Bertumbuh dan Tidak Menjadi Kecewa

Bertumbuh dan Tidak Menjadi Kecewa

Preaching By : Ev. Iin Tjipto Wenas


Bahan Renungan : Matius 11 : 2 – 19

Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.
(Matius 11 : 6)

Renungan :
Saat ini kita hidup di hari – hari terakhir di akhir jaman, ini saatnya anak – anak Tuhan hidup dalam Kedalaman dengan Tuhan. Jika kita ingin menangkap ikan besar harus berada di tempat yang dalam, bila kita  menangkap ikan di tempat yang dangkal maka kita akan mendapat ikan yang kecil – kecil.
Anak – anak Tuhan banyak yang tidak berani masuk ke dalam hubungan yang lebih dalam lagi dengan Tuhan. Jika kita berani masuk dalam hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan maka ada Berkat Tuhan yang besar telah Tuhan sediakan namun resiko yang kita hadapi semakin besar juga.
Tuhan mengatakan : ”hari – hari ini anak – anak Tuhan mempunyai Air Kehidupan namun mereka tidak punya kedalaman.” Air Kehidupan ini melambangkan Roh Kudus, Firman Tuhan, Urapan. Banyak dari anak – anak Tuhan yang hanya mengharapkan sesuatu dari orang lain, hamba Tuhan. Jika kita mempunyai sumur sendiri maka air itu tidak pernah habis. Sumur yang ada didalam kita harus digali lebih dalam lagi, jangan mengharapkan dari orang lain. Setiap hari kita harus berkomunikasi dengan Roh Kudus itu merupakan salah satu cara untuk menggali sumur supaya mempunyai kedalaman dengan Tuhan.
Ada dua sisi kehidupan yang berbeda, semuanya harus ada dalam hidup kita. Kita tahu bahwa Yohanes Pembaptis lahir dari seorang perempuan yang mandul, dilahirkan pada saat Elisabeth dan Zakharia sudah lanjut usia, Elisabeth sudah terlambat untuk mengandung.
Maria ketika usianya masih muda dan belum menikah, ketika ia bertunangan dengan Yusuf tunangannya, Maria mengandung Yesus. Disatu sisi Elisabeth seakan – akan Tuhan terlambat menolong, disisi Maria Tuhan melakukan sesuatu terlalu cepat.
Hari – hari ini banyak anak – anak Tuhan banyak yang mengalami kekecewaan sama Tuhan, mereka melihat bahwa yang lain doanya segera dijawab, sedangkan ia berdoa tidak mendapatkan jawaban yang cepat dari Tuhan.
Orang – orang yang hidupnya jujur dan tulus di hadapan Tuhan, hidupnya tidak diberkati Tuhan sedangkan orang yang tidak jujur hidupnya seakan diberkati dan kaya.
Hari – hari ada anak – anak Tuhan yang dibawa Tuhan mengalami peningkatan dalam hidupnya, setiap pintu dibukakan dan berkat, usahanya maju dan diberkati. Ada anak – anak Tuhan lainnya sedang dibawa Tuhan mengalami penurunan, usahanya bangkrut bukan karena kesalahannya.
Jika kita melihat didalam kehidupan kita orang yang mengalami penurunan itu jangan di hakimi, melainkan topang dia, tolong dia dan bantu dia. Jika kita sedang mengalami penurunan dan melihat orang lain diberkati Tuhan jangan kecewa dan sakit hati. Memang sangat sulit untuk ikut bersukacita dengan orang yang sedang bersukacita sedangkan kita sedang mengalami keterpurukan.
Kesedihan atau Keterpurukan adalah Penjara bagi hidup kita yang sedang mengalami penurunan. Penjara adalah tempat terbaik kita untuk menambah kekuatan kita didalam Tuhan Yesus, tempat terbaik dimana kita berbuat sesuatu dan menghasilkan terobosan.
Ketika Paulus di penjara, ia menghasilkan banyak sekali tulisan – tulisan yang saat ini bisa kita baca dalam Alkitab. Secara jasmani Paulus berada di penjara. Bila kita mengalami masalah, Tuhan sedang menguatkan rohanimu dan Tuhan sedang memperlebar kapasitas pengaruhmu secara rohani.
Hari – hari ini kita yang sedang berada dalam penjara baik itu masalah hutang, kebangkrutan, penyakit, kegagalan dalam pelayanan, kita memang bosan bila sedang mengalami penurunan. Nikmatilah setiap proses penurunan yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Yusuf pernah mengalami penurunan ketika ia dijadikan budak dan berada dalam penjara karena fitnahan. Daud mengalami penurunan ketika ia dikejar – kejar Saul untuk di bunuh. Ketika kita mengalami penurunan, rohani kita dikuatkan maka akan ada sesuatu yang membawa kita naik ke atas.
Lalu menyuruh murid – muridnya bertanya kepadaNya : ”Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain ?” (Matius 11 : 3)
Yohanes Pembaptis adalah orang yang menyampaikan kebenaran mengenai Kerajaan Surga, ia sendiri juga yang membaptis Tuhan Yesus. Yohanes juga mendengar Suara Tuhan ketika Yesus keluar dari air. Ia mendengar bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dikasihi, namun ketika Yohanes berada dalam penjara ia sempat meragukan Yesus.
Keletihan, penderitaan, penantian, ketidakmengertian akan masa depan kita bisa membuat kita kehilangan pandangan kita ke Tuhan. Kita melihat banyaknya penderitaan yang kita alami dan tidak ada jalan keluar. Disisi lain kenyamanan, fasilitas, kekayaan bisa juga membuat kita kehilangan pandangan kita ke Tuhan.
Kita harus berjaga – jaga senantiasa karena tubuh kita sangat lemah, kita harus mewaspadai diri kita sendiri, jangan kita memandang orang lain. Kita harus mengetahui bahwa hati kita mudah berubah oleh sebab itu hati kita setiap saat harus diluruskan dihadapan Tuhan. Mata rohani dan jasmani kita tidak bias melihat karena dikaburkan oleh keadaan yang kita alami.
Seorang ibu yang melayani Tuhan secara sungguh – sungguh dan militant untuk Tuhan, ia dating kepada saya dan menceritakan masalah yang dia alami sambil mencucurkan air mata, ia bertanya pada saya : “apakah Tuhan ada ?” Dia bercerita bahwa ia sewaktu pergi ke China ia melihat kuil, kemudian setelah sampai ke Indonesia, rumahnya mengalami kecurian, cucunya mengalami sakit kanker, anaknya yang sedang hamil jatuh dan mengalami pendarahan harus dirawat di rumah sakit. Dia bertanya sama saya mengapa dia melakukan kesalahan satu kali, tetapi hukuman dari Tuhan dating secara beruntun.
Penderitaan yang begitu rupa sehingga menghantam kehidupan kita dan membuat pandangan kita kabur. Hari – hari ini Tuhan sedang ijinkan iblis untuk menggocoh kita, hal itu akan membuat hidup kita menderita. Ingatlah bahwa jangan sampai kita jatuh dan menjadi kecewa sama Tuhan. Hendaknya kita harus memperkuat diri kita dengan saling mendukung dan membantu, janganlah kita saling menghakimi.
Penderitaan yang kita alami bisa membuat kita kuat, setiap penderitaan yang kita alami hanya Tuhanlah yang mengetahui jawabannya. Dari Matius 11 : 7 – 11 kita bisa mengetahui bahwa Tuhan Yesus sedang menguji Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis lahir ke dunia ini, Firman Tuhan mengatakan setelah Yohanes lahir tidak ada yang lebih besar dari Yohanes dilahirkan ke dunia ini. Yohanes Pembaptis secara manusia mempunyai kedekatan yang sangat dekat dengan Tuhan Yesus, Maria adalah saudaranya Elisabeth.
Ingatlah bahwa setiap penderitaan yang kita alami akan membawa kita semakin dekat dengan Tuhan Yesus Kristus, menjadikan kita semakin kuat. Jika kita tidak mendengar arahan dari Tuhan, kita melakukan dengan benar dan sungguh – sungguh apa yang ada dalam Alkitab maka kita menyimpan upah kita di surga. Jangan pernah berhenti berbuat baik walaupun kita tidak melihat hasilnya.
Kadang – kadang apa yang tidak kelihatan akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Anak – anak Tuhan mudah sekali mengalami rasa tertekan dan tertuduh karena tidak melihat hasil yang dia kerjakan. Jika kita melihat hasil maka akan membuat kita jatuh, mata kita tertuju pada Yesus dan memegang prinsip bahwa saya adalah hamba yang tidak berguna yang melakukan kehendak Bapa di surga.
Banyak orang kristen yang hidupnya masih dalam level kanak – kanak, banyak sekali dari anak – anak Tuhan yang menjadi konselor seperti orang yang membongkar mesin tetapi tidak bisa membenahinya, istilahnya terima bongkar dan tidak terima pasang kembali.
Banyak orang kristen yang memberikan komentarnya jika melihat saudaranya kena masalah, jatuh dalam dosa, ekonomi terpuruk, mereka menghakimi dengan kata – kata bukannya menolong mereka yang sedang jatuh. Level Kristen Anak – Anak cenderung melihat dirinya sendiri, egois, mementingkan dirinya sendiri, tidak menangkap hatiNya.
Hari – hari ini kita harus bertumbuh menjadi kristen yang dewasa,mengerti hati dan pikiranNya. Tuhan sedang mencari anak  - anak Tuhan yang mau mengerti isi hatiNya dan menangkap jalan pikiranNya, tidak tawar menawar dengan Tuhan dan tidak mencari untung untuk dirinya sendiri.
Kita harus mengerti isi hati Tuhan dan kita harus memulai kapan apa yang menjadi isi hatiNya. Jika kita mau naik level kita kita harus menjadi orang yang mengasihi Tuhan dan bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan secara pribadi, jadikan Tuhan Yesus sebagai Raja dalam hidupmu. Belajar mengenal isi hatiNya dan tidak menjadi kecewa. Amin

Jatiwangi, 30 Oktober 2012
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer