MENGUKUR LEVEL IMAN
MENGUKUR LEVEL IMAN
Iman
merupakan sesuatu yang amat penting dalam kekristenan. Sebab tanpa iman tidak
ada seorangpun bisa berkenan kepada Allah.
Seorang
pengkhotbah bernama Dr. Vance Havner mengatakan ada 5 jenis iman yang
mempengaruhi hidup kita :
(1) Natural faith – Iman yang alamiah
Ini adalah jenis iman yang dimiliki oleh rata-rata manusia.
Misalnya : semua orang pasti yakin kalau uangnya di bank
pasti aman; kalau kirim surat lewat pos pasti sampai dsb.
Jadi, iman yang biasa-biasa saja.Tidak ada yang istimewa.
(2) Intellectual faith –
Iman yang intelek (berdasarkan akal sehat)
Ini adalah jenis iman yang timbul karena pengetahuan ilmiah.
Misalnya para ahli mengatakan bahwa bahwa pada 2024 akan ada
gerhana matahari total, lalu kita mempercayai hal itu!
(3) Historical Faith –
iman/keyakinan berdasarkan fakta sejarah
Ini adalah iman atau keyakinan yang muncul berdasarkan
adanya fakta sejarah.
Misalnya : kita percaya bahwa dulu di Indonesia pernah ada
kerajaan yang bernama Majapahit, yang wilayahnya mencakup seluruh nusantara.
(4) Saving Faith – iman yang menyelamatkan
Ini adalah iman Alkitab, yang mempercayai bahwa Allah akan
menepati janji-Nya
dan menyelamatkan kita oleh anugerahNya, melalui iman.
dan menyelamatkan kita oleh anugerahNya, melalui iman.
(5) Victoriuos faith – iman
yang berkemenangan
Ini adalah iman anak-anak Allah yang percaya bahwa Alah akan
memberikan kemenangan bagi orang yang beriman kepadaNya – lih.1 Yoh.5:4
TINGKATAN
IMAN
Paling
tidak ada 10 tingkatan iman yang perlu kita ketahui. Dan kita bisa mengukur
ditingkatan mana iman kita berada ?
1.No Faith – Tidak ada
iman (Mrk.4:40)
Ini adalah tingkatan
yang terendah dimana seseorang tidak memiliki iman sama sekali kepada
Yesus.Para murid pernah mengalami hal ini ketika sedang berperahu bersama Yesus
tiba-tiba ada angin badai.
Ciri-ciri orang yang
tidak ada iman :
(a) Mereka mudah panik
Ada kesulitan sedikit langsung panik dan hilang kepercayaan
kepada Tuhan.
(b) Tidak percaya pada
kemampuan Allah untuk menyelamatkan.
Sekalipun sudah dekat dengan Tuhan tapi tetap tidak percaya
Banyak orang Kristen seperti para murid. Sekalipun hidup
dekat Yesus tapi sebenarnya tidak memiliki iman kepada Yesus.
2.Little faith – iman
yang kecil (Mat.8:26)
Ini masih jenis iman
para murid saat terjadi badai dalam perahu. Yesus menegur mereka sebagai
memiliki iman yang kecil.
Iman yang kecil ini
ciri-cirinya :
(a) Kurang percaya kepada kuasa Yesus
Dalam hati kecilnya selalu meragukan kasih dan setia Tuhan
(b) Sering merasa ketakutan
Berbagai persoalan hidup mudah membuat mereka merasa takut.
(c) Melihat persoalan lebih besar daripada kuasa
Allah.
Mereka sering lebih melihat besarnya persoalan ketimbang
besarnya kuasa Tuhan.
3.Weak faith – iman yang lemah (Rm.14:1)
Ini adalah iman orang
Kristen yang belum dewasa. Cirinya ada 2 :
(a) Mudah diombang-ambingkan
angin pengajaran yang salah
Imannya mudah goyah. Belum punya pegangan yang jelas.
Sehingga sering bingung menentukan ajaran Kristen yang benar.
(b) Mudah jatuh kalau lihat
orang Kristen lain jatuh
Sering melihat orang Kristen yang lebih senior sebagai
patokan. Kalau yang senior berbuat salah, ia ikut-ikutan berbuat salah.
Belum punya prinsip seperti yang diajarkan Yesus : “ikutilah
ajarannya, tapi jangan ikuti tingkah lakunya!”
4.Dead Faith – Iman yang
mati (Yak.2:17)
Iman yang mati adalah
iman yang tanpa perbuatan. Contohnya :
(a) Percaya Yesus tapi hidupnya nggak berubah.
Masih seperti hidup lama!
Percaya yang
sejati selalu disertai perubahan hidup. Dari gelap menuju terang.
(b) Percaya pada
pemeliharaan Allah, tapi nggak mau bekerja. Yang dilakukan hanya berdoa saja!
Beriman itu
seharusnya aktif, bukan pasif.
Contoh : Allah memberi
makan burung tidak dengan menumpahkan makanan ke sarang burung itu. Tapi si
burung harus terbang mencari makan. Dan kemanapun ia tebang Allah menyediakan
makanan bagi si burung itu!
5.Vain Faith – Iman yang
sia-sia
Kata sia-sia disini
berarti juga “kosong” atau “tidak
berguna”
Ini adalah iman orang
yang percaya setengah-setengah pada berita alkitab.
Dalam konteks 1
Kor.15:14 dikatakan bahwa ada orang Kristen mula-mula yang percaya kepada
kelahiran Yesus dari anak dara Maria, tapi tidak percaya pada kebangkitan
Kristus dari antara orang mati.
Nah, keyakinan yang
setengah-setengah ini, menurut rasul Paulus : sia-sia!
6.Great Faith – Iman
yang besar (Luk.7:9)
Ini adalah iman yang
membuat kagum Tuhan Yesus.Contohnya iman si wanita Siro Fenesia. Ciri iman yang
besar ada 2 :
(a)
Percaya
bahwa Tuhan itu baik
Si wanita Siro Fenesia
percaya bahwa Yesus itu baik. Maka ia terus meminta agar Yesus menyembuhkan
anaknya yang kerasukan setan.
(b)
Percaya
sebelum melihat
Orang yang
memiliki iman yang besar percaya dulu, baru melihat mujizat.
Sebaliknya orang yang
memiliki iman yang kecil : melihat dulu baru percaya!
7.Full of Faith – Penuh
iman (Kis.11:24)
Barnabas adalah contoh
orang yang penuh iman. Ciri-ciri mereka yang penuh iman adalah :
(a)
Orang
baik
Baik disini berarti
hatinya baik dan kelakuannya juga baik.
(b)
Penuh
Roh Kudus
Artinya, Roh Kudus
tinggal dalam diri orang itu dan dia hidup menurut pimpinan Roh Kudus.
8.Steadfast Faith – Iman
yang teguh (Kol.2:5)
Iman yang teguh memiliki
ciri sebagai berikut :
(a)
Bertahan di dalam kesulitan
Orang yang
imannya teguh, tetap bertahan meskipun diserang badai kehidupan yang dahsyat.
Ia tidak
menyerah kepada keadaan, tapi mampu mengatasi keadaan!
(b)
Tidak
berpindah ke lain hati
Orang yang
teguh imannya juga tidak mau meninggalkan Tuhan lalu berpaling ke ilah lain,
meskipun hidupnya sulit.
Ia puas dengan apapun
yang diberikan Tuhan kepadanya.
9. Rich in Faith – Kaya dalam iman Yak.2:5
Orang yang kaya iman,
melebihi orang yang kaya uang! Orang yang kaya iman memiliki ciri :
(a)
Bergantung total kepada Allah
Hanya Allah yang menjadi
sandaran hidupnya.
(b)
Memiliki
kemurahan hati
Ia dikatakan “kaya”.
Karena ia murah hati. Ia bersedia berbagi dengan orang lain.
10.Holy Faith – Iman yang kudus (Yud.1:20)
Iman yang kudus adalah
iman yang membuat orang bertekat untuk hidup kudus.Ciri-cirinya :
(a)
Berusaha
meninggalkan hidup lama
Tidak lagi
tertarik dengan hidup lama. Tidak mau seperti anjing yang kembali ke muntahya.
(b)
Hidup
sesuai dengan FT
Untuk
menjaga kesucian hidup, ia berusaha hidup menurut FT.
Dalam setiap langkah ia
menyesuaikan diri dengan FT.
Mengakhiri renungan kali ini, saya hanya ingin mengatakan : Ukurlah iman anda, masuk kategori yang
mana iman anda ? Kita harus berusaha agar iman kita terus bertumbuh ke arah
yang lebih baik!
Kuncoro Adi
Komentar
Posting Komentar