Purim Day

Purim Day

23 February 2013

 

Ternyata Hari Ini adalah Hari Raya Purim, Hari dimana Pembalikan Keadaan, Hari dimana saling berbagi atau antar mengantarkan makanan, hari dimana saling berbagi kebahagiaan, sudah tiga kali saya tidak merayakan Purim sejak tahun 2011 – 2013. Saya baru mengetahuinya dari tweet teman di Manado, Karena pagi harinya ketika sister Efy Noviyanti Kustandi menulis status Selamat Purim Day, saya menanyakan kepadanya namun saya tidak bisa melihat komentarnya di FB, karena status dia sudah menghilang di wall FB dari HP Flexi saya.
Ketika hari menjelang siang saya baru membaca pengumuman ibadah Purim di Manado dari tweetnya Sister Magdalene Erni, saya baru mengerti hari ini hari raya Purim, saya tidak tahu ternyata hari raya Purim ini tidak terpatok bulan Maret saja, kemudian saya juga melihat tweetnya saudaraku Elyon S W, dia mengucapkan selamat hari raya Purim, mereka bertanya Ko Ivan tidak tahu bahwa hari ini hari Raya Purim dan kemarin ada relay ibadah Purim di Bandung, saya berkata tidak tahu, karena tidak ada pengumuman di twitter kemarin.
Hari ini saya merenungkan purim tahun 2010, saya membagikan makanan ke panti jompo di kota Sion, hari ini tadi sebelum saya mengetahui hari ini hari raya Purim, saya memberikan sandal pantas pakai ke anak jalanan yang sandalnya putus.
Di hati ini memang ada rasa sedih karena tidak bisa mengikuti berita kegerakan secara langsung. Saat ini saya sedang merenungkan Kitab Ester dimana pada jaman Ester terjadi pembalikan keadaan, sewaktu Haman merencanakan akan membinasakan Mordekhai dan bangsa Yahudi di bulan Adar pada tanggal tiga belas, namun Ester beserta segenap bangsa Yahudi dan dayang – dayangnya berdoa puasa setelah mendengar berita itu, mereka mencari belas kasihan Tuhan sebelum Ester menghadap Raja Ahasyweros, setelah Ester berpuasa selama tiga hari, ia menghadap Raja Ahasyweros, ia melakukan pada saat Raja tidak memanggilnya, ada dua pilihannya, ketika Ester menghadap Raja, jika Raja tidak berkenan mengulurkan tongkat emasnya maka Ester akan dibuang seperti Ratu Wasti, namun karena ada Perkenanan Tuhan, maka ketika Ester menghadap Raja Ahasyweros, raja berkenan mengulurkan tongkat emas sebagai lambang perkenanannya.
Demikian juga hari ini saya bertanya di dalam hati : ”Roh Kudus, saya sudah bisa memikat hati Raja Agung Tuhan Yesus, saya merindukan Tongkat Perkenanan Raja diulurkan dan terjadi pembalikan keadaan dalam hidup saya. Saya merindukan Firman Tuhan yang sudah diberikan oleh Roh Kudus yang menjadi Rhema dalam kehidupan saya menjadi kenyataan.
Percayalah kepada TUHAN, dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu (Mazmur 37 : 3 – 4). Ayat ini diberikan pada tanggal 21 February 2013, saya tahu bahwa saya setiap saat teduh tidak mencari ayat – ayat yang bagus dan enak, tetapi Roh Kudus yang menggerakkan hati saya untuk membuka ayat tersebut.
Secara manusia sungguhlah tidak enak, hidup sendirian dan tidak ada komunitas yang satu visi dalam Bahtera Ministries, saya juga sedang bergumul dengan masalah hutang yang ditinggalkan oleh orang tua saya, jumlahnya besar sekali dan saya tidak tahu bagaimana harus membayar hutang itu, sejak tahun 2007 setelah saya mengetahui mama punya hutang 380 juta, saya kaget dan saya sebagai anaknya tidak pernah diberi tahu, mama saya menanggungnya sendiri sampai dia stres dan keluar masuk rumah sakit sampai tahun 2011, 6 Juni 2011 Mama dipanggil pulang oleh Tuhan Yesus ketika saya berada di Cirebon.
Saat ini hutang yang 380 Juta tinggal180 juta yang belum dibayar, saya tidak tahu caranya bagaimana membayarnya, saya tahu saya dan mama sudah mengikuti ibadah Tahun Pembebasan Hutang, sejak 2007 saya sudah berdoa untuk terobosan keuangan agar semua hutang terbayar.
Saya kemudian beberapa bulan setelah pulang, saya di rumahkan oleh tempat saya kerja atau melayani, masalah menerpa saya kembali, saya pun masih harus membayar uang karena kesalahan administrasi sebesar Rp. 16.300.000, saya baru membayar Rp.6.000.000 dari pesangon yang saya dapatkan dan saat ini masih menyisakan Rp. 10.300.000 yang harus saya bayar, namun sampai saat ini saya belum bisa membayarnya, bahkan saya sempat meminjam ke saudara sepupu pun belum bisa saya bayar sebesar Rp. 1.600.000,-
Sepulangnya saya ke rumah, keadaan rumah kacau balau, barang – barang menumpuk, papa saya ditipu sales, sales itu mengatakan bahwa toko masih menunggak pembayaran sebesar Rp. 17.000.000, namun karena tidak bisa membayarnya jadi sales itu mengangkut barang – barang yang ada di toko sebanyak 5 kali angkut tanpa di catat. Kemudian papa saya punya tunggakan kartu kredit sebesar Rp. 8.774.000,- dan dia tidak mengurusin hutangnya, kerjaan  dia malah hutang sana hutang sini, dia menjual barang sembunyi – sembunyi dan menghabiskan uangnya tersebut untuk makan sendirian. Dia juga masih suka melakukan ritual penyembahan berhala, akhirnya saya mengusir dia, karena selama mama hidup dia tidak pernah ngurusin mama dan banyak menyakitkan hati mama saya.
Saya membayar cicilan kartu kredit sebesar  Rp. 2.250.000,- dan sekarang saya tidak bisa membayar cicilan tersebut karena toko spare part tidak menghasilkan uang, selama sebulan ini saya berjualan telur pindang, walaupun uangnya belum bisa menutupi minus kas dari sejak bulan desember, sampai tanggal 23 February 2013 ini saya sudah membeli telur sebanyak 52,5 kg dengan modal Rp. 1.046.200,-  dan pendapatan kotor sebesar Rp. 1.529.200, pemasukan yang dari telur pindang ini setelah saya potong untuk perpuluhan, saya mengambil uang untuk modal beli telur sehari untuk 4 – 5 kg telur ayam, membayar upah karyawan bengkel dan untuk biaya kehidupan sehari – hari.
Di Hari Raya Purim ini saya merindukan adanya pembalikan keadaan karena saya rindu menjadi berkat buat orang – orang lain, bahkan saya ingin menjadi kesaksian, bahwa oleh karena Tuhan Yesus yang membawa saya naik ke puncak perkenananNya, walaupun usia saya tidak muda lagi dan menurut saudara seiman yang sudah mempunyai kedudukan tinggi disebuah lembaga pelayanan, bahwa saya tidak mempunyai masa depan, saya rindu bahwa dia melihat Tuhan yang menolong saya sehingga saya bisa menjadi berkat dan ada kekayaan yang saya peroleh untuk memberkati pelayanan yang dia pimpin.

Saya tidak tahu apa yang akan Roh Kudus kerjakan dalam kehidupan saya, demikianlah sedikit renungan saya di hari raya Purim ini. Kiranya Tuhan Yesus Memberkati kita semua

Jatiwangi, 23 February 2013
By His Grace

Joshua Ivan S 


Komentar

Postingan Populer