Menjadi Pemimpin

Menjadi Pemimpin


Thu, Dec 25, 2014
Pdt. Petrus Hadi Santoso
Jurnalis : Elyon
 

Matius 2:6
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

Ayat yang ditulis oleh nabi Mikha, orang bertanya akankah di Betlehem akan muncul seorang Pemimpin. Orang majus yang ahli perbintangan mencari di Israel. Herodes ketakutan setengah mati. Ada raja yang akan menguasai Israel. Yerusalem dan israel jaraknya tidak jauh. Orang-orang farisi punya pandangan raja harus lahir di Israel. Dari betlehem (Temanggung) akan muncul pemimpin-pemimpin besar di keluarga, bisnis, sekuler dll. Pemimpin yang seperti apa yang Tuhan mau? Kita harus mengarah kepada yang Tuhan mau.

Kita bisa lihat kehidupan Yesus selama 3,5 tahun. Pada waktu murid-murid-Nya ingin jadi terkenal. Yesus berkata Pemimpin datang bukan untuk dilayani tapi melayani. Sesuatu berbeda. Muridnya berfikir untuk jadi besar maka mereka harus siap unjuk gigi. Padahal Yesus berkata lain. Persepsi kita dengan Tuhan berbeda.

Markus 10:35-45
Waktu kita tinggal 5 menit. Kita harus melakukan bagian kita semaksimal mungkin. Yang membuat Yesus diberi Nama segala nama karena Dia tidak mengejar apa yang orang kejar tapi melakukan bagian-Nya.

Matius 1:18-25
Mendidik anak paling bagus adalah waktu ibu mengandung. Waktu istri mengandung, banyak terjadi pertengkaran/konflik dengan suami menimbulkan hal tidak baik. Yesus dari kandungan sudah melihat contoh. Pemimpin yang baik sebagai ayah adalah Yusuf. Tidak mudah orang menerima bahwa Maria mengandung. Yusuf sudah ingin menceraikan istrinya. Begitu Tuhan beri mimpi akhirnya dia mau menerima. Itu sudah pengorbanan luar biasa. Ocehan banyak orang bukan ke Maria tapi Yusuf. Belum menikah saja sudah hamil. Yusuf berdiri di depan. Dia menjadi pemimpin yang mengembalakan.

Setiap orang punya kelemahan berbeda-beda. Ditengah kelemahan, belajarlah jadi pemimpin yang patut dicontoh. Kalau orang tua sering bertengkar maka kelakuan anak bisa buruk.

Matius 2:13-20
Nti di HS, generasi Yoel bukan hanya keluarga jadi harmonis tapi juga jadi pasukan. setelah Herodes mati, malaikat Tuhan menemui Yusuf. Kenapa harus Yusuf bukan Maria. Disinilah arti penundukan. Sehebat-hebatnya istri harus tunduk pada suami. Kalau seandainya malaikat Tuhan bertemu dengan Maria, mungkin dia akan tinggi hati. Maunya mengatur dan membuat keputusan. Seberapa banyak istri yang tidak tunduk pada suami, mengatur dan membuat keputusan sendiri. Jangan ajak bertengkar suami. Sehebat-hebatnya istri ketika kita tidak tunduk pada suami maka tidak akan melihat kemuliaan Tuhan. Engkau sebagai suami lakukan bagian untuk jadi pemimpin, mengasihi istri. Engkau sebagai istri tunduklah pada suami.

Lukas 2:41-46
Hari-hari ini banyak orang tua memikirkan urusan masing2. Tidak memikirkan anak. Perceraian adalah derita anak. Anak kita mungkin tinggal dirumah, tapi hatinya tidak ada dirumah. Orang tuanya sibuk dengan kesukaan, hobi dll. Kalau orang tua salah, selayaknya minta maaf. Jangan sampai kita kehilangan anak-anaknya. Banyak orang berfikir yang penting cari duit. Tapi banyak buah hati tidak ada dalam hidup kita. Banyak orang lebih percaya kepada orang lain. Mereka sampai masuk dalam drug dll. Jangan sampai kita kehilangan mereka. Yesus melihat bahwa orang tua mencari dia. Banyak sudah tidak mengerti arti seorang anak. Jadi keluarga yang harmonis. Tidak hanya memikirkan hobinya sendiri. Yesus sebagai Anak, melakukan bagian-Nya.

Ayat 48-51
Secara ilahi perkataan Yesus benar. Yesus lebih suka ngobrol tentang firman Tuhan. Kalau kita masih punya orang tua, jangan cintai mereka saat sudah meninggal. Jangan hanya cintai hobi. Yesus suka di bait Allah. Tapi Yesus kembali kepada cinta orang tua. Juga tukang kayu. Dia tunduk kepada orang tua. Banyak anak merasa orang tuanya tidak gaul sehingga mereka tidak tunduk kepada orang tua. Sehebat apapun anak, tunduklah pada orang tua.

1 Petrus 2:18-19
Kita yang sebagai pegawai harus tunduk pada pemimpin. Bukan hanya yang baik tapi kepada yang bengis. Hari-hari ini para bos ingin melihat orang-orang yang bekerja secara baik. Tapi banyak pegawai yang menuntut naik gaji. Tunjukan kelebihan/kemampuan kita. Yusuf berjuang, Maria berjuang, Yesus berjuang, semua berjuang.

Kolose 4:1
Kalau memang pegawai kita layak terima yang lebih maka lakukan. Jangan hidup untuk diri kita sendiri. Firman berkata kita punya Tuan yang ajaib. Tuhan lihat hasil kerja kita. Jerih payah kita tidak sia-sia

1 Timotius 5:17-18
Dalam kerohanian pun kita harus berjerih lelah. Pada waktu Yesus lahir ada orang membawa emas, kemenyan dan mur. Apa hasil dari orang majus membawa persembahan? Perjalanan orang majus lama. Berjerih lemah uang, lelah, capek, dapat apa? Orang majus adalah orang persia. Persia adalah Iran. Terjadinya perang teluk irak menyerbu iran ingin menguasai. Apa yang ditabur, iran menjadi negara terbesar minyaknya. Iran bukanlah arab. Di sekitar israel begitu ada nuklir maka ada 1 negara iran tidak terkena. Apa yang kita tabur tidak mungkin kita tidak tuai. Sesuatu yang ajaib disediakan untuk kita.

Komentar

Postingan Populer