The Purpose of the Process 27 Agustus 2016
Sabtu,
27 Agustus 2016
The
Purpose of the Process
Pastor Bill
Wilson
Jurnalis : Kaleb Antonius FW
Kesaksian
Ps
Bill sangat memahami kesukaran-kesukaran dalam hidup. Ps Bill lahir
di keluarga non-Kristen, ayahnya tewas, ibunya tidak menginginkannya,
saudarinya menjadi pelacur. Di usia 12 tahun, ibu ps Bill yang
alkoholik meninggalkannya di ujung jalan. Selama 3 hari dan 3 malam
ps Bill berdiri di situ sendirian tanpa makan dan minum. Ratusan
orang berkendaraan atau berjalan kaki melalui ps Bill begitu saja,
tapi hanya satu orang yang berhenti.
Orang
yang berhenti itu seorang Kristen yang sangat biasa. Anaknya sendiri
sekarat di rumah sakit karena leukemia, tapi dia tetap memilih untuk
berhenti bagi ps Bill. Orang ini keluar dari mobil, menyeberang
jalan, dan menanyakan pada ps Bill: "apakah kamu baik-baik
saja?". Pria ini memberi ps Bill makanan dan minuman, kemudian
membawanya ke sebuah kebaktian di gereja. Di gereja itulah untuk
pertama kalinya ps Bill mendengar kisah tentang Tuhan Yesus, dan
hidup ps Bill berubah.
Ps
Bill berkata pada Yesus: "Jika Engkau menginginkan aku, inilah
aku". Maka Yesus menerima ps Bill apa adanya.
Minggu
lalu, di sekolah minggu Metro, lebih dari 160 ribu anak-anak
mendengar cerita tentang Tuhan Yesus karena ada satu pria biasa yang
memungut ps Bill dan membawanya ke gereja.
Siapapun
bisa diubahkan hidupnya secara total dalam sekejap mata
Hingga
saat ini ps Bill masih menghadapi situasi-situasi yang keras. Ps Bill
pernah ditikam pisau 2 kali, ditembak di kepala 1 kali, menyaksikan
langsung 20 pembunuhan di New York.
Seorang
wartawan bertanya pada ps Bill: bagaimana ia berada pada posisi
sekarang: pendeta dari sekolah minggu terbesar di dunia, bekerja
untuk presiden USA, berkhotbah di gereja-gereja besar di dunia. Walau
begitu ps Bill tetap mengendarai bis untuk menjemput anak-anak ke
sekolah minggu.
Jawaban
ps Bill: semua itu melalui proses.
Jika kita ingin melakukan sesuatu dalam hidup kita, maka kita harus melalui proses
Ada
5 jalan dari proses untuk mencapai tujuan/ destiny kita, dan
jalan-jalan ini akan menentukan ujung dari perjalanan kita. Seberapa
jauh kita mau melangkah menuju destiny kita?
Kesaksian
Peristiwa
di negara Republik Dominika. Seorang anak terbaring di rumah sakit
selama 3 tahun, kakinya remuk terlindas truk. Orang tuanya
menggunakan identitas palsu saat memasukkannya ke rumah sakit, karena
mereka hanya menitipkan anak ini dan tidak berkeinginan mengambilnya
kembali. Saat ditemui ps Bill, dia sangat ingin diangkat dan dipeluk,
maka ps Bill memeluk anak itu.
1.
Jalan Pengenalan (recognition)
= jalan Emaus (Luk 24: 13-35)
Ada
2 orang melalui jalan ini dengan kecewa. patah semangat, dan tidak
tahu harus berbuat apa. Mereka sebelumnya berpikir Yesus datang ke
dunia untuk membangun kerajaan duniawi, sehingga jika mereka dekat
dengan Yesus maka mereka kelak akan mendapat jabatan dalam kerajaan
Yesus. Lalu mereka melihat Yesus mati.
Yesus
yang bangkit dari mati dan mengenakan tubuh kemuliaan, berjalan di
jalan yang sama dengan mereka, dan menghampiri mereka. Tapi karena
kekecewaan yang terlalu dalam, mereka tidak bisa mengenali Yesus.
Barulah di saat mereka makan, mata kedua murid ini terbuka, mengenali
Yesus, dan menyadari bahwa Yesus hidup.
Murid-murid
itu harus duduk terlebih dulu, kemudian bersekutu dengan Yesus,
barulah mata mereka bisa terbuka dan melihat siapakah Yesus itu.
Jalan
Emaus adalah jalan pengenalan akan Tuhan
Hidup
kita harus dimulai di jalan pengenalan akan siapa Yesus sebenarnya,
bukan Yesus yang kita pikir atau kira, bukan Yesus yang kita baca,
dan bukan Yesus yang kita dengar. Yesus bukan sekedar nabi, tapi
adalah satu-satunya Anak Allah.
Saat
kita mengenali
siapa Yesus
sesungguhnya, saat itulah jalan hidup kita menuju destiny dimulai
2.
Jalan Konfrontasi (confrontation)
= jalan Damaskus (Kis 9: 3-9)
Saulus
terjatuh dari keledai dalam perjalanan ke Damsyik (Damaskus) karena
ada cahaya yang sangat terang, dan matanya jadi buta. Hal yang
pertama kali ditanyakannya: "siapakah Engkau Tuhan?".
Saat
itu Saulus sudah mengenali dengan siapa dia berhubungan: Yesus.
Kemudian Tuhan meng-konfrontasi Paulus.
Jalan
Damaskus adalah jalan konfrontasi
Saat
kita mengenali siapa Yesus,
maka Dia akan meng-konfrontasi
hal-hal
di hidup kita yang harus diubah, dan keputusan-keputusan salah yang
pernah kita buat.
Kesaksian
Ps
Bill bertemu seorang wanita muda di Afrika Selatan, berusia 23 tahun,
dan sedang menjadi gadis sampul yang naik daun. Suatu kali dia
menyerahkan hidupnya pada Kristus. Gadis ini mengenali Yesus sebagai
Tuhan, dan masuk ke jalan pertama.
Kemudian
dia masuk ke jalan yang kedua, Roh Kudus berbicara dalam hatinya: ada
hal-hal dalam hidupnya yang harus diubah. Tapi gadis ini tidak siap
melakukan perubahan. Gadis ini tetap bergaul dengan pengedar
obat-obat terlarang.
6
bulan kemudian gadis ini jadi miskin dan tuna wisma. Staf ps Bill
mengajaknya kembali kepada Yesus, tapi gadis ini menolaknya. Beberapa
waktu kemudian gadis ini mati karena over-dosis.
Saat
Tuhan meng-konfrontasi kita, dan kita membuat keputusan untuk merubah
apa yang Tuhan mau kita ubah, menjadi seperti yang Tuhan mau, membuat
penyesuaian dalam hidup seperti yang Tuhan mau; maka kita akan masuk
ke jalan yang ke-3.
3.
Jalan Belas Kasihan (compassion)
= jalan Yerikho (Luk 10: 30-35)
Ada
seseorang pria yang baru saja dirampok, dipukuli, dan ditinggalkan
hampir mati di pinggir jalan. Semua orang melalui jalan itu dan tidak
perduli. Satu-satunya orang yang berhenti berasal dari Samaria. Orang
Samaria ini membalut luka pria itu, mengirimnya ke rumah sakit,
bahkan membayarkan tagihannya.
Jalan
Yerikho adalah jalan belas kasihan (compassion)
Kesaksian
Kejadian
di Papua, Indonesia. Seorang anak kecil mati di air. Tidak jelas
apakah dia tenggelam, atau mati lebih dulu lalu dibuang.
Maka
ps Bill memutuskan bekerja sama dengan gereja-gereja di Indonesia
untuk membuka sekolah minggu Metro, di tempat yang orang lain tidak
mau datang. Sehingga tidak ada lagi anak yang mati di pinggir jalan.
Saat
kita mengenali Tuhan, dan ijinkan Dia menegur dan mengubah hidup kita
seperti yang Dia mau, maka kita akan melihat kebutuhan dari
orang-orang di sekitar kita. Maka kita akan sanggup memutuskan
melakukan sesuatu di negara, gereja, dan kota kita, dan membuat
perbedaan.
4.
Jalan Ketaatan (obidience)
= Jalan Kalvari (Yoh 19: 17)
Jalan
Kalvari adalah jalan yang dilalui Yesus menuju Salib. Ada yang
berkata bahwa itu jalan pengorbanan, dan memang benar, tapi menurut
ps Bill itu adalah jalan ketaatan, karena ketaatan jauh lebih baik
daripada korban. Yesus mentaati BapaNya, meskipun Dia tahu bahwa
jalan itu membawanya ke kayu salib.
5. Jalan Tak Terhentikan (unstoppable)
(Ps
Bill minta masing-masing memberi sendiri nama jalan ke-5 ini)
Kesaksian
Di
Afrika, seseorang meremukkan kaki seorang anak di tiga tempat, lalu
meninggalkannya di pinggir jalan supaya mati. Tapi seseorang di panti
asuhan membawa anak ini dan membalut kakinya. Setelah makan dan anak
ini ke kamar mandi, tiba-tiba dia berteriak. Ternyata ususnya keluar
dari dubur, dan mengalami pendarahan parah.
Ps
Bill ingin segera membawa anak ini ke rumah sakit, tapi letak rumah
sakit terdekat ada di negara lain di seberang sungai, yaitu
Ethiophia, dan perbatasan sudah ditutup, baru dibuka lagi keesokan
harinya. Ps Bill menekan usus itu masuk kembali ke dalam tubuhnya,
membungkusnya, lalu menaikkannya ke jeep. Lalu memacu jeep itu
melintasi sungai.
(Orang-orang
yang merasa dirinya cukup tangguh bisa mencoba ikut dalam misi-misi
ps Bill)
Tentara
perbatasan mengancam akan menembak, tapi ps Bill tetap memaksa maju
dan menerobos, dengan harapan bisa menyelamatkan anak itu. Tentara
melepaskan tembakan peringatan, tapi ps Bill terus maju. Sesampai di
ujung, penjaga perbatasan menghampiri dengan marah. Ps Bill
menunjukkan anak itu, dan tentara itu akhirnya menunjukkan rumah
sakit terdekat. Anak itu bernama Lukas, dan dia berterima-kasih pada
ps Bill karena sudah menyelamatkan nyawanya.
6
bulan kemudian ps Bill kembali ke panti asuhan, dan yang menyambutnya
adalah Lukas. Lukas mengucapkan kembali kata-kata yang sama: terima
kasih sudah menyelamatkan nyawaku.
I
can do all things through Christ which strengtheneth me. (Fil 4: 13,
KJV)
Siapkah
kita menjalani 5 jalan hingga mencapai destiny kita: jalan
pengenalan, jalan konfrontasi, jalan belas-kasihan, jalan ketaatan,
jalan ke-5. Karena ada bangsa yang membutuhkan kita, dunia yang
membutuhkan kita, anak-anak kecil yang membutuhkan kita.
Komentar
Posting Komentar