Legalitas

Legalitas

"Kemudian dari pada semuanya itu, pada zaman pemerintahan Artahsasta, raja negeri Persia, maka berangkatlah Ezra bin Seraya bin Azarya bin Hilkia bin Salum bin Zadok bin Ahitub bin Amarya bin Azarya bin Merayot bin Zerahnya bin Uzi bin Buki bin Abisua bin Pinehas bin Eleazer bin Harun, yaitu Harun imam kepala."
(Ezra 7: 1-5)

Mengapa Ezra harus tulis silsilahnya dan berujung pada Harun,

imam Kepala atau Imam Besar?

Sebab itulah yang menjadi bukti keabsahan secara hukum bagi Ezra

untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengatur kebaktian.

Di dalam hidup kita, keabsahan kita secara umum ada pada saat

kita menjadi anak-anak Tuhan.

Namun secara khusus, tiap kita sebenarnya memiliki mandat pribadi dari Tuhan

untuk melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki.

Mandat itu adalah keabsahan secara legalitas di hadapan Tuhan,

manusia dan semua roh termasuk roh jahat.

Saat seseorang menjalankan pelayanannya, maka

bukti kelegalitasnya adalah urapan Tuhan dalam hidupnya.

Karena itulah penting buat kita untuk

melakukan segala sesuatunya dalam ketepatan.

(Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The KING" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)

Komentar

Postingan Populer