Pengurapan Minyak Narwastu



Pengurapan Minyak Narwastu
Joshua Ivan Sudrajat


NARWASTU/ SPIKENARD

Scientific Name: Nardostachys jatamansi

* Kidung 1:12
LAI TB, --Sementara sang raja duduk pada mejanya, semerbak bau narwastuku (NERED/ NER'D).
KJV, While the king sitteth at his table, my spikenard sendeth forth the smell thereof.
Hebrew,
עַד־שֶׁהַמֶּלֶךְ בִּמְסִבֹּו נִרְדִּי נָתַן רֵיחֹו׃
Translit, 'AD-SYEHAMELEKH BIMSIBO NIRDI NATAN REIKHO
Pengurapan Spikenard (Narwastu), Markus 14:3, 8, berbicara tentang kemampuan untuk dapat dipercaya dan dapat diandalkan, daya tumbuh kembang dan melipatgandakan semua talenta. Dan menjadikan kita sebagai raja-raja yang mampu menyelesaikan panggilan hingga ke puncak destiny.

Pengurapan Spikenard (Narwastu), Markus 14:3, 8, berbicara tentang kemampuan untuk dapat dipercaya dan dapat diandalkan, daya tumbuh kembang dan melipatgandakan semua talenta. Dan menjadikan kita sebagai raja-raja yang mampu menyelesaikan panggilan hingga ke puncak destiny.

Spikenard (Narwastu) artinya dapat dipercaya serta diandalkan, daya tumbuh kembang dan melipat gandakan semua talenta. Dan menjadikan kita sebagai raja - raja yang mampu dan sanggup menyelesaikan panggilan hingga ke puncak destiny. Markus 14 : 3 , 8.

Pengurapan agar kita dapat mencapai level Raja - Raja (Daud, dll) prjalanan yang tidak gampang, banyak proses salah. Satunya tidak dianggap orang, dipersalahkan dan di didik sangat intense tetapi seperti Daud, tidak terikat dengan posisi, kursi atau fasilitas. Mendapatkan urapan perkenanan Tuhan, di cintai Tuhan dan sangat mencintai Tuhan.


Minyak atau saleb yang sangat mahal Narwastu berasal dari tanaman wangi yang kecil sejenis serai (nardus) (Nardostachys jatamansi) yang dipakai untuk membuat minyak wangi yang mahal. Sejenis bau-bauan yang dibuat dari akar serai wangi (Kidung 1:12; 4:13-14; Markus 14:3; Yohanes 12:3). Tanaman ini dapat ditemukan di Peg. Himalaya. Batang dan akar tanaman ini biasanya dianggap sebagai sumber serai wangi yang disebutkan dalam Alkitab (Kidung 1:12; 4:13, 14; Markus 14:3). Tanaman serai wangi dapat dikenali dari rumpun batang-batangnya yang berbulu dan kehitam-hitaman, sepanjang kira-kira 5 cm, yang mencuat dari akar bagian atas. Daun-daunnya keluar dari bagian atas tanaman dan pada ujungnya terdapat bulir-bulir bunga merah muda. Narwastu mungkin sama dengan "lardu" yg disebut dalam inskripsi Asyur Babel, diperoleh dari rumput Cymbopogon schoenanthus, umumnya terdapat di padang gurun Arabia dan Afrika Utara.

* Yohanes 12:3
LAI TB, Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu (NARDOS) murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
KJV, Then took Mary a pound of ointment of spikenard, very costly, and anointed the feet of Jesus, and wiped his feet with her hair: and the house was filled with the odour of the ointment.
TR, η ουν μαρια λαβουσα λιτραν μυρου ναρδου πιστικης πολυτιμου ηλειψεν τους ποδας του ιησου και εξεμαξεν ταις θριξιν αυτης τους ποδας αυτου η δε οικια επληρωθη εκ της οσμης του μυρου
Translit, hê oun {lalu} maria {maria} labousa {mengambil} litran {satu litra = 327,45 gram} murou {minyak wangi} nardou {narwastu} pistikês {murni/ dari sejenis tumbuhan wangi} polutimou {yang mahal} êleipsen {meminyaki} tous podas {kaki-kaki} tou iêsou {Yesus} kai {dan} exemaxen {menyeka} tais thrixin {dengan rambut} autês {-nya} tous podas {kaki-kaki} autou {Nya} hê {itu} de oikia {maka rumah} eplêrôthê {dipenuhi} ek {dengan} tês osmês {bau harum} tou murou {minyak itu}

Dalam Markus 14:3; Yohanes 12:3 narwastu disebut pistikês, mungkin berarti 'sejati', diperoleh dari akar Nardostachys jatamansi, tumbuhan asli India Utara (pegunungan Himalaya) yg masih dipakai di situ untuk meminyaki rambut. Nilai dari bahan yang dituangkan atas kepala Tuhan Yesus Kristus oleh seorang perempuan di Betania, senilai 300 dinar, diperkirakan senilai upah orang untuk hampir setahun (Markus 14:3-9; Yohanes 12:3-8; Matius 20:2).

Untuk mempertahankan keharumannya, serai wangi narwastu ini, yakni cairan berwarna kemerah-merahan yang encer dan wangi, disimpan dalam buli-buli yang ditutup rapat-rapat; buli-buli ini terbuat dari pualam(alabaster), batu lunak mirip marmer, biasanya keputih-putihan dan dinamai menurut nama kota Alabastron di Mesir, tempat pembuatan wadah-wadah dari bahan tersebut. Pada zaman dahulu, minyak berharga yang disimpan dalam wadah-wadah kecil tersebut menjadi investasi yang bagus (Yohanes 12:5). Karena sedemikian mahalnya, minyak wangi ini diperkirakan berasal dari negeri India yang jauh. Mengingat nilainya yang tinggi, minyak tersebut sering diencerkan dan bahkan dipalsukan. Karena itu, patut diperhatikan bahwa Markus serta Yohanes menggunakan istilah "minyak narwastu murni yang mahal harganya."

Menyangkal diri Dengan Minyak Narwastu. Yohanes 12:1-8
Kali ini kita akan belajar dari dua tokoh yang diantara Tuhan Yesus, yaitu Maria dan Yudas Iskariot. Dalam nas ini Yohanes menceritakan bahwa cerita ini terjadi enam hari sebelum Paskah bahwa kejadian ini adalah tanda penderitaan dan kematian Tuhan Yesus sudah dekat.

Kita mungkin sudah mengetahui bagaimana kisah Maria dan Marta (Lukas 10: 38-42) yang mana Maria terus mendengarkan Yesus sementara Marta sibuk untuk melayani. Hal ini juga terjadi dalam perjamuan di Betania di tempat Lazarus bahwa Maria meminyaki kaki Yesus sementara Marta sibuk juga untuk melayani. Menjadi pertanyaan adalah mengapa Maria meminyaki kaki Yesus? Apakah dia sudah mengetahui bahwa Yesus akan menderita? Atau dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu adalah persiapan untuk kematian Tuhan Yesus?

Namun kesimpulan yang bisa kita ambil bahwa orang yang setia mendengar Firman Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk dilakukan buat Tuhan dan perbuatan yang dilakukan oleh Maria sangat kontras dengan murid-murid Tuhan Yesus dalam pasal 13 Yesus membasuh kaki murid-muridNya.

Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni seharga 300 dinar, menurut Matius 20:2 bahwa 1 dinar adalah upah pekerja dalam sehari, berarti 300 dinar sama dengan upah pekerja selama 300 hari, kita dapat simpulkan bahwa memang minyak yang diurapkan pada Yesus itu adalah minyak yang mahal harganya. Hal ini menjadi kritikan yang disampaikan oleh Yudas: mengapa minyak itu tidak dijual saja dan dibagikan kepada orang miskin? Dari segi sosial kita dapat melihat seakan-akan Yudas disini peduli kepada kaum miskin. Namun Tuhan mengetahui apa yang ada dalam pikiran Yudas supaya uang itu masuk dalam kas yang dipegangnya karena ia seorang pencuri.

Maria meminyaki Yesus adalah karena kasih dan ucapan syukurnya kepada Tuhan yang telah memberikan hidup bagi saudaranya yang diperlihatkan dengan kerendahan hati menyeka dengan rambutnya. Pembelaan Yesus kepada Maria bukanlah masalah minyak narwastu yang mahal itu, namun adalah karena kasih Maria kepada Yesus yang sampai mengorbankan harga dirinya (mengorbankan kemuliaan dirinya dengan meminyaki kaki Yesus dengan rambutnya). 


Maka perbuatan Maria ini menjadi refleksi yang sangat berharga dalam kehidupan rohani kita, bagaimana kita mampu menyangkal diri untuk melakukan Firman Tuhan, mampu untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan yaitu hidup untuk Firman, bagaimana kita mampu memperlihatkan kasih kepada Allah dengan mampu mengorbankan ego yang selalu mempertahankan kebenaran yang ada pada kita sehingga kita tidak bisa lagi saling menerima satu dengan yang lain. Perbuatan Maria ini mendapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam Markus 14:9 dikatakan: “sesungguhnya dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia”. Bahwa Tuhan meninggikan Maria yang mau menyangkal dirinya dihadapan Tuhan, seperti Yesus katakana dalam Lukas 14: 11 “Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan”.

Komentar

Postingan Populer