadi kaya hidupku hehe..
:p
3. Ceritakan harga-harga yang harus dibayar, yang bisa diceritakan?
Buat menari, aku mesti bayar harga dengan latian terus!! Latian sampai berjam-jam. Kadang nari sampe semua kekuatan kekuras, sampe badan sakit semua. Kadang harus nari di tengah hujan, nari panas-panasan, nari sampe pulang midnight, bahkan dlu sampe dimarahin ortu karena pulang malem tapi aku belajar buat seimbangin semuanya. Sampe sekarang pelajaranku bagus di sekolah dan selalu rangking. Bahkan bentar lagi mau loncat kelas hehe.. Tapi entah bagaimana dengan semua yg Tuhan sudah beri dan janjikan aku lakuin smua dengan semangat, ga ada beban, penuh cinta, dan aku enjoy banget!
4.
Gimana sebelum dan sesudah nari pasangan?
Sebelum nari pasangan aku merasa narinya masih biasa aja, gerakan-gerakan juga masih sedikit terbatas dan ga pernah digosipin sama orang-orang. Tapi setelah nari pasangan aku berasa kekuatan itu lebih nambah lagi 1 mengalahkan 1000, 2 mengalahkan 10000. Banyak hal yg bisa dilakukan dengan nari pasangan.. Pastinya tetep ada cekcok, ada ketidakcocokan, ribut-ribut, tapi smakin sungguh2 nari. Thn itu swmakin bukakan, sekalinya ada yg ga beres dihati. Aku pasti akan bereskan dulu, karena ga mungkin nari dan sebarkan yg negatif. Gimanapun setiap pasangan itu harus punya unity, karena gimanapun juga itu ngelambangin Tuhan dan mempelaiNya. Dulu sempat merasa aneh kalo nari pasangan nanti gimana-gimana, terus digosipin org pacaran dan bla3x.. Tapi sesudah nari pasangan aku ga pernah ngerasain suka / gimana.. Tapi yg timbul itu malah kasih, saling menopang, bantu satu sama lain.. :D
Joshua
– Kezia
1.
Ceritain gimanaTuhan tarik kamu masuk dalam tarian pasangan?
Joshua
:Sebenernya sih, pelayanan tarian tuh udah dari bahtera adanya. Bagaimana dari
kecil udah belajar nari banner .Walaupun Cuma ecek-ecek .Sampai akhirnya
sekarang dipercayain banyak hal.Karena saya mengerti apa itu tarian dan arti
dari setiap gerakan yang saya tarikan, jd dari kecil emang udah nari.
Kezia
:Saya ikut nari dari sejak masuk SMP Mahanaim , tapi sih sebenernya sejak
denger yang ada namanya tarian profetik dari kaset-kaset kotbah. Sejak denger
ttg tarianprofetik aku udh ada passion disitu ,hingga akhirnya ngotot mau
sekolah di Mahanaim demi ikut nari bukan belajar hahaha . dan akhirnya Tuhan
bawa sejauh ini sampai sekarang :D.
2
Pengalaman apa yang membuatmu ga akan menukarkan tarian dengan apapun?
Joshua
:Pengalaman ?? hmm ..Karena saya melihat bagaimana kuasa tarian itu sangat
nyata dan sangat real. Itulah yang membuat saya tidak akan menukar panggilan
ini!
Kezia
: Di bilang pengalaman bukan juga sih , sejujurnya kalau mau keluar dari tarian
tuh di hati ada kayak yang hilang aja gitu. Dan sejujurnya aku tau sih ini
panggilan saya ,jadi saya akan bertahan sampai akhir demi panggilan yang
berharga ini :D!
3.
Ceritakan harga-harga yang harus dibayar, yang bisa diceritakan?
Joshua:
Wah banyaaak, apalagi nari pasangannya, harganya tuh badan encok, latihan sampe
malem, ngantuk, liburan tetep harus latihan, ngatur ini itu, dimarah-marahin,
stamina, latihan angkat-angkat tuh sakit dan melelahkan.
Kezia:
Harus punya pengertian dan hineni agar tetap unity. Gak boleh main perasaan, karena
kalau tidak misalkan pasangan kita bertingkah-tingkah dan membuat kita marah
hahaha.. Itu kan bisa jadi salah paham dan tengkar. Harus punya kebiasaan begitu
ada kesel tanya ke Tuhan biar kita lihatnya dari sudut pandangnyaTuhan .Nanti jadi
ngertid eh dan ga kesel lagi hehee.
4.
Gimana sebelum dan sesudah nari pasangan?
Joshua:
Nari pasangan tuh lebih rumit lagi, mulai dari digosipin, badan sakit, sampe
harus ngertiin pasangan. Saya belajar dewasa dan ngertiin perempuan, buat bekal
nanti kalo punya isteri. Ribet banget. Harus unity, gak boleh ada kesel-keselan,
ada masalah harus diselesain hari itu juga. Ribet, tapi nari pasangan tuh lebih
seru dan keren hahaha.. dan enaknya sih selalu ada partner kemanapun kita pergi,
selalu ada yang mendukung dan mensupport :D
Kezia:
Sejak nari pasangan aku jadi belajar banyak banget banget, dapet banyak
didikan, harus mengerti, harus peduli, harus unity, banyak hal yang penting
yang Tuhan ukir lewat tarian pasangan ini. Bersyukur banget bisa nari pasangan
:D
Sampai Akhir Dengan Kuat
Mari
kita selesaikan dengan kuat semua destiny kita. Kita ada dalam generasi
terakhir, pelari estafet yang terakhir. Ada kerub-kerub yang sudah mendahului
kita. Ada Abraham-Sara, Musa-Yosua, Barak-Debora, Daud-Abigail, Elia-Elisa,
Yusuf-Maria, Paulus-Silas dan banyak lagi pendahulu yang sudah menyelesaikan
tugas mereka dalam tarian kehidupan sebagai kerub-kerub. Kita harus lari dan
melengkapi, menggenapkan semuanya.
Biarlah
buku ini membawa pengertian dan membangkitkan kerinduan lebih lagi untuk
menjadi kerubnya Tuhan di akhir jaman yang menyenangkan hatiNya.
Komentar
Posting Komentar