Waspada Kejatuhan Gideon

Waspada Kejatuhan Gideon

Ev. Yusak Tjipto Purnomo

Jurnalis : Debora N Tov


Kalau kita tidak mengalami sendiri bagaimana ngeri-ngeri sedepnya berjalan bersama Tuhan, kita tidak akan mengerti.

Hambatan utama iman kita adalah akal pikiran dan logika kita.

Hambatan kedua adalah watak jelek dan kelemahan kita; keterikatan kita akan harta, tahta dan wanita (uang, mata keranjang, dan kesombongan).
 
Apa pun yang terjadi, tetaplah percaya dan ucapkan syukur.

Yang diperlukan hanyalah kejujuran, keterusterangan dan keterbukaan kita kepada Tuhan. Segala sesuatu kemukakan kepada Tuhan dengan jujur dan apa adanya, baik kelemahan kita mau pun kelebihan kita : "Tuhan, keadaanku begini.. Masalah yang kuhadapi ini.. Apa yang harus aku lakukan?" Percayalah Dia pasti menjawab, karena Dia adalah "Jalan, Kebenaran, dan Hidup". Tidak mungkin Dia diam saja. Justru saat kita paling lemah dan ga punya iman, kuasa Tuhan sempurna. Nah, manfaatkan momen seperti itu.

Kita sudah diberi perlengkapan yang luar biasa, tidak ada duanya, yaitu Roh Kudus. Roh Kudus itu penolong yang ajaib. Roh Kudus pasti memberitahu hal-hal yang akan datang, menuntun kita dalam seluruh kebenaran, memberi kita kekuatan dan kemampuan.

Pertama kali mendirikan Mahanaim, bu I'in galau. Peserta baru ratusan, persembahan kasih tidak ada. Mau buat ini itu tidak bisa. Pak Yusak tanya : Mahanaim milik siapa? Tuhan. Lha, koq kamu yang susah? Bilang saja terus terang : tak ada dana. Persembahan kasih tak ada. Kalau kalian mau keluar, ya keluarlah. Klo memang tak ada dana, dan terpaksa harus bubar, ya bubar tho. Santai saja. Wah, ya ga mungkin seperti itu, Pa. Kenapa tidak mungkin? Ini milik siapa? Yang penting itu kamu percaya dan dengar-dengaran suara Tuhan. Peka dan taat, bukan masa bodoh. Terus terang pada Tuhan : Tuhan, aku tak punya apa-apa. Apa yg harus aku lakukan? Klo Tuhan diam saja, ya sudah. Klo sampai pol tetap ga punya apa-apa, ya sudah. Klo orang-orangnya mau pergi, ya silahkan.

Nah, sikap seperti itulah yang kita harus belajar :
Kita harus percaya bahwa Tuhan kita itu luar biasa. Jangan sekali-kali berpikir kita mau mengatur Tuhan. Jadi percaya, ucapkan syukur, apa pun jalani. Paling-paling mati. Klo mati, ya masuk surga. Enak kan? Lebih cepat, lebih baik. Berbahagialah mereka yang mati sekarang ini.
Banyak yang belum ingin mati, malah mati. Yang sudah ga kuat, pengen mati, ga mati-mati.

Tuhan itu memang unik, antik, membingungkan, dan suka buat gara-gara. Sudah puluhan tahun pak Yusak bergaul karib dengan Tuhan, namun bagi pak Yusak tetap : Banyak hal ku tak mengerti. Trus bagaimana? Ya sudah tetap percaya. Percaya apa? Percaya bahwa Tuhan itu luar biasa.

Jangan lihat hasil! Karena klo kita lihat hasil, kita akan terjebak tipu muslihat Setan : bangga lalu sombong, atau kecewa terus mutung.

Hidup orang Kristen itu hanya PERCAYA. Tak ada yang lain.

Baca Firman, dan katakan / deklarasikan pada jiwa kita.

Waspada dengan jebakan Setan. Sebaik-baiknya kita, di hadapan Tuhan tak ada seorang pun yang baik. Ojo dumèh. Jangan kegedéan rumangsa.

Setiap kita selesai melakukan suatu tugas, katakan pada jiwamu :"Aku hanya seorang hamba yang tidak berguna. Aku hanya melakukan apa yang Tuanku perintahkan untuk aku lakukan." (Lukas 17:10)

Klo Tuhan suruh sesuatu, lakukan. Jangan pakai dianalisa dulu. Jangan banyak pertimbangan. Jangan tanya-tanya sana sini, atau tanya pemimpin, cari teman, klo salah ya nanti dihukum bareng-bareng. Sikap hati dan pikiran kita harus tertuju HANYA kepada Tuhan.

Komentar

Postingan Populer