Apa Saja Yang Kita Sukai



Apa Saja Yang Kita Sukai
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Mungkin anda terkejut dengan perkataan ini, karena banyak yang mempunyai persepsi bahwa segala sesuatu yang berasal dari kemanusiaan kita, Tuhan sudah begitu alergi, meskipun sebenarnya tidak pernah tidak demikian. Tuhan tidak pernah alergi dengan apa yang kita sukai. Meskipun seringkali yang kita sukai, menurut saya, membuat Tuhan geli dan tertawa. Tetapi tidak berarti bahwa itu adalah sesuatu yang langsung Tuhan tolak dan berkata : “Tidak !”

Kebahagiaan orang fasik semu
37:1 Dari Daud. Jangan marah 1  karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati y  kepada orang yang berbuat curang; z  37:2 sebab mereka segera lisut a  seperti rumput dan layu b  seperti tumbuh-tumbuhan hijau. 37:3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri c  dan berlakulah setia, d  37:4 dan bergembiralah e  karena TUHAN 2 ; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. f (Mazmur 37:1-4)

Sebenarnya ini merupakan konsep atau prinsip yang luar biasa. Dia katakan jangan marah dan iri. Tuhan seperti ingin berkata begini : “Jangan pedulikan apa yang orang lain perbuat. Tetap miliki sikap hati positif dan benar.” Hal ini sebenarnya merupakan perkara yang paling mendasar, tetapi ada banyak orang yang tidak diberkati karena kepahitan sama orang kaya.

Apa pun yang anda tolak, apapun yang kepadanya anda pahit hati, maka sebenarnya semua yang ada pada orang sudah anda tolak juga dalam hidup anda.

Saya bertemu dengan seorang anak yang sejak muda saya kenal. Dia sangat kepahitan dengan orang kaya dan akhirnya hidupnya sendiri tidak bisa kaya. Alkitab berkata, bahwa orang miskin meminta dengan memohon-mohon dan orang kaya membentak-bentak dengan kasar, dan pada kenyataannya memang seperti itu.

Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar. (Amsal 18 : 32)

Anda mungkin berkata : “Pak,.... karena hal itu kita boleh pahit !” Saya katakan : “Silahkan saja jika anda ingin seperti itu !” Tetapi kepahitan itu akan membuat yang anda tolak bukan saja orangnya tetapi sekaligus juga kekayaannya. Sikap hati yang seperti ini bisa mengerikan akibatnya.

Ada orang lain yang sangat anti mendengar kata “Kelimpahan”. Mereka berkata : “Aku gatal jika mendengar hal itu.” Akhirnya yang terjadi ketika kelimpahan datang maka anda akan gata; sungguhan sampai akhirnya menolak kelimpahan itu sendiri.

Sebenarnya ini merupakan hal yang sederhana, yaitu : apapun yang anda tolak itu tidak akan pernah datang dalam hidup anda. Anda pahit dengan orang kaya, maka orang kaya akan merasa tertolak dengan anda. Dan didalam orang kaya itu terdapat kekayaan yang menjadi sakit hati dengan anda juga.

Oleh sebab itu ketika anda berdoa : “Tuhan berkati saya.” Maka seksi kekayaan akan berkata : “Tuhan, jangan suruh aku datang kepadanya, aku kepahitan dengan dia.” Ini terjadi secara hukum dan secara nyata dalam jiwa manusia, anda bisa membuktikan hal ini.

Demikian juga dengan hamba-hamba Tuhan. Seringkali terjadi dalam perintisan sebuah gereja, di kemudian hari ada hamba Tuhan lain bisa berkembang lebih baik dan luar biasa dari perintisan hamba Tuhan itu. Lalu hamba Tuhan pertama yang belum berkembang itu menjadi anti dan iri dengan gereja lain yang lebih besar. Maka sampai kapanpun dia tidak akan pernah mempunyai gereja besar. Karena ketika seseorang marah maka penolakan akan keluar dari hatinya.

Jadi apa pun yang orang lain alami, bagaimanapun caranya jangan anda pikirkan. Yang penting adalah jaga sikap hati anda dihadapan Tuhan, itu saja. Sebab banyak orang mengomel, menggerutu tentang orang lain yang lebih kaya, lebih diberkati dan lebih berkelimpahan.

Ada orang lain yang mengalami mujizat, anda juga mengomel, pada akhirnya ketika anda sakit, Mujizat Kesembuhan akan kepahitan kepada anda sehingga tidak datang kepada anda. Hal ini benar-benar terjadi.

Ada satu orang berbicara kepada saya seperti ini : “Mengapa ya, Usahaku ini susah diberkati.” Saya berkata begini : “Sebab kamu kepahitan dengan orang yang kaya dan diberkati.” “Tetapi orang itu lho pak, sok banget.” Memang itu pembawaannya dan mungkin memang dari nenek moyangnya sudah seperti itu.” “Tetapi aku tidak suka !” Hal seperti ini merupakan awal dari sebuah penolakan.

Jika kita berpikir seperti itu dan sikap kita menolak saja maka tanpa sadar anda juga akan menolak berkat yang ada pada orang itu. Seringkali saya bertemu dengan hamba Tuhan yang kepahitan juga dengan gereja besar.

Pada awalnya sama-sama kecil gerejanya dengan saya dan dia selalu bicara dengan saya, namun sekarang dia tidak mau lagi bicara dengan saya, dia sudah kepahitan dengan saya.

Selalu saya berkata begini : “Mengapa kamu kepahitan ? Yang membuat si A dan si B mempunyai gereja besar itu adalah Tuhan dan bukan setan !” Dia menjawab “Tetapi itu mengganggu kita !” “Sudahlah, apa tidak lebih baik kamu berdoa dan meminta berkatNya turun dan dengan rendah hati datang kepada dia untuk minta ditumpangi tangan, nanti kamu akan berkembang !” Oh ya saya tidak mau ! jawabnya.

Sampai dengan saat ini gerejanya tidak pernah berkembang, dan ketika ketemu dengan saya, dia tidak mau berbicara lagi dengan saya, tidak sudi bertemu saya lagi.

Tetapi ini sebenarnya merupakan prinsip dimana Tuhan berkata : “Jangan Marah dan Jangan Iri Hati !” Anda berkata : “Itu kan orang jahat ?” “Itu urusanKu !” Tetapi jaga sikap hatimu ! kata Tuhan.

Ada seorang gadis yang patah hati karena pacarnya menyeleweng, Dia berkata : “Dasar laki-laki !” Maka anda jangan heran jika gadis itu akhirnya menjadi lesbian. Sebab ketika dia kepahitan dengan berteriak : “Dasar laki-laki !” Itu berarti dia menolak semua laki-laki dalam hidupnya yang pada akhirnya semua yang datang kepadanya perempuan. 

Ini sebuah kenyataan. Sama halnya dengan hal-hal lain, misalnya karunia Roh Kudus. Ada orang yang bernubuat dan anda bisa pahit hati dan benci dengan nubuatan. Pada suatu waktu ketika nubuatan datang dan memberkati anda, maka anda akan menolaknya juga.

Semua yang kita tolak itu berarti semua paket yang ada didalamnya juga kita tolak semuanya. Ini kedengarannya sangat aneh, tetapi saya pelajari bahwa hal itu benar-benar terjadi. Oleh sebab itu sikap hati yang positif seperti yang Tuhan katakan harus kita miliki. Jadi Tuhan sebenarnya bukan Tuhan yang alergi dengan semua yang anda inginkan.

Tidak banyak orang menyadari bahwa keinginan itu sebenarnya merupakan awal dari Tuhan berbicara kepada hidup kita. Banyak orang berpikir bahwa mendengarkan suara Tuhan sama dengan mendapatkan penglihatan yang spektakuler atau suara Tuhan yang audible (terdengar ditelinga jasmani).

Kadang-kadang memang seperti itu. Tetapi jangan sampai lupa bahwa sebenarnya ada yang namanya ‘keinginan’ yang muncul dari hati kita dan sebenarnya Tuhanlah yang menaruhkannya.

Karena Allahlah yang mengerjakan didalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya. (Filipi 2 : 13)

Jadi yang mengerjakan didalam kita yaitu Allah Tuhan kita. Dalam bahasa inggrisnya dikatakan : “Both to do and to will” Baik pekerjaan kita, perbuatan kita maupun keinginan kita. Tuhan bekerja didalam kita.

Banyak orang secara tidak sadar, ketika mempunyai keinginan tertentu dengan cepat berkata : “Ini pasti dari setan.” Belum tentu seperti itu, karena disitu pun Tuhan bisa bekerja dengan luar biasa.

Saya pribadi sebenarnya membulatkan hati untuk menjadi seorang hamba Tuhan. Ini terjadi bukan karena saya mendapat penglihatan, nubuatan, atau suara Tuhan, tidak seperti itu. Sebenarnya pertama-tama yang begitu kuat dan membuat saya bulat hati itu karena keinginan.

Ditahun-tahun itu ada beberapa hamba Tuhan yang sering datang ke Semarang. Pada waktu itu saya masih seorang pelajar SMA. Setiap kali mereka datang dan menyampaikan Firman Tuhan saya sangat diberkati. Dan saya berkata : “Asyik ya, hidup seperti ini loh sungguh asyik.”

Teman-teman yang lain sekolah dan kuliah lalu bekerja untuk mendapatkan uang yang banyak. Itu tidak salah, normal sekali. Tetapi saya melihat sebuah alternatif dan panggilan hidup yang berbeda.

Sekali lagi saya berkata : “Wah jika bisa hidup seperti ini asyik sekali. Hidup hanya sekali dan menjadi berkat bagi banyak orang.” Sejak saat itu timbullah keinginan dalam hati saya untuk berkata : “Saya mau suatu hari menjadi hamba Tuhan.”

Ternyata saya baru menyadari bahwa hal itu berasal dari Tuhan. Munculnya keinginan itu ternyata bukan hanya sekedar karena saya bergaul dengan hamba-hamba Tuhan itu tetapi ternyata Tuhan yang menanamkan keinginan itu dalam hati saya dan hal itu merupakan awal Tuhan berbicara begitu kuat dalam hidup saya.

Itu juga yang membuat saya membulatkan hati dan berkata : “Aku akan memberikan hidupku ini menjadi seorang hamba Tuhan.” Hari ini saya ingin berkata : “Hal yang pertama yang harus anda punyai adalah keinginan anda.”

Beberapa waktu yang lalu saya menyadari kembali sebuah keinginan yang dulu muncul, sesuatu yang saya sukai dan ternyata diam-diam Tuhan bekerja. Inilah salah satu kesaksian saya ; selepas SMA sebenarnya saya akan sekolah Alkitab di Perth Australia. Ada seorang hamba Tuhan yang datang dari Australia, berkata kepada saya : “Saya akan bantu kamu untuk mendapatkan visanya. Pokoknya kamu sampai disana, kuliah gratis, kamu kerja di tempatku dan aku akan memberikan kamu uang saku untuk jajanmu.”

Bagi saya itu merupakan hal yang luar biasa. Kurang dari satu minggu sebelum saya akan bertemu dengan dia, saya berdoa di Bukit Doa Taman Getsemani Ungaran. Disitulah Tuhan berkata : “Jangan tinggalkan kota ini.” Saya berkata : “Tuhan, aku ingin ke Australia.” Tuhan berkata : “Jangankan ke Australia, jika kamu taat, Aku akan membawamu ke seluruh dunia.”

Saya bersaksi kepada anda, Tuhan telah membawa saya ke lebih dari 40 Negara di dunia ini sampai dengan hari ini, itu semua karena memberitakan Injil. Dan akhirnya Tuhan juga membawa saya ke Perth Australia. Hal ini menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menarik sekali bagi saya, dan dua hari saya ada dikota itu.

Ketika saya berdoa, Tuhan berkata : “Jangan tinggalkan kota ini.” Lalu saya berkata : “Tuhan,... aku ingin dan mau menjadi hambaMu.” “Kamu akan menjadi hambaKu.”

Lalu saya berkata : “Terus aku sekolah apa Tuha ? Apa aku harus sekolah Alkitab ?” Tuhan berkata : “Tidak perlu ! Ambil jurusan yang kamu suka.” Tuhan tidak bicara hal yang lain tetapi hanya berkata : Ambil jurusan yang kamu suka ! Bukan ambil yang berguna atau ambil yang mulia !

Dari kecil saya kesukaan saya membaca komik, tetapi komik yang berkaitan dengan masa lalu yang bersejarah, maka saya pun memilih jurusan sejarah. Kemudian saya mendaftar ke Universitas Diponegoro (Undip) saya ambil jurusan sejarah dan pada waktu itu langsung diterima sebab memang tidak banyak peminatnya. Waktu itu bukan murid yang mencari jurusan sejarah tetapi Fakultas Jurusan Sejarah lah yang mencari mahasiswa. Jadi dengan mudah saya diterima dan saya juga menikmatinya.

Akhirnya ketika saya kuliah sejarah, saya suka sekali. Jarang sekali terjadi ketika orang sekolah atau kuliah duduk dengan manis, bisa mendapat nilai yang bagus. Tetapi  di jurusan sejarah setiap hari beberapa orang bercerita dan mendongeng tentang masa lampau, dan bagi saya itu adalah hal yang menarik. Setiap hari ada dosen secara bergantian mendongeng buat saya dari aceh sampai papua. Dari ujung ke ujung dunia diceritakan kepada saya, Napoleon, Hitler dan segala macam yang lain.

Saya menikmatinya dan saya katakan : “Asyik benar kuliah seperti ini, tidak perlu berpikir dan tinggal menikmati dongeng dan cerita orang-orang hebat.” Saya masih ingat ada satu dosen pembimbing saya yaitu dosen filsafat bercerita tentang Socrates. Socrates adalah ahli filsafat, kesukaannya berbicara dan tukar pikiran tentang soal-soal yang tinggi, jadi dia berbicara tentang Filsafat dengan temannya dan karena asyiknya mereka berbicara dan mengobrol sampai larut malam.

Istri Socrates kesal sekali sebab menurut pikirannya dia tipe suami yang tidak suka cari uang, tetapi pekerjaannya hanya mengobrol saja dan berbicara saja. Istrinya semakin marah dan membentak Socrates sambil berkata : “Berhenti sudah jam berapa ?”

Jika kita bertemu dengan seorang filsuf, memang tidak begitu enak, karena mereka hidup dialam yang berbeda. Lalu menurut cerita itu, Socrates berkata kepada temannya : “Ayo kasihan istriku sudah marah-marah, kita pindah aja keluar biar dia bisa tidur.”

Kemudian ia mengajak temannya pergi ke halaman luar dan kembali berbicara sampai tengah malam. Istrinya tidak tahan dan mengambi satu sember air lalu menyiramkannya kepada Socrates. Anda mungkin menyangka Socrates akan marah. Tetapi jika anda mempunyai suami seorang filsuf akibatnya akan sangat berbeda. Dia hanya berkata begini : “Yah inilah hidup, setelah petir menyambar-nyambar hujan akhirnya pun turun.”

Jika anda ingin mempunyai suami yang baik, anda harus menyuruhnya belajar tentang filsafat. Beberapa hari kemudian datanglah seorang pemuda menemui Socrates dan berkata : “Socrates, aku ingin menikah,...” Lalu filsuf yang terkenal ini berkata : “Bagus sekali. Menikah selalu bagus.” “Oh Ya ?” Iya, jika kamu mendapat istri yang baik, kamu akan sangat bahagia. Tetapi jika kamu mendapat istri yang kasar, dan galak, maka kamu akan menjadi seorang filsuf seperti saya.

Ada satu dosen pembimbing saya yang sudah membimbing saya kuliah, saya tadinya berpikir semua itu hanya menjadi bagian dari masa lalu yang saya tidak akan pernah lagi bersinggungan dengan hal-hal seperti itu.

Saya pikir setelah kuliah empat setengah tahun itu selesai. Maka selesailah juga urusan bagi saya. Saya juga tidak pernah membuka buku-buku sejarah saya dan saya anggap semua sudah selesai. Tetapi yang terjadi kemudian, ada rapat pertama dari tiga lembaga : Yang Satu Undip, satu dari perguruan islam dan satunya lagi dari sebuah sekolah Theologia.

Kerja sama ini terjadi karena ada perintah dari Mendiknas bahwa Undip harus membuka satu jurusan jenjang S2 dan jurusannya adalah Filsafat dan Agama. Karena mereka membahasnya, maka tiga kelompok ini bertemu. Satu orang Kristen yang ikut meeting itu adalah Hamba Tuhan, teman saya. Dia bercerita kepada saya begini : “Pak, saya minta ijin : saya minta anda untuk mengajar disini.” Jadi nantinya saya akan mengajar Filsafat. Anda ingin petir dan hujan lebat ? Belajarlah daripadaku.

Teman saya berkata : “Bapak, kenal dengan nama ini tidak ? Sekarang beliau sudah menjadi seorang doktor, Pak. Pada waktu saya ajukan nama Bapak, dia sangat senang bertemu dengan Bapak. Katanya Bapak termasuk mahasiswa favoritnya.”

Buat saya merupakan Anugerah Tuhan sekaligus apa yang dikatakan teman saya tadi membuat saya bengong dan heran. Jika itu terjadi maka saya akan kembali ke kampus. Kemungkinan saya memang tidak akan rutin mengajar, tetapi saya kagum dengan Tuhan.

Dulunya Tuhan berkata : “Ambil jurusan yang paling kamu suka !” Tuhan mengerti jika saya memilih jurusan itu nantinya, sekian puluh tahun kemudian saya akan mengajar di jurusan ini. Dan yang akan kuliah nantinya adalah para pejabat dari pemerintahan dan militer yang mengambil S2. Saya berkata : “Tuhan memang aneh, bisa diatur sedemikian rupa.”

Jadi Dia pernah berkata : “Ambil jurusan yang kamu suka !” Tetapi sebenarnya siapa yang menanamkan kesukaan akan mata pelajaran sejarah itu dari sejak kecil saya ? Bukankah itu semua Tuhan yang memberi ? Dan ternyata Tuhan bisa bicara melalui yang namanya “keinginan” dan sesuatu yang kita sukai apapun itu.”

Jika anda merasa bingung dan susah mencari pekerjaan, sederhana saja : apa yang anda sukai, anda kerjakan. Sebab jika anda mengerjakannya dengan kesukaan yang besar itu artinya anda akan mengerjakannya dengan hati. Tetapi jika anda tidak menyukainya maka semua akan kacau balau.

Jika anda mengerjakannya dengan hati, maka semuanya akan berbeda sekali, namun jika anda sudah tidak suka maka tidak akan keluar dari hati. Bagaimana kita mengawali dan mencapai apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita ? Jawabannya adalah anda harus memulai dengan sesuatu yang sederhana yaitu : Dengan apa yang anda sukai.

Sumber :
Buku Impian Jadi Kenyataan
Pdt Petrus Agung Purnomo
Halaman 5 – 15
Media Injil Kerajaan - Semarang



   

Komentar

Postingan Populer