Mengikuti Jalan Jalan Tuhan



Mengikuti Jalan Tuhan

Rhema 12 February 2013



By : Joshua Ivan 



 

Bahan Renungan : Yesaya 48 : 12 – 22


Ay 16 Mendekatlah kepadaKu, dengarlah ini : Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada disitu. Dan sekarang, Tuhan Allah mengutus aku dengan RohNya.

Ay 17 Beginilah Firman Tuhan, Penebusmu, Yang Maha Kudus, Allah Israel: “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun engkau di jalan yang harus kau tempuh.

Ay 18 Sekiranya engkau memperhatikan perintah – perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang – gelombang laut yang tidak pernah berhenti,

Renungan : 

Hari ini ku rasakan tekanan yang begitu kuat menekan, saya tahu reaksi saya salah, karena jika pegawai masuk, orang tidak ada yang mengganti olie, sekarang saat dia tidak masuk, ada yang mau ganti olie. Sudah dua hari ini dia tidak masuk, hari pertama ia mengantar istrinya untuk foto tempurung kaki, hari ini warungnya rubuh. Paman saya mengantar kakek ke Bandung dari kemarin untuk periksa dokter mata, saya mengalami kebosanan karena saya tahu saya bukan berada dalam habitat yang tepat.
Dalam dada ini rasanya ingin meledak, dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan, ketika saya membaca Yesaya 48 ini ada kata yang menarik yaitu : ”Tuhan Allah mengutus aku dengan RohNya”. Dalam bahasa Inggrisnya mengatakan bahwa Roh Kudus yang diutus oleh Tuhan Allah untuk menuntun kita. Dia berkata bahwa Tuhan akan mengajar saya tentang apa yang memberi manfaat kepada saya dan Ia akan menuntun saya ke jalan yang harus saya tembuh. Bagi saya ayat ini adalah ayat yang luar biasa dan harus jadi daging sehingga saya mengetahui jalan yang harus saya tempuh dan pergi ke tempat yang Dia mau untuk saya menetap.
Jika keinginan hati saya adalah saya ingin menetap di Semarang, entah kenapa saya menetapkan hati untuk berkeinginan pindah ke Semarang, menurut pertimbangan logika saya, Semarang saat ini merupakan pusat Kegerakan Tuhan di hari – hari terakhir, banyak hal yang sedang dilakukan oleh umat Tuhan yang ada di Semarang sesuai dengan Mandat yang Tuhan berikan. Saya juga berusaha mengeliminir atau menghilangkan perkataan orang yang negative mengenai keadaan jemaat Semarang karena saya tahu dalam pelayanan pun terjadi saling jegal, saling menjatuhkan. Saya akan mencoba menghilangkan trauma saya mengenai saling menjatuhkan dan saling menjegal dalam pelayanan.
Ketika saya mengetik ini kemudian saya melihat dan membaca Yesaya 48:15, ayat itu menjadi rhema buat hidup saya. Aku, Akulah yang mengatakannya dan yang memanggil dia juga, Akulah yang mendatangkan dia dan segala usahanya akan berhasil.
Tuhan Yesus sudah memanggil dan memilih saya sejak tanggal 18 Oktober 1991, pada waktu itu umurnya masih 16 tahun, saya mendapatkan anugerah Tuhan masuk sebagai generasi Yosua, karena waktu Tuhan membentuk Generasi Yosua pertama kali di PD Ecclesia Cirebon sewaktu Refreshing Course di Selabintana Sukabumi tahun 1992. Saat ini 22 tahun sudah saya mengalami perjalanan bersama Tuhan, ada banyak suka dan duka saya alami, proses dan didikan dari Tuhan.
Hari – hari terakhir ini adalah hari – hari terberat yang saya alami, sudah dua tahun saya berada di Jatiwangi, tidak ada yang signifikan perubahan yang saya alami. Saya juga tetap memegang ayat sewaktu saya akan dibaptis selam yaitu selama ia mencari Tuhan Allahnya, Tuhan akan membuat segala usahanya berhasil, walaupun saat ini saya belum mempunyai usaha yang berhasil dan kenyataannya kacau balau, namun saya tetap berusaha untuk mencari Tuhan Allah yang saya sembah walaupun dengan kaki tertatih – tatih. Janji Tuhan sewaktu akan baptis saat ini diteguhkan lagi melalui Yesaya 48 : 15 Akulah yang mendatangkan dia dan segala usahanya berhasil.
Jujur saja pengalaman iman saya mengenai Tuhan menyediakan masih sangatlah sedikit sekali, ketika saya mendengarkan kesaksian Mami Aning pengurus Rumah Shallom di JKI Injil Kerajaan Semarang, jujur saja saya berkata sama Roh Kudus, saya ingin punya pengalaman seperti Mami Aning, ketika dia tidak punya uang, sewaktu dia kuliah, dia ingin makan sama Telur Kecap, ia berdoa : Tuhan kirimkan Telur dan Kecap, ketika dia berjalan dari kampus menuju tempat tinggalnya, tiba – tiba ada seorang bapak naik motor dan membawa telur, ada beberapa telur yang terjatuh dari motornya bapak tersebut, namun anehnya telur itu tidak pecah, Mami Aning mengejar motor tersebut sambil berteriak pak....pak.... namun motor itu terus melaju dan tidak mendengarkan teriakannya. Kemudian mami Aning membawa telur itu ke Kostnya dan ia menggoreng dengan minyak dan kecap. Saat ini ketika ia memegang rumah shallom bersama suaminya, ia melatih anak – anak rumah shallom, jika punya keinginan, anak – anak tersebut memanggil keinginannya, pernah anak – anak ingin makan masakan eropa, mereka memanggil masakan eropa datanglah, kemudian beberapa waktu ada alumni TSOA datang ke Mami Aning ingin merayakan Ulang Tahunnya dengan mengajak Mami Aning dan anak – anak rumah shallom makan di rumah makan Masakan Eropa. Masih banyak hal yang diceritakan sama mami Aning, terus terang saya ingin mengalaminya karena selama ini saya sudah pernah melakukannya dan tentunya dengan rhema dari Tuhan namun belum jadi Kenyataan, seperti Minta Laptop, Minta BB semuanya saya minta yang baru. Baru Laptop yang Tuhan kirimkan walaupun second saya bersyukur dan inipun dengan masa penantian hampir empat tahun.
Hari – hari ini saya sedang mempunyai keinginan punya Modem Baru untuk bisa koneksi dengan Internet tanpa harus ke Warnet terlebih dulu, saya juga sudah lama tidak memakan makanan enak seperti Pizza Hut, Hoka – Hoka Bento, JCO Donuts. Dulu mungkin jika punya keinginan tersebut bisa membelinya karena uang tidak menjadi masalah, namun saat ini jika punya keinginan tersebut saya tidak bisa membelinya karena tidak ada uang yang berlebih.
Saya juga ingin merasakan saat di Padang Gurun ini tidak menderita kehausan dan kelaparan, semua yang saya butuhkan Tuhan sudah sediakan sehingga saya mempunyai pengalaman yang indah bersama Jehovah Jireh dan iman saya tidak mundur bahkan beku. Saya tetap maju dalam iman karena setiap hari melihat Mujijat yang baru yang dinyat akan dalam kehidupan saya. Bahkan Tuhan sanggup membelah gunung batu sehingga keluar air, demikian juga dalam kehidupan saya, apa yang mustahil bagi hidup saya, Tuhan sanggup sediakan buat saya. Amin

Jatiwangi, 12 February 2013
By His Grace


Joshua Ivan S

Komentar

Postingan Populer