Pikiran Medan Peperangan

Pikiran Medan Peperangan

Preaching by : Ev. Iin Tjipto Wenas

 


Bahan Renungan : I Korintus 2 : 6 – 16

Tetapi yang kami beritakan ialah Hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. (I Korintus 2 : 7)

Renungan :
Hari – hari ini banyak anak – anak Tuhan yang belum masuk dalam panggilanNya. Tuhan menginginkan agar kita masuk dalam panggilan Tuhan tersebut. Tuhan inginkan agar kita untuk meneliti, mempelajari dan menggumuli panggilan Tuhan tersebut.
Untuk memenuhi panggilan Tuhan dalam hidup kita yang menjadi hambatannya adalah pikiran kita. Pikiran kita menjadi medan peperangan, seringkali pikiran manusia yang menghalangi pikiran Kristus. Bagaimana memiliki Pikiran Kristus ?
Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab : ”Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan sehingga ia dapat menasehati Dia ?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus (I Korintus 2:15 – 16).
Jika kita memiliki pikiran Kristus maka kita akan memiliki karakter Kristus dalam hidup kita. Saat ini kita mau belajar yang menjadi penghalang bagi kita untuk memiliki pikiran Kristus ?

1. Kepahitan

Kepahitan bisa mengenai beberapa aspek yaitu kepahitan dengan keadaan, kepahitan kepada orang lain dan kepahitan kepada diri sendiri. Kita harus sembuh dari kepahitan dan meminta pertolongan dari Tuhan Roh Kudus untuk membantu kita sembuh dari kepahitan.
Mengampuni adalah menerima keadaan kita dan melepaskan segala keadaan kita. Kita harus percaya bahwa : Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 28).

2. Paradigma

Paradigma adalah sesuatu gambaran yang dibuat pada saat masa lalu kita. Paradigma bisa menjadi prasangka. Dibutuhkan pelopor untuk mendobrak paradigma yang lama. Untuk mendobrak paradigma diperlukan wawasan yang luas.

3. Tidak Bisa Hidup Rileks

Semua dari kita pernah mengalami kegagalan, kehancuran dan sebagainya. Kita harus belajar hidup rileks dan mentertawakan diri sendiri. Jangan merasa tertekan dan malu dengan keadaan kita yang gagal dan hancur karena semuanya itu sudah terjadi !
Apa saja hal – hal yang bisa kita pikirkan dan kerjakan, apa yang tidak bisa kita pikirkan dan kerjakan jangan dipikirkan. Misalnya jika kita mempunyai hutang yang sangat besar sekali, kita tidak bisa membayar hutang itu, belajar jangan memikirkannya walaupun pada kenyataannya kita tidak bisa dan masih memikirkannya. Kita harus belajar untuk tidak memikirkannya dan mendoakannya saja.
Ketika saya mempunyai banyak masalah dalam pelayanan yang saya pimpin, saya belajar untuk tidak memikirkan masalah yang belum bisa atau belum ada jalan keluarnya, saya belajar mendoakan dan menyerahkannya sama Tuhan. Saya akan memikirkan apa yang bisa saya lakukan, namun yang tidak bisa saya lakukan saya akan mencoba untuk tidak memikirkannya.
Kita harus memiliki Pikiran Kristus, caranya adalah :

1. Membuang Pikiran Negatif (Efesus 4 :8)

Jadi akhirnya, saudara – saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Efesus 4 : 8).
Cara membuang pikiran yang negatif yaitu dengan mengisi pikiran kita dengan cara membaca Alkitab, membaca buku – buku rohani, mendengarkan kaset atau CD kotbah, mendengarkan kaset pujian & penyembahan dan sebagainya.

2. Merenungkan Firman Tuhan (Mazmur 1 : 1 – 3) 

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil (Mazmur 1 : 1 – 3).
Bila kita sedang menghadapi masalah kita harus antusias untuk merenungkan Firman Tuhan, isi hari – hari kita dengan mendengarkan Firman Tuhan melalui kaset kotbah, cd kotbah, cd pujian sehingga pikiran kita diisi dengan Firman Tuhan. Sebab Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan.
Biasanya jika kita sudah rutin mendengarkan Firman Tuhan, maka jika kita ada masalah maka akan muncul Firman yang menjadi rhema buat jalan keluar persoalan kita. Firman Tuhan akan keluar saat dibutuhkan oleh kita ketika kita menghadapi masalah. Renungkanlah Firman Tuhan siang dan malam maka setiap usaha kita akan berhasil.

3. Belajarlah Jujur dalam Doa – Doamu

Banyak anak – anak Tuhan berdoa hanya berdasarkan kebiasaan atau agamawi saja. Tidak adanya hubungan yang intim dengan Tuhan. Belajar berdoa jujur dihadapan Tuhan, jika kita merasakan capai, letih, lesu, takut dan sebagainya.
Jika kita sering membaca Alkitab dan mendengarkan kaset kotbah maka kita akan mendapatkan rhema dari Tuhan dan memiliki pikiran Kristus. Ketika kita merasa takut karena tagihan hutang datang dan kita tidak bisa membayarnya, janganlah kita menjadi takut, paksakan diri kita untuk diisi dengan Firman Tuhan.
1 Korintus 2 : 15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Saat ini banyak orang takut dinilai oleh orang lain, sehingga hidupnya merasa tertekan dan takut karena hidupnya dinilai orang jelek. Karena penilaian orang membuat hidup kita tidak rileks dan santai. Anak – anak Tuhan saat ini terlalu sibuk dengan apa kata orang tentang diri kita. Penilaian orang tentang kita bisa membuat kita lelah, capai, terluka dan sebagainya.
Kita takut penilaian orang jelek terhadap diri kita maka kita mencari perkenanan manusia daripada mencari perkenanan Tuhan. Seharusnya kita lebih mengutamakan mencari perkenanan Tuhan daripada mencari perkenanan manusia.
Seringkali perkataan anak – anak Tuhan atau saudara – saudara seiman melukai hati kita dan mempengaruhi kehidupan kita. Menilai adalah menentukan segala sesuatu. Semua yang ada dihadapan kita, kita harus belajar menilai segala sesuatu, menilai dari hal – hal yang kecil seperti makanan dan minuman yang kita akan makan dan minum, permainan kita, hobby kita, pergaulan kita dan sebagainya. Orang yang rohani menilai segala sesuatu.
1 Korintus 2 : 12 hidup kita harus di kuasai oleh Roh Allah. Bila pagi hari kita bangun tidur dan merasakan beban menekan, semuanya kacau, ambil waktu berdoa, kebaskan semua beban yang menekan. Bangun manusia roh kita dengan berbahasa Roh, berapa waktu kita harus berbahasa Roh, kita membersihkan atmosfir yang menekan kita.
Minta sama Roh Kudus untuk menguasai hidup kita dan segala sesuatu yang ada pada kita. Kita harus meminta kepada Tuhan untuk memberikan karunia – karunia RohNya untuk menolong kita. Jika kita sedang sakit fisik, kita meminta karunia kesembuhan dari Tuhan, jika kita terjerat hutang kita minta karunia iman dan mujijat supaya terbebas dari hutang. Karunia iman juga berfungsi untuk menyelesaikan masalah kita, karunia hikmat supaya kita bisa mengajar orang lain dan mengelola perusahaan.
Kita harus mengaktifkan karunia – karunia Roh untuk kehidupan kita di akhir jaman ini. Allah sudah menyiapkan dan memberikan karunia – karuniaNya, kita tinggal meminta kepadaNya dan mengaktifkannya. Karunia – karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada kita bukan hanya untuk diri sendiri melainkan menjadi berkat buat orang lain.
I Korintus 2 : 9 ”Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga dan yang pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Seringkali Allah memberikan kepada kita apa yang tidak pernah kita sangka atau duga, tidak terduga, tidak dimengerti. Seringkali kita sudah menduga – duga dengan pikiran kita apa yang akan dikerjakan oleh Tuhan dalam hidup kita.
Jangan pernah kita curiga sama Tuhan, kita harus punya ruang dalam hidup kita untuk menerima surprise dari Tuhan. Jika kita menduga – duga maka hadiah atau surprise dari Tuhan akan makin jauh dari hidup kita.
Tuhan memberikan kepada kita dengan tidak terduga, oleh sebab itu kita jangan curiga atau menduga – duga sama Tuhan. Belajar percaya sama Tuhan, Dia akan memberikan surprise kepada kita. Belajar memberikan apa yang Tuhan minta dalam hidup kita, pasti Tuhan akan memberikan surprisenya.
Tuhan memberikan kepada kita apa yang tidak pernah dilihat oleh mata kita, apa yang tidak pernah didengar oleh kita, tidak pernah timbul dari hati manusia itu yang disediakan oleh Tuhan. Semua surprise yang Tuhan sediakan bukan hanya untuk hamba Tuhan melainkan untuk kita semua.
I Korintus 2 : 6 Tuhan memberikan kepada kita hikmatNya dengan syarat kita harus matang didalam Tuhan. Kita harus mempunyai buah yang matang, sikap yang dewasa didalam Tuhan sehingga kita bisa menentukan segala sesuatu.
Pikirkan segala sesuatunya sebelum kita memutuskan sesuatu, pikirkan semuanya itu dengan matang. Kita harus belajar memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk Tuhan, persiapkan semua pemberian kita untuk Tuhan dengan baik. Amin

Jatiwangi, 1 Nopember 2012
By His Grace


Joshua Ivan S


Komentar

Postingan Populer