Tiga Tips Menjadi Orang Yang Diberkati

Tiga Tips Menjadi Oranf Yang di Berkati

Ev. Iin Tjipto Wenas

 
Saya Kuliah di TU Delft Belanda dan lulus S2 Arsitektur dari Belanda, ketika pulang ke Indonesia ia mengabdikan hidupnya untuk anak-anak jalanan di tempat pembuangan sampah akhir Bantar Gebang di Bekasi, Jabar. Saya memulai pelayanan ini pada tahun 2000 dan terus berjalan sampai sekarang. Saat ini pelayanannya sangat diberkati Tuhan. Dia memulai pelayanan itu dengan biaya operasional pelayanan 5 juta/bulan untuk membiayai anak-anak jalanan tersebut. Saat ini melaui pelayanannya itu dia sudah membuka Sekolah Mahanaim (TK – SMA), sekolah ini memakai Standard Internasional, dan berakreditasi A+. Sekolah yang sangat berkualitas dan menjadi sekolah idaman banyak orang di Bekasi. Sekolah ini tetap memegang komitmennya untuk melayani orang-orang yang tidak mampu. Saat ini mereka tetap menjaga presentasi murid yang belajar di sekolah ini yaitu (50% dari anak jalanan yang tidak membayar uang sekolah, 30% dari anak-anak pelayan Tuhan dan full timer , dan 20% untuk umum yamg diseleksi melalui test.) Meskipun siswa-siswinya dipilih melalui test masuk, bukan berarti hanya anak-anak terbaik yang mereka pilih, yayasan ini juga mengambil calon siswa dengan hasil test yang terburuk sehingga bisa melayani mereka yang tidak dilayani di tempat lain.

Saat ini Tuhan Mempercayakan  Yayasan Mahanaim sudah memiliki 50 rumah singgah, Sekolah dan melayani 200 ratus ribu anak jalanan. Asset mereka mencapai puluhan miliar dan biaya operasional mereka mencapai 1 miliar.

3 TIPS MENJADI ORANG YANG SANGAT DIBERKATI
1. BERTAHAN DALAM PENCOBAAN
Orang yang bertahan dari berbagai cobaan yang diizinkan terjadi dalam hidup dan pelayanannya.
Ibu Iin melewati sangat banyak ujian dalam menjalankan pelayanannya dia sudah biasa berhadapan dengan polisi, intel atau siapa pun yang mennyuruhnya untuk berhenti dari pelayanannya. Salah satu yang paling berat, adalah ketika Ia mengandung putri ketiganya, ketika dikandungan anaknya itu divonis cacat dan kemungkinan besar akan meninggal karena terkena virus yang hanya ada di tempat sampah, meskipun demikian dia tetap bertahan dalam melayani Tuhan di tempat tersebut. Dan akhirnya putri beliau meninggal dan di depan kuburan putranya tersebut, Ibu Iin meminta kepada Tuhan mengganti nyawa anaknya tersebut dengan ratusan ribu jiwa yang bertobat.
 

“ Bertahanlah dan biarkan Tuhan melakukan apapun di hidupmu. Biarkan Dia menyelesaikan apa yang direncanakanNya. Karena apapun yang terjadi anugrahNya selalu cukup untuk kita. ”
“ Justru dalam kelemahanku, kekuatan Tuhan menjadi nyata. ” 

2. MENGHARGAI HAL KECIL
Orang umumnya mau melayani di gedung yang megah, bersama orang-orang yang berpenampian dan berpendidikan tinggi, berada di posisi penting dan berpengaruh. Siapa yang mau menjadi pelayan untuk orang miskin ?
Ibu Iin melayani anak-anak jalanan di tempat sampah dan menjadi sangat diberkati dalam kehidupannya dan pelayanannya. Secara matematika tidak ada yang dapat menjelaskan dari mana biaya semua pelayanan mereka. Tetapi mereka memiliki bank yang tidak pernah collapse ,bank di surga yang memenuhi semua kebutuhan. Sejak awal pelayanannya mereka selalu hidup dengan keajaiban.
“Bagi mereka yang membuat pilihan yang berbeda akan diberikan hak yang berbeda.” 

3. MAU MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAH
Suatu hari Ibu Iin bangun dengan mendengar bahwa Tuhan ingin namaNya dimuliakan oleh ratusan ribu orang di Tugu Monas Jakarta. Tanpa mempertanyakan apa-apa Ibu Iin menjadikan dirinya sebagai orang yang melaksanakan apapun kehendak Allah itu.
Walaupun harus menghadapi begitu banyak masalah untuk perizinan dari pihak-pihak yang berwajib, mereka terus berjuang dengan penuh keyakinan. Pada akhirnya izin itu diperoleh, namun hanya untuk 20.000 orang lebih.
 

Pada hari H acara dimulai jam 7 pagi, sejak jam 3 dini hari peserta yang datang sudah mencapai 100.000 orang, pihak yang berwajib menganggap keadaan sudah diluar kendali dan menolak melakukan pengamanan terhadap massa.
 

Ketika acara tersebut dimulai panitia mengalami masalah lain yaitu kekurangan konsumsi, karena roti yang dipesan hanya sebanyak 100.000 buah dan orang yang hadir diperkirakan sebanyak 250.000 orang. Menghadapi hal itu hamba-hamba Tuhan ini melakukan doa keliling menyerukan 5 roti dan 2 ikan, dan percaya atau tidak muzizat pelipatgandaan terjadi saat itu juga, roti yang dibagikan tidak pernah habis, sampai semua orang kenyang dan banyak diantaranya akhirnya membawa pulang makanan dan minuman yang tersisa.
 
“ Tuhan yang kita percaya adalah sama dulu dan sekarang, kuasaNya tidak berubah.”
 

Pelayanan Yayasan Mahanaim selalu dipenuhi oleh muzizat, yang tidak dapat dipikirkan dengan menggunakan akal manusia, tapi itulah Tuhan kita.
Ibu Iin dan anak-anaknya selalu bersedia melakukan apa pun yang Tuhan minta, mereka menyerahkan diri mereka sepenuhnya untuk rencana Tuhan. Maukah kita melakukannya? Menempatkan Tuhan kita sebagai raja, dan melakukan apa pun yang dikehendakinya.


TUHAN SEDANG MENCARI ORANG-ORANG YANG MEMENUHI TIGA KRITERIA TERSEBUT!
 
Penulis : El Shaddai Creative Community
 

Komentar

Postingan Populer