Panggilan Tuhan

Panggilan Tuhan

Write By : Joshua Ivan Sudrajat S



Bahan Renungan : II Timotius 1 : 9

Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaaan jaman.

Renungan :

            Setelah kita menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat pribadi kita, setiap dari kita dipanggil sebagai anak – anak Allah mempunyai tujuan dan fungsinya masing – masing dalam tubu Kristus. Tuhan mempunyai rencana dan panggilanNya didalam hidup kita masing – masing.

            Panggilan Tuhan itu tidak hanya berkaitan dengan suatu tujuan yang indah bagi kita setelah kita mencapai Kekekalan, tetapi saat ini pun kita juga mendapatkan panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan di dalam setiap kehidupan kita adalah spesifik, setiap orang dipanggil Tuhan dengan tujuan dan cara yang berbeda – beda.

            Panggilan Tuhan adalah rencana Allah bagi kita orang – orang percaya. Panggilan Tuhan atas kita adalah berbeda – beda, tidak ada panggilan yang sama atau identik dan sangat spesifik. Tidak ada anak – anak Tuhan yang mempunyai panggilan Tuhan yang sama persis didalam kehidupannya.

Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja  dalam segala sesuatu hal untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

            Kita diciptakan oleh Tuhan dengan panggilan yang sangat spesial, dengan tuntutan, dan dengan cara yang sangat khusus pula. Namun sering kali orang tidak mengenal panggilan Tuhan dalam hidupnya sehingga akibatnya setiap orang masing – masing bisa iri hati antara satu dengan yang lainnya. Ada orang yang melihat dan menganggap orang lain hidupnya enak dan mulus – mulus saja tidak pernah mengalami pergumulan, sedangkan hidupnya sendiri tidak pernah mengalami hal yang enak, hidupnya penuh dengan pergumulan, tekanan yang tidak pernah berhenti dan mengalami persoalan secara terus menerus tidak ada jeda.

            Saat ini jika saya melihat kehidupan saudara – saudara seiman saya yang dulunya sahabat di SMA, keadaan ekonominya baik – baik saja dan bisa membuat usaha yang mereka inginkan karena mendapatkan modal dari orang tuanya, sedangkan saya adalah seorang anak tunggal yang tidak dipersiapkan masa depannya, untuk mengembangkan talenta saya dalam bidang memasak, menulis dan berkebun tidak ada sarana yang saya punya. Saya merasakan kekecewaan yang luar biasa, karena saya sudah melayani Tuhan sungguh – sungguh, saya malahan tidak mempunyai apa – apa dan saya ditinggal oleh mama dengan hutang ratusan juta rupiah, sedangkan papa saya adalah orang yang egois sehingga dia tidak memikirkan bayar hutang.

            Disaat keterpurukan saya, saya bertanya sama Tuhan Roh Kudus, karena saya sudah tahu destiny saya, panggilan saya dan passion saya, namun saya tidak punya jalan untuk menggenapkan semua panggilan Tuhan dalam hidup saya. Memang sakit rasanya mengalami masalah yang bertubi – tubi, saya bisa menulis juga adalah anugerah Tuhan Yesus. Laptop yang saya pergunakan saat ini adalah anugerah Tuhan, walaupun second tetapi Tuhan menggerakkan teman sma saya untuk memberikannya kepada saya. Terima kasih Tuhan Yesus Kristus.


1. Temukan Identitasmu
            Panggilan Tuhan adalah sebuah identitas atau seperti sidik jari manusia didalam dunia ini tidak ada yang sama, jika ada yang sekalipun mirip tetapi tetap saja berbeda. Nama kita mungkin saja bisa sama dengan nama orang lain tetapi kita tidak mempunyai identitas yang sama antara satu dengan yang lainnya, seperti itulah panggilan kita.
            Didalam kehidupan kekristenan kita panggilan Tuhan ata hidup kita berbeda – beda : ada yang Tuhan panggil sebagai Guru, Gembala, Penginjil, Rasul dan Nabi atau ada yang dipanggil Tuhan untuk menjadi Raja, Tentara, Imam, Mempelai, Pekerja dan Pilar. Tuhan sudah memilih kita dan menentapkan kita untuk memasuki panggilan kita masing – masing, karena Tuhan menciptakan kita itu unik dan berharga dimataNya.
            Oleh karena engkau berharga di mataKu dan mulia dalam pandanganKu dan Aku ini mengasihi engkau (Yesaya 43:4).
            Jika kita belum menemukan panggilan kita berarti kita belum menemukan identitas kita dihadapan Allah dan manusia. Jika kita belum menemukan panggilan Tuhan kita belum melakukan apa yang sebenarnya menjadi tugas kita dan artinya kita tidak mencapai panggilan yang Tuhan sudah tetapkan dalam kehidupan kita.
            Saya mulai menemukan panggilan Tuhan dalam hidup saya ketika saya mulai menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, panggilan awal saya sederhana saja yaitu sebagai pendoa syafaat, mungkin karena saya pemalu sehingga Tuhan memulai dari hal yang sederhana, kemudian Tuhan mulai menambahkan saya kapasitas menjadi pendoa syafaat peperangan, dahulu peperangan rohani belum seperti saat sekarang ini, jaman dulu ketika saya masih kuliah saya hanya peperangan rohani dengan menggunakan selengkap sejata Allah (Efesus 6:10-20). Kemudian Tuhan tambahkan dengan mempunyai Hati seorang Gembala sehingga saya bisa menggembalakan kelompok kecil dalam kelompok sel.


2. Habitat Terbaik Untuk Tinggal
            Panggilan Tuhan merupakan habitat, habitat tidak sama dengan sekedar rumah untuk tinggal; tetapi habitat adalah tempat dimana seseorang biasa ditemukan, habitat juga merupakan lingkungan dimana binatang, tanaman atau tumbuhan hidup dan bertumbuh secara alami.
            Habitat adalah sebuah tempat tinggal, jika kita sudah menemukan panggilan kita maka kita seperti tinggal dalam habitat kita. Habitat itu adalah tempat dimana kita bisa menjadi diri sendiri, dimana kita bisa melakukan segala tugas dan fungsi kita dengan baik. Kita akan menikmati tinggal di habitat kita.
            Allah kita bukanlah Allah yang kejam, Dia akan membuat kita menikmati panggilan kita, oleh sebab itu dikatakan panggilan adalah habitat terbaik kita untuk tinggal. Kita akan mempunyai pertahanan dan dapat bertahan menghadapi apapun juga karena kita tahu memang itulah tempat tinggal kita.
            Panggilan Tuhan secara alami saat ini adalah Tentara Tuhan, secara manusia saya tidak mempunyai pengalaman yang namanya bertempur secara nyata dengan kuasa – kuasa kegelapan, namun ketika Tuhan melatih saya dalam peperangan rohani saya bisa merasa nyaman dan bertumbuh, ada banyak pengalaman baru didalam peperangan rohani.

3. Panggilan Tuhan itu bukan Pekerjaan
            Panggilan Tuhan tidak sama dengan pekerjaan. Jika kita bekerja maka kita mengharapkan upah sebagai imbalannya, tetapi panggilan Tuhan justru sebaliknya, panggilan Tuhan menuntut kita untuk membayar harganya. Untuk dapat mencapai panggilan Tuhan dalam hidup kita, kita harus rela membayar harganya harga demi harga kita harus bayar, karena panggilan adalah sesuatu yang harus kita cari dan temukan didalam hidup ini. Seberapa jauh kita mau dan rela membayar harganya, sejauh itulah kita akan dapat masuk dalam panggilan Allah.
            Untuk mengerti panggilan Allah dalam hidup kita, kita perlu bertindak seperti orang yang sedang mencari harta yang terpendam. ”Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu bahwa Akulah Tuhan, Allah Israel yang memanggil engkau dengan namamu.” (Yesaya 45:3).
            Allah menyediakan bagi kita bukan sekedar karier atau pekerjaan, tetapi suatu kehidupan yang lebih dari itu yaitu hidup dalam panggilan dan mengalami kehidupan yang sempurna seperti yang Allah mau. Tanpa mencapai panggilan Allah, kita belum menjalani kehidupan yang sesungguhnya.
            Setelah saya keluar dari sebuah lembaga pelayanan, saya sudah hampir dua tahun ada di rumah, menurut saya, saya tidak melakukan apa – apa dan tidak terjun secara langsung dalam kegerakan Tuhan. Setiap pertemuan raya di Holy Stadium memang saya mendapatkan Anugerah sehingga dapat mengikuti acara tersebut. Selama di Jatiwangi saya hanya bisa mengikuti kegerakan seperti kegerakan Badai Kasih bulan Februari 2012, saya ikut membagikan permen Love, satu orang buat satu kebaikan, saya disini membagikan kepada pengamen jalanan, setelah acara itu selesai saya tidak melakukan apa – apa saya banyak larut dalam masalah keterpurukan ekonomi keluarga saya, saya tidak bisa membayar hutang almarhum mama saya 180 juta dan tagihan kartu kredit papa saya, saya hanya bisa membayar sekitar 2.500.000 dari total tagihan kartu kredit papa saya sekitar 8.500.000, saya hanya ditinggalkan spare part motor yang sudah sangat lama sekali, saya sudah mempraktekkan doa keliling, memperkatakan firman, mengundang pembeli datang namun pemasukan dari penjualan spare part motor sangat minim. Mulai bulan Desember 2012 pemasukan minus Rp. 578.000,-, pengeluaran tersebut di cover dari pemberian uang teman – teman dan saudara untuk pergi ke Semarang untuk acara Bahtera 27-28 Desember 2012 From Glory to Glory. Puji Tuhan saya bisa mengikuti acara tersebut dan saya bisa mendapatkan anugerah Tuhan untuk menginap di Holy Stadium dan bisa mempersembahkan persembahan saya selama 6 bulan 10 persen dari hasil pendapatan penjualan spare part motor.
            Saat ini saya belajar mentaati apa yang Roh Kudus perintahkan, awalnya saya pikir itu dari keinginan saya karena menurut Logika manusia tidak masuk akal, Roh Kudus berkata : Setiap hari ke warnet untuk up load artikel rohani, awalnya saya tidak setiap hari karena saya pikir uang lagi tidak ada, sayang kan uangnya buat ke warnet. Saat ini saya belajar terus menerus untuk mentaati suara Roh Kudus dan berjalan dalam ketaatan & ketepatan. Beberapa kali Tuhan Roh Kudus suruh memberikan makan untuk anak – anak jalanan yang selalu nongkrong di rumah kakek saya, saya berikan nasi dan lauk seadanya atau kadang saya memberikan nasi kuning.
            Selama ini saya terus berusaha untuk tetap menjaga api dan tetap dalam kegerakan Tuhan, karena saya tahu bahwa saya sendirian di kota yang bukan merupakan Gosyen saya. Saya tetap belajar untuk melakukan dan memenuhi panggilan saya.

4. Panggilan itu Visi Garis Akhir
            Panggilan merupakan visi yang menyatu dengan kita secara spesifik. Panggilan juga merupakan visi garis akhir, ada yang merupakan panggilan awal, tetapi jika kita bersedia Tuhan akan menarik panggilan itu agar kita terus berlari menuju ke arah panggilan Tuhan tersebut, semacam gol pada akhirnya, garis akhir.
            Rasul Paulus berkata : Aku melupakan apa yang ada di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada dihadapanku, dan berlari – lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu Panggilan Surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3:13-14).
            Seorang pelari tidak dapat menang jika dia selalu mengarahkan pandangannya ke belakang dan membawa beban berat dipunggungnya. Kita semua adalah pelari yang sedang berlari untuk memenangkan perlombaan dalam hidup ini yaitu memenuhi panggilan surgawi.
            Tahun 2003 saya pernah mendapatkan Nubuatan dari Rev. Benaya Naresh dari Malaysia. Ada 3 Nubuatan yaitu : yang pertama ; walaupun usia kamu masih muda, kamu akan menjadi kakak rohani buat orang – orang yang umurnya lebih tua dari saya, yang kedua ; kamu akan menjadi BendaharaNya bagi Kerajaan Surga dan yang ketiga ; kamu akan menjadi Bapa bagi anak – anak yatim piatu.
            Dari ketiga nubuatan ini baru satu yang saya alami peneguhannya yaitu menjadi kakak rohani bagi orang – orang yang umurnya lebih tua dari saya. Sedangkan untuk menjadi BendaharaNya Tuhan saya belum mengalaminya karena kondisi perekonomian keluarga yang sedang hancur, namun saya tetap belajar memberikan persembahan yang menjadi milik Tuhan dan yang Tuhan suruh berikan disetiap saya mengikuti ibadah streaming JKI Injil Kerajaan. Yang ketiga juga saya belum memasuki dan menjadi bapa bagi anak – anak yatim piatu.
            Panggilan Tuhan membuat kita lari dan tetap berada dalam jalurNya. Tetapi kadang banyak orang cenderung melihat tantangan, masalah, kelemahan sehingga kita melupakan panggilanNya. Bahkan jika kita tidak waspada, maka kita akan mendengarkan perkataan orang lain yang melemahkan sehingga kita melupakan dan lari dari panggilan kita karena kita merasa seolah – olah panggilan Tuhan atas hidup kita sulit dicapai dan dijalani. Tetapi jika kita mau untuk senantiasa melihat Janji Tuhan dalam panggilan itu maka suatu waktu kita sampai pada panggilan kita. Kita bisa sampai pada panggilan Tuhan karena Dia adalah Allah yang setia.
            Sejak tahun 2004 sampai sekarang tahun 2013 saya belum menuju pada tanda – tanda panggilan saya untuk menjadi Bapa bagi anak – anak yatim piatu belum tergenapi, bahkan sekarang saya cenderung jauh dari pelayanan untuk anak – anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Saat ini saya cenderung fokus kepada keterpurukan ekonomi keluarga saya dan berpikir bagaimana cara membayar hutangnya.

B. Mengenali Panggilan Tuhan
            Beberapa dari antara kita mungkin bertanya – tanya bagaimana caranya mengenali panggilan Tuhan dalam hidup kita ? Ada beberapa hal yang praktis untuk mengenali panggilan Tuhan dalam hidup kita yaitu :
  1. Semua Panggilan Allah atas hidup kita akan membangkitkan gairah (Yohanes 2:17).
  2. Panggilan yang dari Tuhan akan mengalir dengan wajar dalam kehidupan kita.
  3. Panggilan Tuhan harus menghasilkan buah yang terbaik (Matius 12:33).
  4. Melalui Pernyataan Tuhan melalui mimpi, nubuatan, tanda dan karunia –karunia (Kisah 2:17-19).
  5. Apa yang dilihat orang kristen dewasa rohaninya yang ada didalam diri kita (Amsal 15:22).
  6. Dalam hal apa orang ingin berkumpul dan membantu kita (Lukas 2:52)
  7. Panggilan Tuhan sejalan dengan pengalaman yang Tuhan buat dalam hidup kita (Ibrani 4:15).
  8. Melalui Kesaksian yaitu :
  • Pimpinan melalui Rhema Firman Tuhan (II Timotius 3:16).
  • Mendengarkan dari orang yang lebih dewasa rohaninya dari rohani kita (I Samuel 13:13-14).
  • Melalui Kesaksian Batiniah Kita (Hati Nurani).
Menurut pengalaman saya, sejak saya lahir baru saya mulai mengajar anak – anak sekolah minggu sewaktu saya di SMA dulu, kemudian pelayanan untuk anak – anak saya terhenti selama saya kuliah, karena Tuhan memanggil saya untuk melayani dibidang doa syafaat dan peperangan rohani.
Kemudian setelah lulus kuliah saya kembali melayani anak – anak dengan menjadi guru sekolah rabu yang diadakan oleh PD Ecclesia untuk orang – orang yang tidak mampu. Pelayanan anak – anak kemudian terhenti karena adanya demonstrasi penutupan Persekutuan Doa pada tahun 2007 oleh saudara sepupu kita.
Sekitar setengah tahun sampai setahun sebelum saya keluar pelayanan, saya kembali terjun dalam pelayanan rumah singgah, akhirnya terhenti kembali karena saya pulang ke rumah di Jatiwangi.

C. Jenis – Jenis Panggilan Tuhan
            Hari – hari ini banyak orang atau anak – anak Tuhan yang tidak mengerti akan panggilan Tuhan dalam hidupnya. Jika berbicara mengenai panggilan Tuhan biasanya orang akan berpikir adalah pelayanan Full Time  baik itu di gereja sebagai Gembala Sidang, Pendeta Muda, Penginjil, Pengkotbah atau segala sesuatu yang berhubungan dengan gereja dan hal – hal yang berhubungan dengan kerohanian.
            ”Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota masing – masing secara khusus suatu tempat pada tubuh seperti yang dikehendakiNya (1 Korintus 12 :18).”
            Tuhan telah memanggil kita dengan panggilan masing – masing secara khusus baik itu dalam dunia sekuler maupun rohani. Kita bisa mengetahui contoh di Alkitab bahwa ada Daniel yang duduk dalam pemerintahan. Daniel dipanggil untuk menjadi Penasehat Raja Darius, Nebukadnezar.
            Yusuf dipanggil Tuhan sebagai penguasa di Mesir yang sukses mengelola perekonomian Mesir, Yusuf juga dipanggil menjadi seorang bendahara negeri Mesir yang dengan hikmatnya Yusuf bisa mengumpulkan bahan makanan dan kekayaan untuk memberi makan rakyatnya pada masa kelaparan bahkan Yususf dapat menjadi orang yang memberi makan buat saudara – saudaranya pada saat masa kelaparan datang melanda bangsa – bangsa. Yusuf juga dipanggil Tuhan untuk menjadi suami yang mengasihi istrinya. Yusuf adalah orang yang mengerti panggilannya.
            Panggilan Tuhan didalam Efesus 4:11-12 mengatakan ”Dan Ia lah yang memberikan baik rasul – rasul maupun nabi – nabi baik pemberita Injil maupun gembala – gembala dan pengajar – pengajar untuk memperlengkapi orang – orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan Tubuh Kristus.”
            Panggilan pada setiap orang akan disempurnakan oleh Tuhan dari hari ke sehari. Panggilan tidak akan bisa dikenali sesaat tetapi dari hari ke hari akan terus diperkuat Tuhan. Tuhan akan membuka jalan dan panggilan Tuhan dalam hidup kita akan semakin diperjelas oleh Roh Kudus. Panggilan Tuhan dalam hidup kita harus sesuai dengan talenta. Sama halnya dengan kasih karunia selalu sesuai dengan panggilan Tuhan sebab didalam kasih karunia ada talenta dan kemampuan.
            Kemampuan berbicara mengenai intelektual kita secara jasmani. Panggilan sejalan dengan talenta yang Tuhan berikan pada kita. Allah akan menaruh panggilan ke dalam hidup kita dan itu akan bisa kita nikmati hasilnya. Allah kita bukan Allah yang kejam, Dia juga bukan Allah yang memberikan sesuatu kepada kita tetapi kita tidak bisa menikmatinya, namun didalam panggilan pasti ada sesuatu yang tidak kita sukai, ini adalah beban panggilan.

D. Enam Panggilan Tuhan
Dihari – hari terakhir di akhir jaman ini Tuhan memberikan panggilanNya untuk gereja Tuhan  yaitu enam panggilan. Enam panggilan Tuhan itu adalah : Raja, Mempelai, Imam, Pekerja, Tentara dan Pilar.
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu mengenai panggilan – panggilan tersebut yaitu :

1. Pilar (Wahyu 3 : 12)

Barang siapa menang, ia akan Ku jadikan soko guru di dalam Bait Suci Allahku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; (Wahyu 3:12)

Pilar atau soko guru adalah panggilan Tuhan untuk orang – orang yang mau berdiri kokoh bagi Gereja Tuhan dan anak – anak Tuhan yang ada di dunia ini. Pilar adalah tonggak yang menopang seluruh bangunan. Pilar ini adalah orang – orang yang berdiri dengan teguh untuk menopang sesamanya dan gerejanya.
Di dalam Galatia 2 : 9 Tuhan memberikan contoh orang – orang atau murid – muridnya yang hidupnya menjadi Soko Guru atau Pilar buat jemaat Tuhan yang lainnya. Orang – orang itu adalah Yakobus, Kefas dan Yohanes, mereka adalah soko guru pada jaman itu.
Harun dan Hur adalah contoh dalam perjanjian lama sebagai orang yang menopang Musa ketika bangsa Israel sedang melawan bangsa Amalek, Harun dan Hur dipanggil Tuhan untuk menopang Musa (Keluaran 17:18).
Orang yang mempunyai panggilan Pilar mempunyai ciri – ciri sebagai berikut ini :
  • Mempunyai Ketenangan dan Kekuatan dari Tuhan untuk Menopang Jemaat.
  • Setia dalam membawa jemaat Tuhan didalam doa – doanya.
  • Suka merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.
  • Mengabdi kepada Tuhan dengan Kesungguhan hati.
  • Bisa dipercaya oleh Tuhan dan manusia.
  • Dapat menanggung beban – beban yang ada dalam jemaat Tuhan.
  • Diam dalam Hadirat Tuhan adalah kesukaannya dan duduk dekat Tahta Bapa Surgawai.

2. Imam

Aku mencari ditengah – tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan suatu negeri itu di hadapanKu supaya jangan Ku musnahkan, tetapi aku tidak mendapatinya (Yehezkiel 22:30)

Tetapi kamu akan disebut Imam Tuhan dan akan dinamai pelayan Allah kita (Yesaya 61:6).

Seorang Imam dalam perjanjian lama adalah memasuki Kemah Suci dan Ruang Maha Kudus. Disana ia mempersembahkan korban keselamatan, penebusan dosa untuk umat Tuhan, seorang imam juga bertugas untuk mentahirkan setiap orang yang najis, terkena noda.
Panggilan Tuhan diakhir jaman ini adalah sebagai seorang Imam yang menjadi perantara antara Tuhan dan manusia. Seorang Imam berdiri sebagai orang yang melakukan pendamaian dengan Allah karena dosa umat manusia. Tuhan Yesus adalah seorang Imam Besar Agung yang masuk ke dalam ruang Maha Kudus untuk menebus dosa – dosa umat manusia melalui Karya Salib.
Imam adalah orang yang ditugaskan untuk melakukan penebusan dosa, pentahiran dan pendamaian. Walaupun kita saat ini sudah mempunyai Tuhan Yesus sebagai Imam Besar Agung yang sudah melakukan penebusan dosa di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu.
Dalam Perjanjian Lama kita mengetahui orang yang memiliki Cincin Imam adalah Yusuf dan Musa. Musa mendapatkan Cincin Imam dari mertuanya Imam Yitro, sedangkan Yusuf di Mesir menikah dengan anak perempuan seorang Imam di Mesir.
Saat ini Tuhan memanggil anak – anakNya untuk menjadi seorang Imam buat keluarganya, jemaat gereja, kota dan bangsanya. Tuhan Yesus memanggil kita sebagai Imamat yang Rajani (1 Petrus 2:9). Ciri – ciri orang yang mempunyai panggilan seorang Imam adalah :
  • Sebagai Pensyafaat antara Allah dengan manusia, Imam yang berdiri ditengah – tengah sebagai pengantara.
  • Seorang Imam mempunyai panggilan sebagai perantara yang penuh dengan kemurahan dan belas kasihan.
  • Seorang Imam mengerti bahwa hidupnya adalah Anugerah Allah.
  • Seorang Imam Tidak mementingkan diri sendiri.
  • Seorang Imam bertugas sebagai orang yang melakukan pendamaian dan pentahiran bagi umat Tuhan (Maleakhi 2 : 7).
  • Seorang Imam penuh dengan belas kasihan dan mengerti arti belas kasihan itu.
  • Seorang Imam mempunyai kerinduan untuk menyukakan hati Tuhan melalui pujian dan penyembahan.
  • Imam mempunyai kesukaan untuk mendoakan orang lain, menaikkan doa – doa syafaat dan doa – doa permohonan.





3. TENTARA

Didalam tubuh Kristus terdiri dari berbagai macam panggilan dan fungsinya. Salah satu panggilan Tuhan di akhir jaman adalah menjadi tentara atau pasukanNya.
Dan Tuhan memperdengarkan suaraNya di depan tentaraNya. PasukanNya sangat banyak dan pelaksana FirmanNya kuat (Yoel 2:11).
Tentara adalah orang yang mengerti tentang strategi dan bukan hanya untuk bertahan tetapi juga untuk menyerang dengan cepat dan tuntas. Seorang tentara mengerti kapan waktu untuk bertahan dan kapan waktu untuk menyerang. Hidupnya adalah untuk satu tujuan yaitu Menang !
Seorang Tentara harus mengenakan semua perlengkapan senjata Allah dalam melakukan peperangannya seperti tercantum dalam Efesus 6 : 10 – 20. Seorang Tentara Tuhan harus kuat dan mengenal Firman Tuhan secara dalam sehingga ia bisa melakukan peperangan rohani secara legal dan sah.
Yosua adalah seorang Jenderal bangsa Israel yang memimpin peperangan melawan bangsa – bangsa lain dalam merebut tanah penjanjian yang Tuhan sudah sediakan dan janjikan kepada nenek moyang bangsa Israel.
Setiap  hari adalah peperangan, jadi seorang tentara mempunyai stamina rohani yang kuat. Tuhan akan membangkitkan tentara – tentaraNya di akhir jaman yang kuat. Ada beberapa ciri panggilan seorang tentara :
  • Seorang Tentara Tuhan harus bisa membedakan antara suara Tuhan, suara hati dan suara musuhnya.
  • Seorang Tentara Tuhan bisa melakukan perintah Panglima Agung Tuhan Yesus Kristus dalam ketepatan, bisa berjalan dalam ketaatan dan ketepatan.
  • Mempunyai Kedalaman Firman Tuhan sehingga mempunyai Kuasa dan Otoritas dalam Perkataan dan bisa membalikkan keadaan atmosfir suatu daerah.
  • Bisa membangun benteng pertahanan yang kuat.
  • Mengerti strategi perang.
  • Mempunyai mata yang tajam untuk melihat alam rohani dan alam jasmani sehingga mengetahui mana saja celah – celah yang dapat ditembus.
  • Mempunyai Keberanian untuk menyerang benteng – benteng musuh sampai menang dan tuntas.

4. Pekerja (Yohanes 4 : 34 – 35)

Kata Yesus kepada mereka ”MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya. Bukankah kamu mengatakan : Empat bulan lagi tibalah musim menuai ? Tetapi Aku berkata kepadamu : lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang – ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. (Yohanes 4:34-35)

Pekerja adalah mereka yang mempunyai daya juang dan kekuatan, tidak mengenal lelah dan tidak mudah menyerah. Pekerja seorang yang ulet dan terus melayani dalam segala keadaan dan situasi. Pekerja kesukaannya adalah melayani dan mengerjakan tugas – tugas.
Hari – hari ini adalah hari – hari terakhir di akhir jaman, Tuhan sedang membutuhkan banyak sekali pekerja karena ladang – ladang sudah menguning dan siap untuk dituai. Tuhan berkata : Mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian supaya Ia mengirimkan pekerja – pekerjaNya untuk tuaian itu (Lukas 10 : 2).
Tuhan Yesus berkata kepada murid – muridNya : ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit, karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian supaya ia mengirimkan pekerja – pekerja untuk tuaian itu. (Matius 9:37-38).
Pekerja yang dewasa akan bekerja dengan pengabdian. Pengabdian adalah melakukan segala sesuatu karena kita memberi diri dengan sukarela untuk menjadi seorang hamba karena mengasihi tuan kita.
Ciri – ciri seorang Pekerja adalah : Tidak mengenal lelah dan tidak mudah menyerah dalam melakukan pekerjaanNya dan menyelesaikannya sampai tuntas. Seorang Pekerja mempunyai kekuatan dan daya tahan yang tinggi untuk bekerja keras. Pekerja mempunyai kesukaan untuk melayani orang – orang dan berorientasi kepada tugas – tugas yang diberikan kepadanya dan mengerjakan tugas – tugas tersebut dengan tekun, bekerja dengan penuh pengabdian kepada Tuhan Yesus Kristus.

5. Raja (1 Petrus 2:9)

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan – perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. (1 Petrus 2 : 9)

Tuhan memberikan panggilan raja kepada setiap anak – anakNya di akhir jaman ini. Tuhan mengatakan bahwa setiap panggilan akan memasuki nama masa Raja – Raja dan Level Raja – Raja.
Yusuf  mempunyai panggilan sebagai pekerja yang memasuki level raja – raja karena ia mempunyai cincin materai Raja, Yusuf dipercaya oleh Firaun karena hikmatnya Yusuf dalam mengatur pemerintahan dan mengumpulkan bahan pangan pada saat masa kelimpahan untuk masa – masa kelaparan (Kejadian 41 : 43 – 45).
Panggilan Raja ini akan memerintah dengan otoritas Tuhan Yesus sendiri, Raja akan duduk bersama – sama dengan Tuhan dan memerintah bersama – sama Tuhan Yesus sendiri. Seorang Raja harus mengenal isi hatiKu dan bertindak seperti apa yang Tuhan Yesus perintahkan. Seorang Raja harus bertanggung jawab dengan umat yang ada dibawahnya.
Raja tidak mempunyai istilah kata menyerah, semakin hari ke hari seorang raja harus semakin kuat dan bijaksana dalam menghadapi segala keadaan. Seorang Raja harus mengerti bagaimana memberi makan rakyatnya dengan benar dan adil.
Ada waktu – waktu tertentu seorang Raja akan mengalami pengujian dari Tuhan mengenai ; kesetiaan, ketaatan dan pengertiannya. Seoraang raja tidak ada satupun yang bisa bertahan dan setia tanpa pelatihan dan pembentukan dari Tuhan.
Musuh terbesar dalam panggilan Raja ini adalah kemalasan dan kesombongan yang akan membuat dia lalai dalam melakukan tugasnya. Kerendahan hati, hikmat, pengertian, kebesaran hati adalah modal dasar dalam panggilan ini.

6. Mempelai

Mempelai adalah orang yang menjadi kesukaan bagiKu, karena menjadi orang yang mengenal isi hatiKu. Kita semua sebagai anak – anak Tuhan menjadi mempelai wanitaNya. Dalam Matius 25:1-13 merupakan penggambaran dari Tuhan mengenai mempelai wanitaNya, ada mempelai wanita yang bodoh dan ada mempelai wanita  yang bijaksana. Mempelai wanita yang bodoh mereka melakukan segala sesuatunya tanpa mengenal isi hatiNya, sedangkan mempelai wanita yang bijaksana melakukan segala sesuatunya dengan tuntunan Roh Kudus sehingga mengenal isi hatiNya,
Ester merupakan suatu contoh mempelai wanita yang mengenal isi hati Raja Ahasyweros, sehingga ia memperoleh perkenanan dari Raja. Seorang mempelai wajib hidup dalam  ketepatan, ketepatan akan membangkitkan kepercayaan Tuhan. Tidak ada seorang mempelaipun yang bisa menerima tongkat kemurahan Tuhan tanpa ketepatan.
Ketepatan sangat penting ketika kita sedang berada didalam hadirat Tuhan. Kita bisa mengenal apa yang menjadi kerinduan hati Raja kita sehingga kita melakukan dalam ketepatan.
Hari – hari ini Tuhan membutuhkan mempelai – mempelaiNya yang mempunyai kemampuan, kecakapan untuk mengajar umat Tuhan yang lain dan berperang dalam ketepatan. Tidak ada seorang mempelai yang hanya duduk diam dalam hadirat Tuhan tanpa melakukan apa – apa.
Hari – hari ini Tuhan memanggil kita untuk memasuki Level Keintiman yang lebih dalam lagi sehingga kita semua bisa mendengar arahanNya dan melakukan setiap perintah Tuhan Yesus Kristus dalam Kesatuan dan Ketepatan.
Kita dipanggil Tuhan menjadi Pasukan RajawaliNya untuk terbang mengatasi badai kehidupan kita, kita akan menari diatas gelombang dalam Unity sehingga kita semua bisa menyelesaikan semua destiny kita sampai garis akhir dengan kuat.

Kesaksian Pribadi :
Tahun 2005 ketika awal mula bahtera akan dibentuk, saya teringat ketika itu saya masih berada di Cirebon dan menjadi panitia KKR Tahun Pembebasan Hutang. Waktu itu peserta KKR membludak dan mereka sudah berdatangan dari jam 12 malam, kemudian setelah acara KKR tersebut yang saya ingat adalah sewaktu Holy Stadium belum jadi, waktu acara Yesus Tuhan datang sebagai raja, saya bersama teman – teman Pemahaman Alkitab saya menginap di Hotel Metro, waktu itu menurut acara akan dilakukan Ibadah jam tujuh pagi tetapi jemaat sudah memenuhi Holy Stadium jam 4 pagi, waktu itu Holy Stadium belum jadi dan kita masih duduk dengan alas koran yang dibawa sendiri.
Sewaktu kita baru turun dari mobil kita sudah merasakan hadirat Tuhan begitu kuat, sehingga kami semua menangis dan mencium wangi narwastu yang kuat, saya dan teman – teman kemudian memasuki Holy Stadium kami hanya kebagian tempat dibagian atas Holy Stadium dekat dengan Pintu 2.  Ibadah berlangsung dengan Hadirat Tuhan yang kuat, waktu itu tarianpun masih memakai peralatan dan pakaian yang sederhana. Saya mendapatkan penglihatan Tuhan Yesus datang dengan memakai pakaian kerajaan berwarna ungu dan mahkota lengkap, ternyata penglihatan yang saya lihat bukan saya saja yang mendapatkan, kemudian Ibu Iin berkata bahwa ia mendapatkan penglihatan  Tuhan Yesus datang dengan memakai pakaian kerajaan berwarna ungu dan mahkota kerajaan. Selesai ibadah kami saling share di mobil, ternyata tante Sioe Ik mendapatkan penglihatan yang sama dan mencium wangi minyak narwastu. Sopir saya sebelum meninggalnya pun ia berkata kepada saya setelah acara itu, nanti Desember ada Acara disemarang tidak yah ? saya jawab kenapa memangnya, saya ingin ikut, tapi bisa nggak ya ? lho kenapa gak bisa ? dia terdiam dan tidak menjawab, dua hari setelah dia berbicara tersebut saya mendengar bahwa supir  saya meninggal dengan kaki bengkak dan membiru.
Bulan Desember 2005 ketika Bahtera pertama dimulai, saya mengikutinya bersama teman – teman Pemahaman Alkitab. Saya dan teman – teman PA saya menginap di Hotel Indraprasta, awal bahtera merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Hadirat Tuhan begitu kuatnya sehingga saya dan teman – teman menangis, supir saya yang lainnya, tadinya dia tidak pernah mengikuti ibadah di gereja karena istrinya muslim, setelah pulang dari acara tersebut dia merasakan perbedaan, bahwa dia makin diberkati Tuhan.
Pada bulan Maret 2006 ketika ada acara bahtera di Bandung, saya dan mama saya berangkat bersama saudara mama saya, supir saya dan istrinya, mereka semua ikut ibadah bahtera di Bandung, setelah acara bahtera ini istrinya supir ikut ibadah di gereja sampai saat ini bersama suaminya.
Setiap acara bahtera saya pasti mengikuti acara di Semarang, yang saya tidak ikut adalah sewaktu acara dedikasi Holy Stadium tanggal 7 Juli 2007 dan 29 Desember 2008, selain acara itu saya selalu mengikutinya.
Pengalaman bersama Tuhan itu sangat nyata ketika saya mengikuti acara 33 Propinsi yang diadakan secara serentak pada tanggal 29 Nopember 2009, sebelum acara mulai, setiap tim doa yang ditunjuk untuk pergi, pergi ke propinsi yang telah ditetapkan, saya ikut tim propinsi Bengkulu, itu merupakan pengalaman yang tidak terlupakan, banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan, saya ke propinsi Bengkulu sebanyak 3 kali.
Ketika Acara Bahtera dibagi mengenai 6 panggilan, waktu itu saya belum mengerti mengenai arti panggilan tersebut, ibu Iin menjelaskan bahwa kamu tanya Roh Kudus, dan yang paling aman adalah masuk ke panggilan pekerja, tanya sama Roh Kudus kamu disuruh masuk ke panggilan apa ? Kemudian saya bertanya Roh Kudus : ”Roh Kudus saya harus masuk panggilan apa ? Panggilan Imamkah ? Tuhan Roh Kudus tidak berbicara apa – apa, kemudian ketika saya akan memasuki panggilan pekerja, Roh Kudus baru berbicara kepada saya, kamu kan suka mendengarkan kotbahnya Ibu Iin, namamu kan Tuhan beri nama Joshua, Tuhan sudah memilih kamu jadi pasukanNya, jadi masuk ke panggilan Tentara, setelah itu saya masuk dalam panggilan tentara.
Setelah acara bahtera selesai maka saya mencari dan belajar mengenai panggilan saya dan bahkan 6 panggilan tersebut saya pelajari.






 


Komentar

  1. bagus banget kak tulisan kakak yg ini..sangat jadi berkat bacanya..terus nulis ya kak.. jadi makanan rohani yg memberkati banyak orang... doaku biar hidup kakak jadi bejani yang mengalirkan air kehidupan dari sungai hadirat Tuhan... mengalirkan segala kelimpahan dari Tuhan.. terus maju..tak terhentikkan.. sampai semua nubuat-Nya Dia genapi dalam hidup kakak.. biar tak ada penundaan dalam hidup kakak :) Jadi dan digenapi dalam nama Tuhan Yesus! Haleluya ! Amen ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Merlina apa kabarnya, kamu jarang nulis yah...

      Hapus
    2. Kabar baik :)
      Iya udah lama belum nulis..
      Pengen nulis lagi juga

      Hapus
    3. Shalom kak.. blog ku Blessed to Bless masih ada di daftar blog saya ya ternyata disini.. cuma itu urlnya yg lama nih... blog msh aktif tp urlnya udh aku ganti...mmg smpt lama blm nulis krn sibuk kerja..tp lanjutin bljr lagi skrg..

      Hapus
  2. Bagus banget van kesaksiannya :-)
    Maju trs van gbu

    BalasHapus
  3. Bedanya kita memang dapat panggilan Tuhan atau keinginan sesaat apa y? Soalny, saya ngerasa saya dapet panggilan... Tapi, saya takut itu hanya keinginan daging sesaat saja..
    >.<

    BalasHapus
  4. Tulisan yg sangat memberkati. Terima kasih, Gbu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Sister Flora Eman, Kiranya maju terus didalam Tuhan Yesus

      Hapus
  5. Keren, Pa Joshua. Terima kasih.
    Hormat dari Rusia, Janta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow Dari Rusia, Amazing, Tuhan Yesus Memberkati dan Great Harvest Untuk Rusia. Mari Kita Sama-Sama Masuk Dan Menyelesaikan Panggilan Tuhan Dalam Hidup Kita, Setia Sampai Akhir dan Minta Jaminan dari Roh Kudus Sampai Akhir..

      Hapus
  6. Syalom Pak Joshua Ivan. Saya sangat terberkati dengan sharing Bpk mengenai "Panggilan Tuhan", saya rindu berdiskusi dengna Bpk sekiranya Berkenan. berikut alamat email saya: sambataisak@gmail.com. Terima kasih Tuhan memberkati

    BalasHapus
    Balasan
    1. shallom saya sudah mengirimkan email kepada anda thanks

      Hapus
  7. Artikel ini sangat memberkati sekali

    BalasHapus
  8. Shallom,
    Nama saya carmela umur 20 tahun pak, tanggal 13 juli kemarin saya ikut saudara saya persekutuan. Di persekutuan tersebut saya di bantu menerima Roh Kudus dan kita pun perjamuan. Di perjamuan tersebut saya dapat hosti bertuliskan "nantikanlah Tuhan dan tetap ikutilah jalan Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, & engkau akan melihat orang orang fasik di lenyapkan" maz 37:34.
    Terus kata saudara saya panggilan saya itu imam namun karna saya tdk trlalu memusingkan saya biasa sj. Tapi setelah persekutuan 13 juli itu saya merasa berbeda seperti tiba' ingin baca alkitab, berdoa sblm mkn, berdoa sblm tdur dan setelah bangun tdur, dan juga sdh tidak mendengar lagu dunia lagi.. skrg lebih sering dengar lagu rohani dan sdh nambah jam doa pagi jam 5 pagi pak. Saya juga bbrp kali dpt mimpi pak setelah berdoa pagi jam 5 pagi pak saya tdur lagi terus bermimpi pak. Mimpi pertama tentang setan (lucifer), mimpi ke 2 tentang kedatangan Tuhan, namun jujur saja pak saya masih bingung bgmna cara memenuhi panggilan saya yaitu imam.
    Email saya carmela97patt@gmail.com

    BalasHapus
  9. Shallom,
    Nama saya carmela umur 20thn pak, tanggal 13 juli kemarin saya ikut persekutuan dgn saudara saya pak. Saya tinggal di dobo maluku tenggara, saudara saya tinggal di ambon pak.. saya ke ambon haya sebatas jalan jalan saja pak skrg saya sdh kembali ke dobo. Sblmnya saya tidak pernah ikut persekutuan seperti itu karena aliran gereja saya GPM (masih memakai kidung jemaat lagu'nya) pak sdgkn aliran saudara saya kharismatik. Di persekutuan tersebut saudara saya doa dan membantu saya menerima Roh Kudus dgn orang' yg ada di persekutuan tersebut. Dan setelah menerima Roh Kudus kami pun perjamuan dalam hosti yg saya ambil tertulis "nantikanlah Tuhan dan ttp ikutilah jalan Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang orang fasik dilenyapkan" maz 37:34. Kata saudara saya dan org' di persekutuan saya panggilan nya imam, namun saya masih biasa sj itu. Terus setelah selesai ikut persekutuan tanggal 13 juli tersebut saya mulai merasa berbeda karena tiba' ingin membaca alkitab, dengar lagu rohani dan tdk ada lagu dunia lagi, terus yg tiba' tdk berdoa skrg jadi berdoa sblm tdur dan setelah bangun tdur, doa mkn, dan ketika ingin marah ada sesuatu di dlm hati yg blg tdk boleh marah. Skrg saya sdh kembali ke dobo dari tanggal 19 juli pak, skrg saya sdh menambah jam doa 5 pagi. Namun saya masih bingung untuk memenuhi panggilan imam saya harus bgmna pak. Saya juga sempat punya mimpi 2x setiap saya selesai doa pagi jam 5 pagi saya tdur lagi dan disitu saya bermimpi pak. Mimpi pertama tgl19 juli waktu pertama kali saya bertekad doa pagi jam 5 saya bermimpi melihat setan (kayak lucifer di tv'), mimpi ke2 tgl 11 agust mimpi Tuhan datang namun di mimpi tersebut saya merasa takut dan hati blm bersih dan rasanya gmna ya pak seperti blm layak saya.
    Dan saya masih bingung untuk memenuhi panggilan saya pak, saya sdh membaca alkitab, berdoa, puji'an tiap waktu, mendengar khotbah yg saya unduh, dan baca buku' rohani pak. Namun saya rasa masih kurang. Mohon bantuan nya pak.
    Email saya carmela97patt@gmail.com

    BalasHapus
  10. Postingan ini sudah lama sekali, namun saya sangat merasa diberkati sekali sekarang ini. Tuhan Yesus kiranya selalu berkarya dalam hidup saya dan saudara 🙇🙇

    BalasHapus
  11. Syalom selamat malam Pak Joshua mengenai panggilan ada beberapa hal yang saya mau tanya begini saya sebelumnya di dunia sekuler terakhir kerja di bagian warehouse gudang tiba2 tanpa alasan saya mau dimutasi ke bagian collector karena pekerjaan yang saya dimutasi ini tidak sesuai dgn talent saya maka saya resain dan masih banyak lagi problem2 yang membuat saya bingung setelah direnungkan di dunia sekuler maupun di pelayanan biasa2 saja tidak ada prestasi yang wah jika diliat orang konsep saya jika itu adalah panggilan maka di ladang yang Tuhan sudah tempatkan kita disitulah kita berkembang dan berprestasi tetapi waktu saya baca artikel Bpk tentang imam saya sepertinya mendapat beberapa pencerahan saya orangnya suka sekali mendoakan orang pokokny kalau ada bencana alam ato kejadian apapun saya selalu memotivasi anggota komsel saya untuk menaikkan doa syafaat bahkan ada berberapa pengurus serta pelayan tempat saya beribadah dsini mengatakan kepada saya bahkan gembala sidang saya sendiri bilang saya punya karunia talenta di dalam hal doa syafaat dan juga saya orangny suka menolong disuruh apa saja saya mau lakukan walaupun harus menyingkirkan hal yang menjadi prioritas saya yangau saya tnyakan adalah apakah berarti Tuhan panggil saya sebagai imam tq gbu


    BalasHapus
  12. Tolong balas ke email saya Pak di lim962802@gmail.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer