Menjadi Bagian dari Kebangunan Rohani Bukan Berarti Pembawa Api

Menjadi Bagian dari Kebangunan Rohani Bukan Berarti Pembawa Api

Sumber : http://beritamujizat.com/2016/08/29/menjadi-bagian-dari-kebangunan-rohani-bukan-berarti-pembawa-api/

BeritaMujizat.com – Revival – Kebangunan rohani (revival) terjadi dari musim ke musim. Pertobatan, dan penghukuman datang sebelum pemulihan sesuai dengan keadilan Tuhan. Dan proses kebangunan rohani ini dimulai dari kebangunan rohani pribadi-pribadi yang mencari Tuhan.

Para revivalist (pembawa api kebangunan) ini tidak digerakkan oleh sebuah misi atau visi yang “wow”, mereka hanya digerakkan oleh kehausan dan kelaparan akan Tuhan.  Amos 5:4  menyatakan, “Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup!”

Para pencari Tuhan inilah para pembawa api yang asli. Dalam sebuah revival selalu ada penumpang-penumpang gelap yang hanya “mendapatkan api” tapi tidak mau menjadi pembawa api. Para pembawa api, kemanapun mereka pergi, dalam kondisi apapun, tujuan hidupnya sudah satu dan pasti untuk mendatangkan kerajaanNya di muka bumi.

TERKAIT : Jalur Api, Menemukan Pola Ilahi Kebangunan Rohani Indonesia Baru

Setelah kematian martir pertama di Kisah Para Rasul, Stefanus, aniaya besar terjadi dan para pengikut Kristus “harus tersebar”.  Mereka mengalami masa yang “tiba-tiba” sulit. Setelah masa Ledakan Ilahi (Kisa 1-7), Kisah 8:1 keadaan berbalik.

…Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. (Kis 8:1b)

Dalam kondisi yang sulit itu, Filipus salah satu orang percaya yang tersebar karena dikejar-kejar itu tetap memberitakan Injil dan membawa kebangunan rohani. Filipus adalah salah satu contoh pembawa api yang asli.

Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.
Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu
(Kis 8:4-6)

Filipus memberitakan Injil, melakukan mujizat, dan memuridkan orang-orang dalam pelariannya. Hidup yang sudah tertawan dengan panggilan, dan mengerti arti kehidupan dalam Kristus (Fil 1:21, Gal 2:19-20).
Orang-orang seperti Filipus ini tidak hanya mau menikmati dan bernostalgia dengan keberhasilan kebangunan rohani di masa lalu.  Dia sendiri mencari penulis-penulis sejarah dan menyalakan api orang lain.  Satu hal menjadi bagian dari sebuah kebangunan rohani, tapi adalah hal yang lain ketika kita menjadi pembawa api kebangunan.

Apakah kita bagian dari sebuah kebangunan, atau sebagai bagian dari para pejuang kebangunan yang membawa api ketempat-tempat yang disuruh Tuhan?  Itu semua jatuh kepada satu kata, pilihan.

TERKAIT : Mengangkat Tabut Kebangunan ke Kota Surabaya Untuk Menyebarkan Api ke Indonesia Timur

Penulis : Hanny Setiawan