Kebangkitan Besar Tina Astari 270316

Ibadah Raya Pagi Via Streaming
JKI Injil Kerajaan
Minggu, 27 Maret 2016

Kebangkitan Besar

Ibu Tina Astari Purnomo

Matius 27:33, 38 (TB)  Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak.
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.

Pada waktu Tuhan Yesus di salib, Ia bukan orang yang istimewa, pada waktu itu ada dua orang penjahat yang disalibkan.

Tuhan Yesus mengajari kita untuk hidup dengan Kasih.
Matius 22:34-40 (TB)  Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Kasih adalah Hukum Pertama dan Yang Terutama. Tuhan Yesus mengajari kita untuk tidak membeda-bedakan latar belakang, status sosial Manusia.

Saya melihat bahwa Inti Kebangkitan Tuhan Yesus adalah Kasih. Kita Merindukan ada Kebangkitan Besar Terjadi Atas Indonesia Inti nya adalah Kasih.

Kita semua punya kelemahan, kita akan habis dalam kelemahan. Kita akan bangkit bersama jika hidup kita dalam Kasih Tuhan.

Kebangkitan Besar Terjadi dimulai dari hati yang dipenuhi oleh Kasih Tuhan Yesus.

Saya merasa bahwa Pak Petrus Agung Purnomo pulang adalah pukulan berat buat saya. Saya tidak bisa berbicara ketika melihat jenazah pak petrus agung, saya berkomunikasi dengan Roh Kudus.

Saya diingatkan bagaimana saya dulu menikah Dan Kami diberkati Oleh Almarhum Ev. Stefanus Damaris di GIA Pringgading.

Saya pegang Tangan pak Petrus Agung Purnomo di peti Jenazah, saya merasa bahwa ini saat nya bersatu kembali, walaupun pak Petrus Agung sudah pulang.

Saya dikatakan sama papi saya sudah terlambat karena Pak Agung sudah tidak ada, namun saya merasa tidak terlambat, rasa cinta yang sudah hilang, kini tumbuh kembali. Semua kepahitan, kekecewaan, kemarahan saya hilang lenyap, dihadapan peti saya berikrar bahwa  saya Dan Petrus Agung sudah disatukan menjadi satu, tidak bisa dipisahkan. Saya Mau meneruskan Pekerjaan Pak Petrus Agung yang belum selesai.

Saya sudah sebelas tahun tinggalkan Tuhan, tidak pernah baca Alkitab, pada saat pemberangkatan Jenazah saya mengadakan pengakuan, Dan mendedikasikan kembali hidup saya untuk Tuhan.

Hari-hari ini saya seperti pada waktu lahir baru, setiap hari saya membaca Alkitab, saya berkomunikasi dengan Roh Kudus, hati dan pikiran saya berbeda.

Kita harus bangkit bersama dengan Tuhan bukan hanya ketika di gereja kita alami Kebangkitan Besar, tetapi ketika kita sedang sendirian kita ragu dan tidak mengalami Kebangkitan Besar. Untuk alami Kebangkitan Besar kita harus dipenuhi oleh Kasih Tuhan Dan Kasih buat sesama. Amin

Jatiwangi, 28 Maret 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer